Anda di halaman 1dari 13

Kinerja EKA

SMART DJA
Direktorat
Jenderal
Perbendaharaan
Tahun Anggaran
2022

Mei 2022

1
Agenda
Dasar Pembahasan
Hukum IKU PKPA

 Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-8/MK.1/2020


Tentang Tata Cara Perhitungan Indikator Kinerja Utama
Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan
Kementerian Keuangan tanggal 23 Maret 2020

 Nota Dinas Biro Perncanaan dan Keuangan


ND-509/SJ.1/2021, Tentang Pengukuran Capaian Realisasi
Rincian Output TA 2021

2
Agenda
IKU Pembahasan
PKPA, IKPA, SMART

 Pada triwulan VI, perhitungan IKU PKPA meliputi 40% dari nilai IKPA dan
60% dari nilai SMART
 Indikator Penyerapan anggaran dihitung berdasarkan rata-rata nilai kinerja
penyerapan anggaran triwulan I s.d. triwulan IV, dengan target realisasi
disesuaikan dengan perhitungan IKPA:
 TW I sebesar 15%
 TW II sebesar 40%
 TW III sebesar 60%
 TW IV sebesar 90%

3
Agenda Pembahasan
Dasar Hukum dan Disclaimer
Dasar Hukum
 UU APBN Nomor 9 Tahun 2020 dan Perpres Rincian APBN Nomor 113 Tahun 2020
 Peratuan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.02/2021 tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga
 Perdirjen Anggaran Nomor PER-7/AG/2021 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja Anggaran

Disclaimer
 Pasal 44
Menteri/Pimpinan Lembaga, Pimpinan Unit Eselon I, dan Pimpinan Satuan Kerja bertanggung
jawab atas kebenaran data yang dilaporkan melalui Aplikasi SMART.
 Pasal 45
Menteri Keuangan dapat meminta aparat pemeriksa dan/atau pengawasa keuangan untuk
melakukan pemeriksaan dan/atau pengawasan terhadap tindak lanjut hasil Evaluasi Kinerja
Anggaran.
Agenda
Proporsi Pembahasan
Nilai Kinerja Anggaran

5
Agenda Pembahasan
Perhitungan Bobot dan Penilaian SMART

6
Ringkasan Eksekutif
Optimalisasi Evaluasi Kinerja Anggaran

1. Penyerapan
 Nilai minimal penyerapan pada SMART menyesuaikan dengan batas minimal pada
IKPA yaitu sebesar 90%;
 Nilai penyerapan tidak boleh “0” (null) pada tiap RO;
 Untuk memaksimalkan efisiensi, Capaian Output (RVRO) bisa mencapai 120%.

2. Konsistensi
 Nilai konsistensi yang berasal dari RPD Halaman III DIPA tidak boleh “0” (null)
 Nilai konsistensi tergantung pada revisi RPD Halaman III DIPA yang paling akhir, berbeda
dengan nilai devisiasi IKPA yang dikunci sesuai RPD pada awal triwulan;
 Revisi RPD Halaman III DIPA yang paling akhir disesuaikan dengan realisasi bulan Januari
s/d November, dan disesuaikan dengan prognosis bulan Desember.
Ringkasan Eksekutif
Optimalisasi Evaluasi Kinerja Anggaran

3. CRO
 Pada Aplikasi SMART yang dihitung adalah RVRO (volume), sedangkan PCRO (progress) hanya
sebagai pelaporan;
 Nilai capaian output tidak boleh “0” (null) pada tiap RO, terutama untuk periode pelaporan
semesteran dan tahunan;
 Untuk memaksimalkan efisiensi, capaian output tiap RO (RVRO) terhadap target (TVRO) usahakan
minimal 100% dan maksimal 120% (pengecualian untuk RO generik maksimal 100%);
 Capaian output tiap RO (RVRO) terhadap target (TVRO) dibawah 100% (capaian output tidak
mencapai target) akan mengakibatkan efisiensi minus;
 Capaian output tiap RO (RVRO) terhadap target (TVRO) diatas 100% bisa dilakukan koreksi secara
manual pada Aplikasi SMART (jika tidak dapat dilakukan perbaikan pada aplikasi SAKTI);
 Jika terdapat penginputan data capaian output pada Aplikasi SMART (kolom koreksi), maka data
integrasi (dari Aplikasi SAKTI) akan diabaikan, dan yang dihitung adalah data koreksi;
 Capaian output tiap RO (RVRO) data integrasi (dari Aplikasi SAKTI) akan di approval secara otomatis
by system, sedangkan yang dilakukan input manual pada kolom koreksi Aplikasi SMART perlu
approval dari Eselon I;
 Input manual pada kolom koreksi Aplikasi SMART akan menimpa data Integrasi;
 Nilai CRO pada dashboard maksimal 100% dan nilai terbesar CRO yang diperhitungkan adalah 120%.
Ringkasan Eksekutif
Optimalisasi Evaluasi Kinerja Anggaran
100%
4. Efisiensi
 : efisiensi RO
 : alokasi anggaran
 : realisasi anggaran
 : capaian
 Efisiensi dihitung otomatis by system, nilai maksimal 20 dan minimal -20.

5. Nilai Efisiensi
 Nilai Efisiensi (NE) pada Aplikasi SMART sesuai PMK 22/2021, yaitu :
NE = 50% + (/20*50)
Misal E= 15
Misal NE = 50% + (15/20*50) = 50% + 37,5% = 87.5%
Ringkasan
RO Eksekutif yang bersifat
Kesekretariatan
generik
Pengukuran
Satuan
No RO
Volume RVRO PCRO

1 Gaji dan Tunjangan Pegawai a. Bulan Januari diisi jumlah pegawai Diisi 8,33 (1/12 bulan layanan)
sesuai target RO pada DIPA. setiap bulan, pengecualian
b. Bulan Februari s.d. Desember diisi 0. untuk bulan Desember 8,37

2 Pemeliharaan Gedung & M2 a. Bulan Januari s.d. November diisi Diisi 8,33 (1/12 bulan layanan)
Bangunan realisasi sesuai riil output yang setiap bulan, pengecualian
diselesaikan. untuk bulan Desember 8,37
b. Bulan Desember diiisi selisih antara
RVRO kumulatif Januari s.d. November
dengan target RVRO pada DIPA.

3 Pemeliharaan Peralatan & Unit a. Bulan Januari s.d. November diisi Diisi 8,33 (1/12 bulan layanan)
Mesin realisasi sesuai riil output yang setiap bulan, pengecualian
diselesaikan. untuk bulan Desember 8,37
b. Bulan Desember diiisi selisih antara
RVRO kumulatif Januari s.d. November
dengan target RVRO pada DIPA
Ringkasanper
Efisiensi Eksekutif
KRO dan RO
a Efisiensi RO tingkat satuan kerja
Pengukuran efisiensi RO di tingkat satuan kerja dilakukan
dengan menggunakan 2 pendekatan berikut:
a. Pengukuran di tingkat KRO, dilakukan dalam hal data
realisasi anggaran RO tidak tersedia.
b. Pengukuran di tingkat RO, dilakukan dalam hal data
realisasi anggaran RO tersedia.

b
Agenda Pembahasan
Info Tambahan

Tekan tombol ini pada dashboard


setelah perbaikan, untuk mengetahui
hasil perhitungan SMART

 Klasifikasi RO : untuk memonitoring penyerapan


per RO
 Rincian Output : Untuk memonitoring RVRO

CRO Efisiensi (0 atau minus)


 Pastikan RVRO (Volume) minimal sama dengan TVRO (dengan kondisi
Pastikan RVRO target tercapai)
(Volume) minimal  Dikarenakan RVRO (volume) yang dihitung by system maksimal 120%,
sama dengan TVRO dapat dilakukan penginputan riil dengan disertai keterangan
(dengan kondisi target  Pastikan penyerapan per RO tidak "0" (null), karena jika ditarik ke
tercapai) penyerapan KRO maka efisiensi berpotensi minus
TERIMA KASIH

Harmonis Amanah Digital Akuntabel Loyal

Anda mungkin juga menyukai