Anda di halaman 1dari 14

Nama : Heru Subakti Dwiko Laksono, S.H., M.M.

TTL : Bangkalan, 8 Juni 1964


HP : 08128415575
e-mail : herusdl@kemenperin.go.id
herusdlaksono@gmail.com

Nama : Ahmad Syarkini, S.H., M.H.


TTL : Palembang, 22 Nopember 1961
HP : 081293611588
e-mail : a-syarkini@kemenperin.go.id
ahmadsyarkini61@gmail.com
 Pengertian Identitas Nasional
 Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme
Indonesia
 Identitas Nasional sebagai Karakter
Bangsa
 Mahasiswa diharapkan mampu
mendeskripsikan identitas nasional dan sejarah
kelahiran faham nasionalisme Indonesia
 Mahasiswa diharapkan mampu memiliki
karakter sebagai identitas kebangsaan
Secara etimologis , identitas nasional berasal dari kata “identitas” dan “
nasional”.
Kata identitas berasal dari bahasa Inggris identity yang memiliki
pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang,
kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Kata “nasional” berasal dari kata nation (Inggris) yang memiliki arti
bangsa. Nasional artinya kebangsaan. Bangsa adalah sekelompok manusia
yang diam di wilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk
bersatu, karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan, serta ideologi
bersama.
Identitas Nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011:
66).
Jadi, Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas
bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di
dunia.
FAKTOR DARI DALAM FAKTOR DARI LUAR
 Seluruh Nusantara telah menjadi Kemenangan Jepang atas Rusia dalam
kesatuan politik, hukum, perang tahun 1905 yang mampu
pemerintahan, dan berada di bawah mengangkat rasa percaya diri bahwa
kekuasaan kolonial Belanda bangsa berwarna bisa mengalahkan
bangsa kulit putih, lahirnya
 Munculnya kelompok intelektual nasionalisme di kawasan Asia dan Afrika
sebagai dampak sistem pendidikan yang berhasil membentuk negara-negara
Barat baru.
 Beberapa tokoh pergerakan mampu
memanfaatkan kenangan kejayaan
masa lalu (Sriwijaya, Majapahit, dan
Mataram) untuk dijadikan motivasi
dalam bergerak dan meningkatkan rasa
percaya diri rakyat di dalam berjuang
menghadapi kolonialisme Barat
 Budi Utomo (1908)
 Sarekat Islam (1912)
 Indische Partij (1912)
 Muhammadiyah (1912)
 Perhimpunan Indonesia
(1925)
 Partai Nasional
Indonesia (1927)
 Sumpah Pemuda (1928)
 Adanya persamaan nasib
 Adanya keinginan bersama untuk
merdeka
 Adanya kesatuan tempat tinggal,
yaitu wilayah nusantara yang
membentang dari Sabang sampai
Merauke
 Adanya cita-cita bersama untuk
mencapai kemakmuran dan
keadilan sebagai suatu bangsa
 Setiap bangsa memiliki identitasnya.
 Dengan memahami identitas bangsa diharapkan akan
memahami jati diri bangsa sehingga menumbuhkan
kebanggaan sebagai bangsa.
 karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak, budi pekerti,
tabiat, watak yang membedakan seseorang dengan
orang lain.
 karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak khas
bangsa Indonesia yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain
 Suku Bangsa
 Agama
 Bahasa
 Budaya Nasional
 Wilayah Nusantara
 Ideologi Pancasila
1. Identitas Fundamental, yaitu;
Pancasila yang merupakan
Falsafah Bangsa, Dasar Negara,
Ideologi Negara.
2. Identitas Instrumental, yang
berisi UUD 1945 dan Tata
Perundang-undangan, Bahasa
Indonesia, Lambang Negara,
Bendera Negara, Lagu
Kebangsaan.
3. Identitas Alamiah, yang meliputi
negara kepulauan dan Pluralisme.
 Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang
digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional
itu menjadi ciri khas suatu bangsa.
 Indikator identitas nasional itu antara lain:
1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan
masyarakat; adat - istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan
negara; bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai
tujuan; bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa; budaya unggul,
prestasi di bidang tertentu.
 Dari penjelasan ini dapatlah dikatakan bahwa identitas
bangsa Indonesia adalah Pancasila itu sendiri, sehingga
dapat pula dikatakan bahwa Pancasila adalah karakter
bangsa. Nilai-nilai tersebut bersifat eksoterik
(substansial), ketika terjadi proses komunikasi, relasi dan
interaksi dengan bangsa-bangsa lain realitas eksoterik
juga mengalami perkembangan.
 Kecintaan pada tanah air kerajaannya dileburkan dalam
kecintaan pada Indonesia. Pemerintahan yang monarkhi
berubah menjadi demokrasi. Konsep keadilan juga
melintasi tembok etnik.

Anda mungkin juga menyukai