ESENSI DAN
URGENSI HA
K DAN KEWA
JIBAN WNI
SEJARAH
PERKEMBANGAN DINAMIKA H TANTANGAN HARMO
HAM DUNIA AM INDONESI NI KEWAJIBAN DAN
A HAK
PENGERTIAN WARGA NEGARA
BAC
K
KONSEP KEWAJIBAN DAN HAK WARGA NEGARA
NEXT
Dalam pengertian Notonagoro ( 1975 ), hak adalah kuasa untuk
menerima atau melakukan sesuatu yang semestinya diterima
atau dilakukan oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan
oleh pihak lain manapun juga, yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya. Wajib adalah beban untuk
memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan
oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak manapun juga,
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang
berkepentingan.
Pengertian hak menurut Sajipto Rahardjo ( Mas, 2014 : 30 )
adalah “ kekuasaan yang diberikan oleh hukum kepada
seseorang dengan maksud untuk melindungi kepentingan
seseorang tersebut “. Suatu hak akan dihapus apabila :
NEXT
1. Pemegang hak meninggal dan tidak ada ahli warisnya ; jangka waktu hak yang
diperjanjikan sudah berakhir.
2. Benda yang diperjanjikan sebagai hak seseorang sudah diterima.
3. Habisnya jangka waktu untuk memiliki hak sebagaimana diatur didalam perundang –
undangan.
Marwan Mas menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kewajiban merupakan
beban yang diberikan oleh hukum kepada orang atau badan hukum (subjek hukum),
misalnya kewajiban seseorang atau badan hukum untuk membayar pajak dan
lahirnya karena ketentuan undang-undang (Ibit :32)
Menurut “teori korelasi” yang dianut oleh pengikut utilitarianisme, ada hubungan
timbal balik antara hak dan kewajiban . Setiap kewajiban seseorang berkaitan
dengan hak orang lain dan begitu pula sebaliknya, hak yang tidak ada kewajiban
sesuai dengan korelasi diatas tidak pantas disebut hak.
BAC
K
ALASAN PERLUNYA HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK
WARGA NEGARA
NEXT
4. Bill Of Rights (1689)
Bill Of Righs merupakan sebuah undang-undang yang menyatakan
hak-hak dam kebebasan-kebebasan warga negara dan menentukan
pergantian Raja. Undang-undang ini berisi pernyataan bahwa Raja
harus mengakui hak-hak parlemen, serta kebebasan berbicara atau
mengeluarkan pendapat.
5. Declaration Of Independence (1776)
Declaration Of Independende merupakan piagam hak-hak asasi
manusia karena memuat pernyataan “bahwa sesungguhnya semua
bangsa diciptakan sama sederajat oleh maha penciptannya. Bahwa
semua manusia dianugrahi oleh penciptannya hak hidup,
kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan”.
NEXT
6. Declaration des droit de I”hommes et du Citoyen (1789)
Majelis konstituante di Perancis mengeluarkan pernyataan hak-hak
manusia dan warga negara. Di dalamnya disebutkan bahwa “manusia
lahir bebas dengan hak-hak yang sama”.
7. The Four Freedom (1941)
Empat kebebasan yang diajukan Presiden AS Franklin D.Rosevelt
adalah sebagai berikut.
Kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat (freedom of speech
and expression)
• Kebebasan beragama (freedom og religion)
• Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear)
• Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want)
NEXT
8. Universal Declaration Of Human Rigths/UDHR (PBB 1948)
Majelis Umum PBB memproklamasikan UDHR sebagai suatu
tolak ukur hasil usaha sebagai rakyat dan bangsa. PBB juga
menyuruhkan semua anggota-anggota dan semua bangsa agar
memajukan dan menjamin pengakuan dan pematuhan hak-hak dan
kebebasan-kebebasan yang termaktub dalam pernyataan tersebut.
BAC
K
DINAMIKA HAM INDONESIA
NEXT
Perdebatan tersebut tidak berakhir begitu saja. Diskursus
mengenai hak asasi manusia muncul kembali-sebagai usaha
untuk mengoreksi kelemahan dalam Undang-Undang Dasar
1945 pada sidang Konstituante (1957-1959). Diskusi di
Kosntituante relatif lebih menerima hak asasi manusia dalam
pengertian natural rights, dan menganggapnya sebagai
substansi Undang-Undang Dasar.Namun, konstitunte
dibubarkan oleh Soekarno dan diikuti oleh tindakan Soekarno
mengeluarkan dekrit yang isinya adalah pernyataan untuk
kembali ke Undang-Undang Dasar 1945 yang dikenal dengan
“Dekrit 5 juli 1959” dan diakui oleh Konstitusi RIS dan
Undang-Undang Dasar.
NEXT
Setelah rezim Demokrasi Terpimpin, Soekarno digulingkan
oleh gerakan mahasiswa 1966 yang melahirkan rezim Orde
Baru. Perdebatan mengenai perlindungan konstitusionalitas hak
asasi manusia muncul kembali pada Sidang Umum MPRS
tahun 1968 di awal Orde Baru. Kenyataannya, setelah MPR
hasil pemilu (1971) terbentuk Fraksi Karya Pembangunan dan
fraksi ABRI tidak pernah mengingat lagi apa yang pernah
mereka putuskan pada Sidang Umum MPRS tahun 1968.
Kemudian datang gelombang besar “Reformasi” yang
melengserkan Soeharto dari kursi Presiden Indonesia
(Mei,1998) dan membuka babak baru wacana hak asasi
manusia di indonesia.
NEXT
Presiden BJ.Habibie yang ditunjuk Soeharto sebagai
penggantinnya mengumumkan kabinetnya sebagai “Kabinet
Reformasi”. Pada periode reformasi ini muncul kembali
perdebatan mengenai kontitusionalitas perlindungan hak asasi
manusia, tetapi pada soal basis hukumnnya. Apakah ditetapkan
melalui TAP MPR atau dimasukkan dalam UUD ? Perdebatan
bermuara pada lahirnya Ketetapan MPR NO.XVII/MPR/1998
tentang Hak Asasi Manusia. Isinnya bukan hanya memuat
Piagam Hak Asasi Manusia, tetapi juga memuat amanat kepada
presiden dan lembaga-lembaga tinggi negara untuk memajukan
perlindungan hak asasi manusia, termasuk mengamanatkan
untuk meratifikasi instrumen-instrumen internasional hak asasi
manusia.
NEXT
Dinamika HAM di Indonesia dapat ditandai dengan perdebatan
yang sangat intensif dalam tiga periode sejarah ketatanegaraan
yaitu mulai dari tahun 1945, sebagai periode awal perdebatan
hak asasi manusia, diikuti dengan periode konstituante (1957-
1959) dan periode awal bangkitnya Orde Baru (1966-1968).
Dalam ketiga periode inilah perjuaangan untuk menjadikan hak
asasi manusia sebagi sentral dari kehidupan berbangsa dan
bernegara berlangsung dengan sangat serius.
BACK
TANTANGAN HARMONI KEWAJIBAN DAN HAK DI INDONESIA
Dalam Pasal 28J UUD NRI 1945 ayat 1 dan 2 dijelaskan bahwa setiap
orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapan dengan undang-undang
dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai
agama,keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
Dalam Pasal 30 ayat (1) tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, seperti membayar
pajak merupakan salah satu bentuk bela negara. Setiap warga negara
wajib berperan serta dalam upaya ketahanan ekonomi dan kewajiban
membayar pajak yang merpakan sumber pembiayaan penyelenggaraan
negara. NEXT
Kemudian dalam pasal 31 ayat (1) setiap warga negara berhak
mendapat pendidikan dan (2) setiap warga negara wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainnya. Pemerintah
harus mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Anggaran
pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan
belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah
untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
NEXT
Maka sumbangsih warga negara dalam pembangunan nasional sangat
diperlukan terutama dalam kewajiban membayar pajak. Pajak
merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang sangat dominan
dalam menopang pembangunan nasional. Untuk hak warga negara
dapat terpenuh secara maksimal maka warga negara perlu
melaksanakan terlebih dahulu kepada negara salah satunnya yaitu
dengan membayar pajak. Karena program pembangunan nasional
dapat dilaksanakan karena adannya uang pajak yang dibayarkan oleh
masyarakat ke kas negara yang akan didistribusikan untuk membiayai
pembangunan dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan,
sosial, politik, ekonomi, dll.
BAC
K
ESENSI DAN URGENSI HARMONI HAK DAN KEWAJIBAN WNI
NEXT
f. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
g. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang-undang.
h. Wajib iktu serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara .
Ikut serta dalam pendidikan dasar dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
i. Pelaksanaan perekonomian berdasarkan prinsip kebersamaan,
efisiensi, berkeadilan, berkedaulatan, berwawasan lingkungan,
kemandirian serta menjaga keseimbangan kemajuan, dan
kesatuan ekonomi nasional.
NEXT
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH