Identifikasi Bahaya Dan Pengendalian Risiko Rev 01
Identifikasi Bahaya Dan Pengendalian Risiko Rev 01
01
MOD-TR-RS-001. REV.01
1
MOD-TR-RS-001. REV.01
Jenis Bahaya
Berdasarkan jenisnya, bahaya dapat
diklasifikasikan atas:
1. Primary Hazards
• Bahaya fisik
• Bahaya kimia
• Bahaya biologi
• Bahaya psikososial
2. Secondary hazard (bahaya sekunder)
• Secondary hazard atau disebut juga bahaya sekunder adalah bahaya yang
muncul sebagai akibat terjadinya interaksi antara komponen-komponen
pekerjaan (yang juga bisa berfungsi sebagai sumber primary hazard). Interaksi ini
sering kita sebut sebagai pekerjaan/ sistem kerja.
MOD-TR-RS-001. REV.01
2
01
REV.
5
26/06/2018 Ali Syahrul C, SKM, MKKK,
01
3
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
IDENTIFY HAZARDS
• Identify Hazards;
- Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya dan menentukan
karakteristiknya
4
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
Inspeksi K3
5
MOD-TR-RS-001. REV.01
11
MOD-TR-RS-001. REV.01
12
6
MOD-TR-RS-001. REV.01
Tujuan khusus:
1. Memeriksa program yang menyimpang
dari program yang
ditentukan.
2. Untuk menggairahkan kembali interest terhadap keselamatan
kerja di lingkungan karyawan. Karena dengan adanya inspeksi,
karyawan merasa bahwa keselamatan mendapat perhatian.
3. Mengevaluasi kembali semua safety standard yang telah
ditentukan.
4. Sebagai bahan untuk pengumpulan data, guna mengadakan safety
meeting.
5. Guna memeriksa fasilitas-fasilitas baru.
6. Untuk menilai tingkat kesadaran keselamatan kerja di lingkungan
karyawan perusahaan
13
MOD-TR-RS-001. REV.01
KEUNTUNGAN INSPEKSI
• Perbaikan dengan segera
• Kontak langsung pada karyawan
• Karyawan tanggap terhadap KTA & TTA
• Menetapkan alat keselamatan yang sesuai
• Meningkatkan kesadaran K3
• Menjalankan program K3
7
MOD-TR-RS-001. REV.01
2 GOLONGAN INSPEKSI
A. EXTERN : INSPEKSI OLEH PETUGAS-PETUGAS DILUAR
PERUSAHAAN PERUSAHAAN MISALNYA :
INSPEKSI KESELAMATAN KERJA
DARI INSTANSI PEMERINTAH
(MISALNYA DEPNAKER)
PETUGAS DARI BIDANG ASURANSI DAN
LAIN SEBAGAINYA
15
MOD-TR-RS-001. REV.01
JENIS-JENIS INSPEKSI:
1. Inspeksi Rutin
– Yaitu inspeksi keselamatan kerja yang dilaksanakan secara rutin di setiap
tempat kerja, baik oleh pengawas maupun oleh petugas keselamatan
kerja.
– Sering juga disebut “safety on the spot”
– Dalam hal ini, sasaran inspeksi adalah meyakinkan bahwa segala sesuatu
berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Baik dari segi manusia maupun
dari segi teknis.
2. Inspeksi Berkala
– Dilakukan secara berkala (misalnya setiap setahun, 6 bulan, dll)
– Contoh :Inspeksi tempat kerja oleh DEPNAKER diadakan setiap enam
bulan sekali.
– Dalam inspeksi tersebut ditinjau segenap aspek yang ada, baik secara
teknis maupun segi manusia.
– Laporan dan rekomendasi yang disampaikan kepada management.
16
8
MOD-TR-RS-001. REV.01
17
MOD-TR-RS-001. REV.01
18
9
MOD-TR-RS-001. REV.01
KLASIFIKASI BAHAYA
BERDASARKAN UNSAFE ACTION
dan UNSAFE CONDITION
Bahaya klas – A : menyebabkan kecelakaan
fatal, pek ditangguhkan
Bahaya klas – B : menyebabkan luka serius,
kehilangan hari kerja, harus
diperbaiki sblm 24 jam
Bahaya klas – C : menyebabkan kecelakaan
minor, tertundanya pekerjaan
harus diperbaiki sblm 2 x
24 jam
19
MOD-TR-RS-001. REV.01
TAHAPAN INSPEKSI
Persiapan
Pelaksanaan
Pencatatan
Membuat Laporan
Mengembangkan perbaikan
Tindak Lanjut
20
10
MOD-TR-RS-001. REV.01
Periapan Inspeksi
• Bentuk tim inspeksi
• Berikan pelatihan tatacara inspeksi kepada seluruh tim
inspeksi
• Tentu area-area yang akan diinspeksi dan ketahui
proses
kerjanya
• Buat ceklist (daftar periksa inspeksi)
• Siapkan alat-alat ukur yang diperlukan selama inspeksi
• Siapkan APD untuk tim inspeksi
MOD-TR-RS-001. REV.01
Pelaksanaan Inspeksi
• Lihat peta lokasi atau layout area yang diinspeksi dan ikuti
alur proses, lakukan inspeksi kesetiap area secara
sistematis
• Sebaiknya petugas inspeksi didamping pengawas
setempat
• Apabila ditemukan minor fault/penyimpangan kecil, maka
lakukan tindakan perbaikan sementara
• Klasifikasikan bahaya, kondisi dan prilaku yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan
11
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
6 Prinsip Observasi K3
Semua Kecelakaan
Dapat Dicegah
K3 Tanggung Jawab
Semua Karyawan
Semua Bahaya
Harus Diamankan
Melatih Karyawan
Bekerja Aman
Pencegah Kecelakaan
Usaha yang Mulia
Bekerja Aman Kondisi
Pekerjaan
12
OD-TR-RS-001. REV.01
M
Sistem Observasi K3
Meliputi
Posisi
APD Seseorang
Prosedur &
Keteraturan
MOD-TR-RS-001. REV.01
HOUSE KEEPING
• Gang terhalang oleh barang-barang
• Penyimpanan Perkakas
• Penampungan kotoran
• Penempatan barang
• Penataan letak (Lay Out)
• Serpihan atau potongan material
• Ceceran zat cair
13
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
14
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
PENGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
• Kepala
• Mata & Muka
• Telinga/Alat Pendengaran
• Hidung/Alat Pernapasan
• Tangan
• Kaki
• Badan
15
MOD-TR-RS-001. REV.01
REAKSI/PERBUATAN SESEORANG
• Membetulkan APD
• Merubah Posisi
• Mengatur Kembali Pekerjaan
• Menghentikan Pekerjaan
• Memasang kabel Pembumian
• Sistem Penggembokan (Lock Out)
MOD-TR-RS-001. REV.01
POSISI SESEORANG
• Terbentur - Terkena Benturan
• Terkait atau Terjepit
• Jatuh
• Suhu Terlalu Panas/Dingin
• Arus Listrik
• Menghirup - Menyerap - Menelan
• Terlalu Memforsir Tenaga
16
MOD-TR-RS-001. REV.01
Dipergunakan
Dengan Benar
Aman
Kondisinya
MOD-TR-RS-001. REV.01
PROSEDUR/TATA CARA
Apakah Cara Kerja Standar Memadai
Untuk Pekerjaan?
17
MOD-TR-RS-001. REV.01
PENGAMATAN TOTAL
o MELIHAT
o MENDENGAR
o MEMBAUI/MENCIUM
o MERABA
o MERASAKAN
MOD-TR-RS-001. REV.01
Pencatatan Inspeksi
18
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
19
MOD-TR-RS-001. REV.01
LAPORAN INSPEKSI
• Ditulis jelas
• Nomor temuan berurutan
• Klasifikasi temuan/bahaya
• Spasi cukup
• Cukup temuan terakhir (yang lalu) kemudian diberi tanda
• Laporan tindak lanjut
MOD-TR-RS-001. REV.01
Mengembangkan Perbaikan
• Rekomendasi perbaikan adalah sangat penting untuk
mencegah terjadinya kecelakaan
• Rekomendasi yang tepat akan dapat dan efektif dalam mencegah
terjadinya kecelakaan
• Prioritaskan rekomendasi perbaikan untuk penyimpangan yang
dapat menimbulkan risiko yang besar kemudian sedang dan
kecil (ABC)
• Dalam membuat rekomendasi disarankan untuk berkoordinasi dan
berkonsultasi dengan pengawas setempat dan personel yang ahli
dalam bidang tersebut
• Dalam membuat rekomendasi pengendalian terapkan
prinsip hirarki pengendalian
• Dalam membuat rekomendasi pertimbangkan penerimaan
manajemen dan pekerja
Health, Safety, Protection Academy 40
20
MOD-TR-RS-001. REV.01
TINDAK LANJUT
• Perintah kerja atau peringatan
• Pantau keperluan pekerja &
perbaikan
• Pastikan sesuai rencana kerja
• Pantau selama pelaksanaan
kerja
• Dinyatakan cukup, uji, evaluasi
training & SOP
• Tinjau ulang setelah operasi
beberapa saat kemudian
MOD-TR-RS-001. REV.01
21
MOD-TR-RS-001. REV.01
: Review Date
MH
M
HSE
H R/ 13.11.12/ INSPEKSI & AUDIT
H 43
MOD-TR-RS-001. REV.01
Latihan Inspeksi
dan
Safety Meeting
22
MOD-TR-RS-001. REV.01
JSA
(Job Safety Analysis)
MOD-TR-RS-001. REV.01
PENGERTIAN JSA
JOB SAFETY ANALYSIS :
“Tata cara atau metode untuk meneliti bahaya yang ada
dalam setiap langkah kerja, kemudian mencari metode
untuk melenyapkan atau mengurangi bahaya tersebut.”
23
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
Langkah-langkah JSA
24
MOD-TR-RS-001. REV.01
25
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
26
MOD-TR-RS-001. REV.01
Ad.Langkah 4: Rekomendasikan
pengendalian bahaya
Apabila bahaya tidak bisa dihilangkan atau
diturunkan maka
dilakukan metode kontrol untuk menurunkan
bahaya
sampai pada tingkat risiko yang dapat
diterima.
27
MOD-TR-RS-001. REV.01
MOD-TR-RS-001. REV.01
3. Membuka valve masing- Ketegangan otot Jika valvenya keras atau berkarat,
masing sisi pompa. lumasi dengan pelumas.
28
MOD-TR-RS-001. REV.01
57
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
58
29
MOD-TR-RS-001. REV.01
PENANGANAN
RISIKO
• Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apakah
risiko tersebut masih dapat diterima (acceptable risk) atau
tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi.
• Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka organisasi
harus menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani hingga
tingkat dimana risikonya paling minimum / sekecil mungkin.
• Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka organisasi
perlu memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap
risiko tersebut.
59
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
60
30
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
RISIKO YANG TIDAK DITERIMA
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa/ Engineering
Pengendalian Administrasi
Alat Pelindung Diri (APD)
61
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN ULANG
Setelah rencana tindakan pengendalian risiko
dilakukan, maka selanjutnya perlu dipantau
pelaksanaannya dan kemudian ditinjau
ulang apakah tindakan tersebut sudah baik &
efektif atau belum.
62
31
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO
(LANJUTAN)
32
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
ANALISA DAN PENILAIAN RISIKO (lanjutan)
CONSEQUENCES (Akibat):
65
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
RISK
Kombinasi antara tingkat kemungkinan
dan tingkat keparahan suatu kejadian
dari bahaya-bahaya yang spesifik
66
33
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
67
MOD-TR-RS-001. REV.01
Risk Assessment
68
34
MOD-TR-RS-001. REV.01
69
MOD-TR-RS-001. REV.01
70
35
MOD-TR-RS-001. REV.01
Pekerja
- Pekerja yang terlibat dalam pekerjaan tsb (perawat,
dokter, pekerja non medis)
- Pekerja yang bisa kena dampak dari pekerjaan
tersebut (pekerja maintenance, petugas
kebersihan, sekuriti, staff, dll)
Bukan Pekerja
- Tamu (kontraktor, pasien, pengunjung,
pengantar barang, dll)
- Orang lain (masyarakat sekitar, pengguna jalan,
dll)
71
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluasi risiko:
Lakukan evaluasi risiko dengan memperhatikan
sistem pengendalian apa
yang sudah dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
Tentukan Pengendaliannya:
Diskusikan sistem pengendalian tambahan yang dibutuhkan
untuk menurunkan tingkat risiko tersebut jika diperlukan.
72
36
MOD-TR-RS-001. REV.01
73
MOD-TR-RS-001. REV.01
37
MOD-TR-RS-001. REV.01
- Budaya K3
- Lingkungan kerja
- Peralatan kerja
- Beban kerja
- Jam kerja
- Motivasi kerja
- Training (kompetensi)
- Kemampuan fisik dan mental
- Kondisi kesehatan
- Pengaruh obatan-obatan
75
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluasi Risiko
38
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluasi Risiko
Likelihood dapat didefinisikan secara sederhana
sbb:
Jarang terjadi 3
Sering terjadi 4
77
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluasi Risiko
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
likelihood
39
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluasi Risiko
Severity dapat didefinisikan sbb:
79
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluasi Risiko
Beberapa faktor yang mempengaruhi severity
40
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluating risks
Likelihood
Risk rating matrix
May Ver
y
Unlikely happen Likely likely
Certain
(1) (2) (3) (4) (5)
1 2 3 4 5
(treatment off site) 2 4 6 8 10
Severity
Death (5)
5 10 15 20 25
81
MOD-TR-RS-001. REV.01
Evaluating risks
Risk priority matrix
Score Priority Action
82
41
Pengendalian risiko merupakan suatu hierarki M(OdDi-TlaR-
be kRSu-0k01arIsiko/bahaya
berurutan sampai dengan tingkat n
. R EV.01
berkurang
menuju
titik yang aman).
Hierarki Pengendalian Risiko K3
Eliminasi Eliminasi Sumber Bahaya
Substitusi Substitusi Alat/Mesin/Bahan Tempat Kerja
Perancangan
Modifikasi/Perancangan /Pekerjaan Aman
Mengurangi Bahaya
Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
/ desain Lebih Aman
MOD-TR-RS-001. REV.01
42
MOD-TR-RS-001. REV.01
Thank You
43