Anda di halaman 1dari 15

INDUSTRI KARET

Kelompok 9 “kimia industri”

Anggota Kelompok :
Denny (2102164)
Enjang K.N (2102118)
RISKI A (2101166)
Toni Z (2102132)
Karet merupakan bahan dasar untuk menghasilkan produk-produk yang berguna bagi
kebutuhan makluk hidup terutama manusia. Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk
dari emulsi (dikenal sebagai latex) yang diperoleh dari getah beberapa tumbuhan karet tetapi
dapat juga diproduksi secara sintesis
INDUSTRI KARET

KARET ALAM KARET SINTESIS


KARET ALAM
 Getah dari pohon karet ini ditemukan pada tahun 1844 oleh
Charles Goodyear yang mengatakan bahwa lateks dari pohon
karet yang dipanaskan dengan belerang dapat membentuk
karet padat.
 Tanaman karet ini apabila digores/disayat pada kulit batangnya
akan mengeluarkan cairan pekat berwarna putih yang disebut
lateks.
 Pohon karet ini baru boleh dipanen (diambil lateksnya) setelah
berusia 5 tahun dan memiliki usia produktif 25 sampai 30
tahun. Lateks inilah yang selanjutkan akan diolah menjadi
bentuk baru (Produk barang jadi).
KOMPOSISI KIMIA
• Getah yang dikeluarkan oleh pohon karet disebut Lateks dan terdapat pada bagian kulit, daun dan
integument biji karet.
• Lateks diperoleh dari tanaman Hevea brasiliensis, diolah dan diperdagangkan sebagai bahan
industri dalam bentuk karet sheet, crepe, lateks pekat dan karet remah (Crumb rubber).

NO Nama Bahan Kadar (%)


1 Air 60 – 70
2 Karet Kering 25 – 40
3 Protein dan senyawa Nitrogen 1,0 – 1,5
4 Lipid dan Terpen 1,0 - -1,5
5 Senyawa Anorganik 0,1 – 0,5
6 Karbohidrat 1,0 – 2,0
7 pH 6,7 – 7,5
STRUKTUR KIMIA
Struktur Kimia Karet Polyisoprena adalah gabungan dari unit-unit monomer
hydrocarbon C5H8 (isoprene) yang membentuk rantai panjang dan jumlahnya sangat
banyak.
DIAGRAM ALIR PROSES
POHON INDUSTRI
KARET SINTESIS
Sejarah karet bermula ketika Christopher Columbus menemukan benua Amerika pada 1476.
saat itu, Columbus tercengang melihat orang-orang Indian bermain bola dengan menggunakan
suatu bahan yang dapat memantul bila dijatuhkan ketanah. Bola tersebut terbuat dari
campuran akar, kayu, dan rumput yang dicampur dengan suatu bahan (lateks) kemudian
dipanaskan diatas unggun dan dibulatkan seperti bola. Penemuan besar proses vulkanisasi
oleh Charles Goodyear menjadi awal dari perkembangan industry karet
• Karet sintesis sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi.
• Biasanya karet sintesis dibuat akan memiliki sifat sendiri yang khas
• Ada yang tahan terhadap suhu tinggi / panas, minyak, pengaruh udara bahkan kedap gas
tergantung fungsinya

.
PROSES KARET SINTESIS
PROSES KARET SINTESIS
• Polymerization
Polymerisasi ialah merupakan proses awal dari pembuatan karet sintetik, pada tahap ini ada tiga motode
yang digunakan yaitu emulsion, microemulsion, and suspension polymerization.
• Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan dibersihkan. Setelah tahap ini, maka
polimer tersebut sudah siap untuk diolah oleh compounder.
• Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan sifat2 tambahan dari suatu
polimer/karet. Karena pada tahap inilah compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku
yang sesuai keinginannya/pesanan. Pengalaman dan pengetahuan compounder pada tahap ini sangat
krusial untuk menghasilkan material yang berkualitas
• Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk lembaran dibentuk lagi menyerupai
produk akhir supaya dapat dengan mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring,
material tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang
• Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah produk akhir. dengan kombinasi
panas dan tekanan yang sesuai, maka akan didapat produk akhir yang sempurna.
• Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat sisa-sisa material yang menempel,
pada tahap ini sisa-sisa tersebut dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan
cetakan.
• Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat terjadi dengan sempurna, sehingga
untuk menghabiskan sisa-sisanya dilakukan proses curing.
• Finishing & Inspection
Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan dan dilakukan pengetesan
apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
• Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah sempurna, maka produk tersebut
dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya.
• Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan. sebaiknya dimasukan
kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan luar.

Anda mungkin juga menyukai