TOKSIKOLOGI KERACUNAN
ER-10 1
Obat dan Racun
Obat :
Adalah bahan atau campuran bahan yang
berasal dari hewan, tt-an atau zat kimia yang
dapat digunakan untuk mencegah,
menghilangkan, mengobati, mendiagnosa
ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit dan juga untuk mempercantik badan.
ER-10 2
Racun
ER-10 3
Mikroba
Bakteri
Jamur
Mikroalgae
Virus
Toksin yang dihasilkan berakibat keracunan
dan kematian
ER-10 4
toksin
toksofora : menyebabkan sakit atau
kematian
Haptopora : dapat menyebabkan
kekebalan
Sifat toksin mikroba :
1.Eksotoksin : dihasilkan secara sekresi
2. Endotoksin: merupakan bagian dari sel
ER-10 5
Toksin Bakteri
Pada penderita difteri dapat menyebar ke
otot. Pita suara dan jantung
Toksin bakteri dapat diketahui dengan
cara membiarkan bakteri tersebut pada
kaldu +- 4 hari sd 6 minggu pertumbuhan
kemudian disaring filtrat yang tidak berisi
bakteri dandisuntikkan pada marmut/ sakit
ER-10 6
Sifat eksotoksin
( pada toksin difteri)
Mudah larut dalam air
Termasuk golongan protein
Disuntikan menjadi sakit
Sifat Endotoksin :
1.Tidak larut dalam air
2.Termostabil pada pemanasan autoklaf
3.Merangsang terbentuk antibodi dengan nilai
protektif
ER-10 7
Susunan toksin
Toksofora, menyebabkan sakit atau mati
dan bersifat termolabil
Haptofora, menyebabkan kekebalan
ER-10 8
Kekuatan toksin dapat dihilangkan dengan
pemanasan 56 derajatC ( termolabil) jika
disimpan dalam suhu kamar akan hilang
kekuatannya
Bila toksin disuntikan pada jasad hidup maka
dalam jasadnya akan membuat antitoksin
Untuk mengukur kekuatan toksin yaitu
dengan mencari dosis letal minimum ( DLM)
ER-10 9
Bila toksin dipanaskan dalam suhu 56
derajat C selama ½ jam maka kekuatannya
akan hilang dinamakan toksoid
Untuk menghilangkan kekuatan toksin
dengan cara mencampur dengan formalin
campuran ini disebut anatoksin
Jika anatoksin disuntikan dengan dosis
yang meningkat maka akan menjadi kebal
ER-10 10
Jenis zat yang berpotensi sebagai racun
berasal dari :
1. Rumah tangga : disinfektan, insektisida
2. Pertanian : pestisida
3. Medis : narkotika, obat keras dan obat lain
4. Industri : logam berat, asam dan basa kuat
5. Alam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa
Phytotoxins
Zootoxins
Bacteriotoxins
ER-10 12
Jenis-jenis Toksikologi :
1. Toksikologi Deskriptif
2. Toksikologi Mekanistik
3. Toksikologi Regulatif
4. Toksikologi Forensik
5. Toksikologi Klinik
6. Toksikologi Kerja
7. Toksikologi Lingkungan
8. Ekotoksikologi
ER-10 13
Toksikologi Deskriptif
Toksikologi Mekanistik
ER-10 14
Toksikologi Regulatif
Toksikologi Forensik
ER-10 15
Toksikologi Klinik
Toksikologi Kerja
ER-10 16
Toksikologi Lingkungan
Ekotoksikologi
ER-10 17
Toksikologi Ekperimental :
ER-10 21
Pada anak muda
biasanya golongan opiat yang
disalahgunakan (untuk mencari
kesenangan)
Pada orang dewasa
golongan barbiturat, gol. Hipnotik &
sedatif lain dan Obat nyamuk cair
merupakan pilihan utama bagi orang yang
mengalami depresi berat untuk bunuh diri
ER-10 22
Self Poisoning
ER-10 26
Yang perlu diperhatikan pada
permulaan keracunan
1. Kesadaran
2. Respirasi
3. Tekanan darah
4. Kejang
5. Pupil mata
6. Jantung
7. Bising usus
8. Dll
ER-10 27
1. Kesadaran
ER-10 28
2. Respirasi.
3.Tekanan darah
6. Bising usus
Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat
kesadaran.Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya
bising usus negatif,dan tingkat IV selalu negatif.
dapat dipakai untuk pasien yang pura-pura pingsan.
7. Lain-lain
Gejala lain seperti gangguan keseimbangan asam
basa,air, tanda kerusakan hati dan ginjal,retensi
urin ,muntah dan diare dll.
ER-10 30
Terapi intoksikasi
A. Terapi simtomatis,.
B. Mencegah absorbsi selanjutnya dari
racun
C. Mempercepat pengeluaran racun dari
tubuh.
ER-10 31
A. Terapi simptomatik
Hilangkan gejala-gejala keracunan
Pertahankan fungsi vital
Bila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui
jenis racunnya
Mempercepat ekskresi obat.
ER-10 35
Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam dan
basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada daerah
yang terkena racun.
ER-10 36
Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan
adalah sisa racun, sisa makanan jika racun
bercampur bahan makanan, bekas muntahan,
urine dan feses.
ER-10 37
ER-10 38