Anda di halaman 1dari 9

Pancasila Sebagai

Sistem Etika
Dasar Teori Etika
Dari asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan
yang baik.
pancasila sebagai sistem etika ialah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana kita dan mengapa
kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral.
Dalam mengkaji masalah, etika terdiri
dari 2 teori :
Teori Konsekuensialis Teori Non Konsekuensialis
Kelompok teori yang konsekuensialis Teori ini menilai baik buruknya
yang menilai baik buruknya perilaku perbuatan atau benar salahnya
mausia atau benar tidaknya sebagai tindakan tanpa melihat konsekuensi
manusia berdasarkan konsekuensi atau atau akibatnya, melainkan dengan
akibatnya. hokum atau standar moral. Teori ini
Kelompok Konsekuensialis : teoori juga disebut dengan etika deontologist
egoisme, eudaimonisme, utilarisme. karena menekankan konsep kewajiban
moral yang wajib ditaati manusia.
Aliran Besar Etika

-A- -B- -C-


Etika Deontologi Etika Teleologi Etika Keutamaan
Tokoh yang mengemukakan baik buruk suatu tindakan pengembangan karakter moral
teori ini adalah Immanuel Kant dilihat berdasarkan tujuan atau pada diri setiap orang.Karakter
(1734-1804). Etika deontologi akibat dari perbuatan itu. etika moral ini dibangun dengan cara
tidak mempersoalkan akibat teleologi digolongkan menjadi meneladani perbuatan-
dari tindakan tersebut, baik atau dua, yaitu : perbuatan baik yang dilakukan
buruknya. a. Egoisme etis oleh para tokoh besar.
b. Utilitarianisme
Etika Sebagai Ilmu :
1. Etika Umum
prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap
tindakan manusia. Tetapi pada prinsipnya etika
umum membicarakan asas-asas dari tindakan dan
perbuatan manusia, serta sistem nilai apa yang
terkandung di dalamnya.

2. Etika Khusus
dibagi menjadi dua yaitu
1. etika individual dan
2. etika sosial.
Etika Pancasila
Etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada
nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan.Suatu perbuatan
dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan
dengan nilai-nilai tersebut, namun juga sesuai dan
mempertinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Dimensi Nilai Pancasila
Sila Ke-1 Sila Ke-2
Mengandung dimensi moral Mengandung dimensi humanis,
berupa nilai spiritualitas yang artinya menjadi manusia
mendekatkan diri manusia lebih manusiawi yaitu upaya
kepada Tuhan YME, ketaatan meningkatkan kualitas
kepada nilai agama yang kemanusiaan dalam pergaulan
dianutnya antar sesama

Sila Ke-4 Sila Ke-3


Mengandung dimensi nilai berupa Mengandung nilai solidaritas,
sikap menghargai orang lain, mau rasa kebersamaan, cinta tanah
mendengar pendapat orang lain, air
tidak memaksakan kehendak
kepada orang lain
—Kesimpulan
“Pendukung dari Pancasila sebagai sistem etika adalah Pancasila
memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang
baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita
diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti yang
tercantum di sila ke dua pada Pancasila, yaitu “Kemanusian yang
adil dan beradab” sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat
berandil besar. Dengan menjiwai butir-butir Pancasila masyarakat
dapat bersikap sesuai etika baik yang berlaku dalam masyarakat
maupun bangsa dan negara”
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai