1 2
Gambar 35. system satu mesin dengan saluran ganda terjadi gangguan dititk F
Bila sebuah generator sedang mencatu daya ke bus infinitif mel;alui dua buah saluran (gambar
35) , adanya ganmggguan hubung siingkat ditititk F yang menyebabkan terbukanya salah satu
saluran dapat menyebabkan generator tersebut kehilangan keserempakannya. Gangguan yang
terjadi pada saluran , pembukaan pemutus pada saluran yang terganggu akam memisahlkan
gangguan tersebut dari system dan memungkinkan penyalura daya melalui saluran yang lain,
system mengalami keadaan penyeluran daya sementara terdapat saluran yang mengalami
gangguan. Seperti ditunjukkan pada gambar (2) menunjukkan criteria sama luas yang diterapkan
pada pemutusan gangguan bila daya yang dipancarkan selama gangguan sedangkan luas Ai dan
A2 adalah sama
1
Pada gambar (36) ketika gangguan terjadi pada titik F , jika gangguan di hapus pada line tersebut
secara mendadak operasi system turun mencapai titik membentuk kurva B, daya mekanik input
melebihi keluaran elektrik percepatan rotor. Sebelum kondisis ganggua daya yang dipancarkan
membentuk kurva A, selama gangguan daya tersebut adalah diperlihatkan pada kukrva B, dan
selam gangguan diperlihatkan pada kurva C.
Sudut pemutus ktitis jika 81 menyebabkan daerah arsiran A2 menunjukkan pengurangan energi
sampai lebih kecil dari daerah yang ditunjukkan terjadinya percepatan energi, sampai batas 8max
atau ditunjukkan pada titik f diberikan pada gambar (37)
P
m (8max 8
0 ) + P3max c°s 8max 2max cos
P
cos 8 = 8
0
P-P
3max 2max
2
VI.1.PENYELESAIAN STEP BY STEP KURVA AYUNAN
Jumlah perbedaan metode didapatkan untuk evaluasi numeric persamaan differensial orde kedua
pada perhitungan step-by-step untuk kenaikan kecil variabel. Metode elaborasi praktis digunakan
hanya menghitung keandalam dengan sebuah komputer. Metode step-by-step digunakan untuk
perhitungan manual yang sederhana dibanding metode perhitungan lainnya yang
direkomendasikan untuk komputer. Pada metode perhitungan manual perubahan posisi angular
rotor selama waktu interval pendek yang dihitung dengan mengambil asumsi sebagai berikut :
1. daya akselerasi Pa dihitung pada awal interval adalah konstan mulai dari pertengahan interval
sebelumnya sampai pertengahan interval tersebut.
2. kecepatan sudut beberapa interval adalah konstan pada nilai yang dihitung untuk tengah-
tengah interval tersebut.
Tidak satupun dari pengandaian ini benar sepenuhnya, karena 5 berubah terus menerus sedangkan
Pa dan ra adalah fungsi 5. Dengan bertambah kecilnya interval waktu yang ditinjau, lengkung
ayunan yang dihitung akan lebih mendekati lengkung yang sebenarnya.
3
P Diandaikan
P Sebenarnya
P
n - 2 n -1 n
a
a
Gambar 38. nilai sebenarnya dan diasumsikan dari Pa, ar, dan 5 sebagai fungsi dari
waktu
Gambar 38 diatas dapat membantu dalam membayangkan pengandaian tersebut. Daya
akselerasi dihitung untuk titik yang dilingkari pada ujung interval yang ke n- 2, n-1, dan n, yang
juga merupakan permulaan interval yang ke n-1, n dan n+1. Lengkung Pa yang berbentuk
tangga dalam gambar adalah akibat pengandaian bahwa Pa adalah konstan diantara titik tengah
interval. Demikian pula, Qr, yaitu kelebihan dari kecepatan sudut a terhadap kecepatan sudut
seremapak as, diperlihatkan sebagai suatu lengkung berbentuk tangga, yang mempunyai nilai
konstan untuk keseluruhan setiap interval, yaitu sebesar nilai yang dihitung untuk titik tengah
tersebaut diantara ordinat-ordinat n - § dan n - \
terdapat perubahan kecepatan yang disebabkan oleh daya akselerasi yang konstan.
Perubahan kecepatan adalah hasil kali dari akselerasi dan interval, kerena itu
d2 5 180f
Q
r ,n-1/2 Qr ,n-3/2 2 Dt Dt
a, n-1
(4-1)
dt H
perubahan 5 pada interval lebih menghasilkan Qr untuk interval dan waktu interval. Oleh karena
itu perubahan 5 selama interval n - 1 adalah
D5
n-1 5 n-1 5 n-2 Dtxa r ,n-3/2
(4-2)
4
dan selama interval ke n
A8 n 8-8. n-1 Atxw r ,n-1/2 (4-3)
Kurangkan persamaan 4-2 dari persamaan 4-3 dan masukkan kedalam persamaan 1 akan
menghasilkan persamaan eliminasi pada semua nilai Qr dan diperoleh
A8n = A8n-1 + k P a,n-1 (4-4)
dimana
180f (At )2
k (4-5)
H
perubahan sudut moment putar (torque angle) selama interval tertentu adalah sama dengan
perubahan sudut momen putar selama interval terdahulu ditambah daya percepatan pada
permulaan setiap interval yang baru. Penyelesaian ini berlangsung melalui interval yang cukup
banyaknya untuk memperoleh beberapa titik guna membuat grafik lengkung ayunan. Ketelitian
yang lebih besar didapatkan bila interval tersebut singkat waktunya. Interval sebesar 0.05 detik
biasanya sudah cukup memberikan hasil yang memuaskan.
Contoh soal
Sebuah generator sinkron 60Hz mempunyai konstanta inertia H=5 MJ/MVA dan reaktansi
transient direct axis X’d=0,3 pu dihubungkan langsung ke sebuah infinite bus reaktif murni
seperti yang ditunjukkan gambar 2. Reaktansi pada diagram dengan dasar sistem sama. Generator
menghasilkan daya real Pe=0,8 pu dan Q=0,074 pu. Pada tegangan infinite bus V= 1 pu.
a. Terjadi gangguan tiga phasa sementara pada akhir jaringan dititik F. ketika gangguan
dibersihkan, kedua jaringan lengkap. Tentukan sudut kritikal bersih dan waktu kritikal gangguan
bersih.
b. Terjadi gangguan tiga phasa pada tengah salah satu jaringan, gangguan dibersihkan dan
gangguan jaringan diisolasi. Tentukan sudut critical bersih.
c. Jika gangguan pada pertanyaan b dibersihkan pada 0,3 detik. Jelaskan penyelesaian numeric
persamaan swing untuk waktu 1 detik dengan menggunakan metode modifikasi euler dengan
ukuran step At=0,01 detik. Dari kurva swing tentukan kestabilan sistem.
5
d. Ulangi simulasi dan jelaskan plots swing untuk waktu kritikal clearing dan ketika gangguan
bersih dalam 0,5 detik.
Penyelesaian:
Arus ke infinite bus sebesar adalah
reaktansi transfer antara tegangan internal dan infinite bus sebelum gangguan sebagai berikut:
0,3
X = 0,3 + 0,2 + = 0,65
1
0,2
6
5c = cos -1 (0,09106) = 84,7750 = 1,45 rad
waktu kritikal bersih adalah
2H(5c -50) (2)(5)(1,45 - 0,46055)
tc rf0 Pm
1,48 rad
rf)(60)(0,8)
7
A B
X2=1,8
O’ j“
0,54 ^ 0,15
TO V=1,0
f 0,8
S = 1800 - sin 1 = 146,8380 = 2,5628 rad
v 1,4625,
sudut kritikal bersih adalah
(5 5 ) Cos 5 Cos 5
„„„ £ _ Pm max 0 + P3max max P
2max 0
cos (/„ — p-p
3 max 2 max
0,8(2,5628 - 0,46055) + 1,4625cos146,8380 - 0,65 cos26,3880
cos 5 =
1,4625 - 0,65
= -0,15356
0,15356) = 98,8340
8
c). Kurva sudut daya sebelum kejadian gangguan adalah
imx =1,8sin 5
P
Gangguan terjadi di tengah jaringan pada titik F menghasilkan rangkaian seperti gambar
2. bahwa persamaan daya akselerasi adalah Pa= 0,8 - 0,65 sin 5
Aplikasikan metode modifikasi Euler’s, diturunkan mulai langkah
dS 0
dt Amo
dAm ^(6)
(0,8 - 0,65sin 26,3880) 19,2684 rad/ sec2
dt 5
pada langkah terakhir, nilainya diperkirakan adalah
menggunakan nilai yang diperkirakan dari 5P dan Amp diturunkan pada interval akhir diperoleh
d5
dt Amf
Amc
Proses berlanjut sampai langkah terkahir sehingga t=0,3 detik ketika gangguan dibersihkan,
persamaan daya akselerasi adalah
9
Pa = 0,8 - 1,4625 sin 5
10
VI.2 Dengan Program Matlab hasilnnya adalah sebagi berikut:
Data entry:
Pm=0.8; E=1.17; V=1.0
X1=0.65;X2=1.8;X3=0.8
eacfault(Pm,E,V,X1,X2,X3)
Hasil Running Matlab:
V= 1
X3 = 0.8000
Initial power angle = 26.388 Maximum angle swing = 146.838 Critical
clearing angle = 98.834
11