Anda di halaman 1dari 62

KEUANGAN PERKARA

Oleh :

HJ. MERI ULFA, SH. MH.


PANITERA SEKEKRETARIS
PT.PEKANBARU
PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI
PERKARA DAN PENGAWASAN

HJ. MERI ULFA, SH. MH.


PANITERA SEKRETARIS
PENGADILAN TINGGI PEKANBARU
2011

2
- PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKARA
DIDASARKAN PADA BUKU II

1. DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN BUKU II


Keputusan Ketua Mahkamah Agung No.
SK KMA/007/SK/IV/1994 Tgl. 1-4-1994 (lama):
SK KMA NO. KMA/032/SK/IV/2006 Tgl 4 April 2006 (baru).
2. Memerintahkan kepada semua Pejabat Setruktural dan
Fungsional beserta Aparat Pengadilan untuk melaksanakan isi
Buku II secara seragam, Disiplin, Tertib dan bertanggungjawab.
3. Pimpinan MA, HA dan semua Pejabat Struktural dan Fungsional
ditugaskan untuk mengawasi pelaksanaan Buku II dan
melaporkan secara priodik

3
Penyelenggaraan administrasi perkara
pada Pengadilan Negeri
KETUA PENGADILAN NEGERI
1. Penunjukan Majelis Hakim (P.M.H)
(4) (5)
2. Memimpin Pelaksanaan Putusan (M.P.P)

(3) Kepaniteraan Proses Sidang (7) Majelis hakim

Menyelenggarakan administrasi Usaha damai Penetapan hari sidang (PHS)


perkara Perintah pemanggilan
Sidang untuk jawaban
Menunjuk PP Perintah sita
Sidang untuk putusan
Menyidangkan
Melaksanakan putusan
Menunda sidang
Membuat salinan Juru sita Perintah Memutus
hakim
Panitera Muda Panggilan (6) Perintah pemberitahuan
Meja Meja Meja Pemberitahuan Panitera Pengganti
(8)
Pertama Kedua Ketiga Mengikuti sidang
(2) (9)
Penyitaan
(1) Mencatat jalannya sidang
Penggugat / Surat Gugatan Minutasi

4
Pola Bindalmin mengatur 5 (lima) pola

1. Pola prosedur penerimaan administrasi


perkara
2. Pola tentang Keuangan perkara
3. Pola tentang Register perkara
4. Pola tentang laporan perkara
5. Pola tentang kearsipan perkara

5
SK KETUA PENGADILAN TENTANG
PANJAR DAN BIAYA PERKARA
Dasar Hukum : Pasal 121 (4) HIR/145 (4) RBg.SK
Ketua Pengadilan memuat ;
1. Panjar atau biaya perkara yg harus di bayar A.L
untuk Tk. I Banding, Kasasi dan PK, biaya
penyitaan, Biaya Transportasi pemeriksaan
tempat (SEMA No. 5/1994 point 8 ) Biaya
Eksekusi dan Biaya Pendaftaran (HHK/PNBP-
PP 53/2008).
2. SK. Ketua Pengadilan tsb harus bisa diakses
publik dengan menempatkan pada tempat
terbuka dengan tulisan/hurufnya yg jelas dan
mudah di baca ( SK Ketua Mahkamah Agung
No. 144/SK/VIII/2007) tgl 28 Agustus 2007.
tentang keterbukaan informasi di pengadilan.
7
PROSEDUR PENERIMAAN PERKARA
(GUGATAN ATAU PERMOHONAN)

Panmud Perdata (Meja I) menentukan panjar biaya


perkara dalam SKUM dengan mempedomani SK
KPN tentang panjar biaya perkara dan radius,
ditambah biaya pendaftaran (HHK/PNBP – PP.53
Tahun 2008) rangkap tiga dan membuat / mengisi
formulir setoran ke bank yang telah ditunjuk (SEMA
No. 4 Tahun 2008).
SKUM memuat :
Nama Penggugat / Pemohon atau Kuasanya
Jumlah uang dan kegunaannya (Panjar Biaya
Perkara / Tambahan Panjar, Biaya Sita dll )

8
Keuangan Perkara Perdata
Terdiri dari :
1. Buku Jurnal Keuangan Perkara Perdata Gugatan / Permohonan
disebut (KI-A1)
2. Buku Jurnal Keuangan Perkara Perdata Banding (KI-A2)
3. Buku Jurnal Keuangan Perkara Perdata Kasasi (KI-A3)
4. Buku Jurnal Keuangan Perkara Perdata PK (KI-A4)
5. Buku Jurnal Keuangan Biaya Eksekusi (KI-A5)
6. Buku Jurnal Keuangan Perkara Somasi (KI-A6)

Buku Induk Keuangan Perkara Perdata (KI-A7)


Buku Induk Keuangan Biaya Eksekusi (KI-A8)
Buku Induk Penerimaan Uang Hak-hak Kepaniteraan (KI-A9)

9
KAS /KASIR
 Kas merupakan bagian dari meja pertama
 Pemegang Kas (Kasir) menerima dan membukukan
uang panjar biaya perkara dan biaya pendaftaran
(HHK/PNBP-PP 53/2008) yang tercantum dalam
SKUM dan setoran bank pada buku Jurnal keuangan
perkara ybs.
(Catatan : Biaya pendaftaran langsung dikeluarkan pada hari
penerimaan panjar biaya perkara.)
 Pencatatan panjar perkara dan biaya pendaftaran
dalam Buku Jurnal perkara tingkat pertama
( Gugatan, Permohonan) nomor urut perkara harus
sama dengan nomor halaman Buku Jurnal.
 Nomor tersebut menjadi nomor perkara yg oleh kasir
diterakan dalam SKUM dan lembar pertama surat
gugatan/permohonan (Memakai cap/stempel khusus)
10
 Pencatan Perkara Banding, Kasasi, PK dalam SKUM dan Buku
Jurnal menggunakan nomor perkara awal (nomor di Tk. Pertama)
 Setiap hari kasir harus mengisi lembaran buku bantu rangkap 2
 Lembar pertama dengan rekap penerimaan dan pengeluaran dan
saldo diserahkan kepada Panitera sebagai bendaharawan uang
pihak ketiga dan disimpan dibrankas yg dipegang Panitera.
Lembar kedua yg telah ditanda tangani panitera sebagai tanda
terima uang hari itu disimpan oleh kasir.
 Kasir dilarang memegang/menyimpan uang pihak ketiga, apalagi
sebagai pemegang brankas karena panitera sebagai
bendaharawan uang pihak ketigalah yg bertanggungjawab atas
pengurusan biaya perkara (SEMA No.7/1986 dan Ps 63 UU No.
2/1986 YO. UU No.8/2004).

11
 Kasir mengeluarkan pengeluaran biaya materai dan
redaksi pada hari perkara perdata/permohonan
diputus /ditetapkan atas permintaan/pemberitahuan
Panitera Pengganti ybs.
 Buku Jurnal ditutup pada hari putusan diucapkan dan
kasir menghitung jumlah biaya perkara yang telah
dipergunakan selama proses pemeriksaan /proses
kosten (biaya penggilan pihak-pihak, saksi, biaya Sita,
biaya Transportasi, pemeriksaan setempat, biaya
sumpah, materai, dan redaksi, biaya pendaftaran dll)
dan sisa biaya perkara.
 Biaya yg telah dihitung kasir setelah jurnal ditutup
merupakan biaya perkara/biaya proses penyelesaian
perkara yg diucapkan dalam putusan hakim.
 Catatan : biaya pemberitahuan putusan tidak termasuk
biaya proses/tidak dalam putusan.
12
BEBERAPA HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN DAN DICERMATI
MEJA PERTAMA : (dalam pendaftaran perkara)
 Perkara perlawanan yang merupakan verzet terhadap
putusan Verstek, tidak didaftar sebagai perkara baru.
(memakai nomor yang sama dgn kode VZT atau
Verzet)

 Perlawanan pihak ke III (Derden Verzet) didaftarkan


sebagai perkara baru dalam bentuk gugatan.

 Gugatan intervensi didaftar dengan mengikuti nomor


perkara pokok dgn kode intv (bukan nomor baru)

13
PERKARA PRODEO
 TINGKAT. PERTAMA (pasal 237 S/D 241 HIR/273 S/D 277
RBg )
a. Permohonan prodeo diajukan oleh penggugat bersamaan
dengan gugatannya atau pada saat ia mengajukan gugatan
lisan.

b. Jika tergugat menghendaki berperkara secara prodeo


diajukannya pada waktu memberikan jawaban.

c. Permohonan disertai surat keterangan tidak mampu dari


pejabat pamong praja (lurah / camat) ditempat tinggalnya.

d. Pada saat sidang pertama terlebih dahulu harus diputuskan


apakah permohonan untuk berperkara secara prodeo
dikabulkan atau tidak.
14
e. Pihak lawan dapat menolak permohonan tersebut dengan
menyatakan bahwa permohonan prodeo tidak beralasan atau
menunjukkan bahwa lawannya mampu membayar biaya
perkara.

f. Hakim karena jabatannya dapat menolak permohonan


Prodeo berdasarkan salah satu diantara alasan tersebut.

g. Putusan PN mengenai permohonan prodeo tidak dapat


dibanding atau dilawan dengan upaya hukum lain

15
 TINGKAT BANDING (Pasal 242 S/D 245 HIR/UU NO 20 TH
1947 Pasal 12 S/D 14 / Pasal 278 S/D 281 RBG)
a. Permohonan banding secara prodeo harus disertai dengan
penyampaian bukti tentang ketidakmampuan dari ybs dan diajukan
secara tertulis atau lisan kepada PN yang menjatuhkan putusan
dalam tenggang waktu 14 hari mulai hari berikutnya hari
pengumuman putusan pada yang berkepentingan.
b. Panitera mencatat dalam daftar / Register Banding.
c. Dalam 14 hari hakim PN memerintahkan untuk
memberitahukan permintaan itu kepada pihak yang lain dan
memanggil kedua belah pihak supaya datang dimuka hakim
tersebut jika pemohon tidak datang permintaan dianggap tidak
ada, jika pemohon datang ia diperiksa oleh hakim begitu juga pihak
yang lain jika ia datang

16
d. Surat pemeriksaan hrs dikirimkan ke pengadilan tinggi yang
berhak memutuskan perkaranya dalam pemeriksaan selambat-
lambatnya 7 hari setelah pemeriksaan selesai.
e. Pengadilan tinggi memeriksa dan memutus permohonan
prodeo mendengar pihak-pihak akan tetapi hanya berdasar pada
surat2 yang ada dan berkas perkara itu dengan memakai salah
satu alasan dlm pasal 239 ayat 2 hir/275 ayat 2 rbg dan
pengadilan tinggi dapat menerima atau menolak permohonan
itu.
f. Panitera pengadilan tinggi dengan segera mengirimkan salinan
resmi putusan PT tersebut beserta berkas yang berisi surat-surat
permohonan prodeo.

17
PENDAFTARAN PERKARA PRODEO

 TINGKAT PERTAMA
a. Penggugat datang menghadap Panmud Perdata Meja I dengan
membawa gugatan dan permohonan untuk berperkara
secara prodeo dengan dilampiri surat keterangan tidak mampu
dari pejabat setempat (Lurah dan diketahui Camat).
b. Panmud Perdata membuatkan SKUM Nihil.
c. Penggugat menghadap kasir dan menyerahkan SKUM
nihil kemudian memuat dijurnal panjar biaya perkara nihil.
d. Kasir memberi nomor perkara dan mengembalikan
gugatan tersebut kepada penggugat dengan memberi cap
nomor perkara dan pada halaman pertama surat gugatan

18
e. Penggugat kembali menghadap Panmud dengan menyerahkan
berkas perkara yang telah memiliki nomor.

f. Panmud melalui proses menyerahkan kepada KPN dan KPN


menunjuk Majelis Hakim.

g. Hakim menentukan sidang pertama dan melakukan pemeriksaan


tentang permohonan tersebut seperti yang diatur dalam pasal 239
HIR / 275 RBg.

h. Apabila permohonan Prodeo ditolak maka penggugat hrs


membayar biaya perkara dan berlaku proses seperti pendaftaran
gugatan biasa hanya saja nomornya sudah ada dan SKUM yang
dibuat oleh Panmud perdata berisi jumlah panjar biaya perkara
diserahkan lagi pada kasir untuk diisi lagi panjar dengan jumlah
uang tertentu (sesuai dengan taksiran).
19
i. Apabila penggugat tidak membayar dalam waktu 1
bulan, dengan mempedomani SEMA No. 3 tahun
1967 (sudah dicabut dgn SEMA No 12 Th 1985)
Panitera PN memberi teguran agar dalam 1 bulan
penggugat harus membayar biaya perkara dan jika
tidak dikeluarkanlah surat keterangan bahwa
penggugat sudah ditegur untuk membayar biaya
perkara tetapi tidak memenuhinya.

j. Dengan dasar dua surat tersebut hakim yang


ditunjuk semula membuat penetapan menyatakan
perkara tersebut dicoret dari daftar perkara
20
 TINGKAT BANDING
a. Pendaftaran permohonan banding secara Prodeo
didaftarkan dengan memakai SKUM nihil dan
didaftarkan oleh kasir dalam buku jurnal banding sebagai
pendaftaran banding dengan biaya banding nihil.

b.Kemudian diproses seperti yang ditentukan dalam


hukum acara yang sudah diuraikan diatas.

c. Apabila pengadilan tinggi menolak permohonan


banding secara Prodeo maka Panitera PN setelah
menerima berkas dari PT memberitahu pemohon
banding dengan surat tertulis agar dalam waktu 1 bulan
membayar biaya banding.

21
d. Apabila dalam waktu 1 bulan tidak dibayar maka
dengan mempedomani SEMA No. 3 Th 1967
Panitera PN membuat surat keterangan bahwa
Pemohon Banding setelah ditegur tidak membayar
biaya banding maka permohonan banding tersebut
dicoret dari daftar banding.

e. Jika pemohon banding membayar dalam waktu


kurang 1 bulan maka didaftarkan perkara tersebut
sebagai perkara banding dan ditempuh prosedur
penyelesaian perkara banding.
22
MEJA KEDUA
 Mendaftar / mencatat perkara yang masuk
kedalam buku register Induk Perkara perdata
sesuai nomor perkara yang tercantum pada
skum/surat gugatan/permohonan.
 Pendaftaran perkara dilaksanakan setelah panjar
biaya perkara dibayar pada pemegang kas.
(kasir).
 Nomor perkara dalam register sama dengan
nomor perkara dalam buku jurnal.
23
 Setiap akhir tahun register ditutup oleh panitera dan diketahui
oleh ketua pengadilan dgn membuat rekapitulasi sisa tahun lalu
perkara masuk, putus dan sisa tahun ybs.
 Pengisian kolom-kolom buku register, harus dilaksanakan
dengan tertib dan cermat berdasarkan jalannya penyelesaian
perkara mulai dari perkara didaftarkan, penunjukan majelis
hakim, penetapan hari sidang pertama.
 Selanjutnya pengisian register berdasarkan laporan dari panitera
pengganti tentang tanggal penundaan sidang, alasan penundaan
sidang, tanggal putusan dan amar putusan dengan memakai
instrument atau formulir yang telah ditentukan.
 Pemegang buku register induk, juga harus mencatat dengan
cermat dalam register induk, tanggal penyelesaian minutasi dan
semua kegiatan penyelesaian perkara yang berkenaan dengan
upaya hukum banding, kasasi, PK dan eksekusi.

24
MEJA KETIGA :

1. Menyiapkan / menyerahkan salinan putusan pengadilan atas


permintaan para pihak.

2. Menerima dan memberikan tanda terima atas.


a. Memori Banding.
b. Kontra Memori Banding.
c. Memori Kasasi.
d. Kontra Memori Kasasi.
e. Jawaban Dan Alasan Peninjauan Kembali.

25
KEUANGAN PERKARA

 Sesuai : pasal 121 ayat 4 HIR dan pasal 145 ayat 4 R.Bg
(biaya perkara ditaksir oleh ketua pengadilan).
 Perkara dapat didaftar setelah dibayar biaya perkara
 Panitera Muda menaksir biaya perkara berdasarkan SK
Ketua Pengadilan tentang biaya perkara.
 Biaya perkara yang dibayar di pengadilan bersifat panjar
oleh karenanya apabila ada kekurangan dapat dimintakan
tambahan, apabila ada kelebihan harus dikembalikan
kepada pihak berperkara.
 Pembayaran perkara di pengadilan dicatat pada buku
jurnal, untuk satu perkara satu buku jurnal.
 Buku Jurnal adalah merupakan pertanggungjawaban
pengadilan terhadap pihak berperkara (Rekening koran
pihak berperkara)

26
BIAYA PERKARA
1. Biaya proses :
- Yaitu pengeluaran yang diperlukan untuk
penyelenggaraan peradilan yang berkaitan dengan proses
penyelesaian perkara
2. Hak-hak kepaniteraan:
- Terdiri dari penerimaan negara bukan pajak yang
didasarkan pada (PP 53 tahun 2008)
Penerimaan dan pengeluaran biaya perkara dicatat pada
buku jurnal.
Pengeluaran biaya perkara harus didasarkan pada perintah
hakim yang menyidangkan perkara, keputusan KPT untuk
perkara banding, keputsan KMA untuk perkara kasasi dan
PK

27
3. Materai ( Undang-undang Materai).
4. Dasar Pengeluaran Biaya Perkara :
- Perintah Undang-undang : Materai,
Biaya Kepaniteraan (PP.53 Tahun 2008).
- Surat Edaran Mahkamah Agung : Biaya
Banding, Kasasi / PK.
- Perintah Hakim yang menyidangkan
perkara: Panggilan, pemberitahuan,
penyitaan aanmaning, somasi, eksekusi,
biaya transportasi pemeriksaan tempat,
biaya pemeriksaan perkara, dll.

28
CARA MENAKSIR BIAYA PERKARA
1. Biaya perkara tingkat pertama
- Biaya pendaftaran gugatan/permohonan (PP 53 Tahun 2008) Rp
30.000
- Biaya panggilan-panggilan :
a. Mediasi
b. Panggilan Penggugat
c. Panggilan Tergugat
d. Panggilan Saksi/Saksi Ahli
- Biaya Sita
- Biaya Pemeriksaan Setempat
- Sumpah
- Penerjemah
- Pemberitahuan putusan :
Redaksi (PP 53 tahun 2008)
- Meterai (UU Materai)

29
2. Biaya Banding
- Biaya pendaftaran banding (PP 53 tahun 2008) Rp 50.000
- Biaya pemberitahuan akta banding.
- Pemberitahuan memori banding.
- Pemberitahuan kontra memori banding
- Pemberitahuan memeriksa berkas (Inzage) kepada pembanding
- Pemberitahuan memeriksa berkas (Inzage) kepada terbanding
- Biaya banding yang dikirim ke PT (SK.KMA.044/KMA/III/2009) Rp.
100.000,-
- Biaya pengiriman berkas dan ongkos kirim uang
- Biaya pemberitahuan bunyi putusan kepada pembanding.
- Biaya pemberitahuan bunyi putusan kepada terbanding

30
JENIS PENGELUARAN BIAYA KASASI :

- Biaya pendaftaran kasasi (PP. 53 tahun 2008) Rp 500.000


- Pemberitahuan kasasi
- Pemberitahuan memori kasasi
- Pemberitahuan kontra memori kasasi
- Pemberitahuan untuk memeriksa berkas (inzage) kepadaPemohon
- Pemberitahuan untuk memeriksa berkas (inzage) kepada Termohon
- Biaya kasasi yang dikirim ke Mahkamah Agung SK.KMA.044/KMA/
III/2009)Rp. 500.000,-
- Biaya pengiriman dan ongkos kirim uang biaya kasasi
- Biaya pemberitahuan bunyi putusan kasasi kepada Pemohon
- Biaya pemberitahuan bunyi putusan kasasi kepada Termohon
- Catatan biaya pendaftaran hak uji materil PP 53 tahun 2008 Rp. 50.000

31
JENIS PENGELUARAN BIAYA PENINJAUAN KEMBALI :

- Biaya pendaftaran PK (PP. 53 tahun 2008) Rp. 200.000

- Pemberitahuan pernyataan PK dan penjelasan PK


- Pemberitahuan jawaban
- Biaya PK yang dikirim ke Mahkamah Agung
SK.KMA.044/KMA/III/2009)Rp. 2.500.000,-
- Biaya pengiriman dan ongkos kirim uang biaya PK
- Biaya pemberitahuan salinan putusan PK kepada Pemohon

- Biaya pemberitahuan salinan putusan PK kepada Termohon

32
CARA PENGISIAN BUKU INDUK
PENERIMAAN :
- Tanggal adalah terjadinya kegiatan / transaksi
keuangan.
- Dimulai saldo bulan lalu (kolom 8) nomor perkara; yang
dilakukan transaksi keuangna
- Jumlah panjar (kolom 4, 5, 6, 7) sesuai tingkat perkara.
- Penerimaan kembali uang saldo biaya perkara dari
Pengadilan Tinggi / Mahkamah Agung. Pengisian
tanggal (kolom 8) memuat jumlah nilai uang dan
tanggal saat diterima yang merupakan sisa panjar.
- Jumlah penerimaan (kolom 9)
- Jumlah penerimaan (kolom 9) adalah jumlah nilai pada
(kolom 4+5+6+7+8).

33
PENGELUARAN :
- Nilai pada (kolom 10 s/d 24) adalah
pemindahan nilai pengeluaran yang tercantum
dalam buku jurnal atau melalui Buku Bantu.
- Jenis pengeluaran (11, 14, 18, 20, 23) adalah
kode buku keuangan perkara yang
dicantumkan dalam Buku Bantu sesuai dengan
jenis penggunaannya.
- Jumlah pengeluaran kolom 26 adalah jumlah
nilai pada kolom 10 s/d 24 (jumlah nilai semua
pengeluaran dalam satu tanggal untuk nomor
perkara yang sama).

34
CARA PEMBUATAN DAN
PENGISIAN BUKU JURNAL
 Pada kulit depan dan halaman dalam dibubuhi nama
pengadilan dan tahun pembukaannya
 Setiap halaman diberi nomor pada sudut kanan atas
 Satu halaman terdiri dua muka kiri dan kanan
 Halaman pertama dan terakhir ditandatangani dan
halaman lainnya diparaf oleh ketua
 Keterangan tentang jumlah halaman, nomor halaman
tandatangan, serta paraf Ketua ditulis pada halaman
awal dan ditandatangani Ketua
 Dipegang oleh kasir (pada meja 1)
 Buku jurnal lanjutan diberi identitas sama, nomor
halamannya melanjutkan buku sebelumnya
 Buku jurnal setiap tahun diganti

35
BUKU JURNAL KEUANGAN PERDATA TINGKAT PERTAMA
Nomor Perkara : 100/Pdt.G/2009/PN. PBR KI – A1

Penggugat : ABDULLAH
Terguggat : DARMAWAN

Jumlah
No. Tanggal Uraian Keterangan
Penerimaan Pengeluaran
1 05-01-2009 Panjar Biaya Perkara 700.000
2 05-01-2009 Biaya Pendaftaran 30.000 PNBP
3 05-01-2009 Biaya Proses 50.000 ATK
4 15-01-2009 Panggilan Penggugat 40.000
5 15-01-2009 Panggilan Tergugat 60.000
6 29-01-2009 Tambahan biaya Perkara 150.000
7 08-02-2009 Biaya sita jaminan 400.000
8 17-02-2009 Panggilan tergugat 60.000
9 28-02-2009 Materai 6.000
10 28-02-2009 Redaksi 5.000 651.000
11 28-02-2009 Sisa 199.000
850.000 850.000
12 28-02-2009 Sisa Panjar 199.000
13 10-03-2009 Pemberitahuan Putusan 60.000
14 10-03-2009 Sisa Panjar 139.000
15 17-03-2009 Pengembalian Sisa Panjar 139.000
139.000 139.000

36
Temuan - Temuan
 SKUM DIISI OLEH KASIR
 SKUM DIISI NOMOR PERKARA, DIBERI TANGGAL DAN
DITANDA TANGANI OLEH PANMUD PERDATA
 KASIR TIDAK MENUTUP JURNAL DENGAN BAIK/BENAR
BIAYA PEMBERITAHUAN PUTUSAN DIMASUKKAN
BIAYA PROSES PENYELESAIAN PERKARA
 BUKTI PENGEMBALIAN PANJAR BIAYA PERKARA
HANYA DILAMPIRKAN/DITEMPELKAN DIBUKU JURNAL
(SEHARUSNYA DIFILE TERSENDIRI)
 KASIR MENYIMPAN SEMUA UANG BIAYA PERKARA
 BIAYA PERKARA/BIAYA PROSES PENYELESAIAN
PERKARA YANG DIMUAT DALAM PUTUSAN TIDAK
SAMA DENGAN BIAYA DALAM JURNAL (SETELAH
DITUTUP)

37
 BIAYA SITA DAN BIAYA PEMERIKSAAN SETEMPAT
DITENTUKAN SENDIRI OLEH HAKIM DAN TIDAK
DISETOR KE KASIR MELALUI SKUM SESUAI
KETENTUAN
 PANITERA PENGGANTI TIDAK MEMINTA RINCIAN
BIAYA DAN JUMLAH PENGELUARAN, SERTA JUMLAH
SISA BIAYA PERKARA PADA KASIR PADA HARI
PUTUSAN DIUCAPKAN.
 PERKARA PRODEO TIDAK DIBUATKAN SKUM NIHIL
 PENAKSIRAN BIAYA PERKARA TIDAK DILAKUKAN
SESUAI DENGAN KETENTUAN (MINIMAL PGT 2X PGL,
TGT 3X PGL, BIAYA PENDAFTARAN DLL)
 TAMBAHAN PANJAR MASIH DIMINTA SETELAH
PERKARA DIPUTUS DAN JURNAL SUDAH DITUTUP.
 PENGISIAN BUKU INDUK KEUANGAN TIDAK TERTIB
DAN TIDAK SESUAI JURNAL.

38
 KASIR MERANGKAP PEMEGANG BUKU INDUK
KEUANGAN, DAN PANITERA PENGGANTI.

 REGISTER TIDAK DIISI DENGAN TERTIB DAN CERMAT,


BANYAK YANG KOSONG, TERUTAMA PENCATATAN
HASIL SIDANG DAN PUTUSAN

 PANITERA PENGGANTI TIDAK MELAPORKAN HASIL


PERSIDANGAN DAN TIDAK MEMPERGUNAKAN
FORMULIR INSTRUMEN YANG TELAH DITENTUKAN

39
 KOLOM MINUTASI TIDAK DIISI DAN BANYAK SEMUA
PERKARA-PERKARA YANG TIDAK DISELESAIKAN
MINUTASINYA

 LAPORAN-LAPORAN TIDAK AKURAT DAN DATA-


DATANYA TIDAK SESUAI DENGAN KENYATAAN DAN
DITANDA TANGANI SAJA OLEH PANITERA DAN KETUA
TANPA DITELITI/DIKOREKSI, ADA LAPORAN
TUNGGAKAN MINUTASI SAMPAI PULUHAN PERKARA
DIBIARKAN SAJA DAN TIDAK ADA TINDAKAN APA-APA

 PENGAWASAN OLEH PANITERA MUDA, HAKIM


PENGAWAS BIDANG, WAPAN, PANITERA DAN
WAKIL/KETUA PENGADILAN TIDAK BERJALAN
SEBAGAIMANA MESTINYA DAN TIDAK EFEKTIF.

40
TEMUAN DALAM PEMERIKSAAN
BUKU JURNAL
 Halaman pertama dan terakhir tidak ditanda tangani oleh Ketua
Pengadilan dan halaman lain tidak diparaf
 Setiap halaman tidak digunakan 2 halaman muka
 Pencatatan dimulai dari sebelah kanan
 Tanggal pengeluaran biaya panggilan tidak sesuai dengan
tanggal pelaksanaan.
 Penutupan buku jurnal tidak balans
 Untuk perkara yg diajukan upaya hukum pada kolom keterangan
buku jurnal tidak dicatat penjelasan pencatatan perkara yg
diajukan upaya hukum (Banding, Kasasi atau PK)
 Pengeluaran untuk biaya pemeriksaan setempat tidak wajar
 Pemegang buku jurnal merangkap sebagai pemegang buku induk
 Penutupan buku jurnal tidak dilaksanakan pada saat perkara
diputus
 Pada buku jurnal banding pencatatan kegiata tidak berurutan
sesuai dengan jalannya kegiatan

41
BUKU INDUK KEUANGAN
 Buku induk keuangan perkara digunakan untuk mencatat
kegiatan penerimaan dan pengeluaran dari seluruh
perkara.
 Dicatat pada awal bulan dan ditutup pada akhir bulan,
kecuali dalam rangka pengawasan ditutup setiap saat
sesuai tanggal dilakukan pemeriksaan.
 Data-data pada buku induk keuangan berasal dari seluruh
data yang tercatat pada masing-masing buku jurnal (atau
dari buku bantu)
 Pembetulan kesalahan cukup dicoret dan direnvoi agar
kesalahan awal tetap terlihat (menghindari manipulasi data)
 Pencatatan dan pengelolaan buku induk adalah
tanggungjawab panitera, dalam hal panitera menugaskan
staf kepaniteraan terhadap petugas tersebut harus ditunjuk
berdasarkan SK ketua pengadilan.

42
PENUTUPAN
 Penutupan pada setiap akhir bulan hari kerja
 Penutupan buku induk keuangan perkara harus dibuat berita acara, dan
dibuat perincian berdasarkan nilai uang yang ada dalam brankas, pada
bank, dan nilai uang dalam bentuk materai.
 Seluruh kolom digaris tutup dan dilakukan penjumlahan pada masing-
masing kolom
 Pada kolom penerimaan diperinci antara jumlah penerimaan bulan ini
dan saldo bulan lalu
 Pada penutupan jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran seimbang
(balance) dengan saldo penerimaan
 Jika terjadi perbedaan antara saldo yg tercatat pada buku induk dengan
saldo pada kas disebutkan penyebabnya dan dicatat berapa besar
bedanya.

43
BUKU INDUK KEUANGAN PERKARA PERDATA
KODE PENGISIAN

I. PANGILAN (PGL)
1. Penggugat/Pemohon PGL 1
2. Tergugat/Termohon PGL 2
3. Saksi/Saksi Ahli PGL 3

II. JENIS SITA (JST)


1. Sita Konservatoir JST 1
2. Sita Revindikatoir JST 2
3. Pengangkatan/Pencabutan Sita JST 3

III. PEMEBERITAHUAN (PBT)


A. 1 Putusan Gugur PBT A1
2 Putusan Verstek PBT A2
3 Putusan di luar hadir PBT A3

B. 1 Pernyataan Banding PBT B1


2 Memori Banding PBT B2
3 Kontra Memori Banding PBT B3
4 Inzage PBT B4
5 Putusan Banding PBT B5

44
Buku Induk…………………………… I

C. 1 Pernyataan Kasasi PBT C1


2 Memori Kasasi PBT C2
3 Kontra Memori Kasasi PBT C3
4 Inzage PBT C4
5 Putusan Kasasi PBT C5

D. 1 Pernyataan PK dan Penjelasan PK PBT D1


2 Jawaban ataspermohonan PK PBT D1
3 Penyampaian salinan Putusan PBT D1
4 Pemberitahuan Bunyi Putusan PBT D1

IV. JENIS PENGIRIMAN BIAYA (KRB)


1 Banding KRB 1
2 Kasasi KRB 2
3 Peninjauan Kembali KRB 3

V. Hak-Hak……

45
Buku Induk…………………………… II

IV. HAK-HAK KEPANITERAAN (HHK)


1 Biaya Upah Tulis HHK 1
2 Biaya Redaksi Leges HHK 2
3 Biaya Pencatatan Permohonan Banding HHK 3
4 Biaya Pencatatan Permohonan Kasasi HHK 4
5 Biaya memperlihatkan surat-surat / Mencari surat-surat dalam arsip HHK 5
6 Biaya Pencatatan Permohonan Sita Konservatoir HHK 6
7 Biaya Pencatatan Permohonan Sita Revindikatoir HHK 7
8 Biaya Permohonan Pencabutan Sita HHK 8

46
TEMUAN DALAM PEMERIKSAAN
BUKU INDUK
 Pemegang buku induk merangkap buku jurnal
 Buku induk di pegang oleh petugas tanpa penunjukan dari ketua
pengadilan
 Data-data yg ada pada buku induk tidak sesuai dengan buku
jurnal
 Biaya panggilan penggugat dan biaya panggilan tergugat
digabung
 Pencatatan pengeluaran untuk HHK tidak sesuai dengan kode
yg telah ditentukan
 Sisa bulan lalu dicatat pada jumlah penerimaan
 Cara penutupan buku induk dari segi penjumlahan dan
perinciannya tidak sesuai dengan ketentuan
 Ketua Pengadilan tidak melakukan penutupan Buku Induk dalam
rangka pemeriksaan sebagaimana ditentukan (minimal 3 bulan
sekali)

47
Rekening Pengadilan terdiri atas :
1. Keuangan DIPA
2. Keterangan Non DIPA

Rekening berkaitan dengan keuangan Non DIPA :


- Uang Perkara Rekening Koran harus dibuat

- Uang Konsinyasi buku bantu sesuai jenis keuangannya.

- Uang Eksekusi
- Keuangan lain yang berkaitan dengan perkara.

48
Laporan Perkara dan Fungsinya
 Laporan tentang keadaan perkara
hendaknya menggambarkan keadaan
perkara yang sebenarnya sejak dari
perkara diterima hingga selesai diputus
dan diminutasi.
 Fungsi Laporan adalah sebagai alat
pantau segala tingkah laku dan
perbuatan hakim dan pejabat
kepaniteraan oleh Mahkamah Agung
dan Pengadilan Tingkat Banding.

49
 Sebagai bahan untuk meneliti kebenaran dan evaluasi
yang dilakukan oleh Pengadilan Tingkat Pertama dan
Tingkat Banding.
 Sebagai bahan bagi Mahkamah Agung untuk
mengevaluasi hasil pengawasan yang dilakukan oleh
Pengadilan Tingkat Banding dan sebagai bahan bagi
Pengadilan Tingkat Banding untuk mengevaluasi hasil
pengawasan yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan
Tingkat Pertama.
 Sebagai bahan untuk memberikan petunjuk dan
menentukan kebijakan dalam rangka pembinaan.

50
 Oleh karena laporan sebagai sarana
pengawasan, maka kewajiban membuat laporan
harus dilaksanakan secara tertib dan tepat waktu,
begitu juga pejabat peradilan yang menanda
tangani laporan wajib memeriksa kebenaran isi
laporan dan cara pengisiannya.

51
CARA PENGISIAN LAPORAN
Cara Mengisi laporan Keadaan Perkara.

* Kolom 1 : Nomor Urut.


* Kolom 2 : diisi nomor perkara yang
merupakan sisa perkara bulan lalu dan perkara
yang diterima dalam bulan yang bersangkutan.
Cara penulisan nomor perkara harus berurutan
* Kolom 3 : Nama Hakim/Majelis Hakim
diisui dengan kode sesuai dengan hakim yang
bersidang dan Panitera Pengganti yang ikut
dalam sidang.

52
* Kolom 4 : Tanggal penerimaan, diisi
dengan tanggal penerimaan berkas
perkara secara berurutan.
* Kolom 5 : Tanggal penunjukan Majelis
Hakim.
* Kolom 6 : Tanggal dimulainya sidang.
* Kolom 7 : Tanggal putusan.
* Kolom 8 : Sisa akhir bulan belum dibagi,
diisi dengan nomor perkara yang
belum ditetapkan Majelis Hakimnya.

53
Kolom 9 : Sisa akhir bulan belum
diputus, diisi dengan semua nomor
perkara yang belum diputus ditambah
dengan nomor perkara yang belum
dibagi.
Kolom 10 : Sisa akhir bulan belum
diminutasi, yang merupakan perkara-
perkara yang sudah diputus tetapi belum
diselesai diminutasi, diisi dengan nomor
perkara pada bulan sebelumnya, dan
nomor perkara yang diputus dalam bulan
laporan. 54
Kolom 11 : Kolom Keterangan, ini memuat 3 hal :
1. - Nama Ketua Pengadilan dengan kode A.
- Nama wakil Ketua Pengadilan dengan kode
B.-- - Nama-nama Hakim berdasarkan DUS
dengan kode C1, C2, C3 dst.
2. - Nama Panitera dengan kode D.
- Nama Panitera Pengganti berdasarkan DUS
dengan kode D1, D2, D3, dst.

55
3. Rekapitulasi memuat :
1). Sisa bulan lalu dan
2). Tambah bulan ini : diisi sesuai jumlah pada
kolom 2.
3). Putus : diisi sesuai kolom 7.
4). Sisa akhir :
 Belum dibagi diisi sesuai dengan kolom 8.

 Sudah dibagi diisi sesusi kolom 9 dikurangi


kolom 8.
5). Sisa belum diminutir : diisi sesuai dengan
kolom 10 bulan sebelumnya dan bulan yang
dilaporkan.

56
KEARSIPAN

1. Sesuai Pasal 283 HIR ditentukan bahwa segala


keputusan selalu harus tinggal tersimpan dalam
penyimpanan surat (arsip pengadilan) dan tidak
dapat dipindahkan kecuali dalam hal-hal dan
menurut cara yang diatur dalam Undang-undang.
2. Berkas perkara dibedakan atas 2 (dua) jenis :
- Berkas yang masih berjalan yakni
berkas perkara yang telah diputus dan
diminutasi, tetapi masih dalam kasasi, dan masih
memerlukan penyelesaian akhir;
- Arsip berkas perkara yakni berkas
perkara yang telah selesai dalam arti
mempunyai kekuatan hukum tetap.
57
MINUTASI

 Tanggung jawab hakim tidak hanya terbatas pada


memeriksa dan memutus perkara tetapi hakim juga
bertanggung jawab terhadap minutasi perkara.
 Minutasi diharapkan dapat dilakukan secara dini
dengan cara menyusun berkas perkara secara
kelompok atau secara kronologis.
 Minutasi secara dini dapat terwujud apabila pada
persidangan berikutnya berita acara telah selesai
pengetikannya. Untuk itu hakim harus mendorong dan
mengawasi PP dalam penyelesaian berita acara.

58
CARA PENGISIAN BUKU REGISTER

1. Dilakukan secara tertib dan tepat waktu


2. Memuat data perkara sejak penerimaan sampai dengan putusan/eksekusi
3. Nomor urut setiap awal bulan dimulai dari no 1
4. Nomor perkara berlanjut sampai akhir tahun
5. Nomor perkara adalah nomor yang tercantum pada cap nomor penerimaan pada
surat gugatan/permohonan
6. Tanggal penerimaan adalah tanggal yg tertera pada cap nomor penerimaan pada
surat gugatan/permohonan
7. Nomor perkara verzet atas putusan verstek tidak memakai nomor baru tetapi tetap
memakai nomor lama.
8. Nomor gugatan perkara verzet pihak ketiga memakai nomor baru
9. Jenis perkara adalah jenis perkara yang dilaporkan dalam Laporan bulanan
10. Nama pihak-pihak seluruhnya diisi lengkap dg indentitasnya masing-masing sesuai
dengan yg tertera dalam surat gugatan/permohonan
11. Nama yg dicantumkan adalah namaprinsipalnya, bukan kuasanya
12. Petitum disalin lengkap.
13. Tanggal-tanggal penetapan, tanggal persidangan tgl putusan, tgl pemberitauan
tercantum sesuai dengan tahap proses perkaranya.
14. Setiap pengunduran sidang diikuti dengan alasan penundaan untuk apa sidang
tersebut ditunda (bukan karena apa sidang tersebut ditunda)

59
- Tanggal panggilan dan tanggal pemberitauan sesuai tanggal yang
tercantum pada relas
- Tanggal sidang terahkir sama dengan tanggal putusan
- Amar putusan adalah salinan lengkap amar yang tertera dalam putusan
- Penulisan amar putusan tidak boleh disingkat
- Amar putusan sela tertulis lengkap
- Perkara yg dicabut amar penetapan pencabutannya tercantum lengkap
beserta biaya perkaranya.
- Tanggal penyelesain minutasi adalah tanggal penyerahan berkas perkara
dari panitera pengganti kepada panitera muda
- Tanggal permohonan banding/kasasi/peninjauan kembali adalah tanggal
yg tercantum pada cap penerimaan surat permohonan.
- Tanggal penerimaan dan amar putusan banding/kasai/peninjauan kembali
sesuai dengan waktu tanggal kembalinya berkas perkara dan salinan
lengkap amarnya
- Pengisian kolom disesuaikan dengan butir-butir yang ada pada judul
kolom Ditutup setiap akhir bulan hari kerja dan dibuat rekapitulasi

60
BUKU KAS PEMBANTU
TANGGAL: ________________________________________________

JUMLAH
NO URUT NOMOR PERKARA URAIAN KETERANGAN
PENERIMAAN PENGELUARAN
1 01/PDT/G/2012 PN PKU Panggilan 1   50,000  
2 01/PDT/G/2012 PN PKU Panggilan 2   50,000  
3 10/PDT/G/2012 PN PKU PBT.C1   50,000  
4 20/PDT/G/2012 PN PKU PBT.C2   50,000  
5 05/PDT/G/2012 PN PKU KRB 1   50,000  
6 03/PDT/G/2012 PN PKU Biaya CB 50,000    
7 09/PDT/G/2012 PN PKU PS 50,000    
           
           
           
           
           
           
           
           
           
           

PANITERA PENGADILAN NEGERI PEKANBARU KASIR

61
63
64

Anda mungkin juga menyukai