Anda di halaman 1dari 22

Strategi Pencapaian Nilai

IKPA Yang Optimal

Dukung kami menjadi Institusi dengan predikat WBK

•Inventarisir : Sumadi
•Penyusun : Sumadi
•Verifikasi : Herwan Agus Jatmiko
•Presentasi : Sumadi dan Herwan
Monev Pelaksanaan Anggaran

PMK Nomor 195/2018 tentang Monitoring dan evaluasi


Pelaksanaan Anggaran Belanja K/L.

Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Belanja Kementerian


Negara/Lembaga yang selanjutnya disebut Monev Pelaksanaan
Anggaran Belanja K/L adalah rangkaian aktivitas terintegrasi dalam
rangka mereviu, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan anggaran
belanja pada kementerian negara/lembaga

2
Dasar Hukum

Peraturan Dirjen Perbendaharaan No. Per-4/PB/2021 tentang


Petunjuk Teknis Penilaian IKPA Belanja K/L

IKPA  IKPA adalah indikator yang ditetapkan oleh


instrument Kementerian Keuangan selaku BUN untuk
mengukur kualitas kinerja pelaksanaan anggaran
monev belanja Kementerian Negara/Lembaga dari sisi
pelaksanaan kesesuaian terhadap perencanaan, efektivitas
anggaran pelaksanaan anggaran, efisiensi pelaksanaan
anggaran, dan kepatuhan terhadap regulasi.

3
Tujuan Pengukuran dengan IKPA
Meningkatkan kualitas kinerja pelaksanaan anggaran K/L dengan mewujudkan
pelaksanaan anggaran yang efektif, efisien, sesuai rencana, serta taat pada
ketentuan/regulasi/kebijakan.

Menjamin pencapaian output pelaksanaan anggaran K/L yang optimal, sehingga


mampu mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan

Mewujudkan pengelolaan APBN yang kredibel melalui manajemen kas


pemerintah
yang terkendali

Membangun ketersediaan ruang fiskal yang memadai bagi pendanaan program-program


prioritas pemerintah, melalui penyempurnaan produk perencanaan dan pelaksanaan
13 Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran
Kesesuaian
Efektivitas Efisiensi
Antara Kepatuhan
Pelaksanaan Pelaksanaan
Perencanaan terhadap
Kegiatan Kegiatan
dengan Regulasi
Pelaksanaan
Anggran
1. Revisi DIPA 4. Data Kontrak 8. Penyerapa 12.Kesalahan
2. Deviasi 5. Pengelolaan UP n SPM 13.Renkas
Halaman III 6. LPJ Bendahara Anggaran
DIPA 7. Dispensasi SPM 9. Penyelesai
3. Pagu Minus an
Tagihan
10.Capaian
Output 11.Retur
SP2D
Pembobotan IKPA
No. Indikator Bobot 2019 Bobot 2020 Bobot 2021
1. Penyerapan Anggaran 20% 15% 15%
2. Data Kontrak 15% 15% 10%
3. Penyelesaian Tagihan 15% 12% 10%
4. Capaian Output - 10% 17%
5. Pengelolaan UP dan TUP 10% 8% 8%
6. Revisi DIPA 5% 5% 5%
7. Deviasi Halaman III DIPA 5% 5% 5%
8. LPJ Bendahara 5% 5% 5%
9. Renkas 5% 5% 5%
10. Kesalahan SPM 6% 5% 5%
11. Retur SP2D 6% 5% 5%
12. Pagu Minus 4% 5% 5%
13. Dispensasi SPM 4% 5% 5%
TOTAL 100% 100% 100%
Pengukuran dan Penilaian IKPA (1)
No Indikator Uraian Indikator Rumus Indikator
1. Revisi DIPA dihitung berdasarkan frekuensi
revisi DIPA dalam hal kewenangan
pagu tetap yang dilakukan oleh
Satker dalam satu triwulan.

2. Deviasi Halaman Dihitung berdasarkan rata-


III DIPA rata kesesuaian antara
realisasi anggaran terhadap
rencana penarikan dana
bulanan (RPD)
Pengukuran dan Penilaian IKPA (2)
No Indikator Uraian Indikator Rumus Indikator
3. Pagu Minus Dihitung berdasarkan rasio
antara total pagu minus
terhadap pagu DIPA pada semua
jenis belanja sampe dengan
level akun 6 digit Nilai IKPA Pagu
minus = 100 - RPMin

4. Data Kontrak Dihitung berdasarkan rasio


antara data kontrak yang
disampaikan tepat waktu
terhadap seluruh data
kontrak yang disampaikan
ke KPPN
Pengukuran dan Penilaian IKPA (3)

No Indikator Uraian Indikator Rumus Indikator

5. Pengelolaan UP Dihitung berdasarkan rasio


antara penyampaikan
pertanggungjawaban
U/TUP tepat waktu
terhadap seluruh
pertanggungjawaban
U/TUP yang disampaikan
ke KPPN
Pengukuran dan Penilaian IKPA (4)

No Indikator Uraian indikator Rumus Indikator


6. LPJ Dihitung berdasarkan rasio
Bendahara antara LPJ Bendahara
Pengeluaran yang
disampaikan tepat waktu
terhadap seluruh LPJ
Bendahara Pengeluaran
yang disampaikan ke KPPN
Pengukuran dan Penilaian IKPA (5)
No Indikator Uraian indikator Rumus Indikator
7. Dispensasi SPM Dihitung berdasarkan Nilai:
jumlah SPM yang •0 Nilai 100
mendapat dispensasi •1-5 Nilai 95
•6-10 Nilai 90
•11-20 Nilai 85
•>20 Nilai 80
Pengukuran dan Penilaian IKPA (6)

No Indikator Bobot (%)

8. Penyerapa Dihitung berdasarkan rasio


n antara persentase
Anggaran penyerapan anggaran atas
pagu DIPA terhadap
penyerapan anggaran
triwulanan
Pengukuran dan Penilaian IKPA (7)
No Indikator Bobot (%)
9. Penyelesaia Dihitung berdasarkan
n Tagihan rasio antara penyampaian
SPM LS Kontraktual Non
Belanja Pegawai yang
tepat waktu (17 hari
kerja) terhadap seluruh
SPM LS Kontraktual Non
Belanja Pegawai yang
disampaikan ke KPPN
Pengukuran dan Penilaian IKPA (8)
No Indikator Bobot (%)

10. Konfirmasi Dihitung berdasarkan rasio


Capaian antara jumlah output yang
Output terkonfirmasi terhadap
seluruh output yang dikelola
satker

11. Retur SP2D Dihitung berdasarkan rasio


antara jumlah SP2d yang
diretur terhadap jumlah
SP2D yang diterbitkan KPPN Nilai IKPA = 100 – RRSP2D
Pengukuran dan Penilaian IKPA (9)
No Indikator Bobot (%)

12. Kesalahan
Dihitung berdasarkan
SPM
rasio antara
Kriteria Nilai
pengembalian SPM
0% 100
oleh KPPN karena
ditolak oleh sistem > 0% - 1,5% 95

pada saat konversi oleh


> 1,5% - 3% 90
front officer di KPPN
dan pada saat > 3% - 5% 85
verifikasi middle office > 5% 80
Pengukuran dan Penilaian IKPA (10)

No Indikator Bobot (%)


13. Renkas Dihitung berdasarkan rasio
antara jumlah Renkas/RPD
Harian yang disampaikan
tepat waktu (sesuai dengan
nilai dan jenis transaksinya
terhadap seluruh Renkas
yang disampaikan ke KPPN
Nilai IKPA
Nilai IKPA merupakan penjumlahan dari
nilai setiap indikator sesuai dengan bobot
masing-masing indikator. Nilai IKPA
meliputi: Nilai Kriteria
 Nilai IKPA K/L;
Nilai IKPA > 95 Sangat Baik
 Nilai IKPA Unit Eselon I; dan
89 < nilai IKPA < 95; Baik
Nilai IKPA Satker
Narasi:
70 < nilai IKPA < 89 Cukup
Setelah dilakukan pengukuran dan
pembobotan, selanjutnya sistem (aplikasi
SPAN) akan menghitung total nilai IKPA
Nilai IKPA <70 Kurang
secara berjenjang, mulai dari tingkat satuan
kerja sampai dengan tingkat K/L dengan
kriteria penilaian sebagai berikut:
1
8
Contoh Penilaian IKPA
Berikut contoh penilaian IKPA dari aplikasi spanint.kemenkeu.go.id,
aplikasi ini dapat dibuka secara berjenjang mulai dari level satuan kerja
sampai level K/L
Kesimpulan Strategi Pencapaian Nilai IKPA 2021 (1)
REVISI DIPA (5%) PENGELOLAAN UP TUP (8%)
 Lakukan perencanaan anggaran dengan baik, khususnya pergeseran dalam  Persiapkan pengajuan GUP isi/GUP Nihil sebelum 1 bulan dari tanggal
hal pagu tetap, usahakan maksimal 1 kali revisi dalam 1 triwulan. SP2D UP/GUP terakhir.
DEVIASI HALAMAN III DIPA (5%)  Penyetoran sisa UP TUP jangan melewati batas akhir.
 Lakukan revisi administrative untuk penyesuaian RPD Bulanan dalam  Lakukan pemantauan secara mandiri pada Karwas UP TUP pada OMSPAN.
Halaman III DIPA sebelum 10 hari kerja pertama setiap awal triwulan, LPJ BENDAHARA (5%)
Selanjutnya realisasi pencairan agar diusahakan mengikuti rencana bulanan  Lakukan input data transaksi secara perfectual dan kronologis, hindari
tersebut
penumpukan input pada akhir periode
PAGU MINUS (5%)  Lakukan upload adk LPJ mulai tanggal 1 sebelum tanggal 10 bulan
 Lakukan perencanaan alokasi anggaran sampai level akun dengan baik,
setelahnya.
termasuk belanja Gaji, segera lakukan koordinasi dan penyesuaian untuk
DISPENSASI SPM (5%)
menghindari pagu minus.
 Pahami dan internalisasikan ketentuan batas-batas waktu pengajuan SPM
DATA KONTRAK (10%)
pada akhir tahun.
 Segera laporkan data kontrak sebelum 5 hari kerja dari tanggal kontrak.
 Pastikan semua tagihan telah diajukan SPM nya dengan benar sebelum batas
 Pastikan kebenaran supplier dengan menggunakan OMSPAN sebelum
waktu yang ditentukan.
upload data kontrak untuk menghindari penolakan pendaftaran kontrak.  Jangan menunggu batas akhir pengajuan SPM untuk menghindari penolakan
 Nilai kontrak sampai dengan 50 jt tidak perlu didaftarkan, cukup dicairkan
karena kesalahan SPM.
secara Non kontraktual berdasarkan kuitansi atau menggunakan UP/TUP.

“If you fail to plan, you are planning to fail!” (Quote by


Benjamin Franklin)
Kesimpulan Strategi Pencapaian Nilai IKPA 2021 (2)
PENYERAPAN ANGGARAN (15%) RETUR SP2D (5%)
 Penuhi target penyerapan triwulanan, untuk triwulan III adalah  Pastikan kebenaran data rekening penerima sebelum pembuatan SPM
sebesar 60% dan triwulan IV adalah sebesar 90%. dengan mencocokan data rekening pada rekening koran atau data IB
PENYELESAIAN TAGIHAN (10%) dan data supplier pada OMSPAN.
 Lakukan pengawasan dan penjadwalan terhadap pekerjaan  Lakukan cek data supplier pada OMSPAN atas rekening yang akan

kontraktual. digunakan.
 Pastikan pengajuan SPM tidak melewati 17 hari kerja dari tanggal KESALAHAN SPM (5%)
BAST/BAPP.  Lakukan cek data supplier sebelum pengajuan SPM.

CAPAIAN OUTPUT (17%)  Pahami ketentuan persyaratan pengajuan SPM sebelum penerbitan

 Laksanakan segera pekerjaan yang telah direncanakan dalam DIPA. SPM.


 Koordinasi dengan petugas KPPN untuk pengajuan SPM yang belum
 Penuhi target capaian output, PCRO yaitu Triwulan III adalah 60%
begitu dipahami persyaratannya.
untuk setiap RO, dan triwulan IV adalah 100% untuk setiap RO.
Khusus untuk isian PCRO 100%, maka RVRO harus sudah sesuai RENKAS (5%)
dengan target RO  Sampaikan data renkas/RPD Harian sebelum pengajuan SPM yang
 Lakukan upload data capaian output sebelum 10 hari kerja bulan masuk dalam kategori transaksi besar, yaitu SPM dengan nilai
berikutnya. minimal 5 miliar maka wajib menyampaikan RPD Harian yaitu 3 hari
kerja sebelum pengajuan SPM nya.

“Jalin komunikasi koordinasi kolaborasi untuk


kesuksesan Bersama”
Kesimpulan Strategi Pencapaian Nilai IKPA 2021 (2)
 Satker agar melakukan monitoring  Keterlambatan atau kesalahan
nilai IKPA secara mandiri dengan dalam nilai IKPA yang disebabkan
aplikasi OMSPAN menu Monev PA. oleh sistem atau gangguan sistem
Lakukan koordinasi dengan petugas dapat diajukan penyesuaian data.
KPPN jika terdapat kendala dalam
data Nilai IKPA

“Tata Titi Tatas Titis”


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai