Anda di halaman 1dari 8

FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN EKONOMI

DOSEN : Prof. Dr. Syafwandi M. Sc


Disusun oleh SITI AMINAH (1872050070)

UNIVERSITAS PANCA SAKTI


2020

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami berbagai macam nikmat, yakni nikmat sehat
dan sempat. Sehingga saya bisa menyusun makalah Filsafat Ilmu Pendidikan yang berjudul Pendidikan
Ekonomi dengan baik, meskipun dalam penyusunan makalah ini pasti ada kesalahan karena saya adalah
manusia biasa yang tak luput dari salah.

Sholawat dan salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang. Kami menyusun
makalah ini dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang Pendidikan
Ekonomi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan para pembaca.

Bekasi, 01 Desember 2020

Penyusun

Siti Aminah

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah Pendidikan bagi seorang anak merupakan bagian yang tak terpisahkan dari persoalan
mencerdaskan anak bangsa. Melalui pendidikan dapat diasah dengan seperangkat pengetahuan untuk

memiliki kesadaran dan kemauan yang positif dalam menemukan dan merumuskan tujuan untuk dirinya
di masa-masa mendatang. Pembangunan pendidikan di Indonesia telah menunjukkan hasil yang lumayan

besar. Wajib belajar Sembilan tahun yang di dukung pembangunan infrastruktur sekolah dan diteruskan
dengan wajib belajar Sembilan tahun adalah program sektor pendidikan yang diakui cukup sukses. Kasus

tinggal kelas, terlambat masuk sekolah dasar, anak putus sekolah dan ketidakmampuan untuk meneruskan
sekolah kejenjang yang lebih tinggi merupakan hal yang paling banyak menjadi sorotan dalam dunia

pendidikan.

Putus sekolah merupakan masalah yang sangat penting untuk dibicarakan dan dicari jalan

keluarnya. Permasalahannya putus sekolah di Indonesia bukan masalah kecil. Sebagaimana kita ketahui
bersama, jumlah anak yang putus sekolah di Indonesia dewasa ini angkanya tidak puluhan orang tetapi

sudah mencapai ribuan orang, ini bukan angka yang kecil. Dalam penyelesaian masalah anak putus
sekolah ini, bukanlah tanggung jawab satu, dua orang atau suatu instansi saja. Tetapi semua orang dan

semua lembaga bertanggung jawab pada masalah ini. Jika masalah anak putus sekolah ini tidak ditangani
dengan cepat dan tepat, maka akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia dan sosial bangsa pun

akan terganggu.

Dengan banyaknya anak putus sekolah akan berdampak kepada pengangguran karena kemampuan

yang dimiliki anak putus sekolah tersebut tidak mencukupi untuk mengisi lapangan pekerjaan yang
semakin canggih dan membutuhkan keahlian khusus. Maka, angka pengangguran pun akan bertambah.

Jadi, bagaimana Indonesia bisa dan mampu bersaing dengan Negara-negara maju, sedangkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia masih jauh ketinggalan dari Negara-negara maju.

Keinginan dicanangkan program BOS dengan menggratiskan biaya sekolah, tapi hal ini
belum sepenuhnya menjamin ketuntasan masalah putus sekolah pemerintah untuk membebaskan

anak-anak usia sekolah dari ancaman buta huruf dan putus sekolah kemungkinan belum bisa
terwujud. Walaupun sudah bagi anak. Ada beberapa faktor yang bersifat struktural sehingga
angka putus sekolah di Indonesia tetap tinggi. Indonesia adalah Negara yang sebagian besar

penduduknya tinggal di derah pedesaan dan sebahagian kecil yang tinggal di daerah perkotaan,
hal ini mencerminkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang agraris yaitu Negara

pertanian. Diketahui bahwa dalam masayrakat agraris kehidupan masyarakat masih bergantung
pada hasil produksi tanah sebagai hasil produksi pokok dan memiliki corak yang homogen dalam

pertanian yaitu sebagai petani.

B. Rumusan Masalah

1. Pengaertian Pendidikan Ekonomi

2. Perkembangan Ekonomi sejak Masa Krisis

3. Dampak Krisis terhadap Ekonomi Rumah tangga

4. Dampak Krisis terhadap Pendidikan

5. SDM dalam Perspektif Pendidikan

C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Pendidikan Ekonomi

2. Mengetahui Perkembangan sejak Masa Krisis

3. Mengetahui Dampak Krisis Ekonomi Rumah tangga

4. Mengetahui Dampak Krisis terhadap Pendidika

5. Mengetahui SDM dalam Pespektif Pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI KONSEPTUAL VARIABEL PENDIDIKAN EKONOMI

Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’
dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa
definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Sedangkan pengertian ekonomi adalah Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran, dengan kata lain ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa demi memenuhi kebutuhan manusia.

2.2 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENDIDIKAN EKONOMI

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa, seseorang yang mempelajari ilmu ekonomi lebih
menguasai tentang produksi, konsumsi, dan distribusi barang dan jasa untuk menciptakan kemakmuran
dan memenuhi kebutuhan manusia

2.3 KISI KISI VARIABEL MOTIVASI

VARIABEL DIMENSI INDIKATOR BUTIR BUTIR


PERNYATAAN

Pendidikan dan - 1. Sebab Keterampilan dalam


Ilmu Ekonomi mengatur
produksi,konsumsi,dan
distribusi barang dan jasa

2. Akibat - Kemakmuran

- Terpenuhinya
Kebutuhan manusia

Nama : Siti Aminah

Instansi : Universitas Panca Sakti

Tanggal : 24 November 2020

Nama Sampel : Pendidikan Ekonomi


Pernyataan Pendapat Anda
1. Pendidikan harus menjadi sebuah kebutuhan pokok. STS SS S KS TS

2. Pendidikan hanya sebuah formalitas dalam STS SS S KS TS


menggapai cita-cita.
3. Pendidikan harus menjadi tuntutan yang sama rata STS SS S KS TS
bagi anak.

Keterangan:
SS = SANGAT SETUJU
S = SETUJU
KS =KURANG SETUJU
TS =TIDAK SETUJU
STS =SANGAT TIDAK SETUJU.

BAB III

METODELOGI

3.1 Metode kuantitatif

Metodologi Penelitian Pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu. Sehingga pada gilirannya
dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah di bidang pendidikan
(Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2009: 6).

Cara Ilmiah

Rasional: dilakukan dengan cara-cara yang logis.

Empiris: dapat diamati sehingga dapat dilakukan replikasi/cek ulang peneliti lain.

Sistematis: proses yang digunakan menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Lingkup Penelitian Pendidikan

1. Bidang Ilmu Pendidikan:


2. Dasar-Dasar
3. Teori-Teori
4. Konsep-Konsep Pendidikan.
5. Ilmu Pendidikan.
6. Kajian Filosofis Tentang Pendidikan
7. Konsep-Konsep Pendidikan.

Praktik Kurikulum Dan Pembelajaran:

1. Curriculum Design
2. Implementasi Dalam Pembelajaran
3. Evaluasi
4. Manajemen.

3.2 Populasi dan Sampel penelitian

1.Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi yang nantinya peneliti pilih sebagai obyek penelitian di Kampus Universitas Panca Sakti
jln.Raya Hankam No.54, RT.005/RW.002, Jatirahayu, Kec. Pd. Melati, Kota Bks, Jawa Barat 1741.

2. Sampel merupakan Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Kemudian dalam menentukan sampel dari populasi yang akan diteliti, peneliti dari teori tadi, maka dalam
penelitian ini mengambil sampel sebesar 10% sehingga ditemukan sampel sebesar dari jumlah
keseluruhan populasi adalah anak 1 semester.

3.3 Tempat dan Waktu

1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal dikeluarkannya
ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 3 Minggu pengumpulan data dan 1 Minggu pengolahan data yang
meliputi penyajian.

2. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Kampus Universitas Panca Sakti jln.Raya Hankam
No.54, RT.005/RW.002, Jatirahayu, Kec. Pd. Melati, Kota Bks, Jawa Barat 1741.

3.4 Kerangka Pikiran

Ekonomi menjadi salah satu ilmu sosial yang mempelajari kegiatan manusia yang ruang lingkupnya
terdapat pembahasan mengenai produksi, distribusi, dan konsumsi juga kebutuhan akan barang dan jasa.
Secara etimologi ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti "keluarga, rumah
tangga"dan nomos yang berarti "peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai
"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Selain itu ada juga ahli ekonomi yang disebut
sebagai ekonom ialah seseorang yang menggunakan konsep dan data yang dibutuhkan dalam mengkaji
bidang keilmuan ekonomi. Menurut Suherman Rosyidi (2012: 8) “Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala
gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan
atau untuk mencapai kemakmuran.”

Dari kerangka pikiran diatas, dapat disimpulkan bahwa, Seringkali jika membahas tentang ilmu ekonomi
dikaitkan dengan uang, memang tidak dapat dipungkiri bahwa uang berperan penting dalam
keberlangsungan perekonomian. Jika demikian begitu sempitnya apabila ilmu ekonomi hanya dibatasi
berkaitan dengan uang saja, yang pada kenyataannya begitu luas masalah yang dibahas di dalam ilmu
ekonomi. Yang menjadi inti permasalahan ilmu ekonomi adalah kelangkaan sumber daya dalam
pemenuhan kebutuhan, oleh karena itu dibutuhkan pelestarian sebagai salah satu alternatif lain dalam
mengatasi hal tersebut agar terciptanya kestabilan sumber daya dan juga efisiensi pemenuhan kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai