Anda di halaman 1dari 13

MODUL 3

Kebijakan Pemerintah untuk Menjamin


Manajemen Berbasis Sekolah

DISUSUN OLEH :
DEA DESTRIVO (2051300006)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Standar Pelayanan Minimal
Pengelolaan Pendidikan

 Pasal 34, ayat 2 undang-undang


No. 20 Tahun 2003
mengamanatkan bahwa
pemerintah dan pemerintah
daerah menjamin
terselenggaranya wajib belajar
minimal pada jenjang pendidikan
dasar tanpa memungut biaya.
Pokok Bahasan
A B C

Tujuan Standar Kurikulum


Penyelenggar- Kompetensi
aan Sekolah G
Siswa

D F
E
Organisasi
Anak Didik
Sarana dan
Ketenagaan
Prasarana
H. Pembiayaan

 Sumber Pembiayaan
 Komponen Pembiayaan
 Satuan Pembiayaan
 Penentuan Pembiayaan
 Pengelolaan Pembiayaan
 Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja
Sekolah (RAPBS)
 Pemeriksaan Pembiayaan (auditing)
 Pelaporan
I. PERAN SERTA MASYARAKAT

1. Membantu kelancaran penyelenggaraan


pendidikan sekolah J. MANAJEMEN SEKOLAH
2. Memelihara, meningkatkan, dan
mengembangkan sekolah  PESERTA DIDIK DAPAT MEMAHAMI
3. Memantau, mengawasi, dan ALUR PROSES PRODUKSI
mengevaluasi penyelenggaraan MULTMEDIA.
pendidikan di sekolah.  PESERTA DAPAT MENJELASKAN
ALUR PROSES PRODUKSI
MULTIMEDIA.
 PESERTA DIDIK DAPAT MEMBUAT
ALUR PROSES PRODUKSI
MULTIMEDA.
 PESERTA DIDIK DAPAT
MENDEMONSTRASIKAN ALUR
PROSES PRODUKSI MULTIMEDIA
Mempersiapkan Komponen Pendukung Manajemen Berbasis Sekolah

Terdapat 3 hal penting dalam mempersiakan


pelaksanaan MBS, yaitu:
A. Meningkatkan Kemampuan Personel
Ada 3 kegiatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan personel :
1. Training-workshop Manajemen pola MBS
2. Training Kemampauan Profesional
Guru/Tenaga Kependidikan
3. Training-workshop bagi Kelompok Kerja
Pengembang dan Pendamping.
PENDANAAN PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH

1. LANDASAN HUKUM

Dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan


nasional, ketentuan mengenai pendanaan pendidikan diatur dalam bab XIII,
pasal 46,47,48. dan 49.
Pasal 47, ayat (1) dan (2) menyatakan sebagai berikut.
(1) Sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan,
kecukupan, dan keberlanjutan.
(2) Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat mengerahkan sumber daya
yang ada sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
FORMULA PENDANAAN
SEKOLAH PRIN
SI
DILA P KECUK
K U
BIAY UKAN PE PAN, PER
A R L
BENT PERANA HITUNGA U
UK S K N SA
ATUA UNTUK T
N SETIA UAN
PRIN P
SIP K
SATU EA
AN B DILAN, D
DIHIT IA IS
UNG YA PERS AMPING
MEM S I
PERH ECARA L SWA/MUR
PENE A A ID
NTU TIKAN U YAK, PER
Kecukupan MERU AT NS LU
PAKA AU VARI UR-UNSU
PERH A R
ITUN N CIRI SA BEL YAN
Keadilan GAN SARA G
N
PRINSIP KEADILAN
3 Unsur Penentu yang menjadi pertimbangan :
1. Jenis dan bentuk satuan dan jenjang pendidikan.
2. Pola setiap satuan, jenjang, dan jenis yang sama.
3. Biaya minimal atau biaya tetap (fix-cost)
Contoh:
Murid = 150 anak
Dana sebesar 80juta rupiah sudah termasuk gaji pegawai
akan menerima dana pendidikan=
Rp.80.000.000,00 + 50 x Rp.100.000,00 = Rp 85 juta
pertahun
4. Kombinasi banyaknya murid dan status sosial ekonomi
Rasio antara lemah, sedang, dan kuat 4:2:1 atau dengan indeks
pengali 1:0,5:0,25
Contoh SD kategori sedang, dengan perhitungan:
ADSM = Rp. 80.000.000,00 + {(180-100) x (0,50) x
(Rp.100.000,00)}
= Rp. 80.000.000,00 + {(180 x (0,50) x (Rp.100.000,00)}
= Rp. 80.000.000,00 + Rp. 4.000.000,00
= Rp. 84.000.000,00/tahun
3. Bantuan Pendanaan bagi Sekolah Swasta (Dikelola oleh
masyarakat)
Pesan pasal 55, ayat (3) dan (4), terdapat 2 hal penting, yaitu pertama,
dana penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat dapat berasal
dari antara lain pemerintah dan pemerintah daerah, kedua bahwa
lembaga pendidikan berbasis masyarakat dapat memeroleh subsidi
dana dan sumber daya lain secara adil dan merata dari pemerintah
dan atau pemerintah daerah.
4. Kebijakan Makro dan Mezzo Pendanaan Pendidikan Berbasis
Sekolah
secara makro (pusat), pendanaan disalurkan melalui anggaran rutin
dan pembangunan, sedangkan mezzo (pemerintah daerah),
pendanaan di salurkan berapa persen dari dana DAU yang digunakan
untuk pendidikan.
REORIENTASI KEENGAWASAN SEKOLAH, LEMBAGA TRAINING GURU DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN SERTA PENGATURAN SARANA DAN MONITORING
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan atau implementasi MBA, pemerintah
perlu melakukan reorientasi terhadap praktik-praktik yang ada selama ini, yaitu
mencakup:
1. Kepengawasan
Tugas kepengawasan menurut sisdiknas menjadi tanggung jawab pemerintah,
pemerintah daerah, dewan pendidikan, dan komite sekolah.
2. Lembaga Pelatihan Guru dan Tenaga Kependidikan
3. Pengaturan Kembali Kebijakan Pengadaan Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan
4. Mentoring dan Evaluasi MBS
“Optimis,Berusaha, dan Bersyukur apapun hasilnya”

Anda mungkin juga menyukai