Anda di halaman 1dari 2

Nama : Luh Anggreni Kusuma Yanti

Kelas : Akuntansi Malam E


Nomor : 29
NIM : 1902622010320
Mapel : Kuis I Akuntansi Sektor Publik

Pembahasan Studi Kasus

Seperti yang dijelaskan dalam kasus mengenai banyaknya kritik dan sorotan terhadap
kinerja lembaga sektor publik di Indonesia, pandangan saya terhadap permasalahan tersebut
adalah bahwa saya setuju dengan kritik yang disampaikan terhadap kinerja lembaga sektor
publik tersebut. Alasannya karena masih sangat banyak ditemukan di lapangan pelayanan yang
diberikan oleh lembaga sektor publik belum maksimal dan masih banyak sistem yang berbelit.
Dari segi kepegawaian saya setuju dengan soal yang mengatakan bahwa produktivitas dan
disiplin pegawai masih rendah. Contoh nyatanya saya rasakan sendiri ketika mengurus dana
hibah pariwisata di Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, permasalahan pertama yang ditemui
yaitu penyampaian informasi yang lambat dimana informasi untuk pengajuan dan penyampaian
berkas sangat mepet sehingga pelaku pariwisata mengalami kesulitan untuk penyampaian berkas,
permasalahan kedua lampiran yang dilampirkan dalam surat pengantar penerima hibah dan di
lapangan berbeda, dimana pemberian informasi kesalahan surat tersebut baru diinformasikan
pada saat penyampaian berkas menyebabkan pelaku pariwisata harus bolak-balik mengurus surat
(menggambarkan kurang profesionalnya pegawai yang mengurus kegiatan ini) dan permasalahan
ketiga yaitu sulitnya mendapatkan tanda tangan dari Kepala Dinas dengan alasan Kepala Dinas
sedang ada keperluan diluar (padahal seharusnya kepala dinas stand by di kantor karena
permohonan tanda tangan sudah ditentukan tanggalnya dari Dinas Pariwisata sendiri). Dari
permasalahan yang saya alami itu saya dapat menyimpulkan produktivitas dan kedisiplinan
pegawai dalam lembaga sektor publik masih rendah.

Yang kedua mengenai elite politik yang terlalu mencampuri urusan organisasi publik,
dimana BUMN ataupun lembaga publik lebih banyak dikendalikan oleh partai politik. Saya
sangat setuju dengan hal ini, contohnya saja yang baru terpilih adalah Rizal Mallarangeng dan
Wawan Iriawan sebagai Komisaris Telkom. Rizal merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar
periode kepengurusan 2019-2024. Sedangkan Wawan Iriawan dikenal sebagai kader Partai
Nasdem. Dalam Kongres II Partai Nasdem di JIExpo Kemayoran Jakarta, namanya masuk dalam
kepengurusan partai periode 2019-2024 di bawah kepemimpinan Surya Paloh. Ia menjabat
Sekretaris di Mahkamah Partai Nasdem. Hal ini menggambarkan bahwa kursi-kursi penting
dalam sektor publik masih dikuasai oleh para kader politik, dimana ke profesionalitasan dari para
kader politik ini masih perlu dipertanyakan.

Solusi yang dapat saya berikan terhadap masalah tersebut yaitu :

1. Untuk masalah rendahnya produktivitas dan disiplin pegawai yang disebabkan karena
rendahnya tingkat gaji PNS, pemerintah sebaiknya mengkaji ulang sistem penggajian.
Dimana gaji harus disesuaikan dengan beban kerja dari pegawai pemerintah baik yang status
PNS ataupun kontrak. Selain itu pemerintah harus memperketat seleksi calon ASN (Aparatur
Sipil Negara) dimana yang diterima haruslah yang memenuhi kriteria sesuai dengan jabatan
yang akan diampu. Pemerintah juga harus rajin melakukan sidak dan pemeriksaan kinerja
para PNS dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pegawai yang tidak professional
dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Untuk permasalahan masih banyaknya elite politik yang menduduki kursi penting dalam
BUMN ataupun lembaga publik lainnya, sebaiknya pemerintah harus mengkaji ulang cara
pemilihan anggota direksi yang akan menduduki posisi strategis. Seperti dengan melihat
kontribusi dari calon-calon direksi terhadap negara, inovasi-inovasi yang sudah dilakukan
untuk membangun bangsa, dan seberapa berpengaruh nya sistem yang akan diterapkan oleh
calon direksi ini terhadap kemajuan dari BUMN ataupun lembaga publik lainnya. Pemerintah
juga harus bisa tegas menekan partai politik agar tidak terlalu ikut campur dalam lembaga
publik. Dengan pemerintah bisa bersifat independen dan terbebas dari pengaruh partai
politik, maka pemerintah tentunya akan bisa memilih orang-orang yang professional dan
berkompeten dibidangnya untuk menduduki jabatan strategis dalam lembaga publik,
sehingga lembaga publik akan semakin maju dan berkembang kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai