Pembinaan Kebugaran Jasmani Jamaah Haji

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

PEMBINAAN KEBUGARAN

JASMANI JEMAAH HAJI


LATAR BELAKANG

• Ibadah haji memerlukan kesiapan fisik karena melakukan


aktivitas fisik yang lebih berat daripada kegiatan sehari-
hari.
• Dasar hukum :
• Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Ibadah Haji
• Penyelenggaraan ibadah haji bertujuan untuk memberikan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya
kepada jemaah haji agar jemaah haji dapat menunaikan
ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam
LATAR BELAKANG
• Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
• Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat Indonesia setinggi-tingginya
melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang termasuk masyarakat Indonesia
yang melaksanakan ibadah haji
• Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes RI)
Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jemaah Haji
• Istithaah : kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan yang
meliputi fisik dan mental yang terukur dengan pemeriksaan
dan pembinaan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga
jemaah haji dapat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan
agama Islam
Istithaah kesehatan haji
Jemaah Haji Risiko Tinggi

• Berusia 60 tahun atau lebih, dan/atau


• Memiliki faktor risiko kesehatan dan gangguan kesehatan yang
potensial menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan ibadah
haji (penyakit degenerative, penyakit metabolik, penyakit kronis,
penyakit imunologi, penyakit bawaan, penyakit jiwa)
• Memiliki faktor risiko kesehatan yang potensial menyebabkan
ketidakmampuan menjalankan rukun dan wajib haji dan mengancam
keselamatan jemaah haji (penyakit kardiovaskuler, penyakit
metabolik, penyakit paru atau saluran nafas, penyakit ginjal,
penyakit hipertensi, penyakit keganasan, seperti kanker)
PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI
JEMAAH HAJI
LATIHAN FISIK JEMAAH HAJI
 Tetap melakukan aktivitas fisik sehari-hari
 Lakukan latihan fisik yang baik, benar, teratur, terukur
(BBTT) sebelum berangkat ke tanah suci

Kesehatan dan kebugaran jasmani yang baik


selama menunaikan ibadah haji
MANFAAT LATIHAN FISIK BAGI
JEMAAH HAJI
• Menurunkan risiko penyakit tidak menular
• Efek psikologis : mengurangi stress dan kecemasan
• Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi
risiko penyakit menular (misalnya influenza)
• Meningkatkan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
terhadap perubahan suhu dan kelembaban lingkungan
(aklimatisasi)
• Memperbaiki kelentukan sendi otot dan meningkatkan
keseimbangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Pemeriksaan kesehatan awal untuk mengetahui
ada tidaknya kontra indikasi

informed concent

Lakukan latihan fisik di ruangan dengan ventilasi


dan cahaya yang cukup atau di tempat terbuka
dengan permukaan lantai yang rata dan tidak
licin

Latihan pagi hari atau pada sore hari

Latihan fisik tidak dianjurkan pada siang hari


karena dapat memperburuk faktor risiko atau
penyakitnya
KONTRA INDIKASI
KI mutlak :
Ada kelainan EKG istirahat, dengan adanya kemungkinan infark
Angina pectoris tidak stabil
Aritmia Ventrikel tidak terkontrol
Hipertensi tidak terkontrol, Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol
atau Diabetes tipe 1
Thrombophlebitis (radang pada pembuluh vena dan ada
gumpalan)
Infeksi akut, Psikosis
KI relatif :
Gangguan elektrolit darah
Penyakit infeksi kronis (TBC aktif )
Gangguan neuromuskular, muskuloskeletal atau radang sendi
PRINSIP LATIHAN FISIK JEMAAH HAJI

Dilakukan dengan prinsip baik, benar, teratur,


terukur (BBTT)
Peregangan dan relaksasi otot secara hati-hati
Intensitas ringan-sedang
 Jemaah haji sehat : 70-80% DNM
 Jemaah haji risti : 60-70% DNM

Lakukan secara bertahap (individual/kelompok)


Jemaah haji risti harus dibawah pengawasan
tenaga kesehatan terlatih
JENIS LATIHAN YANG TIDAK DIANJURKAN
PADA JEMAAH HAJI RISTI

Latihan yang bersifat :


> 60 menit
Menahan nafas
Melompat
Latihan beban dengan beban dari luar
Mengganggu keseimbangan (berdiri di atas 1 kaki
tanpa berpegangan atau tempat latihan tidak rata dan
licin)
Hiperekstensi leher (menengadahkan kepala ke
belakang)
Kompetitif atau dipertandingkan
PELAKSANAAN LATIHAN FISIK

TEMPAT :
Puskesmas
WAKTU : kelompok olahraga masyarakat
• Sebelum keberangkatan fitness center (mandiri)
• Selama di pesawat / perjalanan Pesawat
• Selama di pemukiman (Arab
Pemukiman jemaah haji
Saudi)
• Setelah kepulangan
PROGRAM LATIHAN FISIK

 Frekuensi latihan per minggu


 3-5x/minggu selang sehari (sesuaikan dengan tingkat
kebugaran)
 Intensitas latihan setiap sesi latihan
 70-80 % dari denyut nadi maksimal (bagi jemaah haji yang
sehat)
 60-70 % dari denyut nadi maksimal (bagi Jemaah Risti)

 Catatan: Denyut nadi maksimal/ DNM: 220-umur

 Tempo (durasi) setiap sesi latihan


 20-60 menit

 Tipe latihan tergantung status kesehatan


LATIHAN FISIK SEBELUM KEBERANGKATAN

 Pemanasan (5-10 menit)


 Peregangan

 Latihan inti (20 – 60 menit)


 Pendinginan (5-10 menit)
 Peregangan dan relaksasi otot
PEREGANGAN (STRETCHING)
LATIHAN INTI

SENAM AEROBIK
1 X / MINGGU - KELOMPOK
JALAN CEPAT 1,6 km
 2 X / MINGGU – MANDIRI

Latihan aerobik
Latihan kekuatan dan daya
tahan otot
Latihan kelenturan
Latihan keseimbangan
Latihan daya ledak otot
(power)
Latihan kekuatan dan daya tahan otot
LATIHAN KEKUATAN OTOT DILAKUKAN BERDASARKAN JUMLAH SET DAN PENGULANGAN
GERAKAN(REPETISI) SERTA TANPA ADANYA PENAMBAHAN BEBAN DARI LUAR
Latihan kekuatan dan
daya tahan otot

A B

A B
A B
GERAKAN YANG HARUS DIHINDARI
Tahan selama
8 hitungan / 10
detik lakukan
berulang 3 - 5 kali.
Pada garis lurus sejauh 10 Tahan selama
meter, 3 kali bolak balik 8 hitungan / 10 detik
(tandem walk) lakukan berulang 3 - 5 kali.

Latihan keseimbangan
LATIHAN KESEIMBANGAN DILAKUKAN DENGAN MELATIH TUBUH PADA POSISI TIDAK
SEIMBANG DENGAN ATAU TANPA MENGGUNAKAN ALAT BANTU (KURSI)
Tahan selama Tahan selama Tahan selama
8 hitungan / 10 8 hitungan / 10 8 hitungan / 10
detik lakukan detik lakukan detik lakukan
berulang 3 - 5 kali. berulang 3 - 5 kali. berulang 3 - 5 kali.

Latihan keseimbangan
 Pemula : Pegangan Satu Tangan, Mata Terbuka
 Intermediate : Tidak Berpegangan
 Lanjut : Tidak Berpegangan, Mata Tertutup
Latihan daya ledak otot (power)

Latihan daya ledak otot


dilakukan dengan
menyerupai gerakan-gerakan
saat melontar jumroh pada
jarak tertentu ( 5 – 10 meter)

A B
LATIHAN FISIK PADA PENYAKIT
JANTUNG & HIPERTENSI

• Hipertensi berat: Jangan berolahraga


• Tidak melakukan latihan dengan beban dari luar seperti dumbel kecuali TD <160 /
100 mmHg, cukup menggunakan botol air mineral 600 cc.
• Tidak dianjurkan dengan intensitas atau berat ringannya latihan berubah-ubah
selama sesi latihan
• Pasien dengan CVD : Hindari olahraga intensitas berat (latihan cardiac rehab di
RS)
• Sebagian besar orang yang hipertensi juga overweight/obesitas (pengaturan diet)
• Hindari maneuver valsava saat latihan beban
LATIHAN FISIK PADA
DIABETES MELITUS

• Dianjurkan membawa permen atau makanan kecil berkalori


selama mengikuti sesi latihan
• Tidak dianjurkan lama latihan > 60 menit
• Latihan beban : teknik yang benar dan sesuai, kurangi latihan
seperti menggenggam, maneuver valsava
Hindari olahraga sebelum tidur
Perhatikan intake konsumsi KH ketika akan melakukan
olahraga pada sore hari (nocturnal hipoglikemia)
LATIHAN FISIK PADA ARTHRITIS

• Arthritis / Obesitas:
• Tidak dianjurkan melakukan latihan dengan gerakan High impact

• Cedera tulang dan sendi :


• Tidak dianjurkan melakukan latihan dengan gerakan High impact
serta intensitas latihan tidak terkontrol
LATIHAN FISIK PADA LOW BACK
PAIN, KELAINAN PARU-GINJAL

• Low Back Pain :


• Tidak dianjurkan melakukan latihan dengan gerakan yang
bersifat High impact, tetapi dapat melakukan berupa renang,
senam lantai dsb.

• Paru – Paru, Ginjal :


• Tidak dianjurkan melakukan latihan dengan Intensitas tidak
terkontrol
Contoh gerakan peregangan di
pesawat
• LATIHAN FISIK SELAMA DI ARAB SAUDI
• Aerobik : tidak perlu
• Stretching : 3-5 x/mg selama 5-10 menit

LATIHAN FISIK SETELAH KEPULANGAN


Lanjutkan latihan fisik
Ringkasan kegiatan

LATIHAN
LATIHAN INTI KEKUATAN OTOT
TEMPAT PEMANASAN PENDINGINAN
AEROBIK DAN
KESEIMBANGAN

SEBELUM
√ √ √ √
KEBERANGKATAN

DI PESAWAT √

SELAMA DI ARAB

SAUDI

SETELAH
√ √ √ √
KEPULANGAN
Contoh kartu kendali latihan fisik jemaah haji
MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
Latihan Fisik S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M

1. Aerobik
Senam
Jalan Cepat
2. Latihan
Kekuatan
Otot
3. Latihan
keseimbangan
Catatan dan
paraf petugas
GD Sewaktu
Tekanan
Darah
Berat Badan
Keluhan
Catatan petugas : ....................................................................................................
Evaluasi

Evaluasi latihan :
• Awal latihan dan setiap 3 bulan pelaksanaan latihan
dengan menggunakan tes kebugaran jasmani (Tes Jalan
cara Rockport 1.6 Km/6 MWT)
• Peningkatan beban latihan (setiap bulan) dengan
mengetahui ada tidaknya keluhan jemaah haji serta
kemampuan melakukan setiap sesi latihan.
• Setiap adanya pemeriksaan hasil laboratorium atau
pemeriksaan rujukan, dapat menjadi ukuran untuk
menilai kemajuan latihan

Anda mungkin juga menyukai