Anda di halaman 1dari 43

MOD-TR-RS-001. REV.

01

IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALYSIS


RISIKO DAN PENGENDALIAN

MOD-TR-RS-001. REV.01

Pemahaman Tentang Bahaya (HAZARD)

• Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu


(bisa pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi),
misalnya pestisida yang ada pada sayuran ataupun panas
yang keluar dari mesin pesawat.

• Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/


konsekuensi ataupun berkembang menjadi accident bila tidak ada
kontak (exposure) dengan manusia.

1
MOD-TR-RS-001. REV.01

Jenis Bahaya
Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat
diklasifikasikan atas:
1. Primary Hazards
• Bahaya fisik
• Bahaya kimia
• Bahaya biologi
• Bahaya psikososial
2. Secondary hazard (bahaya sekunder)
• Secondary hazard atau disebut juga bahaya sekunder adalah bahaya yang
muncul sebagai akibat terjadinya interaksi antara komponen-komponen
pekerjaan (yang juga bisa berfungsi sebagai sumber primary hazard). Interaksi ini
sering kita sebut sebagai pekerjaan/ sistem kerja.

MOD-TR-RS-001. REV.01

Klasifikasi Bahaya Primer

Klasifikasi bahaya primer (primary hazards) menurut jenisnya


tersebut membawa juga pengertian mengenai sumber bahaya yang
dapat kita bagi atas:
• Manusia dengan segala karakteristiknya baik secara badani (fisik
tubuh), mental, pengetahuan, keterampilan dan yang lainnya.
• Peralatan yang disainnya tidak tepat, kualitasnya mudah
rusak ataupun kurang terawat, dan lain-lain.
• Material/ bahan yang secara kimiawi misalnya mempunyai
tingkat
toksisitas yang tinggi, dan lain-lain.
• Lingkungan tempat berlangsungnya pekerjaan yang kurang
memadai, seperti sempit, kotor, licin, dan lain-lain.

2
01

IDENTIFIKASI HAZARD ?? ? MO D-TR-RS-001.

REV.

5
26/06/2018 Ali Syahrul C, SKM, MKKK,

01

IDENTIFIKASI HAZARD ?? ? MO D-TR-RS-001. REV.

Ada berapa HAZARD yang teridentifikasi ???

3
MOD-TR-RS-001. REV.01

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA


DAN RESIKO

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment
IDENTIFY HAZARDS
• Identify Hazards;
- Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya dan menentukan
karakteristiknya

- Proses kajian kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya


dari
suatu kegiatan, proses, produk, material/ bahan dan lingkungan
kerja.

- Landasan dari langkah pencegahan kecelakaan yang


disebabkan adanya tindakan tidak aman (unsfe act) dan kondisi
tidak aman (unsafe condition)

4
MOD-TR-RS-001. REV.01

Teknik Identifikasi Bahaya dan Risiko


 CHECKLIST SYSTEM
 ACCIDENT INVESTIGATIONS
 ACCIDENT STATISTICS
 SAFETY INSPECTIONS
 SAFETY REVIEWS/ AUDITS
 JOB SAFETY ANALYSIS
 HAZOPS
 FAILURE MODES & EFFECT ANALYSIS (FMEA)
 FAULT TREE ANALYSIS (FTA)
 EVENT TREE ANALYSIS (ETA)
 QUALITATIF RISK ASSESSMENT (QRA) 9

MOD-TR-RS-001. REV.01

Inspeksi K3

Health, Safety, Protection Academy 10

5
MOD-TR-RS-001. REV.01

MENGAPA INSPEKSI PERLU ?


 Adanya kondisi nonstandard (unsafe condition),, misal
tidak
adanya pelindung mesin

 Adanya perilaku nonstandard (unsafe action),

 Adanya perubahan, baik perubahan peralatan maupun


prosedur

 Kecenderungan bekerja secara rutinitas ..

11

MOD-TR-RS-001. REV.01

TUJUAN UMUM INSPEKSI


KESELAMATAN KERJA
• Memelihara lingkungan kerja yang aman dan selamat
dengan mencegah adanya tindakan-tindakan yang tidak aman dari
manusia.
• Memelihara kelancaran proses produksi dan produktivitas perusahaan.
• Mengahui sedini mungkin adanya sumber-sumber bahaya
(unsafe act dan unsafe condition)  tindakan-tindakan koreksi.
• Dapat dijadikan alat bagi management (tool of management)
dalam
memelihara tingkat produktivitas dan efisiensi perusahaan.
• Setiap laporan inspeksi yang dilakukan dapat dijadikan indicator
untuk menilai tingkat performance (safety performance) dari suatu
perusahaan

12

6
MOD-TR-RS-001. REV.01

Tujuan khusus:
1. Memeriksa program yang menyimpang
dari program yang
ditentukan.
2. Untuk menggairahkan kembali interest terhadap keselamatan
kerja di lingkungan karyawan. Karena dengan adanya inspeksi,
karyawan merasa bahwa keselamatan mendapat perhatian.
3. Mengevaluasi kembali semua safety standard yang telah
ditentukan.
4. Sebagai bahan untuk pengumpulan data, guna mengadakan safety
meeting.
5. Guna memeriksa fasilitas-fasilitas baru.
6. Untuk menilai tingkat kesadaran keselamatan kerja di lingkungan
karyawan perusahaan
13

MOD-TR-RS-001. REV.01

KEUNTUNGAN INSPEKSI
• Perbaikan dengan segera
• Kontak langsung pada karyawan
• Karyawan tanggap terhadap KTA & TTA
• Menetapkan alat keselamatan yang sesuai
• Meningkatkan kesadaran K3
• Menjalankan program K3

7
MOD-TR-RS-001. REV.01

2 GOLONGAN INSPEKSI
A. EXTERN : INSPEKSI OLEH PETUGAS-PETUGAS DILUAR
PERUSAHAAN PERUSAHAAN MISALNYA :
 INSPEKSI KESELAMATAN KERJA
DARI INSTANSI PEMERINTAH
(MISALNYA DEPNAKER)
 PETUGAS DARI BIDANG ASURANSI DAN
LAIN SEBAGAINYA

B. INTERN : DILAKSANAKAN OLEH PETUGAS-PETUGAS


PERUSAHAAN ATAU KARYAWAN PERUSAHAAN

15

MOD-TR-RS-001. REV.01

JENIS-JENIS INSPEKSI:
1. Inspeksi Rutin
– Yaitu inspeksi keselamatan kerja yang dilaksanakan secara rutin di setiap
tempat kerja, baik oleh pengawas maupun oleh petugas keselamatan
kerja.
– Sering juga disebut “safety on the spot”
– Dalam hal ini, sasaran inspeksi adalah meyakinkan bahwa segala sesuatu
berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Baik dari segi manusia maupun
dari segi teknis.
2. Inspeksi Berkala
– Dilakukan secara berkala (misalnya setiap setahun, 6 bulan, dll)
– Contoh :Inspeksi tempat kerja oleh DEPNAKER diadakan setiap enam
bulan sekali.
– Dalam inspeksi tersebut ditinjau segenap aspek yang ada, baik secara
teknis maupun segi manusia.
– Laporan dan rekomendasi yang disampaikan kepada management.

16

8
MOD-TR-RS-001. REV.01

JENIS INSPEKSI (lanjutan)

3. inspeksi bagian kritis/khusus


inspeksi unit-unit yang baru selesai dibangun
inspeksi sehubungan dengan adanya kasus-kasus
khusus seperti pencemaran. penyakit akibat kerja,
keluhan-keluhan dari karyawan dan lain sebagainya

 Item/bagian kritis adalah komponen dari mesin


peralatan atau struktur yang akan menimbulkan
masalah besar apabila rusak aus, salah pemakaian
atau pelaksanaan kerja yang tidak memadai ..

17

MOD-TR-RS-001. REV.01

3.1. INSPEKSI TAHAP INSTALASI


Adalah inspeksi yang dilakukan terhadap suatu peralatan kerja yang akan digunakan
dalam menangani pekerjaan tertentu pada saat peralatan kerja tersebut dirakit

3.2. INSPEKSI TAHAP OPERASI


Adalah inspeksi yang dilakukan terhadap suatu peralatan kerja yang sedang digunakan
dalam menangani pekerjaan tertentu pada saat peralatan tersebut dioperasikan.

3.3. INSPEKSI TAHAP PEMBONGKARAN


Adalah inspeksi yang dilakukan terhadap suatu peralatan kerja yang telah digunakan
dalam menangani pekerjaan tertentu pada saat peralatan tersebut sedang dibongkar.

3.4. INSPEKSI TAHAP PENYIMPANAN


Adalah inspeksi yang dilakukan terhadap suatu peralatan kerja pada saat peralatan
kerja tersebut disimpan, termasuk kedalam inspeksi adalah kalibrasi.

18

9
MOD-TR-RS-001. REV.01

KLASIFIKASI BAHAYA
BERDASARKAN UNSAFE ACTION
dan UNSAFE CONDITION
Bahaya klas – A : menyebabkan kecelakaan
fatal, pek ditangguhkan
Bahaya klas – B : menyebabkan luka serius,
kehilangan hari kerja, harus
diperbaiki sblm 24 jam
Bahaya klas – C : menyebabkan kecelakaan
minor, tertundanya pekerjaan
harus diperbaiki sblm 2 x
24 jam

19

MOD-TR-RS-001. REV.01

TAHAPAN INSPEKSI

 Persiapan
 Pelaksanaan
 Pencatatan
 Membuat Laporan
 Mengembangkan perbaikan
 Tindak Lanjut

20

10
MOD-TR-RS-001. REV.01

Periapan Inspeksi
• Bentuk tim inspeksi
• Berikan pelatihan tatacara inspeksi kepada seluruh tim
inspeksi
• Tentu area-area yang akan diinspeksi dan ketahui
proses
kerjanya
• Buat ceklist (daftar periksa inspeksi)
• Siapkan alat-alat ukur yang diperlukan selama inspeksi
• Siapkan APD untuk tim inspeksi

Health, Safety, Protection Academy 21

MOD-TR-RS-001. REV.01

Pelaksanaan Inspeksi
• Lihat peta lokasi atau layout area yang diinspeksi dan ikuti
alur proses, lakukan inspeksi kesetiap area secara
sistematis
• Sebaiknya petugas inspeksi didamping pengawas
setempat
• Apabila ditemukan minor fault/penyimpangan kecil, maka
lakukan tindakan perbaikan sementara
• Klasifikasikan bahaya, kondisi dan prilaku yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan

Health, Safety, Protection Academy 22

11
MOD-TR-RS-001. REV.01

Tatacara Pelaksanaan Inspeksi

• Inspektor mencurahkan seluruh perhatiaanya terhadap


pelaksanaan inspeksi
• Pelaksanaan inspeksi biasanya menggunakan checklist
inspeksi
• Petugas inspeksi melihat secara keseluruhan, seperti
ruang tertutup, mesin dan peralatan yang tidak terpakai
• Laporan temuan dibuat untuk perhatian terhadap
pencegahan bahaya, dan tindakan koreksi

MOD-TR-RS-001. REV.01

6 Prinsip Observasi K3

Semua Kecelakaan
Dapat Dicegah

K3 Tanggung Jawab
Semua Karyawan
Semua Bahaya
Harus Diamankan
Melatih Karyawan
Bekerja Aman
Pencegah Kecelakaan
Usaha yang Mulia
Bekerja Aman Kondisi
Pekerjaan

12
OD-TR-RS-001. REV.01
M

Sistem Observasi K3
Meliputi

Posisi
APD Seseorang

Reaksi Perkakas &


Seseorang Peralatan

Prosedur &
Keteraturan

MOD-TR-RS-001. REV.01

HOUSE KEEPING
• Gang terhalang oleh barang-barang
• Penyimpanan Perkakas
• Penampungan kotoran
• Penempatan barang
• Penataan letak (Lay Out)
• Serpihan atau potongan material
• Ceceran zat cair

13
MOD-TR-RS-001. REV.01

KONDISI FISIK UMUM


 Pemindah Energi Mekanik
 Pelindung Mesin
 Pemasangan Listrik
 Tabung Gas Bertekanan
 Bahan Mudah Menyala
 Jalan Keluar
 Alat Pemanjat/Tangga
 Perkakas Tangan
 Material Handling
 Gang (Walk Way)
 Gudang/Penyimpanan
 Label & Kunci
 Sisa Bahan/Material

MOD-TR-RS-001. REV.01

PENGENDALIAN & PENCEGAHAN


KEBAKARAN

 Sistem Alarm & Deteksi


 Sistem Penyiraman
 Evakuasi Kebakaran
 Pemadam Api Portabel
 Pencegahan Kebakaran
 Pengurungan Kebakaran
 Pemberitahuan Kebakaran
 Pelayanan Kebakaran
 Peralatan Kebakaran

14
MOD-TR-RS-001. REV.01

LINGKUNGAN & KESEHATAN


 Korosi, Material Beracun
 Ventilasi
 Kebisingan
 Radiasi
 Temperatur
 Penerangan
 Bahan berbahaya
 Alat Pelindung Diri

MOD-TR-RS-001. REV.01

PENGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
• Kepala
• Mata & Muka
• Telinga/Alat Pendengaran
• Hidung/Alat Pernapasan
• Tangan
• Kaki
• Badan

15
MOD-TR-RS-001. REV.01

REAKSI/PERBUATAN SESEORANG
• Membetulkan APD
• Merubah Posisi
• Mengatur Kembali Pekerjaan
• Menghentikan Pekerjaan
• Memasang kabel Pembumian
• Sistem Penggembokan (Lock Out)

MOD-TR-RS-001. REV.01

POSISI SESEORANG
• Terbentur - Terkena Benturan
• Terkait atau Terjepit
• Jatuh
• Suhu Terlalu Panas/Dingin
• Arus Listrik
• Menghirup - Menyerap - Menelan
• Terlalu Memforsir Tenaga

16
MOD-TR-RS-001. REV.01

PERKAKAS & ALAT-ALAT


Sesuai
Dengan Pekerjaan

Dipergunakan
Dengan Benar

Aman
Kondisinya

MOD-TR-RS-001. REV.01

PROSEDUR/TATA CARA
Apakah Cara Kerja Standar Memadai
Untuk Pekerjaan?

Apakah Cara Kerja Standar


Sudah Ditetapkan?

Apakah Cara Kerja Standar


Sudah Dipertahankan?

17
MOD-TR-RS-001. REV.01

PENGAMATAN TOTAL
o MELIHAT

o MENDENGAR

o MEMBAUI/MENCIUM

o MERABA

o MERASAKAN

MOD-TR-RS-001. REV.01

Pencatatan Inspeksi

• Pencatatan adalah hal yang sangat penting dilakukan


dalam inspeksi
• Apabila ditemukan penyimpangan maka diberikan
keteranggan atau penjelasan terkait penyimpangan
tersebut didalam form inspeksi
• Jika diperlukan diambil foto dari penyimpangan tersebut

Health, Safety, Protection Academy 36

18
MOD-TR-RS-001. REV.01

5 Informasi Perlu Ditulis


Di Lembar Pengamatan

1. TTA & KTA Yang Diamati

2. Tindakan Perbaikan Segera

3. Tindakan Pencegahan Tidak


Terulang

4. Tanda Tangan & Nama Jelas


Anda,
Nomor Karyawan

5. Tanggal Dikeluarkan Lembar


Pengamatan Tersebut

MOD-TR-RS-001. REV.01

Menyiapkan Laporan Inspeksi


• Segera buat laporan inspeksi setelah pelaksanaan inspeksi
• Laporan dibuat berdasarkan hasil temuan-temuan dari
semua tim
inspeksi
• Laporan inspeksi berupa temuan unsafe act dan unsafe
condition
• Laporan inspeksi meliputi:
• Temuan penyimpangan dari ceklis inspeksi
• Usulan rekomendasi perbaikan
• Penanggung jawab pelaksana rekomendasi tersebut
• Jangka waktu pelaksanaan
• Dapatkan persetujuan dari semua tim inspeksi atas laporan
tersebut
Health, Safety, Protection Academy 38

19
MOD-TR-RS-001. REV.01

LAPORAN INSPEKSI
• Ditulis jelas
• Nomor temuan berurutan
• Klasifikasi temuan/bahaya
• Spasi cukup
• Cukup temuan terakhir (yang lalu) kemudian diberi tanda
• Laporan tindak lanjut

MOD-TR-RS-001. REV.01

Mengembangkan Perbaikan
• Rekomendasi perbaikan adalah sangat penting untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
• Rekomendasi yang tepat akan dapat dan efektif dalam mencegah
terjadinya kecelakaan
• Prioritaskan rekomendasi perbaikan untuk penyimpangan yang
dapat menimbulkan risiko yang besar kemudian sedang dan
kecil (ABC)
• Dalam membuat rekomendasi disarankan untuk berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan pengawas setempat dan personel yang ahli
dalam bidang tersebut
• Dalam membuat rekomendasi pengendalian terapkan
prinsip hirarki pengendalian
• Dalam membuat rekomendasi pertimbangkan penerimaan
manajemen dan pekerja
Health, Safety, Protection Academy 40

20
MOD-TR-RS-001. REV.01

TINDAK LANJUT
• Perintah kerja atau peringatan
• Pantau keperluan pekerja &
perbaikan
• Pastikan sesuai rencana kerja
• Pantau selama pelaksanaan
kerja
• Dinyatakan cukup, uji, evaluasi
training & SOP
• Tinjau ulang setelah operasi
beberapa saat kemudian

MOD-TR-RS-001. REV.01

Tindak Lanjut Inspeksi


• Tindak lanjut adalah kunci
keberhasilan inspeksi
• Inspektor harus konsisten dalam menindak lanjuti
hasil rekomendasi kepada setiap penanggung
jawab yang telah ditunjuk
• Perhatian khusus harus diberikan agar bahaya
tidak
timbul kembali/berulang
• Progres tindakan perbaikan dilaporkan didalam
rapat P2K3
Health, Safety, Protection Academy 42

21
MOD-TR-RS-001. REV.01

GENERAL SAFETY INSPECTIONS FORM


Date : Inspected by : Location :
: Inspection No

: Review Date

NO ACTIVITY/INSTL/ HAZARD RECOMMENDATIO N ACTION


BY
MATERIALS,ETC

MH
M
HSE
H R/ 13.11.12/ INSPEKSI & AUDIT
H 43

MOD-TR-RS-001. REV.01

Latihan Inspeksi
dan
Safety Meeting

Health, Safety, Protection Academy 44

22
MOD-TR-RS-001. REV.01

JSA
(Job Safety Analysis)

MOD-TR-RS-001. REV.01

PENGERTIAN JSA
JOB SAFETY ANALYSIS :
“Tata cara atau metode untuk meneliti bahaya yang ada
dalam setiap langkah kerja, kemudian mencari metode
untuk melenyapkan atau mengurangi bahaya tersebut.”

MENURUT OSHA : JOB HAZARD ANALYSIS


“Carefully studying and recording each step of a job,
identifying existing or potential job hazards (both safety and
health), and determining the best way to perform the job to
reduce or eliminate these hazards.”

23
MOD-TR-RS-001. REV.01

Job Safety Analysis (JSA) dibutuhkan sebagai


upaya
untuk:

• Mengkaji ulang (review) Prosedur Kerja agar setiap


pekerjaan yg berbahaya & beresiko kecelakaan dapat
memiliki Prosedur Kerja yg Aman (Safe Work Procedure).
• Pengembangan Prosedur untuk Instruksi Penugasan.
• Pelatihan Keselamatan bagi pekerja lainnya.

MOD-TR-RS-001. REV.01

Langkah-langkah JSA

• Langkah 1 : Amati langsung pekerjaan yang sedang


dianalisis.

• Langkah 2: Uraikan proses pekerjaan tersebut menjadi


tahapan-tahapan yang detil.

• Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap tahapan.

• Langkah 4: Rekomendasikan pengendalian bahaya.

24
MOD-TR-RS-001. REV.01

Ad. Langkah 1: Perhatikan pekerjaan yang sedang


berlangsung.
• Pengamatan dapat dilakukan
dengan beberapa cara:
– Diamati secara langsung dan
dicatat.
– Direkam dengan video dan
kemudian dipelajari
– Difoto setiap tahapan proses
– Dibuat sketsa urutan pekerjaan.
• Buat catatan-catatan penting dalam
setiap pengamatan,
karena nanti akan sangat
membantu.
• SOP atau WI dapat digunakan
untuk membantu
pengamatan.
MOD-TR-RS-001. REV.01

Ad.Langkah 2: Uraikan proses pekerjaan tersebut menjadi


tahapan-tahapan yg detil.

• List tahapan kerja sesuai urutan tahapan pekerjaan.

• Jelaskan tindakan yang dilakukan dalam setiap tahapan.

• Jangan terlalu detil dan jangan pula terlalu ringkas.

• Aturan umum jangan melebihi 10 kata.

25
MOD-TR-RS-001. REV.01

Ad.Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap


tahapan.
Strategi identifikasi bahaya:
• Berjalan mengililingi area kerja dan melihat potensi sumber bahaya.
• Bertanya dan berdiskusi dengan pekerja apa saja menurut mereka
yang
dapat menjadi sumber bahaya di area kerja mereka
• Cari referensi melalui literatur atau website.
• Lakukan pengecekan terhadap MSDS atau Technical Data sheet
dari bahan-bahan kimia atau peralatan yang digunakan.
• Lihat kembali catatan kecelakaan kerja atau near miss yang
pernah terjadi
• Jangan lupa terhadap risiko atau bahaya jangka panjang
terhadap kesehatan.
• Gunakan What-if scenario untuk setiap tahapan. 51

MOD-TR-RS-001. REV.01

Ad. Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap


tahapan.
Selain melakukan pencatatan tata letak dasar fasilitas pabrik dan
meninjau riwayat penyakit kerja atau cidera dari pekerja, hal-hal lain yang
perlu dicatat selama melakukan survey adalah:
• Sumber listrik
• Sumber gerak, seperti mesin atau proses yang bergerak
dan memungkinkan terjadinya impact terhadap pekerja.
• Sumber suhu tinggi yang bisa mengakibatkan luka bakar,
mata cidera
atau kebakaran.
• Jenis-jenis bahan kimia yang digunakan di tempat kerja.
• Sumber debu berbahaya.
• Sumber radiasi cahaya, seperti pengelasan, mematri,
memotong, tungku, lampu intensitas tinggi, dll.
• Potensi jatuh atau menjatuhkan benda.
• Benda tajam yang bisa menusuk, memotong, dll.
• Bahaya biologis seperti darah yang bisa menyebabkan infeksi.

26
MOD-TR-RS-001. REV.01

Ad.Langkah 3: Identifikasi bahaya dari setiap


tahapan.
Beberapa bentuk pertanyaan
ketika melakukan evaluasi
bahaya dari setiap tahapan
pekerjaan:
• Apakah ada potensi terpapar bahaya
bahan kimia atau radiasi?
• Apakah ada noise dihasilkan dari
proses pekerjaan?
• Apakah ada ventilasi yang cukup?
• Apakah penerangan mencukupi?
• Apakah emergency exit diberi tanda
secara jelas?
• Apakah ada potensi bahaya listrik?
• Apakah diperlukan APD ketika
bekerja?
• Apakah ada benda bergerak?
• Apakah pekerjaan dilakukan dengan
gerakan berulang-ulang?
• dst MOD-TR-RS-001. REV.01

Ad.Langkah 4: Rekomendasikan
pengendalian bahaya
Apabila bahaya tidak bisa dihilangkan atau
diturunkan maka
dilakukan metode kontrol untuk menurunkan
bahaya
sampai pada tingkat risiko yang dapat
diterima.

