Anda di halaman 1dari 36

Gagal Ginjal Kornik

GGK

Dosen Pengampu :

Nama : Evi Fitria


Npm : 21340259
Reguler C
Gagal ginjal Kronik (GGK )
Gagal ginjal kronik adalah suatu proses
patofisiologis dengan berbagai macam
penyebab, akibat dari perubahan fungsi nefron
yang mengalami kerusakan secara terus
menerus dalam waktu yang lama hingga
menjadi stadium akhir. Dimana lebih banyak
nefron rusak secara progresif sampai ginjal tidak
mampu lagi berfungsi.

BEST FOR You 2


O R G A N I C S C O M PA N Y
Etiologi GGK

Etiologi GGK sangat bermacam-macam dan kompleks.


a) Penyakit infeksi ginjal (glomerulonefritis, pyelonefritis)
b) ARF
c) Penyakit ginjal polikistik
d) Obstruksi ginjal (neoplasma), prostate, striktura
e) Nefrotoksik (analgetik, kanamisin)
f) Penyakit sistemik (DM, Hipertensi, SLE, Gout)

BEST FOR You 3


O R G A N I C S C O M PA N Y
Comparison

BEST FOR You 4


O R G A N I C S C O M PA N Y
Klasifikasi gagal ginjal kronik berdasarkan kategori LFG
( Laju Filtrasi Glomelurus )
Kategori Nilai ( ml Interpretasi Terapi
LFG /menit/1,73
m2 )

G1 ≥ 90 Kerusakan ginjal dengan Diagnosis, terapi komorbiditas,


LFG normal penghambatan progresifitas
G2 60 – 89 Kerusakan ginjal dengan Pemeriksaan progresifitas
penurunan LFG ringan
G3a 40 – 59 Penurunan LFG ringan Evaluasi dan terapi penyakit
hingga sedang penyerta
G3b 30 – 44 Penurunan LFG ringan
hingga Berat
G4 15 – 29 Penurunan LFG Berat Persiapan terapi dialisis

G5 < 15 Gagal ginjal terminal Dialisis


Manifestasi klinis
No. Sistem Manifestasi Penyebab

1. Integumen  Kulit kekuningan  Penimbunan urochrom


a. Kulit  Pucat / pallor  Anemia
b. Kuku  Pruritas  Penurunan aktifitas kelenjar keringat (semua kelenjar)
c. Rambut  Kering dan bersisik  Endapan fosfat
 Tipis dan rapuh  Terbuangnya protein dan Ca menurun
 Kering, rapuh  Aktifitas semua kelenjar menurun
 Terbuangnya protein

2. Gastro inestestinal  Halitosis / fetor uremicum o Urea diubah menjadi anemia oleh bakteri mulut
a. Oral  Perdarahan gusi, stomatitis o Perubahan aktifitas platelet
b. Lambung  Mual, muntah, anoreksia, o Serum uremit toxin akibat bakteri usus
gastritis, ulcreation o Mukosa usus lembab

3. Cardiovaskuler  Hipertensi, oedem  Overload cairan mekanisme rennin angiotensin


 Conjunctiva heart failure  Kelebihan cairan, anemia
 Arteriosklerosis heart disease  Hipertensi kronis, pengapuran jaringan lunak
 Perikarditis  Toxin uremic dakam pericardium

4. Pulmonary Uremic “lung” atau pneumonia  Toxin uremic dalam pleura dan jaringan paru
 Retensi asam organic hasil metabolisme
 Toxin uremic

