Anda di halaman 1dari 31

SOSIALISASI

PMK NOMOR 74/PMK.04/2021


PENGELUARAN BARANG IMPOR UNTUK DIPAKAI
DENGAN PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING) RH

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


2021
Daftar Isi
Latar Belakang &
1 POKOK PERUBAHAN
Peraturan Menteri Keuangan
2 Nomor 74/PMK.04/2021

3 HAL-HAL BARU dalam


Ketentuan Rush Handling
LATAR BELAKANG
&
POKOK PERUBAHAN

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


2020
Latar Belakang
1. Layanan Rush Handling masih manual
2. Kepatuhan layanan belum tinggi
3. Ketentuan eksisting tidak detail
4. Beberapa praktik di lapangan tidak seragam
5. Masukan dari Kantor Pabean dan Unit Eselon II Kantor Pusat
6. Rekomendasi BPK dan Inspektorat Jenderal
7. Perkembangan bisnis dan kebutuhan di lapangan
8. ngan
Pokok Perubahan
1 Penggunaan Sistem Otomasi Layanan 6 Penggunaan Management Risiko

2 Kriteria dan Penambahan Jenis Barang 7 Service Level Agreement (SLA) Layanan

3 Standarisasi Permohonan dan Layanan Pengesahan Permohonan yang diperlakukan


8
sebagai pemberitahuan Pabean
Penyeragaman Pemenuhan Ketentuan
4 9 Jangka waktu penyelesaian Rush Handling
Lartas
dan Sanksi Layanan
5 Pengecualian atas Penyerahan Jaminan 10
Penyelesaian Barang Eksep
PMK
NOMOR 74/PMK.04/2021

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


2020
Struktur PMK
BAB JUDUL BAB
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II RUANG LINGKUP PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING)
BAB III PENGELUARAN DARI KAWASAN PABEAN
BAB IV PENYELESAIAN PELAYANAN SEGERA (RUSH HANDLING)
BAB V KETENTUAN LAIN-LAIN
BAB VI KETENTUAN PERALIHAN
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Bab I: Ketentuan Umum
1. Pelayanan Segera (Rush Handling) adalah pelayanan kepabeanan yang diberikan
atas barang impor tertentu yang karena karakteristiknya perlu segera
dikeluarkan dari Kawasan Pabean.

2. Dokumen Pelengkap Pabean adalah semua dokumen yang digunakan sebagai


pelengkap pemberitahuan pabean, antara lain invoice, packing list, bill of lading/
airway bill/dokumen pengangkutan barang lainnya, dan dokumen lainnya yang
dipersyaratkan.
Bab II: Ruang Lingkup Pelayanan Segera

1. Sebelum diajukan Pemberitahuan Pabean, barang impor dapat dikeluarkan dari Kawasan Pabean
atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS sebagai barang impor untuk dipakai dengan
Pelayanan Segera (Rush Handling).

2. Untuk mendapatkan layanan Rush Handling, Importir wajib :


a. menyampaikan Dokumen Pelengkap Pabean; dan
b. menyerahkan jaminan,
kepada Kantor Pabean.
Bab II: Ruang Lingkup Pelayanan Segera
1. Barang impor harus memiliki karakteristik tertentu seperti:
a. Peka kondisi, dan/atau
b. Peka waktu

2. Jenis barang yang dapat diberikan RH:


a. Jenazah dan Abu Jenazah
b. Organ Tubuh Manusia
c. Barang Yg Dapat Merusak Lingkungan
d. Binatang Hidup
e. Tumbuhan Hidup
f. Surat Kabar dan Majalah
g. Dokumen (surat)
h. Banknotes
i. Vaksin atau obat-obatan untuk manusia ya n g b e rs i fat p e ka wa k t u
d a n /at a u m e m b u t u h ka n p e n a n ga n a n k h u s u s
j. barang selain huruf a - i, setelah mendapat izin
Kepala Kantor atau Pejabat Bea dan Cukai yang ditunjuk
2. Ketentuan Tata Niaga (Lartas):
Importir wajib memenuhi ketentuan perizinan impor saat menyampaikan
Dokumen Pelengkap Pabean.
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Kesatu: Permohonan Rush Handling dan Penyampaian Dokumen Pelengkap Pabean

1. Importir mengajukan Permohonan kepada Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai yang
ditunjuk dengan melampirkan Dokumen Pelengkap Pabean.

Mandatory Check &


Content Check

Permohonan, ditambah :
Dokumen Pelengkap

CEISA
Rush Handling
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Kesatu: Permohonan Rush Handling dan Penyampaian Dokumen Pelengkap Pabean

2. Permohonan diajukan melalui Sistem Komputer Pelayanan (SKP), paling sedikit memuat data :
a. identitas importir;
b. no. & tanggal invoice;
c. no. & tanggal AWB/ B/L /dokumen pengangkutan barang lainnya;
d. jumlah dan jenis barang impor;
e. pos tarif / HS code;
f. valuta;
g. NDPBM (Nilai Dasar Penghitungan Bea Masuk);
h. nilai barang impor;
i. negara asal;
j. BM, Cukai, PPN, PPnBM, dan/atau PPh pasal 22;
k. no. & tanggal dokumen fasilitas impor (jika barang impor mendapatkan fasilitas); dan
l. no. & tanggal dokumen persyaratan impor (dalam hal barang lartas).

3. Importir menghitung sendiri BM, Cukai, PPN, PPnBM, dan/atau PPh pasal 22 (self assessment)
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Kesatu: Permohonan Rush Handling dan Penyampaian Dokumen Pelengkap Pabean

4. Permohonan diajukan paling lama 3 HK sejak kedatangan Sarkut, yang dibuktikan dengan dokumen
inward manifest (BC 1.1) (jika lebih dari 3 HK tidak dapat dilayani).

5. Dokumen Pelengkap Pabean paling sedikit berupa invoice, packing list, dan AWB/BL/dokumen
pengangkutan barang lainnya, dapat dilengkapi dengan :
• Fasilitas impor terkait BM, cukai, PPN, PPnBM, dan/ atau PPh pasal 22; serta
• Dokumen izin impor atas dalam hal barang impor merupakan barang yang dibatasi.

6. Perubahan data permohonan dapat dilakukan sebelum dilakukan pemeriksaan fisik.

7. Jenis barang huruf j, perlu mengajukan izin kepada Kepala kantor/Pejabat Bea dan Cukai yang Ditunjuk.
• Setuju Diterbitkan respon persetujuan.
• Tidak Setuju Diterbitkan respon penolakan.

8. Barang Impor merupakan barang eksep, perlu mengajukan izin kepada Kepala kantor/Pejabat Bea dan
Cukai yang Ditunjuk.
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Kesatu: Permohonan Rush Handling dan Penyampaian Dokumen Pelengkap Pabean

Manifest dalam Permohonan Rush Handling


1. Inward Manifest (BC 1.1) disampaikan bersama Permohonan RH jika barang telah tiba di Kawasan Pabean.
2. Apabila permohonan disampaikan sebelum kedatangan barang di Kawasan Pabean:
a. Importir:
• memilih opsi “Barang Belum Datang” dalam SKP;
• mengisi tanggal perkiraan kedatangan barang impor; serta
• menyampaikan nomor, tanggal, pos, dan subpos dokumen BC 1.1 dalam SKP ketika barang impor
telah datang di Kawasan Pabean, sebelum dilakukan pemeriksaan pabean.
b. Pemeriksaan pabean dilakukan setelah BC 1.1 disampaikan.
3. Jika selama 14 hari sejak tanggal perkiraan kedatangan barang (disampaikan dalam permohonan RH)
barang impor belum datang di Kawasan Pabean, maka:
a. permohonan tidak ditindaklanjuti; dan
b. SKP RH mengarsipkan permohonan.
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Kedua: Penyerahan Jaminan
1. Atas permohonan RH importir menyerahkan jaminan sebesar BM, Cukai, PPN, PPnBM,
dan/atau PPh Pasal 22 yang terutang.
2. Jaminan tidak wajib diserahkan jika:
a. importir memiliki :
• keputusan pembebasan BM atau tarif pembebanan BM adalah 0%,
• memiliki pembebasan atau tidak dipungut cukai, serta
• memiliki fasilitas impor terkait PPN, PPnBM, dan/atau PPh Pasal 22,
sehingga tidak terdapat pembayaran BM, Cukai, dan PDRI atas barang yang diajukan RH;
atau
b. barang impor berupa : jenazah, abu jenazah, dan/atau organ tubuh.
(dengan pertimbangan Kepala Kantor atau Pejabat BC yang ditunjuk).
3. Dalam hal terdapat informasi yang cukup, Pejabat Bea dan Cukai dapat meminta importir
untuk menambah jumlah jaminan yang diserahkan sebelum mendapatkan persetujuan
pengeluaran barang.
4. Informasi tersebut berasal dari:
• Pejabat pemeriksa fisik • Unit pengawasan
• Pejabat peneliti dokumen • Unit atau instansi lain terkait
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Ketiga: Pemeriksaan Pabean
Terhadap barang impor dengan Pelayanan Segera (Rush Handling) yang telah diserahkan jaminannya dilakukan penelitian
dokumen dan pemeriksaan fisik

Sesuai : Periksa Fisik

Tidak Sesuai : Perbaikan data


Penelitian
Dokumen Terdapat informasi :
Catatan kepada Pejabat Bea dan Cukai • Penyesuaian Jaminan
• Pemenuhan izin lartas
Pemeriksaan Tidak Sesuai : Unit Pengawasan
Tidak ada
Fisik Pelanggaran
Sesuai : SPPB
CEISA Pidana
Importir MITA/AEO dilakukan
Rush Handling pemeriksaan fisik secara selektif
dengan manajemen Risiko
Bab III: Pengeluaran Dari Kawasan Pabean
Bagian Keempat: Pengeluaran Barang

Kepala Kantor Pabean atau Pejabat Bea dan Cukai memberikan persetujuan pengeluaran barang (SPPB) berdasarkan
hasil penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik

Service Level Agreement


 2 jam sejak permohonan diterima dan jika barang merupakan jenis huruf a s.d. i.
 5 jam sejak permohonan diterima dan jika barang merupakan jenis huruf j.

Jangka waktu janji layanan diberlakukan dengan ketentuan:


a. barang telah tiba di Kawasan Pabean atau tempat lain yang diperlakukan sama dengan TPS;
b. importir telah memenuhi ketentuan penyerahan jaminan; dan
c. terdapat kesesuaian antara hasil penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik.
Bab IV: Penyelesaian Rush Handling
1. Importir wajib memenuhi kewajiban pabean berupa pelunasan BM, cukai, dan/atau PDRI dengan penyampaian
PIB atau PIBK kepada Kantor Pabean dalam jangka waktu paling lama 7 hari terhitung sejak tanggal SPPB
2. Penyampaian PIBK dapat dilakukan jika jenis barang impor merupakan :
a. Jenazah atau Abu Jenazah
b. Organ Tubuh Manusia
3. Data pengajuan permohonan Rush Handling wajib digunakan oleh importir dalam penyampaian PIB atau PIBK.
Jika tidak dilaksanakan, PIB atau PIBK yang disampaikan oleh importir ditolak.
4. Apabila importir tidak diwajibkan menyerahkan jaminan, importir wajib menyampaikan PIB atau PIBK dalam
jangka waktu paling lama 7 hari terhitung sejak tanggal SPPB.

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


2020
Bab IV: Penyelesaian Rush Handling
tidak sama sama
data PIB/PIBK = data Permohonan
“proses”

• Melunasi BM, Cukai, PDRI Penetapan Tarif &


• Menyampaikan PIB/PIBK Nilai Pabean

Paling lama 7 hari Pejabat Pabean


(sejak SPPB RH) CEISA
PIB/PIBK Sesuai : Tidak Sesuai :
Jika hari ke-7 adalah hari libur, Selesai SPTNP
penyelesaian kewajiban pabean
dapat dilakukan pada
hari kerja berikutnya
(kantor pabean non 24/7)

Jika > 7 Hari: Importir dapat mengajukan Pengembalian Jaminan jika telah memenuhi kewajiban pabean.
• Permohonan Rush Handling diperlakukan
sebagai pemberitahuan pabean, Pengembalian Jaminan dilakukan dalam hal :
• Jaminan dicairkan, • Pejabat Bea dan Cukai telah melakukan penetapan tarif dan nilai pabean.
• Sanksi • importir telah melunasi penetapan tarif dan nilai pabean yang diterbitkan oleh Pejabat Bea
dan Cukai, dalam hal terdapat kekurangan pembayaran bea masuk, cukai dan/atau PDRI.

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


2020
Bab IV: Penyelesaian Rush Handling
Sanksi
Importir yang tidak memenuhi kewajiban pabeannya dalam jangka waktu > 7 Hari sejak tanggal SPPB :
1. Sanksi administrasi 10% dari Bea Masuk
2. Tidak dilayani Rush Handling 60 hari sejak Permohonan diperlakukan sebagai pemberitahuan pabean.

Ilustrasi Sanksi Rush Handling SANKSI


Hari ke 7 Hari ke 7 Hari ke 60 sejak Permohonan Dapat Dilayani
SPPB
sejak SPPB setelah SPPB diperlakukan sbg Pemberitahuan Pabean RH Kembali

Pemenuhan Kewajiban Pabean Tidak dilayani Rush Handling

Tgl 10/7 Tgl 16/7 Tgl 17/7 Tgl 14/9 Tgl 15/9

• Permohonan diperlakukan sebagai pemberitahuan pabean


• Sanksi administrasi 10 % dari bea masuk
• Jaminan dicairkan
Keadaan Kahar
Dalam hal SKP mengalami gangguan:
a. Permohonan dan perubahan atas kesalahan data dalam
permohonan;
b. Dokumen Pelengkap Pabean; dan
c. Respon persetujuan atau respon penolakan,
disampaikan secara manual dengan menyampaikan tulisan di atas
formulir, melalui media penyimpanan data elektronik, atau melalui
surat elektronik.

Dalam hal SKP mengalami gangguan :


Pejabat Bea dan Cukai melakukan pencatatan terhadap hasil
pemeriksaan fisik dalam laporan hasil pemeriksaan

Dalam hal SKP mengalami gangguan :


Persetujuan pengeluaran barang diterbitkan secara manual dengan
menyampaikan tulisan di atas formulir.
Bab V: Ketentuan Lain-lain
1. Penyelesaian kekurangan barang impor (belum tiba) paling lama 60 hari sejak tanggal SPPB.
Barang
Eksep
2. Atas barang eksep diajukan permohonan kepada Kepala Kantor atau Pejabat yang ditunjuk
saat menyerahkan Dokumen Pelengkap Pabean.

3. Penyelesaian barang eksep dilakukan dengan menggunakan:


a. Dokumen Pelengkap Pabean semula, dalam hal PIB atau PIBK belum disampaikan dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal surat persetujuan pengeluaran
barang, atau
b. PIB atau PIBK semula, dalam hal importir telah menyampaikan PIB atau PIBK.

4. Tatacara penyelesaian barang eksep dengan menggunakan Dokumen Pelengkap Pabean, di


atur dalam Lampiran PMK.
Bab V: Ketentuan Lain-lain
1. Lampiran Huruf A
Bentuk formulir yang digunakan dalam pengeluaran barang impor untuk dipakai dengan Pelayanan Segara (Rush Handling).
surat permohonan pengeluaran barang impor untuk dipakai dengan Pelayanan Segera (Rush Handling);
a. Nota Pemberitahuan Persetujuan/Penolakan Izin Rush Handling
b. Nota Perbaikan Rush Handling
c. Nota Pemberitahuan Barang Lartas Rush Handling
d. Nota Pemberitahuan Pemeriksaan Fisik Rush Handling
e. Nota Persetujuan /Penolakan Izin Barang Impor Eksep
f. Surat Permintaan Jaminan Rush Handling
g. Surat Penyesuaian Penyerahan Jaminan Rush Handling
h. Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) Rush Handling
i. Instruksi Pemeriksaan Fisik (IP) Rush Handling
j. Laporan Hasil Pemeriksaan Fisik Rush Handling
2. Lampiran Huruf B
Tata kerja pengeluaran barang impor dengan Pelayanan Segera (Rush Handling) dari Kawasan Pabean atau tempat lain yang
diperlakukan sama dengan TPS.
3. Lampiran Huruf C
Tata kerja penyelesaian barang impor dengan Pelayanan Segera (Rush Handling)
4. Lampiran Huruf D
Tata kerja penyelesaian barang Impor eksep
Bab VI: Ketentuan Peralihan
Pada saat PMK ini mulai berlaku, penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor dengan Rush
Handling yang telah mendapatkan SPPB sebelum berlakunya PMK ini, dilaksanakan berdasarkan
PMK 148/PMK.04/2007 tentang Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai Dengan Pelayanan
Segera (Rush Handling).
Bab VII: Ketentuan Penutup
1. Pada saat PMK ini mulai berlaku, PMK 148/PMK.04/2007 tentang Pengeluaran Barang Impor
Untuk Dipakai dengan Pelayanan Segera (Rush Handling) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

2. PMK ini mulai berlaku setelah 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal diundangkan.

Catatan:
1. PMK Nomor 74/PMK.04/2021 akan mulai berlaku pada tanggal 24 Agustus 2021.
2. Saat PMK berlaku, SKP Rush Handling akan mulai digunakan.
3. Saat ini sedang diajukan Rancangan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
untuk mencabut ketentuan Pelayanan Segera yang tercantum dalam Pasal 39
Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-07/BC/2003.
Resume Alur Prosedur
A. PROSEDUR PENGELUARAN BARANG

1 2 3
Permohonan RH
SKP meneliti jenis barang: • Penyerahan Jaminan
(Proforma PIB)
a. Huruf a s.d. i ; atau
dilengkapi: • SKP meneliti lartas
b. Huruf j (izin Kepala Kantor)
Importir Elemen data dan Dokkap

5 4
SLA Pemeriksaan Pabean:
a. Barang huruf a s.d. i = 2 jam Keputusan: SPPB
Dokumen dan Fisik Barang
b. Barang huruf j = 5 jam

B. PENYELESAIAN RUSH HANDLING


1. Melunasi Bea Masuk, Cukai dan PDRI dengan menyampaikan PIB maks 7 hari sejak SPPB Rush Handling.
2. Lewat 7 hari setelah SPPB Rush Handling, maka:
• Jaminan dicairkan
• Permohonan RH diperlakukan sebagai Pemberitahuan Pabean
• Sanksi administrasi 10% dari BM
• Tidak dilayani Rush Handling selama 60 hari
HAL-HAL BARU

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI


2020
Otomasi Layanan Rush Handling

NLE
1. Enforcement Lartas terhubung dengan LNSW.
2. SKP Rush Handling terhubung dengan
Sistem LNSW, CEISA Impor, CEISA Manifest,
K/L
CEISA Registrasi Kepabeanan dan CEISA
Perbendaharaan

L KARANTINA
N
IMPORTIR S Menjawab kebutuhan isu terkini:
W
BEA CUKAI 1. Single Submission (SSM) Bea Cukai- Karantina
Manifes RH Perbend
di bandara untuk mendukung National
Logistic Ecosystem (NLE).
2. Impor alat kesehatan dan vaksin untuk
PIB
penanganan COVID-19
Permohonan RH Diperlakukan Sebagai
Pemberitahuan Pabean
1. Apabila dalam 7 hari sejak SPPB Importir tidak
menyelesaikan Kewajiban berupa Pelunasan Bea Masuk dan
PDRI dengan PIB, maka Permohonan diperlakukan sebagai
Pemberitahuan Pabean, kemudian
2. Pejabat Bea dan Cukai melakukan penetapan tarif dan nilai
pabean untuk penghitungan BM, cukai, dan/ atau PDRI yang
seharusnya dibayar

Ketentuan ini bertujuan untuk :


1. Pengamanan Keuangan Negara. Dengan diperlakukan
sebagai pemberitahuan pabean, Pejabat BC dapat
melakukan penetapan tarif dan nilai pabean.
2. Kepastian Hukum. Diakui sebagai dokumen pelengkap
pabean dalam hal dokumen tersebut digunakan sebagai
pelengkap pemberitahuan pabean
PENGECUALIAN TIDAK WAJIB JAMINAN JIKA:
PENYERAHAN a. Importir memiliki :

JAMINAN • keputusan pembebasan BM atau tarif pembebanan BM adalah 0%,


• memiliki pembebasan atau tidak dipungut cukai, serta
• memiliki fasilitas impor terkait PPN, PPnBM, dan/atau PPh Pasal 22,
sehingga tidak terdapat pembayaran BM, Cukai, dan PDRI atas barang
yang diajukan RH; atau
b. Barang impor berupa : jenazah, abu jenazah, dan/atau organ tubuh.
(dengan pertimbangan Kepala Kantor atau Pejabat BC yang ditunjuk).

# Pengaturan serupa dalam PMK-188/PMK.04/2020 tentang Fasilitas


Kepabeanan dan/atau Cukai serta Perpajakan atas Impor Pengadaan
Vaksin dalam rangka Penanganan Covid-19.
TERIMA KASIH

www.beacukai.go.id @beacukaiRI @beacukaiRI @beacukaiRI


DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
2020

Anda mungkin juga menyukai