Hirarki metode kontrol bahaya adalah:


• Eliminasi
• Substitusi
• Kontrol rekayasa
• Kontrol administratif
• Alat Pelindung Diri

27
MOD-TR-RS-001. REV.01

JOB SAFETY ANALYSIS


JOB: DATE : ANALYSIS By :

JOB TITLE : SUPERVISOR : REVIEWID By :


DEPARTEMENT : SECTION : APPROVED By :
REQUIRED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT :

JOB STEP SEQUENCE POTENTIAL ACCIDENT RECOMMENDATION

MOD-TR-RS-001. REV.01

JOB SAFETY ANALYSIS


JOB: Mimindahkan Pompa Bahan DATE : 08.04.2002 ANALYSIS By : J. WILSON
bakar
JOB TITLE : Memberbaiki Pompa SUPERVISOR : E. MOORE REVIEWID By : H. BROWN
DEPARTEMENT : MAINTENANCE SECTION : PUMP REPAIR APPROVED By : P. WILLIAM
REQUIRED PERSONAL : PROTECTIVE EQUIPMENT : GLOVES, SAFETY SHOES, FACE SHIELD
LANGKAH KERJA POTENSI KECELAKAAN REKOMENDASI
1. Mematikan Pompa Kesetrum listrik Jgn berdiri diarea yang basah,
pastikan listriknya ada groundednya.
2. Melepaskan komponen Kesetrum listrik Kunci panel listrik dari upaya
listrik menghidupkan pompa (LOTO).

3. Membuka valve masing- Ketegangan otot Jika valvenya keras atau berkarat,
masing sisi pompa. lumasi dengan pelumas.

4. Membuang atau Jauhkan semua sumber api dan


Kebakaran dan ledakan
mengeluarkan sisa sediakan APAR. Berdiri pada posisi
Terbakar panas yang tidak akan terciprat cairan.
cairan hidrokarbon dari
pompa
Gunakan tools yang tepat
5. Melepas baut pompa Rusak jaringan karena Gunakan alat angkat
dan memindahkannya. ketegangan otot
Lakukan cara mengangkat yg benar
Kaki patah atau Pastikan alat angkat dgn kapasitas
memar yang sesuai, kenakan sepatu
safety

28
MOD-TR-RS-001. REV.01

QUALITATIVE RISK ASSESSMENT

57

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment

• Menganalisa dan menentukan tingkat resiko


berdasarkan hasil identifikasi bahaya yang
telah dilakukan

• Mengevaluasi apakah suatu resiko dapat


diterima atau tidak

58

29
MOD-TR-RS-001. REV.01

PENANGANAN
RISIKO
• Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apakah
risiko tersebut masih dapat diterima (acceptable risk) atau
tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi.
• Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka organisasi
harus menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani hingga
tingkat dimana risikonya paling minimum / sekecil mungkin.
• Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka organisasi
perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap
risiko tersebut.

59

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment

RISIKO YANG DITERIMA


Menentukan suatu risiko dapat diterima akan
tergantung kepada penilaian /
pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan:
 Tindakan pengendalian yang telah ada;
 Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
 Regulasi / standar yang berlaku;
 Rencana keadaan darurat;
 Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.

Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima


akan tetapi harus tetap selalu dipantau / dimonitor.

60

30
MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment
RISIKO YANG TIDAK DITERIMA

Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan


upaya penanganan risiko agar tidak menimbulkan kecelakaan/
kerugian.

Hirarki Pengendalian Risiko dapat dilakukan dengan :

 Eliminasi
 Substitusi
 Rekayasa/ Engineering
 Pengendalian Administrasi
 Alat Pelindung Diri (APD)

61

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
 Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan, maka selanjutnya perlu dipantau
pelaksanaannya dan kemudian ditinjau
ulang apakah tindakan tersebut sudah baik &
efektif atau belum.

 Bentuk pemantauan antara lain:


- Inspections
- Audits
- Reidentify etc

62

31
MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO

RISK ANALYSIS (Analisa Resiko)

KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO DENGAN CARA


MENENTUKAN
BESARNYA KEMUNGKINAN / PROBABILITY DAN TINGKAT
KEPARAHAN DARI AKIBAT / CONSEQUENCES SUATU RISIKO.

RISK ASSESSMENT (Penilaian Resiko)

PENILAIAN SUATU RISIKO DENGAN CARA MEMBANDINGKAN


TERHADAP TINGKAT ATAU KRITERIA RISIKO YANG TELAH
DITENTUKAN.

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
(LANJUTAN)

• Analisa dan Penilaian Risiko


dilakukan dengan
menggunakan
parameter seperti
Probability/ Peluang,
Consequences/Akibat.

• PROBABILITY (Frequency/ Peluang): adalah kemungkinan


terjadinya suatu kecelakaan / kerugian ketika terpapar
dengan suatu bahaya.

• BEBERAPA JENIS PELUANG:


– Peluang orang jatuh ketika melewati lantai licin;
– Peluang pekerja terhisap uap B3 saat menanganinya;
– Peluang terpukul jarinya ketika memaku dengan palu;
– Peluang tersengat listrik ketika kontak dengan
kabel yang terkelupas isolasinya;
– Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil dll.

32
MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO (lanjutan)

CONSEQUENCES (Akibat):

Tingkat keparahan / kerugian yang mungkin terjadi dari


suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yang ada. Hal ini
dapat terkait dengan manusia, properties, lingkungan dll.

Contoh tingkat keparahan / kerugian pada manusia:

- Fatality atau kematian;


- Cacat;
- Perawatan medis;
- First aid.

65

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment

RISK
Kombinasi antara tingkat kemungkinan
dan tingkat keparahan suatu kejadian
dari bahaya-bahaya yang spesifik

(RISK = FREQUENCY X CONSEQUENCE)

66

33
MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment

ACUAN DALAM PENILAIAN RISIKO

Agar penilaian yang kita lakukan seobyektif mungkin, maka


perlu mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu
aktifitas. Informasi tersebut sbb:
 Informasi tentang suatu aktifitas (durasi, frekuensi, lokasi dan
siapa yang melakukan?);
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada;
 Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas;
 Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS);
 Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal &
ekternal);
 Hasil studi, survey / pemantauan;
 Literatur / referensi;
 Benchmark pada industri sejenis;
 Pengkajian oleh pihak spesialis / tenaga ahli.

67

MOD-TR-RS-001. REV.01

Risk Assessment

PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF

Metode ini menganalisa dan menilai suatu


risiko dengan cara membandingkan terhadap
suatu deskripsi / uraian dari parameter (peluang
dan akibat) yang digunakan.

Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk


matriks risiko dengan 2 parameter, yaitu: peluang
dan akibat.

68

34
MOD-TR-RS-001. REV.01

Tahapan Dalam Melakukan


Risk Assessment

Lima langkah dalam melakukan risk assessment

- Step 1 – Mengidentifikasi bahaya


- Step 2 – Menentukan siapa yang terpapar dan bagaimana
terpaparnya
- Step 3 – Evaluasi risikonya dan tentukan pengendaliannya
- Step 4 – Dokumentasikan hasilnya dan implementasikan
- Step 5 – Tinjau ulang risk assessment dan update hasilnya.

69

MOD-TR-RS-001. REV.01

Tahapan Dalam Melakukan


Risk Assessment
Step 1: Identifikasi Bahaya

Bahaya dapat diidentifikasi dengan cara:


- Berjalan mengelilingi area kerja dan
memperhatikan segala sesuatu yang
dapat menyebabkan kecelakaan.
- Bertanya kepada pekerja jika mereka
mengetahui potensi penyebab
kecelakaan
- Melihat Techical data sheet atau MSDS
- Meninjau catatan kecelakaan, near miss
dan hasil pemeriksaan kesehatan (MCU)

70

35
MOD-TR-RS-001. REV.01

Tahapan Dalam Melakukan


Risk Assessment
Step 2 – Menentukan siapa yang terpapar dan
bagaimana terpaparnya

Pekerja
- Pekerja yang terlibat dalam pekerjaan tsb (perawat,
dokter, pekerja non medis)
- Pekerja yang bisa kena dampak dari pekerjaan
tersebut (pekerja maintenance, petugas
kebersihan, sekuriti, staff, dll)
Bukan Pekerja
- Tamu (kontraktor, pasien, pengunjung,
pengantar barang, dll)
- Orang lain (masyarakat sekitar, pengguna jalan,
dll)
71

MOD-TR-RS-001. REV.01

Tahapan Dalam Melakukan


Risk Assessment

Step 3 – Evaluasi risikonya dan tentukan


pengendaliannya

Evaluasi risiko:
Lakukan evaluasi risiko dengan memperhatikan
sistem pengendalian apa
yang sudah dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.

Tentukan Pengendaliannya:
Diskusikan sistem pengendalian tambahan yang dibutuhkan
untuk menurunkan tingkat risiko tersebut jika diperlukan.

72

36
MOD-TR-RS-001. REV.01

Tahapan Dalam Melakukan


Risk Assessment

Step 4: Dokumentasikan hasilnya dan implementasikan

Apa yang harus dicatat/dokumentasikan:


- Bahaya yang teridentifikasi
- Siapa yang dapat terpapar
- Apa yang sudah dilakukan untuk mengendalikan risiko tersebut
- Pengendalian apa yang harus ditambahkan dan siapa yang
harus melakukannya

73

MOD-TR-RS-001. REV.01

Tahapan Dalam Melakukan


Risk Assessment

Step 5 – Tinjau ulang risk assessment dan


update hasilnya.

Risk assessment harus ditinjau ulang secara


berkala untuk memastikan hasil RA tersebut masih
relevan. Minimal satu kali dalam satu tahun

Risk assessment harus ditinjau ulang jika:


- Jika terjadi perubahan yang signifikan pada
proses kerja, peralatan atau personel kerja
- Jika terjadi kecelakaan
- Jika terjadi banyak near miss
74

37
MOD-TR-RS-001. REV.01

Faktor Yang Mempengaruhi Level Risiko

- Budaya K3
- Lingkungan kerja
- Peralatan kerja
- Beban kerja
- Jam kerja
- Motivasi kerja
- Training (kompetensi)
- Kemampuan fisik dan mental
- Kondisi kesehatan
- Pengaruh obatan-obatan
75

MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluasi Risiko

Tujuan dari evaluasi risiko adalah untuk menentukan apakah sistem


pengendalian yang ada sudah mencukupi atau belum dan
memerlukan sistem pengendalian tambahan.

Eavluasi risiko dengan memperhatikan:


- Berapa besar/sering kemungkinan terjadi (likelihood)
- Seberapa besar konsekuensi atau keparahan jika terjadi (severity)

Risiko = Likelihood x Severity


76

38
MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluasi Risiko
Likelihood dapat didefinisikan secara sederhana
sbb:

Hampir tidak pernah terjadi 1

Sangat jarang terjadi 2

Jarang terjadi 3

Sering terjadi 4

Sangat sering terjadi 5

77

MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluasi Risiko
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
likelihood

Lama dan frekuensi paparan


- Secara umum, makin lama atau sering
seseorang terpapar bahaya,
maka makin besar kemungkinan mengalami
kecelakan.
Kompetensi dari orang yang terpapar
- Sesorang yang belum mendapatkan training (belum kompeten)
dalam melakukan suatu pekerjaan, maka makin besar kemungkinan
mendapakan kecelakaan.
Peralatan dan kondisinya 78

- Peralatan yang dalam kondisi buruk/kurang (tidak aman) akan


memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan.

39
MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluasi Risiko
Severity dapat didefinisikan sbb:

Cidera ringan (P3K ditempat) 1

Ciderang sedang (Perawatan/rawat jalan) 2

Cidera berat -Rawat inap lebih dari 7 hari 3


Cidera sangat berat (perawatan jangka 4
panjang/cacat)
Fatality/meninggal 5

79

MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluasi Risiko
Beberapa faktor yang mempengaruhi severity

Sifat dan Intensitas bahaya


- Jika seseorang terciprat asam kuat akan
mengalami cidera lebih berat
jika dibanding terciprat asam lemah.
Lama dan frekuensi paparan
- Terpapar kebisingan selama 8 jam akan lebih
parah jika dibandingkan
terpapar 8 menit dari mesin yang sama.
Ketersedian/kesiapsiagaan P3K
- Seseorang yang mendapat pertolongan
segera dari tim P3K akan
dapat mengurangi keparahan akibat
kecelakaan.
80

40
MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluating risks
Likelihood
Risk rating matrix
May Ver
y
Unlikely happen Likely likely
Certain
(1) (2) (3) (4) (5)

1 2 3 4 5
(treatment off site) 2 4 6 8 10
Severity

Minor injury (2)

Over 7 day injur y (3) 3 6 9 12 15


Major injury (4)
4 8 12 16 20

Death (5)
5 10 15 20 25
81

MOD-TR-RS-001. REV.01

Evaluating risks
Risk priority matrix
Score Priority Action

This represents a low risk, although


1–4 Low
control measures must be maintained.

Action required soon to control risks.


5 – 10 Medium Interim measures may be necessary in
the short term.

Action required urgently to control


12 - 25 High risks. Further resources may be
needed.

82

41
Pengendalian risiko merupakan suatu hierarki M(OdDi-TlaR-
be kRSu-0k01arIsiko/bahaya
berurutan sampai dengan tingkat n
. R EV.01
berkurang
menuju
titik yang aman).
Hierarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya
Substitusi Substitusi Alat/Mesin/Bahan Tempat Kerja
Perancangan
Modifikasi/Perancangan /Pekerjaan Aman
Mengurangi Bahaya
Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
/ desain Lebih Aman

Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi


Administrasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu,
Poster, Label Tenaga Kerja Aman
Mengurangi Paparan
APD Alat Perlindungan Diri Tenaga
Kerja

MOD-TR-RS-001. REV.01

Latihan Melengkapi Form HIRA


Peserta diminta untuk melengkapi Form HIRA, kasus
diambil dari tempat kerja/perusahaan masing-masing.
Waktu 30 menit

Health, Safety, Protection Academy


84

42
MOD-TR-RS-001. REV.01

Thank You

Health, Safety, Protection Academy 85

43

Anda mungkin juga menyukai