Anda di halaman 1dari 29

PENDALAMAN MATERI

PKN

Oleh :
Yusep KF, S.Pd. M.M.
Pendidikan Kewarganegaraan

Tujuan PKn

Keterampilan inte-
Berpikir rasional, Berwatak dan
Lektual& berpar-
Kritis, dan Berkepribadian yang
Tisipasi secara
kreatif Baik
DeBeta

Dimensi PKn

C.knowledge C.Skill C.Disposition

Politik, Iterpersonal Skill Tanggun


Hukum, moral & Personal Skill g
jawab
Aspek-aspek Kompetensi dalam PKn

CONFIDENCE CIVIC
CIVIC
KNOWLEDGE (keteguhan) DISPOSITIONS

(pengetahuan SMART (sikap)


) AND
GOOD
COMMITMENT
COMPETENCE
(kepedulian)
(kecakapan)

CIVIC SKILLS

(keterampilan)
(CCE:1992;Udin : 2005) 3
Atribut Warganegara:

1. A sense of identity : memiliki identitas/jati diri


sesuai ideologi negaranya.
2. The enjoyment of certain rights : memiliki hak-hak
tertentu.
3. The fulfillment of corresponding obligations : memiliki
kewajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang
dan bertanggungjawab.
4. A degree of interest and involvement in public
affairs : berpartisipasi dalam kepentingan umum
secara bertanggungjawab.
5. An acceptance of basic societal values : menerima nilai-
nilai dasar kemasyarakatan (kerjasama, toleransi,
kebersamaan, kedamaian, kejujuran, rasa cinta, dsb).
(Cogan, 1998)
 Sow a thought and you
reap an act
 Sow an act and you
reap a habit
 Sow a habit and you
reap a character
 Sow a character and
you reap a destiny
(William M.
Thackeray)
Components of Good
Character

Moral Moral
Knowing Feeling

Moral
Action
Moral Knowing
 Moral Awareness
 Knowing Moral
Values
 Perspective-
taking
 Moral
Reasoning
 Decision-
making
Moral Feeling
 Concscience
 Self-esteem

 Empathy

 Loving the good

 Self-control

 Humility
Moral Action
 Competence
 Will

 Habit
Habits
 Habits of the
mind
 Habits of the
heart
 Habits of the
action
Rumusan PS sistematis-
Demokrasi konstitusional
hierarkhis
5
Demokrasi Indoensia

Dilandasi Pancasila 3

Pancasila sbg
Demokrasi Kepribadian 1
Pancasila bangsa
Demokrasi konstitusional hak dan kewajiban serta Pembatasan
kekuasaan dirumuskan dalam UUD;

Mengapa kekuasaan perlu dibatasi? Lord Acton

Macam demokrasi

Ideologi: Modern:
Penyaluran kehendak:
-Liberalis -Parlementer
Langsung – tdk
-Sosialis -pemisahan kekuasaan
Langsung -referendum
-Pancasila
Prinsip/asas demokrasi:
 pengakuan atas partisipasi rakyat dlm pemerintahan
 pengakuan terhadap HAM

Nilai demokrasi (Mayo):


1. Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga.
2. Menjamin terselenggaranya perubahan dalam
masyarakat secara damai atau tanpa
gejolak.
3.Menyelenggarakan pergantian kepemimpinan secara
teratur.
4. Menekan penggunaan kekerasan seminimal
mungkin.
5. Mengakui dan menganggap wajar adanya
keanekaragaman.
6. Menjamin tegaknya keadilan.
◼ 10 pilar demokrasi Indonesia (A.Sanusi):

1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan YME


2. Demokrasi berdasarkan HAM
3. Demokrasi berdasarkan kedaulatan rakyat
4. Demokrasi berdasarkan kecerdasan rakyat
5. Demokrasi berdasarkan pemisahan kekuasaan negara
6. Demokrasi berdasarkan otonomi daerah
7. Demokrasi berdasarkan supremasi hukum (rule of
law)
8. Demokrasi berdasarkan peradilan yang bebas
9. Demokrasi berdasarkan kesejahteraan rakyat
10. Demokrasi berdasarkan keadilan sosial.
Upaya perlindunganpenegakan HAM

◼ Pelaksanaan HAM tidak dpt dipertahankan secara mutlak, karena:


1. harus memperhatikan hak orang lain;
2. harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku;
3. tdk mengancam keselamatan dan kepentingan negara

Mengapa HAM sangat penting dilindungi, dilaksanakan, dan


ditegakkan dalam kehidupan bernegara? Karena HAM
merupakan:
– salah satu syarat atau unsur dari negara hukum;
– salah satu muatan yang harus ada dalam
dalam UUD/konstitusi;
– salah satu ciri dari negara demokrasi;
– hak yang paling dasar yang harus dilindungi oleh
negara
Perlindungan dan Penegakan HAM

 Dalam Peraturan:
1. UUD NRI Th 1 9 4 5 → Bab XA psl 28A-28J → 10 pasal,
6 ayat 28J (1) →
2 setiap orang wajib menghormati HAM
28J (2) → dlm menjalan hak & kew, harus tunduk pada
pembatasan
yang ditetapkan UU
2. Ketetapan MPR → X V I I / M P R / 1 9 9 8 → penugasan kpd
lembaga negar
3. UU 39/1999 → ttg HAM → sifat universalitas dan
kontekstualitas
4. UU 26/2000 → pengadilan HAM → utk pelanggaran
HAM berat:
a. Genosida :
- membunh anggota kelompok
- mengakibatkan penderitaan fisik dan mental
b. Kejahatan thp kemanusiaan:
a) Pembunuhan; b) Pemusnahan; c) Perbudakan; d) Pengusiran atau
pemindahan penduduk secara paksa; e) Perampasan kemerdekaan
atau kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang
melanggar ketentuan pokok hukum internasional; f) Penyiksaan; g)
Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa.

◼ Perlindungan melalui pembentukan lembaga:


a. pembentukan komnas HAM (kepres 50/1993)
b. Pembentukan Komisi Nasional Anti kekerasan terhadap Perempuan
(Keputusan Presiden Nomor 181 tahun 1998)
Negara Hukum ?

ISTILAH

Eropa
Anglo Saxon
Kontinental
(Rechtstaat) (Rule of Law)

Pemerintahan Pemisahan/
Peradilan Supremasi Kesamaan
HAM Berdasarkan
Administrasi
Pembagian
hukum Dlm Hukum
HAM
aturan Kekuasaan
◼ Negara Hukum RI:

1. Negara Indonesia adalah negara hukum (psl 1


(3))
2. Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tiada kecualinya”.
3. Presiden Republik Indonesia memegang
kekuasaan pemerintahan menurut UUD (pasal 4
ayat (1)).
◼ Ciri negra hk RI:
a) nadanya jaminan terhadap kebebasan beragama
b) tiadanya pemisahan yang rigid dan mutlak antara agama dan
Lembaga Penegak Hk

 Kehakiman
 Kejaksaan
 Kepolisian
 Advokat → MEMBERI BANTUAN HUKUM

Fungsi Hukum:
 Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan
hidup
 Menyelesaikan pertikaian
 Memelihara dan mempertahankan tata tertib/aturan, →
kekerasan
 Mengubah aturan dalam rangka penyesuaian dengan
kebutuhan masyarakat
 Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum
◼ Tata urutan perundang-undangan

TAP MPR RI No. III/MPR/2000 UU No. 10 Tahun 2004


UUD 1945 UUD 1945
TAP MPR
UU UU/PERPU
PERPU PP
PP
PERPRES
KEPRES
PERDA PERDA
◼ PERUBAHAN UUD 1945

Perubahan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh hal-hal


berikut:
– UUD 1945 membentuk struktur ketatanegaraan yang
bertumpu pada kekuasaan tertinggi di tangan MPR
yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat;
– UUD 1945 memberikan kekuasaan yang sangat besar
kepada pemegang kekuasaan eksekutif (Presiden);
– UUD 1945 mengandung pasal-pasal yang terlalu
“luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir;
– UUD 1945 terlalu banyak memberikan kewenangan
kepada kekuasaan Presiden untuk mengatur hal-
hal penting dengan UU;
– Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara
negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Kesepakatan dalam perubahan yaitu:
 tidak mengubah Pembukaan UUD 1945;

 tetap mempertahankan NKRI;

 mempertegas sistem pemerintahan presidensial;

 penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif


akan
dimasukan ke dalam pasal-pasal (batang tubuh); dan
 melakukan perubahan dengan cara adendum.

Perbandingan Sebelum Perubahan dan Hasil Perubahan


1. Jumlah bab 16 : Jumlah bab 21
2. Jumlah pasal 37 : Jumlah pasal 73
3. 49 ayat : 170 ayat

4. 4 psl atrn peralihan: 3 pasal

5. 2 ayat Aturan Tambahan: 2 Pasal

6. Dilengkapi dengan penjelasan: Tanpa penjelasan


LEMBAGA NEGARA
MENURUT UUD NRI TAHUN 1945

UUD 1945

BPK Presiden DPR MPR DPD MA MK


kpu bank kementeria badan-badan lain KY
sentral n negara
dewan yang fungsinya
pertimbanga berkaitan dengan
n
TNI/POLRI
kekuasaan
kehakiman
PUSAT

Perwakila Pemerintahan Lingkungan DAERAH


n BPK Daerah Provinsi
Peradilan Umum
Provinsi Gubernur
DPRD Lingkungan
Peradilan Agama
Lingkungan
Peradilan Militer
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Lingkungan
Bupati/ Peradilan TUN
DPRD
Walikota
SETELAH PERUBAHAN UUD 1945:

 TIDAK ADA LEMBAGA TERTINGGI DAN TINGGI


NEGARA
 MPR BUKAN LEMBAGA TERTINGGI
NEGARA (PERUBAHAN PASAL 1 AYAT (2))
 KEDUDUKAN LEMBAGA NEGARA SEJAJAR,
HANYA BERBEDA
FUNGSI / KEWENANGANNYA
 KELEMBAGAAN NEGARA
TIDAK HANYA
EKSEKUTIF, LEGISLATIF, YUDIKATIF
DAN EKSAMINATIF
Lembaga-lembaga Negara yang memegang kekuasaan menurut UUD

DPR Presiden MA MK

Pasal 24 (1)***
Pasal 4 (1) Kekuasaan kehakiman
Pasal 20 (1)* merupakan
Memegang
Memegang kekuasaan yang
kekuasaan
kekuasaan merdeka untuk
pemerintahan
membentuk UU menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan
BAB VIIA. DEWAN PERWAKILAN DAERAH 22

Anggota DPD dipilih dari


setiap provinsi melalui pemilu Anggota DPD dapat
[Pasal 22C (1)***] diberhentikan dari

DPD
jabatannya, yang syarat-
Anggota DPD dari setiap syarat dan tata caranya
provinsi jumlahnya sama dan diatur dalam
jumlah seluruh anggota DPD itu
undang-undang
tidak lebih 1/3 jumlah
[Pasal 22D (4)***]
anggota DPR
[Pasal 22C (2)***]
31
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN
Komisi Yudisial

Anggota Komisi
Yudisial harus
mempunyai Anggota Komisi
pengetahuan dan Yudisial diangkat dan
pengalaman di bidang
hukum serta KY diberhentikan oleh
Presiden dengan
memiliki
integritas dan Pasal 24B *** persetujuan DPR
kepribadian yang [Pasal 24B (3)***]
tidak tercela
[Pasal 24B (2)***]

Wewenang
1. mengusulkan pengangkatan hakim agung [Pasal 24B (1)***];
2. mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta
perilaku hakim [Pasal 24B (1)***].
BAB IX. KEKUASAAN KEHAKIMAN 32
Mahkamah Konstitusi

Hakim konstitusi
mempunyai
harus memiliki integritas
sembilan orang anggota
dan kepribadian yang
hakim konstitusi yang
tidak tercela, adil,
ditetapkan oleh Presiden,
negarawan yang menguasai
konstitusi dan
ketatanegaraan, serta tidak
MK yang diajukan masing-
masing tiga orang oleh MA,
tiga orang oleh DPR dan tiga
merangkap sebagai
orang oleh Presiden
pejabat negara
[Pasal 24C (3)***]
[Pasal 24C (5)***]

Wewenang dan Kewajiban


 berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus
pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil
pemilihan umum [Pasal 24C (1)***];
 wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat
mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden
menurut Undang-Undang Dasar [Pasal 24C (2)***].

Anda mungkin juga menyukai