Anda di halaman 1dari 37

TATA HUKUM KEINSINYURAN DI INDONESIA

NARASUMBER: ALI NURDIN, S.H., S.T., M.H

DISAMPAIKAN DALAM ACARA


ADVOKASI HUKUM BAGI INSINYUR

JAKARTA, 6 NOVEMBER 2019

Jl. Sungai Sambas VII No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta 12130
email: anplawfirm2015@gmail.com
POKOK BAHASAN

1. APA YANG DIMAKSUD KEINSINYURAN DAN PRAKTIK KEINSINYURAN


2. BAGAIMANA CAKUPAN KEINSINYURAN
3. SIAPA ITU INSINYUR DAN BAGAIMANA MENJADI INSINYUR
4. APA HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR
5. APA ITU PII DAN DII
6. APA KODE ETIK INSINYUR INDONESIA
7. APA SANKSI ADMINISTRASI DAN PIDANA DALAM PRAKTIK KEINSINYURAN
8. BAGAIMANA KEDUDUKAN UU KEINSINYURAN DENGAN UU TEKNIK
LAINNYA
APA ITU KEINSINYURAN DAN PRAKTIK KEINSINYURAN ?

1. KEINSINYURAN ADALAH “KEGIATAN TEKNIK DENGAN


MENGGUNAKAN KEPAKARAN DAN KEAHLIAN BERDASARKAN
PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK
MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN DAYA GUNA SECARA
BERKELANJUTAN DENGAN MEMPERHATIKAN KESELAMATAN,
KESEHATAN, KEMASLAHATAN, SERTA KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN” (PASAL 1
ANGKA 1 UU 11/2014)

2. PRAKTIK KEINSINYURAN ADALAH “PENYELENGGARAAN


KEGIATAN KEINSINYURAN” (PASAL 1 ANGKA 2)
BAGAIMANA CAKUPAN KEINSINYURAN ?
A. DISIPLIN TEKNIK (PASAL 5 AYAT (1) UU 11/2014)
KEINSINYURAN MENCAKUP DISIPLIN TEKNIK:
a.KEBUMIAN DAN ENERGI;
b.REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN TERBANGUN;
c.INDUSTRI;

d.KONSERVASI DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM;


e.PERTANIAN DAN HASIL PERTANIAN;
f.TEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERKAPALAN; DAN
g.AERONOTIKA DAN ASTRONOTIKA.
CAKUPAN DISIPLIN TEKNIK
PASAL 5 DAN PASAL 6 PP 25/2019

CAKUPAN DISIPLIN TEKNIK BAGIAN CAKUPAN DISIPLIN TEKNIK


Kebumian dan energi Teknik geofisika, Teknik geodesi dan geomatika, Teknik geologi dan
Teknik geokimia

Rekayasa sipil dan lingkungan terbangun Teknik bangunan, perencanaan perkotaan dan wilayah dan Teknik
penyehatan

Industri Teknik kimia, Teknik industry, Teknik fisika, Teknik material, Teknik
elektro, Teknik telekomunikasi, Teknik informatika dan Teknik farmasi

Konservasi dan pengelolaan sumber daya Teknik pertambangan, Teknik perminyakan, Teknik matalurgi, Teknik
alam lingkungan, Teknik konservasi energi dan Teknik bionergi dan kemurgi
CAKUPAN DISIPLIN TEKNIK

PASAL 5 DAN PASAL 6 PP 25/2019

CAKUPAN DISIPLIN TEKNIK BAGIAN CAKUPAN DISIPLIN TEKNIK

Pertanian dan hasil pertanian Teknik pertanian, Teknik industri pertanian, Teknik kehutanan, Teknik hasil
pertanian dan Teknik peternakan

Teknologi kelautan dan perkapalan Teknik kelautan dan Teknik perkapalan

Aeronotika dan astronotika Teknik penerbangan, Teknik dirgantara, Teknik astronotika


BAGAIMANA CAKUPAN KEINSINYURAN ?
B. BIDANG KEINSINYURAN (PASAL 5 AYAT (2) UU 11/2014)
KEINSINYURAN MENCAKUP BIDANG:
a. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIK/TEKNOLOGI;
b. PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PENGKAJIAN, DAN KOMERSIALISASI;
c. KONSULTANSI, RANCANG BANGUN, DAN KONSTRUKSI;
d. TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI, MANUFAKTUR, PENGOLAHAN, DAN PROSES
PRODUK;
e. EKPLORASI DAN EKSPLOITASI SUMBER DAYA MINERAL;
f. PENGGALIAN, PENANAMAN, PENINGKATAN, DAN PEMULIAAN SUMBER DAYA ALAMI;
DAN
g. PEMBANGUNAN, PEMBENTUKAN, PENGOPERASIAN, DAN PEMELIHARAAN ASET.
SIAPA ITU INSINYUR ?

1. INSINYUR adalah “seseorang yang mempunyai gelar profesi di BIDANG KEINSINYURAN” (Pasal
1 angka 3 UU 11/2014)
2. Untuk memperoleh gelar profesi Insinyur, seseorang harus lulus dari Program Profesi Insinyur. (Pasal 7
ayat (1) UU 11/2014)
3. Syarat untuk dapat mengikuti Program Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
(Pasal 7 ayat (2) UU 11/2014)

a. sarjana bidang teknik atau sarjana terapan bidang teknik, baik lulusan perguruan tinggi dalam negeri
maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah disetarakan; atau
b. sarjana pendidikan bidang teknik atau sarjana bidang sains yang disetarakan dengan sarjana bidang
teknik atau sarjana terapan bidang teknik melalui program penyetaraan.
KETENTUAN PERALIHAN

1. Setiap orang yang telah mendapatkan gelar Insinyur sebelum Undang-


Undang ini berlaku tetap berhak menggunakan gelarnya.
2. Setiap Insinyur, sarjana teknik, sarjana teknik terapan yang telah
tersertifikasi dinyatakan sebagai Insinyur teregistrasi dan harus
menyesuaikannya dengan Undang-Undang ini paling lambat 3 (tiga) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.
3. Setiap Insinyur yang telah melakukan Praktik Keinsinyuran dengan memiliki
izin kerja, tetapi belum tersertifikasi sebelum Undang-Undang ini
diundangkan dinyatakan sebagai Insinyur teregistrasi dan harus
menyesuaikannya dengan Undang-Undang ini paling lambat 3 (tiga) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan. (Pasal 52 UU 11/2014)
PROGRAM PROFESI INSINYUR

(1) Program Profesi Insinyur diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan
kementerian terkait, PII, dan kalangan industri dengan mengikuti standar Program
Profesi Insinyur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4).
(2) Seseorang yang telah memenuhi standar Program Profesi Insinyur, baik melalui
program profesi maupun melalui mekanisme rekognisi pembelajaran lampau, serta
lulus Program Profesi Insinyur berhak mendapatkan sertifikat profesi Insinyur dan
dicatat oleh PII.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Program Profesi Insinyur diatur dalam Peraturan
Pemerintah. (Pasal 8 UU 11/2014)
(4) Gelar profesi insinyur diberikan oleh Perguruan Tinggi penyelenggara program profesi
insinyur yang bekerja sama dengan Kementerian terkait dan PII. (Pasal 9 ayat (2) UU
11/2014)
REGISTRASI INSINYUR

1. Setiap Insinyur yang akan melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia


harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur.
2. Surat Tanda Registrasi Insinyur dikeluarkan oleh Persatuan Insinyur
Indonesia. (Pasal 10 Ayat (1) dan (2) UU 11/2019)
3. Untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi Insinyur, seorang Insinyur harus
memiliki Sertifikat Kompetensi Insinyur.
4. Sertifikat Kompetensi Insinyur diperoleh setelah lulus Uji Kompetensi.
5. Uji Kompetensi dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. (Pasal 11 UU 11/2014)
MASA BERLAKU STRI

1. Surat Tanda Registrasi berlaku selama 5 tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 tahun
dengan tetap memenuhi persyaratan dan persyaratan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan. (Pasal 13 UU 11/2014)
2. Surat Tanda Registrasi Insinyur tidak berlaku karena: (Pasal 14 UU 11/2014)
a. habis masa berlakunya dan yang bersangkutan tidak mendaftarkan ulang;
b. permintaan yang bersangkutan;
c. meninggalnya yang bersangkutan; atau
d. pencabutan Surat Tanda Registrasi Insinyur oleh PII atas malapraktik atau
pelanggaran kode etik Keinsinyuran yang dilakukan oleh yang bersangkutan.
STANDAR KEINSINYURAN
Untuk menjamin mutu kompetensi dan profesionalitas layanan profesi
Insinyur, dikembangkan standar profesi Keinsinyuran yang terdiri
atas:

1.Standar layanan Insinyur, ditetapkan oleh Menteri yang membina di


bidang Keinsinyuran atas usul PII.

2.Standar kompetensi Insinyur, ditetapkan oleh Dewan Insinyur Indonesia


bersama Menteri yang membina bidang Keinsinyuran.

3.Standar Program Profesi Insinyur, ditetapkan oleh Menteri yang


disusun atas usul perguruan tinggi penyelenggara Program Profesi Insinyur
Bersama dengan Menteri yang membina bidang Keinsinyuran dan Dewan
Insinyur Indonesia (Pasal 6 UU 11/2014)
BAGAIMANA ATURAN MENGENAI INSINYUR ASING ?

1. INSINYUR ASING adalah “Insinyur yang BERKEWARGANEGARAAN ASING” (Pasal 1


angka 4 UU 11/2014)
2. Insinyur Asing hanya dapat melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia sesuai dengan
kebutuhan sumber daya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi pembangunan nasional
yang ditetapkan oleh Pemerintah. (Pasal 18 ayat (1) UU 11/2014)
3. Insinyur Asing yang melakukan Praktik Keinsinyuran di Indonesia harus memiliki surat izin
kerja tenaga kerja asing. Untuk mendapat surat izin kerja, Insinyur Asing harus memiliki Surat
Tanda Registrasi Insinyur dari PII berdasarkan surat tanda registrasi atau sertifikat
kompetensi Insinyur menurut hukum negaranya. (Pasal 18 ayat (2) UU 11/2014)
4. Dalam hal Insinyur Asing tidak memiliki surat tanda registrasi atau sertifikat kompetensi
Insinyur menurut hukum negaranya, Insinyur Asing harus memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 UU 11/2014. (Pasal 18 ayat (4) UU 11/2014)
BAGAIMANA ATURAN MENGENAI INSINYUR ASING ?

1. Insinyur Asing wajib melakukan alih ilmu pengetahuan dan teknologi. (Pasal 24 ayat (1) PP 25/2009)
2. Alih ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan dengan:
a. mengembangkan dan meningkatkan jasa Praktik Keinsinyuran pada perusahaan atau lembaga
tempatnya bekerja;
b. mengalihkan pengetahuan dan kemampuan profesionalnya kepada Insinyur; dan/ atau
c. memberikan pendidikan dan/atau pelatihan kepada lembaga pendidikan, penelitian, dan/atau
pengembangan di bidang Keinsin5ruran tanpa dipungut biaya. (Pasal 24 ayat (2) PP 25/2009)
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan alih ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan oleh DII.
(Pasal 24 ayat (3) PP 25/2009)
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara alih ilmu pengetahuan dan teknologi diatur dengan Peraturan
Menteri. (Pasal 24 ayat (4) PP 25/2009)
KETENTUAN PERALIHAN

a. Insinyur Asing yang telah bekerja di Indonesia dan belum memiliki Surat Tanda
Registrasi Insinyur atau Sertifikat Kompetensi Insinyur menurut hukum negaranya
harus memiliki Surat Tanda Registrasi Insinyur dari PII dalam waktu paling lambat 6
(enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan; dan
b. Insinyur Asing yang telah bekerja di Indonesia dan belum memiliki Surat Tanda
Registrasi Insinyur dari PII namun telah memiliki surat tanda registrasi atau Sertifikat
Kompetensi Insinyur menurut hukum negaranya harus mendaftarkan diri kepada PII
paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan. (Pasal
37 PP 25/2009)
APA HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR ?
HAK KEWAJIBAN
a. melakukan kegiatan a. melaksanakan kegiatan Keinsinyuran sesuai dengan keahlian dan
Keinsinyuran sesuai dengan kode etik Insinyur;
standar Keinsinyuran; b. melaksanakan tugas profesi sesuai dengan keahlian dan
kualifikasi yang dimiliki;
b. memperoleh jaminan c. melaksanakan tugas profesi sesuai dengan standar Keinsinyuran;
pelindungan hukum selama d. menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perjanjian kerja dengan
melaksanakan tugasnya Pengguna Keinsinyuran;
sesuai dengan kode etik e. melaksanakan profesinya tanpa membedakan suku, agama, ras,
insinyur dan standar gender, golongan, latar belakang sosial, politik, dan budaya;
Keinsinyuran; f. memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengikuti
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
APA HAK DAN KEWAJIBAN INSINYUR ?
HAK KEWAJIBAN
a. memperoleh informasi, data, dan a. mengutamakan kaidah keselamatan, kesehatan kerja, dan
dokumen lain yang lengkap dan kelestarian lingkungan hidup;
benar dari Pengguna Keinsinyuran b. mengupayakan inovasi dan nilai tambah dalam kegiatan
sesuai dengan kebutuhan dan Keinsinyuran secara berkesinambungan;
ketentuan peraturan perundang- c. menerapkan keberpihakan pada sumber daya manusia
undangan; Keinsinyuran nasional, lembaga kerja Keinsinyuran nasional,
dan produk hasil Keinsinyur an nasional dalam kegiatan
b. menerima imbalan hasil kerja Keinsinyuran;
sesuai dengan perjanjian kerja; dan d. melaksanakan secara berkala dan teratur kegiatan
Keinsinyuran terkait dengan darma bakti masyarakat yang
c. mendapatkan pembinaan dan bersifat sukarela; dan
pemeliharaan kompeten si profesi e. melakukan pencatatan rekam kerja Keinsinyuran dalam
Keinsinyuran. format sesuai dengan standar Keinsinyuran.
APA HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA
HAK KEWAJIBAN
a. mendapatkan cakupan dan mutu pelaksanaan a. mengikuti petunjuk Insinyur atas hasil kegiatan Keinsinyuran
kegiatan Keinsinyuran sesuai dengan yang akan diterima;
perjanjian kerja; b. memberikan informasi, data, dan dokumen yang lengkap dan
b. mendapatkan informasi secara lengkap dan benar tentang kegiatan Keinsinyuran yang akan dilaksanakan
benar atas jasa dan hasil kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-
Keinsinyuran; undangan;
c. memperoleh pelindungan hukum sebagai c. mematuhi ketentuan yang berlaku di tempat pelaksanaan
konsumen atas jasa dan hasil kegiatan Praktik Keinsinyuran
Keinsinyuran; d. memberikan imbalan yang setara dan adil atas jasa yang
d. menyampaikan pendapat dan memperoleh diterima kepada Insinyur dan Insinyur Asing sesuai dengan
tanggapan atas pelaksanaan kegiatan jenjang kualifikasi;
Keinsinyuran;
e. menolak hasil kegiatan Keinsinyuran yang tidak
sesuai dengan perjanjian kerja; dan
f. melakukan tindakan hukum atas pelanggaran
perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
APA HAK DAN KEWAJIBAN PEMANFAAT

HAK KEWAJIBAN

a. mendapatkan informasi atas keselamatan hasil Pemanfaat Keinsinyuran berkewajiban mengikuti ketentuan
kegiatan Keinsinyuran; standar penggunaan hasil kegiatan Keinsinyuran.

b. memanfaatkan hasil kegiatan Keinsinyuran secara


aman dan nyaman sesuai dengan standar
Keinsinyuran; dan

c. mendapatkan pelindungan hukum dari malapraktik


Keinsinyuran sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
APA ITU PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII) ?

1. Persatuan Insinyur Indonesia adalah organisasi wadah berhimpun Insinyur


yang melaksanakan penyelenggaraan Keinsinyuran di Indonesia. (Pasal 1
angka 13 UU 11/2014)
2. Insinyur Indonesia berhimpun dalam wadah organisasi PII. Kekuasaan
tertinggi PII berada pada kongres. Pimpinan PII dipilih oleh kongres. PII
berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia. (Pasal 36 UU 11/2014)
3. PII mempunyai fungsi pelaksanaan Praktik Keinsinyuran (Pasal 37 UU
11/2014)
APA TUGAS PII ?

Tugas PII adalah:


a.melaksanakan pelayanan Keinsinyuran sesuai dengan standar;
b.melaksanakan Program Profesi Insinyur bersama dengan perguruan tinggi sesuai dengan
standar;
c.melaksanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
d.melakukan pengendalian dan pengawasan bagi terpenuhinya kewajiban Insinyur;
e.melaksanakan registrasi Insinyur;
f.menetapkan, menerapkan, dan menegakkan kode etik Insinyur;
g.menjalin perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional; dan
h.memberikan advokasi bagi Insinyur.

(Pasal 38 UU 11/2014)
APA KEWENANGAN PII ?

PII mempunyai wewenang : (Pasal 39 UU 11/2014)


a.menyatakan terpenuhi atau tidaknya persyaratan registrasi Insinyur sesuai dengan jenjang
kualifikasi Insinyur;
b.menerbitkan, memperpanjang, membekukan, dan mencabut Surat Tanda Registrasi Insinyur;
c.menyatakan terpenuhi atau tidaknya persyaratan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
sesuai dengan jenjang kualifikasi Insinyur;
d.menyatakan terjadi atau tidaknya suatu pelanggaran kode etik Insinyur berdasarkan hasil
investigasi;
e.menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang tidak memenuhi standar Keinsinyuran;
f.menjatuhkan sanksi terhadap Insinyur yang melakukan pelanggaran kode etik Insinyur;
g.memberikan akreditasi keprofesian pada himpunan keahlian Keinsinyuran; dan
h.melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional.
APA ITU DEWAN INSINYUR INDONESIA ?

1. Dewan Insinyur Indonesia adalah lembaga yang beranggotakan pemangku kepentingan dalam
penyelenggaraan Keinsinyuran yang berwenang membuat kebijakan penyelenggaraan Keinsinyuran dan
pengawasan pelaksanaannya. (Pasal 1 angka 12 UU 11/2014)
2. DII dibentuk untuk mencapai tujuan pengaturan Keinsinyuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yaitu
a. memberikan landasan dan kepastian hukum bagi penyelenggaraan Keinsinyuran yang bertanggung jawab;
b. memberikan pelindungan kepada Pengguna Keinsinyuran dan Pemanfaat Keinsinyuran dari malapraktik
Keinsinyuran;
c. memberikan arah pertumbuhan dan peningkatan profesionalisme Insinyur
d. meletakkan Keinsinyuran Indonesia pada peran dalam pembangunan nasional
e. menjamin terwujudnya penyelenggaraan Keinsinyuran Indonesia dengan tatakelola yang baik, beretika,
bermartabat, dan memiliki jati diri kebangsaan.
APA ITU DEWAN INSINYUR INDONESIA ?

1. Dewan Insinyur Indonesia bertanggung jawab kepada Presiden,


2. DII berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
3. Dewan Insinyur Indonesia beranggotakan paling sedikit 5 orang yang terdiri atas unsur:
a. Pemerintah
b. industry,
c. perguruan tinggi,
d. PII dan
e. Pemanfaat Keinsinyuran.
4. Keanggotaan DII ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri.
5. Keanggotaan DII berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa
jabatan berikutnya.
APA FUNGSI DAN TUGAS DEWAN INSINYUR INDONESIA ?

1. Dewan Insinyur Indonesia mempunyai fungsi perumusan kebijakan penyelenggaraan dan pengawasan pelaksanaan Praktik
Keinsinyuran. (Pasal 31 UU 11/2014)
2. Dewan Insinyur Indonesia mempunyai tugas: (Pasal 32 UU 11/2014)
a. menetapkan kebijakan sistem registrasi Insinyur;
b. mengusulkan standar Program Profesi Insinyur;
c. menetapkan standar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
d. melakukan pengawasan pelaksanaan Praktik Keinsinyuran oleh PII;
e. menetapkan kebijakan sistem Uji Kompetensi;
f. menetapkan standar kompetensi Insinyur;
g. melakukan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. mengesahkan perjanjian kerja sama Keinsinyuran internasional yang dilakukan oleh PII sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
APA WEWENANG DII?

Dewan Insinyur Indonesia mempunyai wewenang: (Pasal 33 UU 11/2014)


a.mengesahkan sistem registrasi Insinyur;
b.mengesahkan sistem Uji Kompetensi;
c.melakukanpencatatan terhadap Insinyur yang dikenai sanksi karena
melanggar ketentuan kode etik Insinyur; dan
d.membuat peraturan pelaksanaan mengenai fungsi, tugas, dan kewenangan
Dewan Insinyur Indonesia.
KODE ETIK INSINYUR

1. Untuk menegakkan kode etik Insinyur, PII membentuk majelis kehormatan etik. (Pasal 40 ayat
(1) UU 11/2014)
2. Struktur, fungsi, dan tugas majelis kehormatan etik diatur dalam suatu anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga PII. (Pasal 40 ayat (2) UU 11/2014)
3. Untuk menjamin kelayakan dan kepatutan Insinyur dalam melaksanakan Praktik Keinsinyuran,
ditetapkan kode etik Insinyur sebagai pedoman tata laku profesi. (Pasal 41 ayat (1) UU 11/2014)
4. Kode etik Insinyur disusun oleh PII. (Pasal 41 ayat (2) UU 11/2014)
5. Seseorang yang akan menjadi Insinyur wajib menyatakan kesanggupan untuk mematuhi kode
etik Insinyur. (Pasal 41 ayat (3) UU 11/2014)
6. Kode etik Insinyur harus dijadikan pedoman dan landasan tingkah laku setiap Insinyur dalam
melaksanakan Praktik Keinsinyuran. (Pasal 42 UU 11/2014)
KODE ETIK INSINYUR DI AD/ART
Pasal 9:
(1) Untuk menjamin kelayakan dan kepatutan Insinyur dalam melaksanakan Praktik Keinsinyuran, ditetapkan kode etik Insinyur sebagai
pedoman tata laku profesi.
(2) Kode Etik Insinyur Indonesia adalah “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia”.
(3) Catur Karsa atau Empat Prinsip Dasar meliputi:
a.Mengutamakan keluhuran budi;
b.menggunakan pengetahuan dan kemampuan untuk kepentingan kesejahteraan manusia;
c.bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai tugas dan tanggung-jawabnya; dan
d.meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
(4) Sapta Dharma atau Tujuh Tuntunan Sikap meliputi:
a.Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat;
b.Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya;
c.Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung-jawabkan;
d.Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tangung jawab tugasnya;
e.Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesiberdasarkankemampuanmasing-masing;
f.Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritasdanmartabatprofesi; dan
g.Insinyur Indonesia senantiasamengembangkan kemampuan professional.
(5) Perubahan Kode Etik Insinyur ditetapkan oleh Kongres PII.
SIAPA YANG BISA TERKENA SANKSI
ADMINISTRASI DAN PIDANA ?

1. INSINYUR YANG TIDAK MEMILIKI STRI


2. INSINYUR YANG MEMILIKI STRI
3. ORANG YANG BUKAN INSINYUR
APA SANKSI ADMINISTRATIF
DALAM PRAKTIK KEINSINYURAN ?

Sanksi administratif diberikan kepada:


a.Insinyuryang melakukan kegiatan Keinsinyuran tanpa memiliki Surat Tanda
Registrasi Insinyur.
Sanksi administratif tersebut adalah:
a.peringatan tertulis; dan/atau
b.penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran.
Insinyur yang dalam kegiatannya menimbulkan kerugian materiil dikenai sanksi
administratif berupa denda
APA SANKSI ADMINISTRATIF
DALAM PRAKTIK KEINSINYURAN ?

Sanksi administratif diberikan kepada:


B. Insinyur yang telah mendapatkan Surat Tanda Registrasi Insinyur, akan tetapi melakukan
kegiatan Keinsinyuran yang menimbulkan kerugian materiil. (Pasal 16 ayat (1) UU 11/2014)

Sanksi administratif yang diberikan berupa: (Pasal 16 ayat (2) UU 11/2014)


a.peringatan tertulis;
b.denda;

c.penghentian sementara kegiatan Keinsinyuran;


d.pembekuan Surat Tanda Registrasi Insinyur; dan/atau
e.pencabutan Surat Tanda Registrasi Insinyur.
TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

1. Dugaan pelanggaran administratif diperoleh dari (Pasal 33 ayat (1) PP 25/2019)


a. hasil pemeriksaan aparat pemerintah;
b. pengaduan;
c. laporan; dan/atau
d. pemberitaan media massa
2. PII melakukan pemeriksaan dan/atau investigasi terhadap dugaan pelanggaran administratif. (Pasal 33 ayat (2) PP 25/2019)
3. Dalam melakukan pemeriksaan dan/atau investigasi, PII dapat memanggil Insinyur dan/atau Insinyur Asing yang
bersangkutan. (Pasal 33 ayat (3) PP 25/2019)
4. Dalam hal seseorang terbukti melakukan pelanggaran PII menjatuhkan sanksi sesuai dengan kesalahannya (Pasal 34 ayat
(1) PP 25/2019)
5. Dalam hal pelanggaran dilakukan oleh Insinyur Asing, menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketenagakerjaan menjatuhkan sanksi berupa pembekuan tzin kerja dan pencabutan izin kerja. (Pasal 34 ayat (2) huruf b PP
25/2019)
6. Seseorang yang telah dijatuhi sanksi dapat mengajukan keberatan kepada PII. (Pasal 35 PP 25/2019)
SIAPA DAN APA SANKSI PIDANA
DALAM PRAKTIK KEINSINYURAN ?

A. BAGI BUKAN INSINYUR


1. Setiap orang BUKAN INSINYUR YANG MENJALANKAN PRAKTIK KEINSINYURAN DAN
BERTINDAK SEBAGAI INSINYUR dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)
tahun atau pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). (Pasal 50
ayat (1) UU 11/2014)
2. Setiap orang Bukan Insinyur yang menjalankan Praktik Keinsinyuran dan bertindak
sebagai insinyur sehingga mengakibatkan kecelakaan, cacat, hilangnya nyawa
seseorang, kegagalan pekerjaan Keinsinyuran, dan/atau hilangnya harta benda
dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (Pasal 50 ayat (2) UU 11/2014)
SIAPA DAN APA SANKSI PIDANA
DALAM PRAKTIK KEINSINYURAN ?

B. BAGI INSINYUR ATAU INSINYUR ASING


Setiap Insinyur atau Insinyur Asing yang melaksanakan tugas profesi tidak
memenuhi standar Keinsinyuran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25
huruf c sehingga mengakibatkan kecelakaan, cacat, hilangnya nyawa
seseorang, kegagalan pekerjaan Keinsinyuran, dan/atau hilangnya harta
benda dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (Pasal
51 UU 11/2014)
(Pasal 25 huruf c berbunyi Insinyur dan Insinyur Asing berkewajiban
melaksanakan tugas profesi sesuai dengan standar Keinsinyuran)
BAGAIMANA KEDUDUKAN UU KEINSINYURAN
DENGAN UU TEKNIS LAINNYA

Berdasarkan uraian mengenai muatan materi dalam UU 11/2014, khususnya


berkaitan dengan Cakupan Keinsinyuran sebagaimana diatur dalam Pasal 5 UU
11/2014, dan ketentuan sanksi administrasi dan sanksi pidana, maka UU
Keinsinyuran harus dianggap sebagai UU payung bagi para tenaga ahli yang
termasuk dalam disiplin teknik cakupan Keinsinyuran, walaupun terdapat UU
khusus yang mengatur masing-masing disiplin teknik dimaksud. Hal ini penting
disadari, untuk menghindari sanksi administrasi dan sanksi pidana bagi para
tenaga ahli dan para pihak yang terkait.
TERIMA KASIH

ALI NURDIN & PARTNERS


L A W F I R M

Anda mungkin juga menyukai