Anda di halaman 1dari 12

FARMAKOKINETIKA

kelompok 1
Ainun Nadirah (21010064)
Rahilatul Zahara (21010019)
Rauzatul Maula (21010020)
Ridhatul Mutmainnah (21010050)
Rauzatul Jannah (21010121)
 
Dosen Pembimbing : Nurul Husna, S.Farm
Pengertian farmakologi
Farmakokinetik obat merupakan aspek farmakologi yang
mencakup nasib obat dalam tubuh yaitu absorbsi, distribusi,
metabolisme, ekskresinya (ADME). Obat yang masuk ke
dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umumnya
mengalami absorbsi, distribus dan peningkatan untuk
sampai ke tempat kerja dan menimbulkan efek. Kemudian
dengan atau tanpa metabolisme, obat diekskresikan dari
tubuh
Proses-proses dalam farmakokinetika
1. Absorbsi
Absorbsi adalah proses masuknya obat dari tempat obat ke dalam sirkulasi
sistemik (pembuluh darah).
• Absorbsi melalui saluran cerna
• Pemberian obat melalui sublingual
• Pemberian obat secara rektal
• Pemberan obat suntikan (parenteral)
• Pemberian obat melalui endotel paru-paru
• Pemberian topikal pada kulit
2.Distribusi

Setelah diabsorbsi obat akan didistribusi keselurh tubuh melalui sirkulasi darah, selain
tergantung dari aliran darah distribusi obat juga ditentukan oleh sifat fisikokimianya.
Distribusi obat dibedakan atas 2 fase berdasarkan penyebarannya di dalam tubuh.
Distribusi fase pertama terjadi segera setelah penyerapan yaitu keorgan yang perfungsinya
sangat baik misalnya jantung, hati, ginjal dan otak. Selanjutnya, distribusi fase kedua jauh
lebih luas yaitu mencakup jaringan yang perfungsinya tidak sebaik orang diatas misalnya
otot, visera, kulit dan jaringan lemak. Distribusi baru mencapai keseimbangan setelah
waktu yang lebih lama.
3.Biotransformasi Atau Metabolisme

Biotransformasi atau metabolisme obat ialah proses


perubahan struktur kimia obat yang terjadi dalam tubuh dan
dikatalisis oleh enzim khusunya CYT 45. Pada proses ini
molekul obat diubah menjadi lebih polar, artinya lebih
mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak
sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal.
4. Ekskresi
Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk
metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya. Obat atau metabolit
polar diekskresi lebih cepat dari pada obat larut lemak kecuali pada ekskresi
melalui paru. Ginjal merupakan orang ekskresi yang terpenting. Ekskresi disini
merupakan resultanse dari tiga proses, yakni filtrasi diglomelurus, sekresi aktif
ditubuli proksimal dan reabsorbsi pasif ditubuli proksimal dan distal. Ekskresi
obat juga terjadi melalui keringat, liur, air mata, air susu, dan rambut, tetapi
dalam jumlah relatif kecil sekali tidak berarti dalam pengakhiran efek obat.
Parameter
Farmakokinetika
Dosis standar suatu obat pada setiap penderita berbeda-beda
bebrapa proses patologis, kematanga fungsi organ pada bayi
mengharuskan penyesuain dosis secara khusus. Proses-
proses ini mengubah parameter-parameter farmakokinetik.
Dua parameter ini adalah bersihan (klirens) yaiut ukuran
kemampuan tubuh untuk menghilangkan obat. Yang kedua
volume distribusi yaitu ukuran dari ruangan dalam tubuh
yang tersedia untuk diisi obat.
Keanekaragaman Respon
• Toleransi (ketergantungan)
• Penyakit
• Usia dan berat badan
• Formulasi
• Rute pemberian
• Interaksi obat
Peran Keanekaragaman Genetik Terhadap Farmakokinetik
Obat
Faktor keturunan (genetik) kadang-kadang merupakan penyebab timbulnya
keanekaragaman repons terhadap obat walaupun diberikan dengan dosis yang
sama. Ilmu yang mempengaruhi pengaruh faktor genetik terhadap respons obat
di sebut farmakogenetika. Salah satu faktor genetik yang mengakibatkan
keanekaragaman respons terhadap obat adalah polimorfis enzim
pengmetabolisme.
Kesimpulan
Ilmu farmakokinetika merupakan suatau
bidang studi yang relative baru dan
merupakan disiplin ilmu yang mudah diantara
ilmu-ilmu kesehatan yang telah mulai
memasuki dunia klinik. Sebagai ilmu
farmakokinetika mempunyai kaitan yang erat
dengan ilmu-ilmu biofarmasetika,
farmakologi dan terapetik.
THANK YOU
VERY MUCH

Anda mungkin juga menyukai