Maya Sari
2
Henoch Schonlein Purpura
• IgA vasculitis
• Vaskulitis pembuluh darah kecil
– Purpura yang palpable atau petekiae (bokong dan
ekstremitas inferior)
– (Poli) arthralgia
– Nyeri perut kolik
– Perdarahan gastrointestinal
– Glomerulonefritis
3
Epidemiologi
• Anak-anak usia < 10 tahun
• Insidensi pada dewasa: 0,8-1,8 / 100.000
setiap tahunnya
• Laki-laki : perempuan = 1.5 : 1
• Keterlibatan ginjal: 20-80%
• Sindroma nefrotik atau nefritik: 7%
• Gagal ginjal end-stage: 1%
4
Patofisiologi
• Patofisiologi belum sepenuhnya dipahami:
deposisi kompleks imun
• Faktor pencetus: ISPA, obat-obatan, makanan,
gigitan serangga, imunisasi, dan keganasan
• Patogen: Streptococcus, S. aureus, virus
Parainfluenza, H. pylori, virus varicella-zooster,
virus hepatitis, Parvovirus, virus HIV,
cytomegalovirus, dan Clostridium difficile
5
Diagnosis
• Diagnosis: tanda dan gejala klinis
• Kriteria EULAR/PRINTO/PRES: gold standard (sensitivitas 99.2%
dan spesifisitas 86% pada orang dewasa)
6
Prognosis
• Prognosis baik
• Mortalitas jarang
• 1-5% pasien anak-anak menjadi gagal
ginjal kronik
• Tingkat rekurensi: 10-40%
7
Berikut ini dis ampaikan
Laporan Kasus
Seorang Laki-laki berusia 31 tahun dengan
Henoch Schonlein Purpura
Karena termasuk kasus jarang pada orang dewasa dengan insidensi 0,8-
1,8 / 100.000 setiap tahunnya dan hanya 7% dengan presentasi sindroma
nefritik. Penulis berharap melalui laporan kasus ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan kita semua mengenai diagnosa dan terapi pada
pasien Henoch Schonlein Purpura dengan sindroma nefritik.
8
LAPORAN KASUS
9
IDENTITAS
Keluhan Utama
Bintik kemerahan di seluruh tubuh sejak 7 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Nyeri pada kedua lutut
10
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
3 minggu SMRS
2 minggu SMRS
12
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
7 hari SMRS
• Nyeri sendi tidak ada, rambut rontok tidak ada, muka memerah
ketika terkena sinar matahari tidak ada, sering sariawan tidak
ada, sesak nafas tidak ada, penurunan berat badan tidak ada
13
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
3 hari SMRS
• BAB dan BAK tidak ada keluhan
14
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
16
RIWAYAT KEBIASAAN
17
RIWAYAT SOSIAL EKONOMI
18
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-), alopecia (-),
rambut mudah dicabut (-), mata cekung (-), malar rash (-),
hiperpigmentasi (-)
Mulut : Atrofi papil lidah (-), oral thrush (-)
Leher : JVP (5-2) cmH2O, pembesaran KGB (-), struma (-)
20
Lanjutan …………
• Thoraks : Venektasi (-), spider naevi (-), barrel chest (-), angulus
costae <90°
Cor :
• Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra
Perkusi : Batas atas ICS II, batas kanan linea sternalis dextra, batas
kiri ICS V linea midclavicularis sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung I dan II normal, denyut jantung 84
kali/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
21
•Lanjutan
Pulmo…………
(anterior):
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, batas paru hepar ICS
V, peranjakan 1 sela iga
Abdomen:
•Inspeksi : datar, massa (-), terdapat purpura merah
kehitaman, ukuran militer – lentikular, palpable
(+), tidak hilang pada penekanan.
