Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN ORGANISASI

PELAYANAN KEMANUSIAAN
KJS-216

Desy Afrita, AKS.,MP


Jurusan Kesejahteraan Sosial
FISIP Universitas Bengkulu
Profil lulusan
- Manajer HSO (Manager of
Human Services Organization),
- Analis kebijakan (Social Policy
Peluang kerja Analys),
- Peneliti sosial (Social Work
Profesi
Research),
Pekerja Sosial - Pekerja Pengembang
(Social Masyarakat (community
worker),
Worker) - Psychosocial Counsellor.

- Pemerintahan
- Swasta
- NGO
**Dalam setting primer
maupun sekunder
MK MOPK
• MK Wajib S1 KS
• 3 SKS
• Nomenklatur :
* Organisasi & Administrasi Kesejahteraan
Sosial (OAKS) – Kurikulum lama KS UNIB
* Human Services Organization (HSO)
* Manajemen Organisasi Pelayanan
Kemanusiaan – Kurikulum baru
Friedlander (1982)
Perkembangan pekerjaan sosial

Amal Pelayanan
kemanusiaan Profesional

Professional
Services
Organized
Activity

Individual
charity

Eksistensi Profesi
Pekerja Sosial
(Social Worker) ???
Kesejahteraan VS
Permasalahan
Sosial Sosial

Dimensi Keberfungsian Sosial:


kesejahteraan - Pemenuhan kebutuhan
sosial - Pemecahan Masalah
- Pelaksanaan Peranan Sosial

DisiplinKondisi
akademik
Sistem
Tatanan
usaha
sosial
pelayanan
(social order)
sosial
Ilmu kesejahteran sosial:
Applied science (ilmu terapan)
Psycholog
y eclectic - interdisciplinary

Sociology c ience
Political s

Social
Welfare
s
....... Economic

Cultural
Antropolo
gy Social Work Profession
Caring Profession
6
Brenda DuBois & Karla K. Mley (2005)

Pekerja Sosial memiliki peran sentral dalam


sistem pelayanan sosial.
Secara umum ada 4 tujuan profesi, yaitu :
Meningkatkan kapasitas orang dalam
mengatasi masalah/tugas kehidupan yang1
dihadapinya.
Menggali dan menghubungkan sumber-
2
sumber yang tersedia di sekitar klien

Meningkatkan kapasitas dan jaringan


3
lembaga pelayanan sosial

Mengoptimalkan keadilan sosial melalui


pengembangan kebijakan sosial 4
Direct services –
utama ??
Social Social Work
casework / Social Administration
Familywork functioning
Social
groupwork Social Work
Comm. Research
Perubahan
Organizing /
Comm. pada level:
Development - Mikro
individu - Meso
Social policy and
kelompok - Makro advocacy

Komunitas /
masyarakat
Indirect services
• Metodologi tradisional menekankan 3
proses pertolongan : SCW, SGW, CO/CD

• Pendapat lain menambahkan metode


dasar pekerjaan sosial, yaitu pemecahan
masalah dalam penyediaan dan
pemberian pelayanan sosial
 administrasi pekerjaan sosial
• Beberapa sekolah pekerjaan sosial
menyebutkan APS sebagai metode utama.

• Beberapa lainnya menempatkan APS


sebagai bagian umum dari praktik makro,
artinya PS yang berkonsentrasi dalam
wilayah makro akan menjadi perencana
dan administrator program2 pelayanan
sosial daripada bekerja dengan klien
perseorangan.
Sebagai suatu metode praktek, maka ciri
khas APS adalah:
1. Ditunjang oleh teori-teori
administrasi dan organisasi umum,
serta teori-teori manajemen.
2. Dikondisikan oleh tujuan-tujuan dan
karakteristik manajemen
kesejahteraan sosial.
3. Diwarnai oleh teori-teori dan nilai-
nilai pekerjaan sosial
Topik Materi
1. Organisasi Pelayanan Sosial/Kemanusiaan
2. Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
3. Asas-asas manajemen (ruang lingkup dan aktivitas
manajemen secara umum)
4. Standar Pelayanan kesejahteraan Sosial
5. Peran Pemerintah dalam Pelayanan Kesejahteraan
Sosial

* Penyajian materi dapat saja dibolak-balik, sesuai


evaluasi pengembangan RPS perkuliahan
Sumber Bacaan
• Budhi Wibhawa, Santoso T. Rahardjo, Meilany Budiarti S. 2010.
Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial; Pengantar Profesi Pekerjaan Sosial.
Widya Padjadjaran. Bandung.
• Edi Suharto. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan
Sosial: Spektrum Pemikiran. Lembaga Studi Pembangunan STKS,
Bandung.
• Jones, Andrew dan John May, 1992, Working in Human Service
Organization, Longman, Australia
• Soemardhi HS. 1996. Organisasi Dan Administrasi Kesejahteraan
Sosial; Sebagai Proses. Kopma STKS. Bandung.
• Zastrow, Charles. 1996. Social Work Practice, F.E. Peacock Inc,
Illlnois.
• dan referensi lainnya yang relevan.
Kontrak belajar
(aturan main selama proses perkuliahan
 Proses belajar mengajar
 Sistem Penilaian
 Pengerjaan tugas
A. Proses belajar mengajar
1. Toleransi keterlambatan 15 menit.
2. HP tidak diaktifkan selama proses pembelajaran.
3. Setiap mahasiswa memiliki ALAT TULIS
4. Pakaian rapi sesuai standar mahasiswa UNIB pada umumnya
dan nyaman untuk mendukung proses pembelajaran.
5. Prinsip pembelajaran orang dewasa ; santai tapi serius,
partisipasi aktif mahasiswa, akumulasi pengalaman bersama,
dosen hanya memfasilitasi proses mensistematisir pengalaman
bersama sesuai tujuan perkuliahan.
6. Bila dosen berhalangan memberikan kuliah sesuai jadwal
rutin, maka akan diberikan kuliah pengganti. Waktu
pelaksanaan kuliah pengganti dapat disepakati kemudian,
dengan prinsip tidak memakai waktu (tabrakan jadwal)
perkuliahan mahasiswa dengan dosen pengasuh mata kuliah
lainnya.
B. Sistem Penilaian
• Komponen penilaian, meliputi :
– UTS (bobot 30%)
– UAS (bobot 20%)
– Tugas/Kuis (bobot 40%)
– Kehadiran (bobot 10%)
• Mempertimbangkan jumlah kehadiran dan keaktifan
mahasiswa selama proses perkuliahan.
• Jumlah kehadiran minimum 80% (mengacu pada
keputusan Universitas dan Fakultas).
SKALA PENILAIAN
Peraturan Rektor UNIB Nomor 37 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kegiatan
Akademik Program Pendidikan Vokasi, Sarjana, Profesi dan Pascasarjana

Rentang Nilai Huruf Bobot


85 - 100 A 4,00
80 – 84 A- 3,75
75 – 79 B+ 3,50
70 – 74 B 3,00
65 – 69 B- 2,75
60 - 64 C+ 2,50
55 – 59 C 2,00
45 – 54 D 1,00
<45 E 0
C. Pengerjaan tugas
 Tugas ke-1 : hadir 100%  point 100
 Toleransi keterlambatan pengumpulan tugas ≤3 hari, sanksi
nilai -10 point/hari. terlambat >3 hari dianggap tidak
mengumpulkan tugas dan nilai tugas tsb otomatis 0.
 “Copy paste” dilarang keras !!, baik pemilik tugas asli
ataupun peng-copy paste dianggap tidak mengerjakan tugas
dan mendapat nilai 0.
 Sumber referensi pengerjaan tugas mesti dicantumkan,
terutama dari internet. Pengerjaan tugas yg sempurna
adalah : kutipan referensi + analisis + kesimpulan.
 Media pengerjaan tugas dapat menggunakan kertas bekas
yang telah dirapikan sebelumnya (re use) , kriterianya tetap
jelas terbaca, bersih dan indah dipandang.
Penting diperhatikan!!

• Waktu pengumpulan tugas


• Tampilan/layout
• Cara pengerjaan; TUNTAS!
• Tulisan jelas terbaca
• Peralatan kuliah (buku catatan, buku referensi,
pena)
• Knowledge (science) without skill (art) is useless
• Skill (art) without knowledge (science) means
stagnation
• Managing without common sense is often wrong

Kunci sukses manajemen adalah


kemampuan memadukan
knowledge, skill, dan common sense
ke dalam satu “workable
framework”
Jadwal Kuliah :

Komti ?

Anda mungkin juga menyukai