Anda di halaman 1dari 18

ANTIFUNGI

Di Susun OlehC :
1. Otita Diana Fita (20081005)
2. Siti Muninggar (20081021)
3. Winarsih (20081018)
4. Rois Kholid Mu’alim (20081012)
Pengertian
• Antifungi adalah suatu golongan obat yang bersifat fungisida atau fungistatic yang dapaat digunakan
untuk mengobati dan mencegah mikosis seperti kutu air, kurap, kandidiasis, infeksi sistemik serius
seperti meningitis, kriptokokus, dll.
• Obat-obat anti jamur juga disebut obat antimikotik, dipakai untuk mngobati dua jenis infeksi jamur, yaitu
infeksi jamur superficial pada kulit atau selaput lender, dan infeksi jamur sistemik pada paru-paru atau
system syaraf pusat.
Dari segi terapeutik infeksi jamur
dibedakan atas :
• Infeksi sistemik
• Infeksi topikal
• Dermatofit dan mukokutan
Infeksi sitemik dapat dibagi atas :
1. Infeksi internal, seperti aspergilosis, blastomikosis, koksidiodomikosis, kriptokokosis, histoplasmosis,
mukromikosis, parakoksidiodomikosis, kandidiasis.
2. Infeksi subkutan, misalnya kromomikosis, misetoma dan sporotrikosis.
Penggolongan anti fungi :
• Golongan polyene, bekerja dengan mengikat sterol dalam membrane sel jamur.
• Golongan azoles, bekerja dengan cara menghambat -lanosterol 14-dimethlase.
• Golongan allylamines, bekerja dengan menghambat epoxidase squalene.
• Golongan echinocandins, bekerja dengan menghambat sintesas glutan dalam dinding sel.
Anti jamur infeksi sistemik:
1. Amfoterisin B
OH
OH
O OH

OH O OH OH OH OH O OH

H
O

H
O
O

OH

NH2 H

Mekanisme kerja amfoterisin B berkaitan kuat dengan ergosterol yang terdapat pada membrane sel jamur.
2. Flusitosinn

NH2

F
N

N O
H

Anti jamur ini memiliki spektrum kerja agak sempit. Mekanisme kerja anti jamur ini yaitu
flusitstosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin diaminase.
3. Imidazole dan triazole

N S

N N N
H

Ketoconazole : bersifat liofilik


Intrakonazole : dapat diberikan peroral atatu iv
Flukonazole : Diserap sempurna melalui saluran cerna.
4. Kaspofungin

Mekanisme kerja obat ini menghambat sintesis beta (1,3)-degelukan,suatu komponen esensial
yang membentuk sel jamur.
Antijamur untuk infeksi dermatrofit dan
mukokutan
1. Griseofulvin, obat ini akan dihimpun dalam sel pembentuk ketain, lalu muncul Bersama sel yang
baru berdiferesiansi, terikat kuat dengan keratin sehingga sel baru ini akan resisten terhadap serangan
jamur.
2. Imidazole dan triazole
a. mikonazol : menghambat aktivitas jamur
b. klotrimazol : klotrimazol mempunyai efek antijamur dan bakteri dengan mekanisme kerja
mirip mikonazol
3. Tolnaftat dan tolsiklat, anti jamur ini memiliki spektrum yang sempit digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis tetapi tidak efektif terhadap candida.
3. Tolnaftat dan tolsiklat, anti jamur ini memiliki spektrum yang sempit digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis tetapi tidak efektif terhadap candida.
4. Nistatin, merupakan suatu antibiotic polien yang dihsilkan oleh streptomices noursei nystatin
menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi tetapi tidak aktif terhadap bakteri, protozoa dan virus
Antijamur topikal
1. Asam benzoate dan asam salisilat, antijamur kombinasi ini biasanya digunakan untuk pengobatan
tinea pedis dan kadang-kadang juga untuk tinea kaptis.
2. Asam undesilenat, obat ini menghambat pertumbuhan jamur pada tinea pedis, tetapi efektifitasnya
tidak sebaik mikonazol, haloprogin atau tolnaftate.
3. Haloprogin, haloprogin bersifat fungisidal terhadap epiderhyton, trichopyton, miciosporum, dan
malassesia furfur.
4. Siklopiroks olamin, obat ini merupakan antijamur topical berspektrum luas, penggunaan kliniknya untuk
dermatofitosis, kandidiasis dan tinea versicolor.
5. Terbinafin, obat ini digunakan untuk terapi dermatofitosis, terutama onikomikosis dan juga digunakan
secara topical untuk dermatofitosis.
Jenis mikosis
1. Mikosis superfisial
• Tineacapitis, mycosis ini merupakan jamur yang menyerang stratum coneum kulit kepala dan rambut
kepala yang disebabkan oleh jamur mycrosporum dan trycophyton.
• Tineafavosa menginfeksi kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Jamur yang
menginfeksi adalah trycophyton schoenleiini.
• Tineabarbae merupakan infeksi jamur yang menyerangdaerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut
dan folikel rambut.
2. Mikosis sistematik
• Nocardiosis, mycosis jenis ini menyerang bagian subkutan yang disebabkan oleh nocardia asteroids.
• Candidiasis, mikosis ini menginfeksi kulit, kuku, atau organ tubuh seperti jantung dan paru-paru, selaput
lender dan juga vagina. Penyebab dari infeksi ini adalah jamur Candida Albicans.
• Actinomycosis, mikosis ini ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanh disertai dengan abses
dan fistula dan penyebabnya adalah actinomyces bovis.
• Maduromycosis, merupakan mikosis yang terjadi pada kaki yang disebabkan oleh alescheris boydii,
cephalosporium falciforme, madurella micetomi dan madurella grisea.
• Coccidioloidomycosis, mikosis ini mengenai paru-paru yang disebabkan oleh coccidioides immitis, hyang
ditandai dengan gejala mirip pneumonia.
• Sporotrichosis, mikosis yang menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulkus, dan abses yang biasanya
mengenai kulit dan kelenjar lympha yang disebabkan oleh sporotrichumschenckii.
Kesimpulan
• Jamur fungi merupakan organisme uni seluler maupun multiseluler yang dapat bermanfaat bagi
kehidupan, namun dapat juga merugikan untuk kehidupan, sedangkan anti jamur adalah senyawa yang
digunakan untuk pengobatan penyakit yang disebabkab oleh jamur. Infeksi yang disebabkan oleh fungi
dinamakan mikosis. Anti jamur (anti fungi) memiliki beberapa golongan yang mekanisme kerjanya
spesifik terhadap jamur pathogen tertentu.

Anda mungkin juga menyukai