BEST FOR You 6


O R G A N I C S C O M PA N Y
Manifestasi klinis
5 Asam basa Asidosis metabolic  Ketidakseimbangan elektrolit
.  Retensi asam organic hasil metabolisme
6 Neurologic Letih, lesu, sakit kepala, gangguan  Toxin uremic
. tidur, gangguan otot /kejang,  Ketidakseimbangan elektrolit
pegal
7 Hematologik Anemia  Penekanan produksi RBC
. Perdarahan  Penurunan waktu hidup RBC
 Perdarahan
 Dialysis
 Defisiensi Fe
8 Metabolik Intoleransi KH  Menurunya sensitifitas insulin di dalam jaringan perifer
. Hiperlipidemia  Penundaan produksi insulin oleh pancreas
Hiperparatiroid  Meningkatnya waktu hidup insulin
Infertility  Meningkatnya produksi serum trigliserid
Sexual disfunction  Fosfat dlm serum meningkat  Ca+ dlm serum menurun 
Menurunya libido + ereksi merangsang paratiroid
Menurunya menstruasi s/d  Mekanisme belum jelas
amenorhoc  Produksi testosterone dan spermatogenesis menurun
 Rangsangan paratiroid meningkat

BEST FOR You 7


O R G A N I C S C O M PA N Y
Patofisiologi Gagal ginjal kronis

1. Penurunan GFR (Glomelulaar Filtration Rate) Penurunan GFR dapat dideteksi dengan
mendapatkan urin 24 jam untuk pemeriksa klirens kreatinin.
2. Gangguan klirens renal Banyak masalah muncul pada gagal ginjal sebagai akibat dari
penurunan jumlah glumeri yang berfungsi, yang menyebabkan penurunan klirens
(substansi darah yang seharusnya dibersihkan oleh ginjal )
3. Retensi cairan dan natrium Ginjal kehilangan kemampuan untuk mengkonsentrasi
atau mengencerkan urin secara normal.
4. Anemia Anemia terjadi sebagai akibat dari produksi yang tidak adekuat,
memendeknya usia sel darah merah, difisiensi nutrisi, dan kecenderungan untuk
terjadi perdarahan akibat status uremik pasien, terutama dari saluran.
5. Ketidakseimbangan kaliem dan fosfat Kadar serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki
hubungan yang saling timbal balik,
6. Penyakit tulang uremik (osteodistrofi) Terjadi dari perubahan kompleks kalsium,
fosfat, dan keseimbangan parathormone.

BEST FOR You 8


O R G A N I C S C O M PA N Y
Stadium Gagal Ginjal Kronik
Stadium Deskripsi Istilah GFR
( ml/mnt/1,73 m2 )

I Kerusakan ginjal dengan GFR Normal Beresiko >90

II Kerusakan ginjal dengan GFR turun Infusiensi ginjal kronik 60-89


ringan (IGK)

III GFR turun sedang IGK, gagal ginjal kronik 30-59

IV GFR turun berat Gagal ginjal Kronik 15-29

V Gagal ginjal Gagal ginjal tahap Akhir


(End Stage Renal Disease )

BEST FOR You 9


O R G A N I C S C O M PA N Y
Perhitungan GFR

Rumus menghitung GFR (Glomelulaar Filtration Rate) berdasarkan alat kalkulasi GFR
adalah
1. untuk laki-laki : (140-umur) x BB(kg) / 72 x serum kreatinin,
2. untuk perempuan : (140-umur) x BB(kg) /72 x Serum kreatinin x 0,85.
Pemeriksaan Diagnostik

1. Lab : ureum /creatinin; hemoglobin, analisa gas darah, (Na, K, Ca, P),
albumin, gula darah, trigliserida
2. Diagnostik : biopsy ginjal
3. Radiologi : BNO/ foto polos abdomen, IVP, USG, renogram, foto jantung,
foto paru, foto tulang.
4. ECG

BEST FOR You 11


O R G A N I C S C O M PA N Y
Komplikasi Akibat Gagal ginjal Kronis
Komplikasi yang dapat di timbulkan oleh gagal ginjal kronik adalah

1. Penyakit tulang Penurunan kadar kalsium (hipokalsemia) secara langsung


akan mengakibatkan deklafisikasi matriks tulang, sehingga tulang akan
menjadi rapuh (osteoporosis) dan jika berlangsung lama akan
menyebabkan fraktur pathologis.
2. Penyakit Kardiovaskuler Ginjal sebagai control sirkulasi sistemik akan
berdampak secara sistemik .
3. Anemia Selain dalam fungsi sirkulasi, ginjal juga berfungsi dalam
rangkaian hormonal (endokrin).
4. Disfungsi Seksual Dengan gangguan sirkulasi pada ginjal, maka libido
sering mengalami penurunan dan terjadi impotensi pada pria, pada
wanita dapat terjadi hiperprolaktinemia.

BEST FOR You 12


O R G A N I C S C O M PA N Y
Pencegahan

Penyakit gagal ginjal kronis adalah salah satu jenis penyakit tidak
menular yang memiliki angka kesakita cukup tinggi, namun demikian
penyakit ini dapat dihindari melalui upaya pencegahan yang meliputi :
1. Mengendalikan penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan juga
penyakit jantung dengan lebih baik. Penyakit ginjal merupakan salah satu
penyakit sekunder akibat dari penyakit primer yang mendasarinya.
2. Mengurangi makanan yang mengandung garam adalah salah satu jenis
makanan dengan kandungan natrium yang tinggi.
3. Minumlah banyak air setiap harinya.
4. Jangan menahan buang air kecil. Penyaringan darah merupakan fungsi
yang paling utama yang dimiliki ginjal.
5. Makan makanan yang baik
BEST FOR You 13
O R G A N I C S C O M PA N Y
PENATALAKSANAAN KONSERVATIF
GAGAL GINJAL KRONIK
Terapi Konservatif, tujuan dari terapi konservatif adalah
mencegah memburuknya faal ginjal secara progresif, meringankan
keluhan-keluhan akibat akumulasi toksin azotemia, memperbaiki metabolism
secara optimal dan memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit.

1. BENTUK
 Pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit:
• Penahanan kalium & fosfat dapat terjadi pada GGK
• Kontrol dapat dilakukan dengan mengurangi intake kalium dalam diit.
• Pemberian alumunium hidroksida  mengikat fosfat
• Pemberian laksatif
• Pemberian Vit.D

BEST FOR You 14


O R G A N I C S C O M PA N Y
 Keseimbangan transport oksigen
• Anemia selalu mengiringi GGK  pasien cepat letih dan sesak nafas.
 Memberikan rasa nyaman, istirahat dan tidur
 Umumnya tidak nyaman pada GGK meliputi pruritus, kram otot, rasa haus, sakit kepala, kulit
kering, stress, emosional, insomnia.
 Mengurangi tingkat fosfat serum dengan Alhydrokside  mengurangi gatal-gatal
 Menjaga kulit lembab
 Memberikan obat anti gatal
2. DIALISIS
 Hemodialisis
 Peritoneal Dialisis
3. TRANSPLATANSI GINJAL
Terapi pengganti ginjal, dilakukan pada penyakit ginjal kronik stadium 5, yaitu pada
GFR kurang dari 15 mL/menit. Terapi tersebut dapat berupa hemodialisis, dialisis
peritoneal, dan transplantasi ginjal

BEST FOR You 15


O R G A N I C S C O M PA N Y
PENATALAKSANAAN DIET

a) Kalori harus cukup : 2000 – 3000 kalori dalam waktu 24 jam.


b) Karbohidrat minimal 200 gr/hari untuk mencegah terjadinya katabolisme
protein
c) Lemak diberikan bebas.
d) Diet uremia dengan memberikan vitamin : tiamin, riboflavin, niasin dan
asam folat.
e)  Diet rendah protein karena urea, asam urat dan asam organik, hasil
pemecahan makanan dan protein jaringan akan menumpuk secara cepat
dalam darah jika terdapat gagguan pada klirens ginjal. Protein yang
diberikan harus yang bernilai biologis tinggi seperti telur, daging sebanyak
0,3 – 0,5 mg/kg/hari.

BEST FOR You 16


O R G A N I C S C O M PA N Y
» RUMUS PENGHITUNGAN IWL:
» 10-15 CC/KG BB/24
APABILA TERJADI KENAIKAN SUHU TIAP 1 DERAJAT DI TAMBAH 10 % DR TOTAL
IWL

CONTOH PX BB 50 KG

» IWL 15 X 50 = 750
» SUHU TUBUH 38 DERAJAT
» MAKA IWL TOTAL 750 +10 % DR TOTAL IWL= 750 + 75 = 825 MAKA IWL TOTAl 825

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
» PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA

Input cairan: Air (makan+Minum) = ......cc

Cairan Infus = ......cc


Therapi injeksi = ......cc
Air Metabolisme = ......cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan: Urine = ......cc
Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = .....cc
IWL = .....cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y
Kebutuhan Cairan
    Dewasa  :  50cc/Kg BB/24 jam
Kebutuhan Cairan + Haluaran Urin

UNTUK PX GGK
Kebutuhan cairan/hari= BB x 25-35 mL

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
PENGKAJIAN  dilakukan mll anamnesa dan pemeriksaan fisik
Anamnesis
» Biodata pasien dan penanggung jawab.
» Riwayat keperawatan :
1. Keluhanutama
2. Riwayat penyakit sekarang dan sebelumnya
3. Riwayat penyakit keluarga

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
Pemeriksaan fisik
1. Aktifitas dan istirahat tidur :
2. Sirkulasi
3. Eliminasi
4. Nutrisi / cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri / rasa nyaman
8. Respirasi
9. Keamanan
10. Seksual
11. Pemeriksaan fisik head to foot

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
Pengkajian Psikososio spiritual
1. Integritas ego
2. Interaksi sosial
3. Tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit dan penatalaksanaanya.
Pengkajian Hasil Diagnostik
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Berhubungan dengan Penekanan diafragmaOedema pulmo
Ditandai dengan :
» Pasien mengeluh sesak nafas
» RR > 20 x/mnt
» Cyanosis
» Ascites
» Ronchi (+)

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
Perencanaan :
» Tujuan : kebutuhan oksigen terpenuhi stlh dilakukan asuhan keperawatan selama --- hari / minggu
» Kriteria hasil:
• Pasien tidak mengeluh sesak nafas
• Sesak nafas berkuran / hilang
• Tidak cyanosis
• Suara nafas vesikuler
• Klien tampak tenang
• R 16 – 20 x/mnt
» Rencana tindakan keperawatan:
• Beri posisi tidur semi fourter
• Tenangkan klien
• Anjurkan klien untuk nafas efektif
• Observasi perubahan warna kulit, kuku, jari, catat adanya cyanosis
• Monitor respirasi dan nadi
• Berikan oksigen.
• Kolaborasi hasil dengan dokter
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan :

• Ginjal yang tidak berfungsi


• Dialisis yang tidak adekuat
• Intake cairan yang berlebih
• Ketidakpatuhan mengikuti jadwal HD
»Ditandai dengan :
• Oedema, ronchi (+)
• Hasil laboratorium kadar elektrolit ↑

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
2. Perencanaan
Tujuan  Mempertahankan keseimbangan elektrolit dan volume cairan adekuat setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama ---- hari / minggu.
Kriteria hasil:
• Oedema hilang / tidak ada, turgor kulit baik
• Ronchi (-), tidak sesak nafas
• Kadar elektrolit normal
Rencana tindakan keperawatan:
• Timbang BB pasien
• Batasi intake cairan (balance cairan)
• Ajarkan klien tentang pentingnya pengontrolan dan pengukuran air&BB setiap hari
• Berikan diit rendah garam
• Lakukan HD dengan UF (kolaborasi dengan dokter)
• Beri obat-obat (kolaborasi dokter)

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh kurang dari yang dibutuhkan berhubungan dengan :
• Intake yang kurang
• Diit yang terlalu ketat
• Status hipermetabolik
» Perencanaan :
Tujuan  Kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan asuhan keperawatan selama beberapa hari /
minggu
Kriteria hasil :
• BB ideal terpelihara, tidak tampak malnutrisi
• Protein total & albumin DBN
• Asupan nutrisi adekuat
Rencana tindakan keperawatan:
• Kaji ulang tentang status nutrisi
• Ukur lingkar lengan atas
• Anjurkan klien makan makanan yang disukai dengan porsi yang kecil tetapi sering dan tidak melanggar diit
(sesuai aturan)
• Kolaborasi dengan dokter untuk obat
• Kolaborasi dengan ahli gizi

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
4. Gangguan pola eliminasi :
a. Konstipasi, berhubungan dengan menurunya mobilitas, asupan antasid, pembatasan air, modifikasi diit
atau ketidakseimbangan elektrolit ditandai dengan kesukaran BAB.
Tujuan : Pola eliminasi normal
Kriteria hasi : BAB 1 – 2 x sehari, konsistensi lunak.
Rencana tindakan :
- Anjurkan klien untuk melakukan ambulansi semampunya untuk meningkatkan peristaltik usus.
- Anjurkan klien untuk menghindari laksatif yang mengandung magnesium
- Berikan pelembek feces untuk mencegah konstipasi
- Konsultasi dengan ahli gizi tentang diit tinggi serat yang diperbolehkan.
- Catat jumlah BAB untuk memonitor cairan & kehilangan elektrolit
- Monitor kadar elektrolit terutama kalium, calcium, dan kadar bicarbonat.
- Anjurkan klien untuk minum oralit.
- Bersihkan anus dengan hati-hati menggunakan lotion

b. Diare, berhubungan dengan inflamasi gastro interstinal sekunder terhadap ureum / efek samping sorbitol
hayexalat ditandai dengan BAB cair dan sering.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
c. Gangguan integritas kulit, berhubungan dengan gangguan status metabolic, akumulasi toksik dalam
tubuh ↓, menurunya aktifitas kelenjar keringat, (kalsium, fosfat), oedema dan nuoropati, ditandai
dengan : gatal, luka, kulit kering, eksariasi, oedema.
Perencanaan :
Tujuan  Integrigas kulit tetap terjaga setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ---- hari / minggu.
Kriteria hasil:
- Tidak ada ithing (kulit kering)
- Kulit bersih, tidak kemerahan, tidak bersisik
- Tidak ada gangguan fungsi
Rencana tindakan:
- Bersihkan kulit setiap hari dengan air hangat, sabun lunak, terutama pada daerah lipatan dan sela-sela jari.
- Inspeksi terhadap brurses, purpura dan tanda infeksi
- Kaji warna kulit, tekstur, turgor, dan vaskulieritas
- Gunakan krim / ointment waktu mandi, keramas
- Anjurkan klien untuk memelihara kuku pendek dan bersih
- Hindari pakaian yang merangsang
- Berikan obat antihistamin dan anti pruritis hasi kolaborasi dokter.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia sekunder, uremia, ditandai dengan
kelelahan, nafas pendek.
Perencanaan :
Tujuan  Klien dapat melakukan aktifitas setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
---- hari / minggu.
Kriteria hasil :
Klien mampu melakukan aktifitas sehari-hari tanpa kelelahan / merasa lelah.
Klien tampak segar
Rencana tindakan:
Monitor kadar Hb dan Ht sebagai indikator suplai oksigen
Berikan istirahat yang cukup
Ajarkan klien untuk merencanakan kegiatan & menghindari kelelahan
Kaji respon klien terhadap aktifitas / kegiatan untuk merencanakan perawatan yang sesuai.
Berikan zat besi erytropoetin hasil kolaborasi dengan dokter.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
6. Gangguan rasa nyaman, pusing, berhubungan dengan tekanan darah yang
tinggi, ditandai dengan klien mengeluh pusing, tampak sakit, tekanan darah
lebih tinggi dari 130/90 mmHg.

Perencanaan:
» Tujuan  Rasa nyaman terpenuhi setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
beberapa hari / minggu.
» Kriteria hasil:
• Klien tidak mengeluh pusing, tidak tampak kesakitan
• Tekanan darah terkontrol < 130/90 mmHg
» Rencana tindakan:
• Ukur vital sign
• Kaji tingkatan pusing
• Anjurkan klien untuk banyak istirahat
• Anjurkan klien untuk diit rendah garam
• Anjurkan klien untuk minum obat sesuai aturan
• Beri obat penurun tensi hasil kolaborasi dengan dokter.
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y
7. Perubahan konsep diri / pola pikir berkaitan dengan akumulasi toksin, hipoksia,
ketidakseimbangan elektrolit, perubahan pola hidup, ketergantungan dialisis, kelelahan kronis,
perubahan gambaran diri, masalah pekerjaan dan perubahan peran ditandai dengan ekspresi
wajah murung, sering bertanya mengenai penyakitnya, emosi labil

Perencanaan :
Tujuan  Terjadi konsep diri yang positif setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama beberapa hari / minggu.
Kriteri hasil :
Klien berfikir positif tentang dirinya
Barpartisipasi saat pengobatan
Ekspresi wajah tenang / tidak murung
Emosi stabil

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
Rencana tindakan :
 Kaji tingkat gangguan kemampuan berfikir, memori dan orientasi, perhatikan lapang
perhatian.
 Pastikan tingkat mental klien
 Berikan informasi tentang status klien pada orang terdekat
 Berikang lingkungan yang tenang
 Orientasikan kembali terhadap lingkungan, orang, waktu
 Beri kesempatan pada klien untuk mendiskusikan bagaimana klien dapat menerima
perubahan dalam kehidupanya, dan mencari solusi dengan keluarga.
 Adakan pertemuan sesama pasien yang kondisinya stabil untuk mendapat support.
 Konsultasi dengan psikolog
Awasi pemeriksaan laborat BUN, creatinin, elektrolit, kadar gula darah, AGD

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
8. Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan
ketidakseimbangan volume cairan, ketidak seimbangan elektrolit, hipoksia,
akumulasi toksin.
Perencanaan :
» Tujuan  Tidak terjadi penuruan curah jantung setelah dilakukan asuhan
keperawatan selama ---- hari / minggu.
» Kriteria hasil :
• Tensi stabil
• EKG normal
» Rencana tindakan:
• Awasi TD dan frekwensi jantung
• Observasi EKG untuk perubahan irama
• Auskultasi bunyi jantung
• Kaji warna kulit, membran mukosa dan dasar kuku
• Perhatikan terjadinya nadi lambat, hipotensi, mual, muntah dan penurunan kesadaran
• Berikan obat sesuai indikasi (kolaborasi dokter)

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
9. Resiko tinggi injury fraktur berhubungan dengan gangguan absorbsi
kalsium dan pengeluaran fosfat, perubahan metabolisme vitamin D.
Perencanaan :
» Tujuan  Tidak terjadi fraktur setelah dilakukan asuhan keperawatan selama --- hari /
minggu.
» Kriteria hasil :
• Tidak ada tanda-tanda fraktur pada tulang
• Klien tidak mengeluhkan nyeri pada tulang
• Kadar kalsium darah > 8 mg/dL
» Rencana tindakan:
• Kaji adanya hipokalsemia, peningkatan fosfat, nyeri otot, serta kekakuan sendi untuk mengetahui
kemungkinan resiko injuri
• Observasi adanya nyeri tulang sebagai indikasi kerusakan tulang
• Lakukan ROM dan dorong klien untuk ambularsi untuk aktifitas osteoblas
• Berikan lingkungan yang nyaman untuk mengurangi resiko kecelakaan
• Berikan suplemen kalsium, vit D, dan pengikat fosfat (kolaborasi dokter)

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
Prioritas Keperawatan GGK secara umum adalah :

» Mempertahankan homeostasis
» Mencegah komplikasi
» Memberikan informasi
» mendukung keputusan klien terhadap perubahan gaya hidup.

BEST FOR You


O R G A N I C S C O M PA N Y
Large Image

Thanks youuuuu....

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.

BEST FOR You 36


O R G A N I C S C O M PA N Y

Anda mungkin juga menyukai