Anda di halaman 1dari 8

PAJAK KITA PULIHKAN EKONOMI

Spectaxcular, 26 Maret 2022


KEWAJIBAN MENUNAIKAN PAJAK SEBAGAI
WARGA NEGARA
 oleh: Ach Dhofir Zuhry
 (Pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah, Ketua STF AL-FARABI, Penulis buku-buku best seller)
Kewajiban Beragama dan Bernegara
ْ‫الر ُسو َل َوُأ ولي اَأْل ْمر م ْن ُكم‬
َّ ُ ‫َأ ُّ َ َّ َ َ ُ َأ ُ َّ َ َ َأ‬
ِ ِ ِ ‫يا يها ال ِذين آمنوا ِطيعوا الله و ِطيعوا‬ 
 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
para pemangku kebijakan di antara kamu. (QS An-Nisa: 59)

 Agama-agama yang dibawa para Nabi dan Rasul, selalu menempatkan seluruh
kewajiban dalam dua dimensi, yakni ranah ketuhanan serta kemanusiaan. Itu
artinya kewajiban beragama wajib dijalankan satu tarikan nafas dengan
kewajiban bernegara. Termasuk di dalamnya kewajiban membayar
pajak.Dengan demikian, seseorang tidak dianggap beragama dengan baik dan
benar, apabila tidak menjalankan kewajibannya sebagai warga negara, pun
juga sebaliknya. Negara adalah rumah bagi semua warga negara dan umat
beragama, kita bangun bersama, kita jaga dan rawat bersama, serta kita
lestarikan bersama-sama dengan penuh kesadaran. Dengan kata lain,
BERAGAMA dan BERNEGARA adalah kewajiban yang tak boleh dipisahkan.
Kewajiban Warga Negara

َّ َ ْ ُ َ ٌ َ َ َ َ ‫ُ ْ ْ َأ ْ َ ْ َ َ َ ً ُ َ ّ ُ ُ ْ َ ُ َ ّ ْ َ َ َ ّ َ َ ْ ْ َّ َ اَل‬
ٌ‫الل ُه َسم ٌيع َع ِليم‬
ِ ‫خذ ِمن مو ِال ِهم صدقة تط ِهرهم وتز ِك ِيهم ِبها وص ِل علي ِهم ۖ ِإ ن ص تك سكن لهم ۗ و‬ 
 Ambillah pungutan (zakat, pajak, sedekah) dari sebagian harta mereka, dengan
pungutan itu engkau membersihkan dan mensucikan mereka, serta
doakanlahmereka. Sesungguhnya doamu itu menenteraman jiwa mereka. Dan
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS At-Taubah: 103)
 Kewajiban Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sebagai alat Negara adalah
memungut harta dari warga negara/wajib pajak sebagaimana yang telah
ditentukan oleh Kementerian. Zakat telah ditentukan aturannya secara
terperinci oleh agama, akan tetapi pajak diserahkan kepada Ulil Amri (pemangku
kebijakan/pemerintah) masing-masing.Oleh karena itu, tugas Negara—melalui
kementerian keuangan serta DJP—adalah membangun kesadaran,
mengkampanyekan, mengajak segenap warga negara untuk menunaikan
kewajibannya masing-masing.
 Yang tak kalah penting adalah doa, doa untuk kemajuan Negara, khususnya
dari sektor ekonomi, sebagai tulang punggung.
 BHINNEKA TUNGGAL IKA
 BHINNEKA TUNGGAL DOA
 BHINNEKA TUNGGAL KERJA
 DOAKAN KERJAMU, KERJAKAN DOAMU
Perlu Upaya Sungguh-sungguh dan
Integral
 Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan
berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu
adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS At-Taubah: 41)
 Mengacu pada ayat tersebut, maka langkah-langkah konkret harus diambil.
Jarak 1000 mil dimulai dengan 1 langkah. Untuk DJP, tak perlu ragu
mengambil langkah-langkah besar, sebab jurang yang lebar tak bisa kita lalui
dengan langkah-langkah kecil dan ragu-ragu.
 Mari kita mulai dari:
 (1) diri sendiri,
 (2) dari lingkungan keluarga dan komunitas, serta yang terpenting
 (3) mulai sekarang.
Jangan Malu Mangkui Indonesia

 Belakangan, tak sedikit saudara-saudara kita yang malu, ragu dan lupa bahwa
kita Indonesia. Kita bukan hanya umat beragama tertentu, kita adalah warga
negara.
 Menjadi umat beragama tertentu adalah sebuah pilihan. Silahkan memilih
adagama A, keyakinan B, monggo mengikuti mazhab C, atau aliran D...!
 Satu hal yang pasti, kita WAJIB manjadi INDONESIA. Kita tidak bisa menolak
fakta bahwa kita Indonesia. Udara yang kita hirup adalah udara Indonesia,
makanan minuman yang kita konsumsi, pakaian yang kita kenakan, semuanya
tumbuh dari bumi Indonesia, bahkan kelak kalau kita mati, bumi Indonesia
pula yang akan memeluk mendekap kita. Jangan malu dan ragu mengakui
bahw kita Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai