03 - Tapak Penegak Rev
03 - Tapak Penegak Rev
DAN
TAPAK
PENEGAK
KAYUHLAH KOLE-MU SENDIRI
Penegak, hi ya ya hi ya ya
Penegak, hi ya ya hi ya ya
Penegak, hi ya ya hi ya ya 2X
Kayuhlah kole-mu sendiri
Penegak, awaslah
Karang yang berbahaya. Ciptaan: Kak Husein Mutahar
2
DEFINISI ROVER SCOUT (PENEGAK)
ROVERS are a Brotherhood of Open Air and Service. They are Hikers
on the Open Road and Campers of the Woods, able to shift for
themselves, but equally able and ready to be of some service to
others. They are in point of fact a senior branch of the Boy Scout
Movement – young men of over seventeen years of age.
3
ISTILAH PENEGAK
4
GOLONGAN PENEGAK
USIA
ANGGOTA 16 – 20
MUDA TAHUN
5
KARAKTERISTIK USIA PENEGAK
belajar menangani hubungan
interaksi dengan lawan jenis
suka berdebat ingin bebas dari
pengaruh orangtua
agak sulit dicegah
kemauannya bila mulai
USIA
tidak melalui membentuk jati
16 – 20
kesadaran diri
TAHUN
rasionalnya mulai
membangun
ada kecenderungan
idealisme
agresif
memiliki
semangat yg kuat
6
PROBLEMATIKA & DINAMIKA PENEGAK
‐ Adanya perbenturan antara rasio dan
emosi.
‐ Beragamnya minat dan perhatian
sehingga menimbulkan dinamika yang
terkadang ekstrim.
‐ Rata-rata pemahaman masih pada
tataran permukaan, walaupun
terkadang ada sisi filosofis.
‐ Perkembangan teknologi dan informasi
yang pesat.
‐ Pembina tidak mengikuti
perkembangan.
7
KELAHIRAN GOLONGAN PENEGAK
Dilahirkan dalam tahun 1918, 10 (sepuluh) tahun setelah
kelahiran Golongan Penggalang, untuk kelompok usia 17
sampai 25 tahun, karena:
Anak-anak yang telah tergabung dalam golongan Scout
yang usianya telah bertambah, ingin terus berada dalam
organisasi.
Dilakukan serangkaian kegiatan percontohan bagi kelompok
usia baru sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sejak tahun 1917 diresmikan kelompok usia baru yang kala
itu disebut “Senior Scout”.
Pada tahun 1918, kelompok ini secara resmi dinamakan
“Rover Scout”
8
KELAHIRAN GOLONGAN PENEGAK
Dalam tahun 1922 diterbitkan buku
“Rovering to Success” sebagai panduan pembinaan.
9
PRINSIP/MOTTO PEMBINAAN
ROVER SCOUT (PENEGAK)
Prinsip:
“Of the Rovers, By the Rovers, For the Rovers”
Dari, oleh dan untuk Penegak
(dengan bimbingan orang dewasa)
Motto:
“Paddle your own canoe”
Kayuhlah kole (perahu) mu sendiri.
10
GOLONGAN PENEGAK DI INDONESIA
Golongan Penegak berkembang di Indonesia
sejak permulaan kepanduan masuk ke
Indonesia.
Masa itu nama golongan ini bermacam-macam:
Penuntun
Penghela
dsb.
Anggota golongan ini, antara lain yang
tergabung dalam Pandu Surya Wirawan dan
Hizbul Wathan, banyak masuk PETA dan
kemudian menjadi tulang punggung revolusi
kemerdekaan.
11
GOLONGAN PENEGAK DI INDONESIA
Minat untuk masuk golongan Penegak cukup tinggi pada
masa awal berdirinya Gerakan Pramuka.
Berbagai Perkemahan Bakti telah dilaksanakan yang
dicatat oleh dunia Internasional diikuti oleh ribuan
Penegak dan Pandega, termasuk Rover Scout dari luar
negeri.
Ide untuk menerapkan prinsip dan motto pembinaan
Penegak mulai menguat.
SKU bagi Penegak dibuat berdasar referensi yang
pernah ada dan disesuaikan dengan keadaan masa itu
dan terus disesuaikan, terakhir melalui SK Kwarnas No.
198 Tahun 2011.
12
TUJUAN UTAMA
PEMBINAAN ROVER SCOUT (PENEGAK)
Empat tujuan utama pembinaan Rover Scout
(Penegak) adalah untuk mengembangkan :
Karakter dan Inteligensia.
Hastakarya dan Ketrampilan.
Kesehatan dan Kekuatan.
Pengabdian pada masyarakat dan sikap
kewarganegaraan.
13
TUJUAN UTAMA
PEMBINAAN ROVER SCOUT (PENEGAK)
This side of our Movement is not only interesting and
educative but must make a real step in ensuring the
future peace of the world through mutual good will.
Rovering to Success, Chapter 7
14
POLA PEMBINAAN PENEGAK
DI INDONESIA
• Berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan
pembinaan dan pengelolaan Golongan Penegak.
• Pada awalnya dibuat dengan alasan:
Keputusan MUSPPANITERA Nasional III tahun 1978
Adanya Pola Umum Gerakan Pramuka.
Dirasakan perlunya arah pembinaan Golongan Penegak
yang tidak sekedar melanjutkan masa pembinaan
Golongan Penggalang.
• Pola Pembinaan Penegak Pandega yang pertama adalah
berdasar SK Kwarnas nomor 105 Tahun 1980
• Pola Pembinaan yang berlaku sekarang berdasarkan SK
Kwarnas nomor 176 tahun 2013
15
ORIENTASI PEMBINAAN PENEGAK
Tiga Sumbu Orientasi Pembinaan:
Orientasi ke atas kepada Tuhan YME.
Orientasi ke dalam terhadap diri pribadi
Orientasi ke luar terhadap lingkungan dan masa depan.
Tiga sumbu orientasi ini disimbolkan dengan lambang
khusus bagi Penegak/Pandega yaitu:
16
BENTUK KEGIATAN PENEGAK
a. Bina Diri
Bina diri adalah kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan jiwa dan keterampilan dengan cara
menuntut ilmu pengetahuan.
b. Bina Satuan
Bina satuan merupakan upaya terus menerus
mengabdikan diri pada perindukan Siaga atau pasukan
Penggalang dalam keterampilan khusus atau inovatif.
c. Bina Masyarakat
Bina masyarakat merupakan upaya dan semangat untuk
menjadi penyuluh dan pelopor pembangunan di
masyarakatnya.
17
KODE KEHORMATAN PENEGAK
TRI SATYA
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
mengamalkan Pancasila,
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,
serta menepati Darma Pramuka.
18
KODE KEHORMATAN PENEGAK
DASA DARMA
1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
3. Patriot yang sopan dan kesatria.
4. Patuh dan suka bermusyawarah.
5. Rela menolong dan tabah.
6. Rajin, terampil, dan gembira.
7. Hemat, cermat, dan bersahaja.
8. Disiplin, berani, dan setia.
9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya.
10. Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan.
19
TAPAK PENEGAK
Penerimaan Tamu Penegak
Yang berasal dari Pramuka Penggalang
yang bukan berasal dari Pramuka Penggalang
Penerimaan Calon Penegak
Penunjukan Pendamping Kiri dan Kanan
Proses SKU Bantara
Pengembaraan/Perjalanan Suci
Renungan Jiwa/Vigili
Pelantikan Bantara. (Tidak boleh dihadiri oleh
Tamu atau Calon Penegak)
20
TAPAK PENEGAK
Dalam Perjalanan Suci, seorang calon Penegak
Laksana harus menyiapkan tongkat sepanjang
1.945 cm dan bendera merah putih kecil.
Peradatan Pelantikan Penegak Laksana hanya
boleh dihadiri oleh para Penegak Laksana.
Peradatan Pelepasan Penegak Laksana. (menjadi
calon Pandega, menjadi Pembina, atau terjun ke
masyarakat)
21
KECAKAPAN UMUM PENEGAK
22
KECAKAPAN UMUM PENEGAK
‐ Pada Golongan Penegak, proses pendewasaan dibagi ke
dalam dua tahapan atau dikenal sebagai tingkatan yaitu:
- Penegak Bantara - Penegak Laksana
23
KECAKAPAN KHUSUS PENEGAK
Kecakapan Khusus adalah kecakapan/ketrampilan yang
pada dasarnya merupakan :
‐ Pengembangan bakat yang ada pada diri seseorang
untuk melakukan suatu ketrampilan.
‐ Minat seseorang atas suatu ketrampilan yang
memerlukan arahan, bimbingan dan motivasi.
‐ Bekal dalam mengarungi hidup dan kehidupannya.
Di Gerakan Pramuka, setelah melalui ujian, setiap peserta
didik yang memiliki kecakapan khusus akan mendapat
Tanda Kecakapan Khusus sesuai kemampuannya
24
KECAKAPAN KHUSUS PENEGAK
‐ Untuk mengembangkan minat dan bakatnya,
Penegak memerlukan :
Motivasi; Arahan; Simulasi; Stimulasi; Ruang gerak;
dan Penghargaan
‐ Kecakapan Khusus untuk Penegak dibagi dalam tiga
tingkatan yaitu:
- Tingkat Purwa - Tingkat Madya - Tingkat Utama
25
TANDA KECAKAPAN KHUSUS
26
PEMINATAN
Di dalam Gerakan Pramuka terdapat lembaga-lembaga
yang dapat memberikan pendidikan khusus kepada
Penegak yang sudah menyelesaikan SKU Bantara, yang
menjurus kepada peminatan yang disebut dengan
Satuan Karya (Saka).
27
BINTANG TAHUNAN PENEGAK
Seorang Penegak yang tekun menghadiri latihan
di Gugus Depan selama setahun, berhak
mendapatkan Bintang Tahunan Satu Tahun.
28
PRAMUKA PENEGAK GARUDA
29
KEGIATAN PENEGAK
Dalam merancang semua kegiatan kepramukaan, baik
untuk Siaga, Penggalang, Penegak maupun Pandega,
harus memenuhi 3 (tiga) unsur yang melekat dalam
pendidikan kepramukaan:
modern:
Isi dan bentuknya selalu mengikuti perkembangan.
manfaat:
Harus memberi manfaat bagi peserta didik.
taat pada kode kehormatan:
Harus mengamalkan seluruh butir kode kehormatan.
30
KEGIATAN PENEGAK
Kegiatan apa?
Berisi apa?
Di mana?
Kapan?
Bagaimana?
31
KEGIATAN PENEGAK
32
KEGIATAN PENEGAK
A. KEGIATAN LATIHAN RUTIN :
1 MINGGUAN
33
KEGIATAN PENEGAK
B. KEGIATAN BERKALA :
2 BULANAN/ 2 BULANAN / 3 BULANAN/ MENURUT KESEPAKATAN
34
KEGIATAN PENEGAK
B. KEGIATAN BERKALA :
3 KEGIATAN KWARTIR RANTING, CABANG, DAERAH,
NASIONAL
• Kegiatan ini dikategorikan dalam kegiatan berkala,
karena diselenggarakan tahunan, dua tahunan,
tiga tahunan, empat tahunan, atau lima tahunan
yang diputuskan dan diselenggarakan oleh
Kwartirnya melalui Dewan Kerja di tingkatannya.
Misalnya :Dianpinsat, KIM, KPDK, LPK, Kursus
Ketrampilan, kursus kewirausahaan, Raimuna,
Perkemahan Wirakarya, Rovermoot (Raimuna
internasional), Sidang Paripurna dan Musppanitera
(untuk Dewan Kerja)
35
KEGIATAN PENEGAK
C. KEGIATAN NON-RUTIN :
4 LATIHAN GABUNGAN (LATGAB)
36
KEGIATAN PENEGAK
D. KEGIATAN PENGEMBANGAN
MINAT/BAKAT :
5 LATIHAN SATUAN KARYA
37
KEGIATAN PENEGAK
E. KEGIATAN PARTISIPASI/BAKTI :
6 KERJASAMA DENGAN LEMBAGA PEMERINTAH/SWASTA
38
KEGIATAN PENEGAK
CATATAN:
• Seluruh kegiatan Penegak di Gugusdepan
direncanakan melalui Musyawarah Ambalan dan
dikoordinasikan pelaksanaannya oleh Dewan
Ambalan dengan bimbingan Pembina.
• Seluruh kegiatan yang melibatkan Penegak baik
yang dilaksanakan di tingkat ranting, cabang,
daerah maupun nasional direncanakan melalui
Musyawarah Penegak Pandega Puteri Putera sesuai
tingkatannya dan pelibatan anggota Pramuka
Penegak dikoordinasikan oleh Dewan Ambalan.
39
FORMASI BARISAN UPACARA PEMBUKAAN DAN
PENUTUPAN LATIHAN PRAMUKA PENEGAK
40
SERAGAM PRAMUKA PENEGAK
SERAGAM HARIAN PRAMUKA PENEGAK PUTRA
41
SERAGAM PRAMUKA PENEGAK
SERAGAM MUSLIM PRAMUKA PENEGAK PUTRA
42
SERAGAM PRAMUKA PENEGAK
SERAGAM HARIAN PRAMUKA PENEGAK PUTRI
43
SERAGAM PRAMUKA PENEGAK
SERAGAM MUSLIM PRAMUKA PENEGAK PUTRI
44
PENGGUNAAN TANDA-TANDA
PENEGAK
45
PENGGUNAAN TANDA-TANDA PENEGAK
Tetampan TKK
46
PENGORGANISASIAN
GOLONGAN PENEGAK
Di tingkat Gugusdepan:
• Pramuka Penegak dibagi ke dalam kelompok kecil yang
dinamai “SANGGA”.
• Sangga dipimpin oleh seorang Pemimpin Sangga
dibantu oleh Wakil Pemimpin Sangga.
• Sebanyak 3 sampai 4 Sangga digabungkan menjadi
kelompok besar yang dinamai “AMBALAN”.
• Ambalan mempunyai kelompok pimpinan yang dinamai
“DEWAN AMBALAN PENEGAK”
• Pengurus Dewan Ambalan dibentuk melalui
“MUSYAWARAH AMBALAN PENEGAK”
47
PENGORGANISASIAN
GOLONGAN PENEGAK
Di tingkat Kwartir:
• Dibentuk “DEWAN KERJA PENEGAK DAN PANDEGA”.
• Dewan Kerja Penegak dan Pandega diisi oleh Pramuka
Penegak dan Pramuka Pandega yang dipilih dalam
“MUSYAWARAH PENEGAK DAN PANDEGA PUTERI DAN
PUTERA (MUSPPANITERA)” untuk satu Masa Bakti.
• Masa Bakti Dewan Kerja disesuaikan dengan Masa Bakti
Kwartir tempat Dewan Kerja tersebut berada.
48
AMBALAN PENEGAK
Kegiatan yg dilakukan
Ambal-ambalan
Ambalan (Bahasa Jawa)
terus menerus oleh
sekelompok orang
49
Terdiri atas 12-32 Nama Ambalan diambil
anggota pramuka dari nama-nama
penegak. Dan terdiri Pahlawan/tokoh
dari 3-4 sangga masyarakat yang
mempunyai sejarah
tertentu untuk lingkungan
dan warga setempat atau
AMBALAN nama yang melambangkan
semangat Ambalan.
50
Satuan terkecil dalam Ambalan Penegak yang
terdiri dari 4-8 Pramuka Penegak
51
FILOSOFI NAMA SANGGA
Sangga Perintis
52
FILOSOFI NAMA SANGGA
Sangga Pendobrak
53
FILOSOFI NAMA SANGGA
Sangga Pencoba
54
FILOSOFI NAMA SANGGA
Sangga Penegas
55
FILOSOFI NAMA SANGGA
Sangga Pelaksana
56
PIMPINAN AMBALAN PENEGAK
Tanda Jabatan Jabatan
Pemimpin Sangga Utama yang disebut
Pradana dipilih dalam Musyawarah
Ambalan yang dihadiri seluruh anggota
Ambalan.
57
PIMPINAN AMBALAN PENEGAK
58
KOMPOSISI AMBALAN PENEGAK
PRADANA / KETUA
59
PEMANGKU ADAT AMBALAN
60
TANDA JABATAN AMBALAN PENEGAK
61
DEWAN KEHORMATAN AMBALAN
Adalah Dewan yang dibentuk untuk mendampingi Dewan
Ambalan yang anggotanya terdiri dari Anggota Ambalan yang
sudah dilantik, dan diketuai oleh Pemangku Adat
Tugas Dewan Kehormatan adalah :
a. Pelantikan, pemberian penghargaan atas prestasi/jasa
dan sanksi atas pelanggaran terhadap kode kehormatan
dan Adat Ambalan
b. Peristiwa yang menyangkut kehormatan Pramuka Penegak
c. Rehabilitasi anggota Ambalan Penegak
d. Menjaga norma dan tata nilai Ambalan.
Pembina bertindak sebagai Konsultan.
62
PERANGKAT AMBALAN
63
PERANGKAT AMBALAN
64
PERANGKAT AMBALAN
Sebuah benda yang mengandung makna
tersendiri bagi suatu Ambalan dan
Pusaka merupakan warisan yang diturunkan
Ambalan secara turun temurun kepada warga
Ambalan yang bersangkutan dimana
warga Ambalan merasa berkewajiban
untuk memeliharanya.
65
PERANGKAT AMBALAN
66
CONTOH SANDI AMBALAN
SANDI AMBALAN BHINNEKA TUNGGAL IKA
kehormatan itu suci lebih baik mati terhormat
janganlah kurang amalmu dalam kesukaran daripada hidup dengan nista
tenanglah dalam bahaya dalam keadaan bagaimanapun juga
katakanlah selalu dalam sebenarnya pancarkanlah jiwamu dengan riang gembira
janganlah sekali-kali setengah benar dan janganlah tampak pada lahirmu
atau yang berarti dua akan isi hatimu
sabda pandita ratu pemuda setia adalah orang yang sopan dan
manusia itu manusia perwira
kaya atau melarat adalah keadaan lahir yang membela orang-orang yang miskin
kita mengukur orang dengan ukuran batin dan mereka yang kurang daripadanya
siapa saja meskipun bagaimana
serta menolong dirinya
adalah kawan kita hargailah dan pergunakanlah sebaik-baiknya
karenanya, segala sesuatu yang kita terima dari Tuhan
janganlah berbuat sesuatu yang dapat
itulah kehendak ambalan kita
melukai hati
Bhinneka Tunggal Ika
atau menghinakan orang lain
67
PERANGKAT AMBALAN
68
PERANGKAT AMBALAN
CONTOH AMSAL
“BERGERAK TANPA BATAS”
69
PERANGKAT AMBALAN
Sebuah tempat berkumpulnya warga
Ambalan serta tempat penyimpanan
Sanggar seluruh perangkat, perlengkapan dan
Ambalan kelengkapan Ambalan, juga biasanya
tempat diselenggarakannya Sidang
Dewan Kehormatan Ambalan.
70
DEWAN KERJA PENEGAK & PANDEGA
Tonggak perjalanan golongan Penegak ditancapkan pada
MUKERNAS ANPUDA III di Pasar Minggu tahun 1966,
dengan disetujuinya ide (Alm) Kak Husein Mutahar untuk
membentuk lembaga “Dewan Kerja Penegak dan
Pandega” guna mewujudkan prinsip: “Dari, Oleh, dan
Untuk Penegak/Pandega, dengan bimbingan orang
dewasa”.
Sejak tahun 1968, dibentuklah DEWAN KERJA NASIONAL
bersamaan dengan pelaksanaan Perkemahan Wirakarya di
Gisting, Lampung.
Dewan Kerja Penegak dan Pandega dibentuk terlebih
dahulu sebelum adanya sebuah Pola Pembinaan.
71
STRUKTUR ORGANISASI
DEWAN KERJA PENEGAK/PANDEGA
(SESUAI KEPUTUSAN MUKERNAS ANPUDA III TAHUN 1966)
72
DEWAN KERJA PENEGAK & PANDEGA
Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja (PPDK) telah
beberapa kali mengalami penyempurnaan.
Pertama kali dibuat adalah dengan SK Kwarnas No.
106/KN/1974 yang masih sangat sederhana hasil dari
MUSPPANITERA NASIONAL II Tahun 1974 di Minasa Te’ne,
Sulawesi Selatan.
Penyempurnaan besar dan menyeluruh dibuat tahun 1980
dan disahkan oleh Kwarnas melalui SK Kwarnas No. 106
Tahun 1980 hasil dari MUSPPANITERA NASIONAL III Tahun
1978 di Jakarta.
Sekarang berlaku SK Kwarnas No. 214 Tahun 2007
73
TANDA JABATAN
DEWAN KERJA PENEGAK & PANDEGA
74
KELANA RIMBA
Ciptaan: Kak Fuad Hasan
Di tengah-tengah hutan
Di bawah langit biru
Tenda terpancang ditiup sang bayu
Api menjilat-jilat
Terangi rimba raya
Membawa kelana dalam impian
Dengarlah, dengarlah
Sayup, sayup
Suara nan merdu memecah malam
Jauhlah dari kampung
Turuti kata hati
Guna bakti pada bunda pertiwi
75
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIAN
76