Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tri Lailatul Hikmah

NPM : CA191110812
Program Study : S1- Ilmu Administrasi public/negara
Konsentrasi : kebijakan administrasi perpajakan
Mata kuliah : kepabeanan dan cukai
Nama Dosen : Jiwa Pribadi, MM
Tanggal : 03-01-2023
1. Dalam kepabeanan kita mengenal
a) Jalur Merah >> Merupakan jalur dengan sistem pelayanan serta pengawasan
terhadap pengeluaran barang impor melalui pemeriksaan fisik barang dan
penilaian dokumen sebelum diterbitkannya SPPB (Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang).
b) Jalur Hijau >> Importir dengan risiko tinggi yang mengimpor komoditas dengan risiko
rendah, Importir dengan ririko sedang yang mengimpor komoditas dengan risiko
sedang, Komoditas dengan risiko tinggi yang mengimpor Mita nonprioritas.
c) Jalur Kuning >> Merupakan jalur dengan sistem pelayanan serta pengawasan dengan
tidak melakukan pemeriksaan fisik terhadap pengeluaran barang impor. Meskipun
begitu, proses ini tetap dilakukan penilaian dokumen dan penerbitan SPPB (Surat
Persetujuan Pengeluaran Barang)
d) Jalur MITA & Non MITA >> Mita (Mitra Utama Kepabeanan) atau bisa disebut mitra
dengan jalur prioritas merupakan jalur terakhir yang disediakan DJBC dalam proses
pemeriksaan. Jalur ini hanya boleh digunakan oleh mitra dengan status Mita, yakni
importir yang berhasil terseleksi dan sudah ditetapkan oleh DJBC melalui Direktur Teknis
Kepabeanan atas instruksi dari Diretur Jendral (Dirjen) Bea dan Cukai. Jalur ini dibagi
menjadi 2 jenis, yakni Mita dengan status prioritas dan Mita dengan status non-
prioritas. Perbedaan antara kedua jenis Mita ini terlihat pada jalur importirnya, dimana
Mita dengan status non-prioritas yang tetap diberlakukan pemeriksaan atas barang re-
impor, barang yang terkena pemeriksaan acak, barang berisiko tinggi, hingga pada
barang impor sementara dan untuk Mita dengan status prioritas tidak diberlakukan hal
tersebut.
2. Jelaskan yang dimaksud dengan
a) Pemberitahuan Ekspor Barang >> dokumen pabean yang digunakan untuk
pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang yang bisa berupa tulisan di atas formulir
atau media elektronik. BPE ini diserahkan kepada Kantor Bea Cukai untuk mendapatkan
izin berupa dokumen NPE (Nota Pelayanan Ekspor). NPE ini nantinya digunakan sebagai
tanda surat jalan.
b) Pemberitahuan Impor Barang >> merupakan sebuah dokumen pemberitahuan yang
diberikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) atas adanya kegiatan impor
barang.
3. Jelaskan prosedur kepabeaan ekspor!
1) Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan terlebih dahulu ke kantor pabean
dengan mengisi dokumen pemberitahuan ekspor barang (PEB)
2) Pendaftaran PEB disertai dengan Nomor Induk Perusahaan (NIPER) dan dilengkapi
dokumen pelengkap. PEB disampaikan paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan
ekspor dan paling lambat sebelum barang ekspor masuk Kawasan Pabean. Dokumen
pelengkap pabean:
➢ Invoice dan Packing List
➢ Bukti Bayar PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak)
➢ Bukti Bayar Bea Keluar (dalam hal barang ekspor dikenai Bea Keluar)
➢ Dokumen dari intansi teknis terkait (dalam hal barang ekspor terkena ketentuan
larangan dan/atau pembatasan)
4. Sebutkan jenis pemeriksaan pabean yang dilakukan oleh direktorat jendral bea & cukai
1) Pemeriksaan Fisik
2) Pemeriksaan Dokumen
3) Pemeriksaan Pembukuan
4) Pemeriksaan Badan
5) Pemeriksaan Laboratorium
6) Pemeriksaan Mesin X-Ray
7) Pemeriksaan dengan Sinar Gamma Ray
8) Pemeriksaan dengan Anjing Pelacak K9
9) Pemeriksaan Sarana Pengangkut

5. Sebutkan jaminan kepabeaan yang dinyatakan menurut undang undang kepabeanan serta
berbentuk apa saja jaminan tersebut
1) Jaminan yang dapat digunakan sekali
Dalam hal Jaminan yang diserahkan berupa Jaminan tertulis
2) Jaminan yang dapat digunakan terus menerus
Jaminan yang diserahkan dalam bentuk dan jumlah tertentu dan dapat digunakan
dengan cara: Jaminan tunai, Jaminan bank, Jaminan dari perusahaan asuransi
6. Jelaskan prosedur keberatan dibidang kepabeanan
Yang dapat mengajukan Keberatan di Bidang Kepabeanan dan Cukai adalah Orang perseorangan
atau badan hukum. Yang dapat diajukan Keberatan yaitu penetapan Pejabat Bea dan Cukai
mengenai:
1) tarif dan/ atau nilai pabean untuk. penghitungan bea masuk yang mengakibatkan
kekurangan pembayaran (penetapan di bidang kepabeanan berupa SPTNP, SPPBMCP,
dan SPP);
2) selain tarif dan/atau nilai pabean untuk penghitungan bea masuk (penetapan di bidang
kepabeanan berupa SPP dan SPBL);
3) pengenaan sanksi administrasi berupa denda (SPSA); atau
4) pengenaan bea keluar (SPPBK).

Pengajuan Keberatan diajukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal, namun penyampaian
Keberatan tersebut dilakukan secara elektronik melalui Portal Pengguna Jasa Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai. Jangka waktu pengajuan keberatan di bidang kepabeanan yaitu 60 (enam puluh)
hari terhitung sejak tanggal penetapan. Jangka waktu pengajuan keberatan di bidang cukai yaitu
30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterimanya surat tagihan.

Anda mungkin juga menyukai