Anda di halaman 1dari 4

TUGAS E-LEARNING AKUNTABILITAS

LATSAR CPNS GOLONGAN III TAHUN 2019


KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT
ANGKATAN III
NAMA : JAKA FADRIKA
NO. ABSEN : 15
SATKER : KANKEMENAG KAB. SUMEDANG

ANALISIS MEDIA / KORAN


Akuntabilitas berasal dari bahasa Latin:accomptare (mempertanggungjawabkan), dikutip
dari modul akuntabilitas latsar CPNS yang diterbitkan oleh Lembaga Administrasi Negara
(LAN) Akuntabilitas mengacu pada harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau
tindakan seseorang akan di evaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa reward
atau punishment. Akuntabilitas yang dilakukan oleh PNS akan teruji ketika PNS tersebut
mengalami permasalahan dalam transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan kewenangan,
penggunaan sumber daya milik negara dan konflik kepentingan.

Pada berita yang dimuat di Koran Radar Karawang edisi Sabtu, 18 April 2015 dimuat
berita utama tentang penangkapan salah seorang pejabat Publik Dinas Ciptakarya terkait dengan
adanya Korupsi pada pembangunan Gedung Paripurna DPRD Kab. Karawang, hal itu diketahui
setelah adanya kejadian bangunan gedung DPRD Kab. Karawang yang baru saja selesai di
bangun atapnya roboh, hal itu kemudian menjadi dasar untuk Kejaksaan Tinggi Kab. Karawang
Mengaudit Gedung tersebut, dan ditemukan adanya ketidak sesuaian atau kerugian negara yang
di akibatkan dari korupsi (pengadaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar) sehingga
gedung tersebut kembali roboh.

Dikaitkan dengan akuntabilitas, seorang pejabat publik harus mempunyai rasa


tanggungjawab terhadap kinerja yang dilakukan, dalam hal ini dalam proses pengadaan
bangunan gedung paripurna DPRD Kab. Karawang, seharusnya dalam pengadaan tersebut tidak
hanya memprioritaskan kepada hasil (terwujudnya bangunan) tetapi harus juga memperhatikan
kualitas bangunan, pembangunan gedung tersebut harusnya menggunakan bahan bahan
bangunan yang sesuai dengan rancangan / program sehingga gedung tersebut akan kokoh dan
dapat dirasakan manfaatnya oleh wakil rakyat.
Berita kedua di atas di ambil dari sumber yang sama yaitu koran Radar Karawang (Jawa
Pos Group) Hal. 7 Edisi Sabtu 18 April 2015, dengan Headline Kejaksaan Agung memecat 20
Pegawai dan Jaksa mulai dari rentang waktu Oktober 2014 hingga April 2015, yang diakibatkan
penggunaan Narkoba, sangat ironis sekali Pegawai Kejaksaan yang seharusnya menjadi tauladan,
pejabat publik yang akuntabel tetapi terlibat dalam penyalah gunaan narkoba, ketika seseorang
mempergunakan Narkoba maka dapat dipastikan kondisi kejiwaan nya tidak stabil, jadi
bagaimana dapat mengambil keputusan dengan adil jika kondisi kejiwaannya tidak stabil.

Dikaitkan dengan akuntabilitas berdasarkan modul Latsar dari LAN, Seorang Pegawai
dapat dikatakan Pegawai yang akuntabel apabila mampu mengatasi berbagai masalah. Dalam
artian mampu mengambil pilihan yang tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat
dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. Pegaia/Jaksa yang dipecat tersebut jelas tidak akuntabel karena tidak dapat
menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik karena terpengaruh oleh narkoba.

Sumber: Koran Digital Radar Karawang, dapat di akses di


https://issuu.com/radarkarawang/docs/radar_karawang_sabtu_18_april_2015

Anda mungkin juga menyukai