Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN 6

ANTIHIPERGLKEMI
A
1. Maulina Putri Andira (1042011086)
2. Meiseline Feliisitas M(1042011087)
3. Melysa Selvi Yuliana (1042011088)
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh
ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormone insulin atau karena
penggunaan yang tidak efektif dari insulin. Hal ini ditandai dengan
tingginya kadar glukosa dalam darah.

Hiperglikemik timbul karena penyerapan glukosa kedalam sel terhambat,


akibatnya metabolisme glukosa akan terganggu sehingga penggunaan
glukosa oleh semua jaringan tubuh terutama oleh otot, jaringan adiposa, dan
hati mejadi berkurang. Gangguan metabolisme ini berhubungan dengan
suatu kekurangan insulin absolut atau relatif.
MEKANISME ANTIHIPERGLIKEMIA
Mekanisme Kerja Glibenklamide yaitu menstimulasi pankreas untuk
memproduksi insulin dan meningkatkan sensitivitas sel beta terhadap glukosa,
sedangkan mekanisme kerja metformin yaitu meningkatkan sensitivitas jaringan
otot dan adiposa terhadap insulin.
Mekanisme kerja Aloksan bekerja secara selektif merusak sel β pangkreas
yang memproduksi insulin karena terakumulasinya aloksan secara khusus
melalui transpoter glukosa yaitu GLTU 2.
Tanaman api api mengandung alkaloid, flavonoid, steroid, terpenoid, senyawa
fenolik, tanin, dan saponin. Tanin menurunkan kadar gula darah dengan
beberapa mekanisme yaitu tanin menurunkan absorbsi nutrisi dengan
menghambat penyerapan glukosa di intestinal, selain itu menginduksi regenerasi
sel β pankreas yang berefek pada sel adipose menguatkan aktifitas insulin dan
tanin juga merupakan penangkal radikal bebas, meningkatkan uptake glukosa
dalam darah melalui aktifitas mediator insulin sehingga menurunkan glukosa
dalam darah (Kumari dan Jain, 2012).
PEMBAHASAN
Pada ekstrak api-api mengandung senyawa aktif glikosida triterpena yang memiliki struktur siklik yang
relatif kompleks dan sebagian besar merupakan senyawa alkohol, aldehid atau asam karbon. Buah api-api
terbukti mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, dan glikosida yang berperan aktif sebagai
antioksidan .

Setelah dilakukan pengecekan dan perhitungan pada hasil kadar gula darah yang didapat pada induksi
aloksan yaitu rata-rata pada glibenklamid sebelum induksi aloksan yaitu 83,2 mg/dL dan setelah induksi
aloksan naik menjadi 380 mg/dL dengan adanya peningkatan yang begitu besar berarti bahwa tikus sudah
mengalami diabetes pada menit ke 30,50,90,120 dan 150 pemberian glbenklamid didapatkan kadar gula
darah 247 mg/dL,125,6mg/dL,123mg/dL,116,8mg/dL dan 106,6mg/dL.
Dengan begitu bahwa penurunan relative tetap menurun yang berarti glibenklamid dapat menurunkan
kadar gula darah pada tikus dan didapatkan hasil persen penurunan yaitu 132,11%. Pada kontrol CMC Na
juga mengalami penurunan dan didapatkan persen penurunan 1,88%. Pada dosis ekreak daun api api yang
memiliki dosis100/200g % penurunan yaitu32,23%, pada dosis 200/200g % penurunan yaitu33,71% dan
dosis 300/200g % penurunan yaitu 124,55%. Pada induksi glukosa pada glibenklamid rai menit ke menit
memiliki penurunan kadar glukosa yang selalu turun dengan %penurunan yaitu 132,11% . pada control
CMC Na % 2,8% dan pada ekstrak api-api pada dosis 100/200g memiliki rata-rata %penurunan yaitu
11,41%; pada dosis 200/200g memiliki rata-rata %penurunan yaitu23,09%; pada dosis 300/200g memiliki
ratarata %penurunan yaitu 137,35%
KESIMPULAN

Dari pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa


daun api api memiliki efek antihiperglikemia. Serta dari dosis
daun api api yang diberikan kepada hewan uji, terlihat bahwa
semakin tinggi dosis obat yang diberikan, semakin rendah kadar
gula yang dihasilkan, karena obat antidiabetik bertujuan untuk
menurunkan kadar gula dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai