T
IK
M
B
A
N A T
O
R
TA FA
K
G I A
R
A
O
T
N
O L I
S K
A
K
K I
A T SIH
E N
T
R O
E BI ING
I AN TI
N
D I YA
W
I
R
S
PENDAHULUAN
Setiap makhluk hidup memerlukan kondisi lingkungan sesuai
untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam kehidupan.
Pada kenyataanya, kondisi lingkungan di mana makhluk hidup
berada selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi
mungkin saja masih berada dalam area toleransi makhluk
hidup, namun seringkali perubahan lingkungan menyebabkan
menurunnya produktivitas bahkan kematian pada makhluk
hidup.
Hal ini menguatkan bahwa setiap makhluk hidup memiliki faktor
pembatas dan daya toleransi terhadap lingkungan.
Pendahuluan
Buluh apresorium yang melekat erat pada kulit luar karena adanya lapisan lender.
Meskipun di sekeliling spora tidak dapat dilihat lapisan lender sedemikian, namun spora
melekat erat juga pada ujungnya. Apresorium membentuk hifa infeksi (infection
hypha) yang berbentuk tonjolan kecil yang dengan kekuatan besar menembus kutikula.
Tebal lapisan kutikula umumnya 0,5-1,0 µm. Secara kimiawi ini terdiri dari kutin yang
di dalamnya mempunyai papan-papan lilin. Senyawa-senyawa ini tidak dapat
dihancurkan secara enzimatis, karena itu penembusan kutikula oleh kebanyakan jamur
terjadi hanya dengan kekuatan mekanis.