Anda di halaman 1dari 32

PENGENALAN

PEKERJAAN SOSIAL
SEBAGAI SUATU
PROFSI

DWI YLIANI, M.Si. Ph.D.


Pengertian

• Pekerjaan sosial merupakan suatu profesi


pertolongan manusia (The Human Service
Profession).
• Oleh karena itu dalam implementasinya,
intervensi pekerjaan sosial berdasarkan pada
teori2: psikologi, sosiologi, dan ilmu lainnya
seperti Human Behavior in Social Environment
(HBSE).
Pekerjaan Sosial

• Pada prinsipnya membantu individu maupun


kolektivitas (keluarga, Kelompok, organisasi,
komunitas, masyarakat).
• Bekerja bersama dengan bukan untuk atau
oleh.
KOLABORASI PEKERJA
KLIEN SOSIAL

Klien ditolong
Bersama sama Menentukan
untuk
memahami apa bersama apa yang
mengungkapkan
masalahnya harus dilakukan
ceritanya
Pekerjaan Sosial bekerja
bersama (dengan individu,
keluraga, kelompok ,
organisasi, Masyarakat).

Berkerja sama yang saling


berinteraksi
Praktik Pekerjaan Sosial

• Praktik pertolongan secara langsung (direct


services), yaitu meningkatkan serta
memperbaiki kemampuan orang / kelompok
sasaran dalam mencapai keberfungsian sosial,
• Praktik pertolongan secara tidak langsung
(indirect services) yang berupaya untuk
mengubah, memperbaiki, serta membangun
kondisi kemasyarakatan yang berkaitan erat
dengan keberfungsian sosial orang.
 
TUJUAN

1. Memecahkan masalah dan meningkatkan


kapasitas (potensi, sumber) orang
2. Mengkaitkan orang dengan sistem sumber
3. Membantu orang untuk menjangkau sistem
sumber dan pelayanan
4. Memberikan kontribusi untuk pengembangan
dan kebijakan
MENGAPA PEKERJAAN SOSIAL
MERUPAKAN SUATU PROFESI ?

Ada 5 kriteria profesi menurut Werner Boehm:


1. Memiliki tanggungjawab terhadap kepentingan-
kepentingan umum dan memberikan sumbangan
melalui pelayanan atau kegiatannya guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
2. Mempunyai kerangka pengetahuan (body of knowledge)
3. Mempunyai kerangka nilai (body of value)
4. Mempunyai kerangka keterampilan (body of skill)
5. Anggota suatu profesi harus ada dalam suatu organisasi
dan menyadari bahwa dirinya merupakan kelompok yg
mempunyai pengetahuan, nilai dan keterampilan yang
perlu dijunjung tinggi dan dikembangkan
Suatu keahlian/pekerjaan dinyatakan sebagai
kegiatan profesional jika kegiatan itu minimal
mempunyai 2 unsur pokok, yaitu :
1. Kegiatan tersebut berlandaskan kepada ilmu
pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai ilmiah.
2. Kegiatan harus diarahkan kepada kepentingan
umum

Profesi mempunyai dua fungsi pokok :


• Melaksanakan praktek profesional
• Melaksanakan pendidikan profesional
Kerangkan Pekerjaan Sosial

Kerangka pengetahuan

Kerangka
Nilai Kerangka
Keterampilanilai
FRAME OF REFERENCE IN
SOCIAL WORK PRACTICE

SOCIAL WORK PROFESSION

BODY OF KNOWLEDGE BODY OF VALUES


BODY OF SKILL

•INDIVIDU METHOD
•GROUP STRATEGY -ETHIC CODE
•FAMILY TACTIC -BASIC VALUES
TECHNIC/ TECHNOLOGY -PRINCIPLES
•ORGANIZATION
RULES
•COMMUNITY
•SOCIETY
SOCIAL FUNCTIONING
•CULTURE

INDIVIDU LINGKUNGAN SOSIAL


KEBERFUNGSIAN SOSIAL :
Merupakan kemampuan orang (individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat) dan
sistem sosial (lembaga dan jaringan sosial)
dalam memenuhi/merespon kebutuhan dasar,
menjalankan peranan sosial, serta
menghadapi goncangan dan tekanan (shocks
and stresses)
STRATEGI PEKERJAAN SOSIAL
DALAM MENINGKATKAN
KEBERFUNGSIAN SOSIAL:
1. Meningkatkan kemampuan orang
dalam menghadapi masalah yang
dialaminya;
2. Menghubungkan orang dengan sistem
dan jaringan sosial yang
memungkinkan mereka menjangkau
atau memperoleh berbagai sumber,
pelayanan dan kesempatan;
3. Meningkatkan kinerja lembaga-lembaga
sosial shg mampu memberikan
pelayanan sosial secara efektif,
berkualitas dan berperikemanusiaan;
4. Merumuskan & mengembangkan
perangkat hukum dan peraturan yang
mampu menciptakan situasi yg kondusif
bagi tercapainya pemerataan ekonomi
dan keadilan sosial
A. KERANGKA PENGETAHUAN
(BODY OF KNOWLEDGE)

Pekerja sosial di dalam memberikan pelayanan kepada klien menggunakan


pengetahuan-pengetahuan ilmiah yang sudah teruji validitasnya.
Pengetahuan pada umumnya dihasilkan dari Penelitian dan praktek yang
sudah teruji ketepatan dan kebenarannya.
Pengetahuan Pekerjaan sosial dikelompokkan ke
dalam 3 golongan :

a. Pengetahuan tentang klien


Dalam hal ini mencakup pengetahuan atas klien sebagai individu, kelompok, maupun
masyarakat.

b. Pengetahuan tentang lingkungan sosial


yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan masyarakat dan budaya

c. Pengetahuan tentang profesi pekerjaan sosial profesional, Mencakup atas


pengetahuan tentang :
– diri sebagai seorang pekerja sosial
– Profesi
– intervensi
ELEMEN-ELEMEN PENGETAHUAN PEKERJAAN SOSIAL

Dean H. Hepworth dan Jo ann Larsen


memberikan 4 kelompok pengetahuan
pekerjaan sosial :

a. Tingkah laku manusia dalam lingkungan


sosial
b. Kebijakan sosial
c. Metode Pekerjaan Sosial
d. Penelitian
Pengetahuan Tentang Tingkah Laku Manusia di
dalam Lingkungan Sosialnya

• pertumbuhan dan perkembangan manusia


• pemasalahan yang dilalami manusia
• sumber-sumber dan kebutuhan yang diperlukan
dalam setiap tahap perkembangan.
• interaksi antara individu dengan lingkungannya.
• kekuatan dan motivasi manusia.
• faktor-faktor yang perlu dikembangkan.
• perencanaan dan pelaksanaan program yang
efektif.
Pengetahuan Tentang Kebijakan

• Perumusan kebijakan sosial yang berkaitan sistem


pelayanan, baik dari pemerintah maupun swasta.
• Misi dan etika profesi dalam hal kebijakan sosial.
• Partisipasi pekerja sosial dalam memanfaatkan dan
mengembangkan kebijakan sosial guna meingkatkan
fungsionalitas individu, kelompok dan masyarakat.
• Komitment pekerjaan sosial terhadap keadilan sosial.
• Permasalahan kesejahteraan sosial.
• Ketimpangan distribusi/akses/kesempatan, sumber,
barang, pelayanan yang diperoleh kelompok minoritas,
atau kelompok yang kurang beruntung.
Pengetahuan tentang Metode Pekerjaan
Sosial
• Cara-cara untuk meningkatkan keberfungsian
sosial kliennya.
• Proses pemecahan masalah.
• Peranan-peranan yang dilaksanakan pekerja
sosial dalam proses pemecahan masalah.
• Interview, negosiasi, dan interaksi.
• Pemahaman permasalahan manusia dan
penggalian/pemanfaatan sistem sumber.
Pengetahuan Tentang Penelitian
• Pengetahuan tentang penelitian kuantitatif
• Pengetahuan tentang penelitian kualitatif
B. KERANGKA NILAI PEKERJAAN SOSIAL

• Pincus dan Minahan (1973) menyatakan


bahwa nilai adalah keyakinan, anggapan
mengenai apa yang diinginkan atau dianggap
baik oleh manusia.
• Nilai yang dianut oleh seseorang dapat
menentukan sikap dan tindakan dalam
berinteraksi dengan orang lain.
Prinsip-prinsip pekerjaan sosisal

• Penerimaan (Acceptance)
• Individualization.
• Sikap tidak menghakimi (Nonjudgemental attitude)
• Memiliki sikap Obyektif (Objectivity)
• Keterlibatan emosional secara terkendali (Controlled emotional
involvement)
• Hak menentukan nasib dan kehidupannya sendiri (Self
determination)
• Memiliki akses terhadap sumber daya (Access to resources)
• Kerahasiaan (Confidentiality)
• Dapat dipertanggungjawabkan (Accountability)
Panduan Perilaku (Code Of Conduct)

• Interaksi dengan media massa


• Komitmen terhadap penerima manfaat
• Menghindari Konflik Kepentingan
• Penghormatan atas Privasi dan
Kerahasiaan
Interaksi dengan Media Massa

• Bicarakan dengan anak dan keluarganya tentang


manfaat dan potensi risikonya, ajak mereka membuat
keputusan.
• Pertimbangkan apakah itu untuk kepentingan terbaik
bagi anak dengan melihat dampaknya terhadap
keselamatan anak dan keluarga; kondisi mental anak
dan keluarganya; integritas anak di kemudian hari
(adakah resiko stigma dari masyarakat, apakah akan
mengganggu konsep diri anak?).
KOMITMEN TERHADAP PENERIMA MANFAAT

• Mengupayakan semaksimal mungkin terjaminnya perlindungan dan


kesejahteraan anak serta keluarganya.
• Memperlakukan setiap anak dan keluarga yang menjadi penerima
manfaat secara setara tanpa membedakan latar belakang apapun,
• Menjaga keselamatan dan keamanan anak yang terlibat dalam setiap
kegiatan layanan, termasuk dengan menghindarkan diri dari melakukan
tindakan atau membuat situasi yang dapat menyebabkan anak
mengalami kekerasan,
• Segera menindaklanjuti dengan sungguh-sungguh dan tegas setiap
informasi mengenai atau kejadian yang berakibat pada terancam atau
terganggunya keselamatan anak,
• Mengembangkan situasi pelayanan yang aman secara fisik dan psikologis
bagi anak,
• Memastikan setiap orang dewasa yang ada dan terlibat dalam
penyelenggaraan layanan memahami dan menjalankan kebijakan
perlindungan anak.
Menghindari Konflik Kepentingan

• Semua pihak yang terlibat dalam


penyelenggaraan respon kasus, harus
mewaspadai serta menghindarkan diri dari
kemungkinan terjadinya konflik kepentingan
yang dapat mengganggu objektivitas penilaian
dan pengambilan keputusan untuk melakukan
tindakan yang profesional, termasuk tidak
mengambil manfaat pribadi atau
mengeksploitasi pihak lain.
Penghormatan atas Privasi dan Kerahasiaan

• Harus menghormati hak anak dan keluarganya atas privasi;


• Tidak meminta atau menggali informasi pribadi dari penerima manfaat selain yang
dibutuhkan dan penting untuk menjamin keselamatan, pelaksanaan layanan, atau
kesejahteraan anak dan keluarganya;
• Harus menjaga kerahasiaan setiap informasi, kecuali bila pengungkapannya dibutuhkan
untuk melindungi anak dari ancaman bahaya;
• Bertanggungjawab atas terjaminnya kerahasiaan informasi yang terkait dengan anak dan
keluarganya, selama maupun setelah proses layanan respon kasus
• Hanya membuka atau memberikan informasi kepada pihak lain yang berkepentingan
dengan penyelenggaraan layanan atas sepengetahuan dan setelah mendapatkan
persetujuan dari anak atau orangtua atau walinya yang sah;
• Perlu membahas dan membangun kesepakatan dengan anak, keluarga, dan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan pelayanan mengenai hal-hal yang menjadi kerahasiaan dan
hak mereka atas kerahasiaan;
• Mengendalikan pemberian akses kepada anak dan keluarganya terhadap catatan/data
mengenai mereka sesuai kebutuhan.
• Membatasi akses terhadap catatan/data bila diduga terdapat informasi yang dapat
melukai atau merugikan kemajuan penanganan kasus anak dan keluarganya bila dibuka.
• Berkewajiban menjaga kerahasiaan informasi mengenai individu atau pihak-pihak lain yang
teridentifikasi dalam catatan/data.
C. KERANGKA KETERAMPILAN
PEKERJAAN SOSIAL

• Keterampilan didefinisikan sebagai kemampuan,


keahlian atau kemahiran yang diperoleh dari praktek
dan pengetahuan

• Keterampilan merupakan komponen penting dalam


kerangka referensi Pekerjaaan sosial sebagai suatu
profesi yang memberikan bantuan/ pertolongan,
sebab keterampilan pada prinsipnya merupakan alat
untuk memadukan antara kerangka pengetahuan
dan kerangka nilai.
KETERAMPILAN POKOK
pekerja sosial
• Komunikasi personal
• Berkelompok dan Pertemuan
• Pendidikan masyarakat
• Menyusun struktur dan proses penggalian sumber
masyarakat
• Menulis
• Memotivasi, memberi semangat dan aktivitas
• Memecahkan konflik ,negosiasi dan mediasi
• Representasi dan advokasi
• Presentasi masyarakat
• Bekerja dengan media
• Managemen dan organisasi
• Riset atau Penelitian
TAHAPAN PROSES PERTOLONGAN DALAM
PEKERJAAN SOSIAL
KONTAK RENCANA INTERVENSI EVALUASI DAN
PENDAHULUAN ASESMEN INTERVENSI TERMINASI

Memulai relasi, Mengumpulkan Merumuskan Menjalankan Evaluasi


Identifikasi informasi, studi tujuan, strategI, rencana, seluruh
masalah klien, masalah & situasi; persetujuan mengawasi kemajuan,
Menentukan Menentukan rencana kemajuan, mengakhiri
persyaratan kebutuhan untuk intervensi, merevisi relasi,
pelayanan perubahan; apa menentukan rencana jika feedback
yg bisa diubah; siapa tidak mencapai kepada
bagaimana dapat mengerjakan hasil yg lembaga
diubah. apa dan kapan diinginkan untuk
dikerjakan perbaikan
AWAL
pelayanan
dan program

AKHIR

Anda mungkin juga menyukai