•Auskultasi : bising usus (+) normal
•Palpasi : lemas, hepar dan klien tidak teraba, nyeri tekan
regio hipokondria sinistra (+), massa (-), nyeri
ketok CVA (-/-)
•Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
23
Lanjutan …………
24
Laboratorium RSUP Mohammad Hoesin
07 Desember 2021
Darah rutin
Hemoglobin 12.2 g/dL (13.48-17.40 g/dL)
Eritrosit 4.53 x 106/mm3 (4.40-6.30 x 106/mm3)
Leukosit 15.10 x 103/mm3 (4.73-10.89 x 103/mm3)
Hematokrit 39% (41-51%)
Trombosit 468 x 103/μL (170-396 x 103/μL)
MCV 85.2 fL (85-95 fL)
MCH 27 pg (28-32 pg)
MCHC 32 g/dL (33-35 g/dL)
RDW-CV 13.5% (11-15%)
LED 89 (<15 mm/jam)
Hitung Jenis 0/0/84/11/5 (0-1/1-6/50-70/20-40/2-8)
hsCRP 37.2 mg/L <5 mg/L
26
Laboratorium RSUP Mohammad Hoesin
07 Desember 2021
27
Rontgen Thorax (07 Desember 2021)
• Rontgen thorax posisi AP
• Indentitas ada, marker ada
• Inspirasi cukup
• Kabel dan selang tidak ada
• Posisi simetris kanan dan kiri
• Trakea di tengah
• Mediastinum superior tidak melebar
• Tulang-tulang dan jaringan lunak baik
• Sela iga tidak melebar
• Sudut sinus kostofrenikus kanan dan kiri tajam
• Kedua hilus tidak menebal
• Tidak tampak adanya elongasio aorta
• Tenting diafragma (-)
• Cor: CTR <50%
• Paru: corakan bronkovaskular normal, tidak
tampak infiltrat maupun nodul di kedua
lapangan paru
Kesan: Rontgen thorax dalam batas normal. 28
1. Henoch Schonlein Purpura
Daftar
2. Hiperkoagulasi
Masalah
29
PENGKAJIAN
30
Anamnesis: Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan Penunjang:
•Laki-laki, 31 tahun, •Nyeri tekan hipokondria •Trombosit 468 x 103/μL
dengan bercak sinistra •PT (14.2 detik/13.7 detik)
kemerahan di kaki yang •Pada abdomen, •aPTT (31.3 detik/33.8 detik)
menyebar ke perut. ekstremitas inferior •Fibrinogen (273 mg/dL/613
•Nyeri pada kedua lutut ditemukan purpura mg/dL)
merah kehitaman, •D-dimer ( 2.18 μg/mL)
•Riwayat batuk dan pilek
ukuran milier –
2 minggu sebelum timbul
lentikular, palpable,
keluhan
tidak hilang pada
penekanan
Non Farmakologis
• Tirah baring
• Diet nasi biasa 2100 kkal
• Edukasi mengenai penyebab gejala yang dialami kemungkinan
disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyerang pembuluh darah
(vaskulitis)
• Metilprednisolone 1x62.5 mg IV
Farmakologis
• Ceftriaxone 2x1 gr IV
• Imuran 1x50 mg PO
• Lansoprazole 1x30 mg PO
• Sucralfate syr 3x10 cc PO
Rencana
• Urinalisa
• ANA test, anti dsDNA, ANCA
32
Anamnesis: Pemeriksaan fisik: Pemeriksaan Penunjang
•Bercak kemerahan dari Purpura merah
kaki yang menyebar
•Trombosit 468 x 103/μL
kehitaman, ukuran militer
hingga ke perut •PT (14.2 detik/13.7 detik)
– lentikular, palpable,
•Tidak ada riwayat tidak hilang pada •aPTT (31.3 detik/33.8
perdarahan sulit berhenti penekanan pada regio detik)
•Tidak ada riwayat bintik abdomen, ekstremitas •Fibrinogen (273
merah sebelumnya inferior mg/dL/613 mg/dL)
•D-dimer ( 2.18 μg/mL)
Hiperkoagulasi
33
Hiperkoagulasi
Non Farmakologis
• Edukasi untuk memperhatikan tanda-tanda perdarahan
(mimisan, gusi berdarah, BAB berdarah, dll.)
Farmakologis
• Simarc 1x2 mg PO
Rencana
34
DIAGNOSIS SEMENTARA
35
DIAGNOSIS BANDING
36
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
•Istirahat
•Diet nasi biasa 2100 kkal /hari.
•Edukasi mengenai:
– penyebab bercak kemerahan pada pasien kemungkinan
disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyerang pembuluh
darah (vaskulitis) dan pasien direncanakan untuk dilakukan
pemeriksaan imunoserologi untuk memastikan diagnosis.
– monitor jumlah dan warna urine
37
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
•Rehidrasi dengan NaCl 0.9% 20 gtt/menit
•Metilprednisolone 1 x 62.5 mg IV
•Ceftriaxone 2x1 gr IV
•Imuran 1x50 mg PO
•Lansoprazole 1 x 40 mg IV
•Sucralfate syr 3x 10 cc PO
38
Rencana • Urinalisa
pemeriksaan
• ANA test, anti dsDNA, ANCA
39
Rencana • Divisi Hemato-Onkologi.
Konsul
• Departemen DermatoVenerologi.