Anda di halaman 1dari 25

E D U K A S I M E N G E N A I P E N T I N G N Y A1

M E N I N G K A T K A N P E N G E T A H U A N
T E N T A N G P E N C E G A H A N P E N Y A K I T
M A L A R I A D I S E K O L A H D A S A R 6 3
K E N D A R I
4TH COFFEE

ASRIANINGSI J1A120278
CAHYANING TEGUH FITRIA J1A120282
DEBI MUTIARA CAHYANI J1A120285
DINDA J1A120290
LA OFUDIN J1A120311
M I FTAHUL FA JR I M J1A120320
A. Definisi Penyakit Malaria
2

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit (protozoa) dari genus
Plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Istilah malaria
diambil dari dua kata dalam bahasa Italia yaitu “Mal” yang artinya buruk dan “Area” yang
artinya udara. Malaria diartikan sebagai udara busuk karena dahulu malaria banyak
ditemukan di daerah rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk. Penyakit ini juga dikenal
4TH COFFEE

dengan sebutan lain seperti demam aroma, demam rawa, demam tropik, demam pantai,
demam charges dan demam kura (Krisna and Sudirman, 2015).
Malaria adalah suatu penyakit akut maupun kronik disebabkan oleh protozoa genus
Plasmodium dengan manifestasi berupa demam, anemia dan pembesaran limpa. Sedangkan
meurut ahli lain malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebakan
oleh infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk
aseksual dalam darah, dengan gejala demam, mengigil, anemia, dan pembesaran limpa. Ada 2
jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria (yang
disebut Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina.
B. Penyebab Penyakit Malaria 3

Penyebab penyakit malaria pada manusia adalah


plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Anopheles b e ti n a . B e b e r a p a daerah di Indinesia telah
d i n y a t a k a n b e b a s m a l a r i a s e p e r ti Jawa dan Bali, namun di
bagian Timur Indonesia masih merupakan masalah kesehatan
4TH COFFEE

y a n g p e r l u m e n d a p a t p e r h a ti a n d a r i p e m e r i n t a h d a n s w a s t a .
Malaria dapat menyerang bayi, balita, anak, orang dewasa
d a n i b u h a m i l . D i d a e r a h p e d e s a a n s e p e r ti D e s a B e r i n g i n J a y a
penyakit malaria masih merupakan penyakit masyarkat yang
sering tanpa disertai dengan gejala klinis. Hal ini
d i m u n g k i n k a n k a r e n a a d a n y a a n ti b o d y d a r i m a s y a r a k a t k a r e n a
berdiam didaerah yang endemis malaria.
C. Jenis-jenis parasite malaria 4

Ada empat jenis spesies parasit malaria di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu sebagai
berikut :
1. Plasmodium falciparum, Plasmodium falciparum Menyebabkan malaria falsiparum (disebut
4TH COFFEE

juga malaria tropika), merupakan jenis penyakit malaria yang terberat dan satu-satunya parasit malaria yang
menimbulkan penyakit mikrovaskular., karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria
(malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.
2. Plasmodium vivax, Plasmodium vivax Menyebabkan malaria tertiana. Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3
bulan. Relaps 50 % dalam beberapa minggu 5 tahun setelah penyakit awal.
3. Plasmodium malariae, Plasmodium malariae Menyebabkan malaria quartana. Asimtomatis dalam waktu
lama.Kehidupan nyamuk sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan yang ada, seperti suhu, kelembaban, curah
hujan, dan sebagainya
4. Dan Plasmodium ovale
D. Penularan malaria secara alamiah dan bukan
alamiah
5

1. Malaria bawaan / kongenital, disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang
infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungnya, dan dapat melalui plasenta dari ibu ke bayi melalui tali pusat.
2. Penularan secara mekanik terjadi melalui transfusi darah atau jarum suntik. Penularan melalui jarum suntik banyak
4TH COFFEE

terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Infeksi malaria melalui
transfusi hanya menghasilkan siklus eritrositer karena tudak melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati sehingga
diobati dengan mudah.
3. Penularan secara oral, pernah dibuktikan pada ayam adalah Plasmodium gallinasium, burung dara adalah
Plasmodium relection dan monyet adalah Plasmodium knowlesi.
6
E. PENCEGAHAN PENULARAN RESIKO MALARIA

1. Pencegahan Primer

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan – memperbaiki sikap – memperbaiki perilaku host (siswa SD),
dalam mencegah penularan infeksi Dengue. Secara tidak langsung, pengetahuan yang diberikan kepada anak
4TH COFFEE

dapat disebarkan ke lingkungan sosial mereka (keluarga, tetangga, teman, dll).

2. Pencegahan Sekunder

Diharapkan mencegah dampak lanjut dari anemia dalam tumbuh kembang anak. Kegiatan pengabdian
masyarakat ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka kesakitan malaria.
F. Tujuan Perilaku Sosial Penyebab Peningkatan
7

Resiko Penularan Malaria

Bertujuan untuk melihat faktor sosial budaya di


4TH COFFEE

masyarakat yang memiliki potensi meningkatkan risiko


penularan malaria, dan di mana para petugas kesehatan perlu
m e l a k u k a n p e n d e k a t a n m e n y e l u r u h d a n m e m b e r i k a n p e n g e r ti a n
kepada masyarakat tentang bahaya penularan malaria sehingga
masyarakat menjadi lebih peduli dan melakukan upaya
pencegahan secara mandiri.
G.Realisasi Pemecahan Masalah
8

Kejadian malaria merupakan masalah global di Indonesia yang penanganannya harus dilakukan
secara serius. Berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya malaria di suatu daerah mungkin berbeda
dengan daerah lain di belahan bumi lain pula. Namun kesamaan faktor utama adalah vektor penular yaitu
nyamuk, khususnya Anopheles. Maka dalam penelitian ini dilakukan berbagai cara dan ukuran untuk
mengetahui faktor risiko kejadian penyakit malaria. Adapun kerangka konsep penelitian berupa variabel
4TH COFFEE

yang diteliti dalam penelitian ini; terdiri dari variabel independen, berupa karakter host (tingkat pendidikan,
status gizi, dan riwayat tinggal di daerah endemis malaria), agent (kebiasaan berada di luar rumah pada
malam hari, kebiasaan penggunaan kelambu, penggunaan obat anti nyamuk, Memasang kawat kassaTidak
menggantung kain/pakaian yang bekas pakai Menebarkan ikan pemakan jentik Membersihkan lingkungan
selokan,lumut.Menimbun genangan air,sarang nyamuk. Apabila keluar rumah pada malam hari sebaiknya
memakai pakaian tertutup (lengan Panjang).), lingkungan fisik rumah
(keberadaan langit-langit rumah, selokan, dan kolam/ tambak ikan), dan lingkungan sekitar (genangan air di
sekitar rumah, semak-semak di sekitar rumah), sedangkan variabel dependen, berupa kejadian malaria.
9
H. Khalayak Sasaran Startegis

Sasaran strategis dari kegiatan ini adalah pelajar SD Negeri 63 kendari , Pelajar SD Negeri 63 Kendari
dianggap strategis karena pada usia ini adalah usia yang masih belum memiliki pengetahuan yang baik
tentang ”bagaimana cara melakukan pencegahan pada penyakit malaria”.
4TH COFFEE
I . M e t o d e K e g i a t a n 10

Metode yang di guanakan dalam Kegiatan ini berupa


penyuluhan/Edukasi tentang penyakit malaria. Pelaksanaanya
dijabarkan sebagai berikut:
1. Berlokasi di SDN 63 Kendari Kelurahan Lapulu,Kecamatan
Abeli,Kota Kendari.
2. Waktu pelaksaan selama 1 minggu terhitung sejak surat
4TH COFFEE

turun lapangan dikeluarkan oleh staf administrasi fakultas


kesehatan masyarakat,Universitas Halu Oleo,Kendari.
3. Pelaksanaan kegiatan berupa sosialisasi kepada siswa
tentang penyakit malaria.
4 . Te m p a t ke g i a t a n y a i t u d i S D N 6 3 Ke n d a r i Ke l u ra h a n
Lapulu,Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
5. Metode yang digunakan yaitu melalui sosialisasi kepada
siswa/siswi SDN 63 kendari Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli
Ko ta Ke n d a r i P ro v i n s i S u l a w e s i Te n g ga ra t e r ka i t u p ay a
pencegahan penyakit malaria.
6. Metode yang kedua adalah memberikan pengetahuan
mengenai cara-cara pencegahan penyakit malaria khususnya
pada siswa/siswi SDN 63 Kendari Kelurahan Abeli ,Kecamatan
A b e l i , Ko ta Ke n d a r i , P r o v i n s i S u l a w e s i Te n g ga ra .
J. Rangkaian Kegiatan
11

a. Tahap I (Kegiatan senam sehat gembira)


Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi, anak-anak melakukan senam sehat gembira di dalam ruangan,
sebagai pemanasan sebelum menerima materi yang di sampaikan.
4TH COFFEE

b. Tahap II (Kegiatan sosialisasi)


Sosialisasi yang dilaksanakan oleh tim dilakukan dengan mendatangi sebuah kelas yaitu kelas 4B SDN 63
Kendari. Di dalam kelas tersebut terkumpul siswa/siswi kelas 4B dari SDN 63 Kendari. Sosialisasi berjalan dengan
respon yang baik oleh anak-anak saat penyampaian materi.
Lanjuuutt....
12
4TH COFFEE

c. Tahap III (Kegiatan pembagian hadiahi)


Setelah melakukan kegiatan sosialisasi kami memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi kami kepada anak-
anak karena sudah mengikuti kegiatan dengan baik.
13
4TH COFFEE

d. Tahap IV (Kegiatan menyanyi bersama)


Kegiatan menyanyi ini di lakukan setelah pemberian hadiah, kegiatan ini kami lakukan sebagai kegiatan
penutup, agar anak-anak lebih terhibur.
4TH COFFEE 14
15
HASIL KEGIATAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian


Tingkat pengetahuan siswa siswi terhadap penyakit malaria pada penelitian ini diukur berdasarkan
usia, jenis kelamin, pendidikan dan sumber informasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SD
Negeri 63 kendari Kecamatan Abeli, Kota Kendari, dimana kami melakukan pengamatan terhadap siswa
4TH COFFEE

siswi kelas 4B, yang dimana siswa siswinya berjumlah 22 orang , terdapat jenis kelamin laki-laki 13 orang
dan 9 orang wanita. Berdasarkan usia siswa siswi SD negeri 63 Kendari terdiri atas beberapa kategori,
yaitu kategori usia muda dengan rentan usia 9 tahun berjumlah 6 orang , kelompok usia 10 tahun berjumlah
7 orang dan kelompok usia 11 tahun berjumlah 9 orang. Pada penelitian ini responden terbanyak berusia 11
tahun dan siswa laki-laki 13 Responden
B. Karakteristik Tingkat Pengetahuan Responden
Pengetahuan merupakan hasil mengetahui segala sesuatu yang terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan melalui panca indra. Pengetahuan berperan besar dalam membentuk perilaku seseorang.
Perilaku seseorang mempunyai pengaruh yang besar dan erat hubungannya dengan status kesehatan individu
maupun masyarakat. Van Geldermalsen (1995) menyatakan bahwa pengetahuan berperan terhadap penyakit
malaria. Seseorang dengan tingkat pengetahuan yang baik terhadap suatu hal akan memberikan kepedulian
yang lebih besar terhadap suatu masalah terkait dalam hal ini adalah terhadap malaria.
16
Dibawah merupakan tabel hasil dari pengamatan siswa siswi SD Negeri 63 Kendari.

• Tabel 1. Hasil dari kusioner no. 1


4TH COFFEE

Berdasarkan gambaran pada table 1, yaitu terdapat keseimbangan data pengetahuan tentang penyakit
malaria dan yang tidak mengetahui penyakit malaria, dimana dari jumlah siswa siwi 22 orang, jumlah nilai
pengrtahuan berjumlah 11(50,0%) orang dan 11 (50.0%) orang belum mengetahui tentang penyakit
malaria
17
4TH COFFEE • Tabel 2. Hasil dari kusioner no. 2

Berdasarkan gambaran Tabel 2, yaitu terdapat keseimbangan data mengenai siswa siswi yang
mengalami gangguan kesehatan akibat penyakit malaria dimana dari jumlah siswa siwi 22 orang,
jumlah siswa yang terkena penyakit malaria 11(50,0%) orang dan 11 (50.0%) orang belum
mengalami penyakit malaria.

 
18
4TH COFFEE • Tabel 3. Hasil dari kusioner no. 3

Berdasarkan gambaran Tabel 3, yaitu hasil data yang paling banyak mengenai kebersihan lingkungan
sekitar rumah ada 15 (68,0%) siswa sedangkan yang rendah berjumlah 7 (31,0%) siswa.
19

• Tabel 4. Hasil dari kusioner no. 4


4TH COFFEE

Berdasarkan gambaran Tabel 4, yaitu Berdasarkan gambaran pada table 1, yaitu terdapat keseimbangan
data tentang banyaknya nyamuk dimana dari jumlah siswa siwi 22 orang, jumlah data yang terdapat banyak
nyamuk di rumah 11(50,0%) orang dan tidak terdapat banyak nyamuk di rumah 11 (50.0%)
20
• Tabel 5. Hasil dari kusioner no. 5
4TH COFFEE

Berdasarkan gambaran Tabel 5, yaitu Berdasarkan gambaran pada table 5, yaitu terdapat keseimbangan data
tentang kegiatan siswa yang suka keluar pada malam hari dan yang tidak suka keluar pada malam hari, dari
jumlah siswa siwi 22 orang, jumlah data yang terdapat kegiatan siswa yang suka keluar pada malam hari
11(50,0%) orang dan yang tidak suka keluar pada malam hari 11 (50.0%).

 
21

• Tabel 6. Hasil dari kusioner no. 6


4TH COFFEE

Berdasarkan gambaran Tabel 6, yaitu hasil data dari kegiatan siswa yang suka menggantung seragam
sekolah berjumlah 22 (88.0%) orang atau keseluruhan
22
• Tabel 7. Hasil dari kusioner no. 7
4TH COFFEE

Berdasarkan gambaran Tabel 7, yaitu data tentang penggunaan kelambu yaitu jumlah data yang paling
tinggi yaitu yang tidak menggunakan kelambu dengan jumlah 13(59,1%) siswa sedangkan data terendah
yang menggunakan kelambu yaitu 9 (40,9%) siswa.
23

• Tabel 8. Hasil dari kusioner no. 8


4TH COFFEE

Berdasarkan gambaran Tabel 8, yaitu data tentang penggunaan obat setelah tergigit nyamuk yaitu jumlah
data yang paling tinggi yaitu yang tidak menggunakan obat nyamuk dengan jumlah 13(59,1%) siswa
sedangkan data terendah yang menggunakan obat yaitu 9 (40,9%) siswa.
24
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dilakukan maka dapat disimpilkan bahwa pengetahuan siawa/siswi SDN 63 Kendari mengenai
penyakit malaria masih sangat minim sehingga perlu dilakukan edukasi mengenai penyakit malaria serta cara pencegahan
penyakit malaria.
4TH COFFEE

Pengetahuan merupakan hasil mengetahui segala sesuatu yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan melalui panca
indra. Pengetahuan berperan besar dalam membentuk perilaku seseorang. Perilaku seseorang mempunyai pengaruh yang besar
dan erat hubungannya dengan status kesehatan individu maupun masyarakat. Van Geldermalsen (1995) menyatakan bahwa
pengetahuan berperan terhadap penyakit malaria. Seseorang dengan tingkat pengetahuan yang baik terhadap suatu hal akan
memberikan kepedulian yang lebih besar terhadap suatu masalah terkait dalam hal ini adalah terhadap malaria.
B. Saran
• Bagi Sekolah
Pihak sekolah dianjurkan untuk ikut berpastisipasi meningkatkan pengetahuan peserta didik mengenai penyakit kulit seperti ini
dengan memasang poster pada dinding sekolah agar supaya dapat dibaca secara terus menerus oleh peserta didik.
• Bagi tim edukasi selanjutnya
Disarankan pada saat akan melakukan penyuluhan pada anak sekolah dasar agar membuat media penyuluhan yang lebih
menarik lagi dan jelas dipahami oleh siswa/siswi.Agar siswa- siswi terus mengaplikasikan edukasi yang telah di terima maka di
harapkan kepada pihak sekolah dan orang tua untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan anak baik dalam ruangan
maupun diluar ruangan.
25
4TH COFFEE

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai