DIKLAT K2 DAN K3 PADA INSTALASI TT / TET

UNTUK PELAKSANA PEKERJAAN

Keselamatan Kerja Pada

Sistem Manuver TT-TET
TUJUAN MATA PELAJARAN

SETELAH MENYELESAIKAN MATA PELAJARAN INI

PESERTA MAMPU :
MENCEGAH KECELAKAAN KERJA DALAM
MANUVER

www.pln.co.id |
TUJUAN POKOK BAHASAN

SETELAH MENYELESAIKAN POKOK BAHASAN, PESERTA MAMPU :

1. MENJELASKAN PENGERTIAN DAN TUJUAN MANUVER
2. MENYEBUTKAN PEMBERI PERINTAH DAN PELAKSANA MANUVER
3. MENJELASKAN MACAM-MACAM MANUVER
4. MENJELASKAN SOP MANUVER PEMBEBASAN DAN PEMBERIAN
TEGANGAN
5. MENGENALI BATAS WEWENANG DALAM MANUVER
6. MENJELASKAN POTENSI BAHAYA DALAM MANUVER
7. MENCEGAH KECELAKAAN DALAM MANUVER

www.pln.co.id |
MANUVER
PENGERTIAN MANUVER

PROSEDUR
SWITCHING
ADALAH SUATU PROSEDUR UNTUK MENGUBAH POSISI
JARINGAN / INSTALASI DARI :
• KONDISI TIDAK OPERASI (KELUAR DARI SISTEM) KE KONDISI
OPERASI (MASUK KEDALAM SISTEM)

DALAM MANUVER TERJADI SUATU KEGIATAN OPERASI

PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PMT/CB, PMS/DS, LBS,
PTS, FUSE ATAU BENTUK KEGIATAN LAIN DALAM
PEMUTUSAN / PENYAMBUNGAN SIRKIT LISTRIK SERTA
PEMASANGAN / PELEPASAN SISTEM PENTANAHAN /
GROUNDING LOKAL
www.pln.co.id |
TUJUAN MANUVER

UNTUK :
• KEBUTUHAN SISTEM
• KEAMANAN / KESELAMATAN PERSONIL
• KEAMANAN / KESELAMATAN INSTALASI /
PERALATAN

www.pln.co.id |
PEMBERI PERINTAH MANUVER

• DISPATCHER P3B / JCC ----------> 500 KV

• DISPATCHER UPB / ACC (REGION) ---> 150 KV, 70 KV
• DISPATCHER APD / UPD / DCC ---------> 20 KV
• PETUGAS PENGATUR DI PLN APJ / CABANG (PIKET
CABANG) -------------> JTM / JTR

www.pln.co.id |
 PELAKSANA MANUVER
• OPERATOR GI / GITET
• OPERATOR PUSAT-PUSAT PEMBANGKIT (PLTU, PLTA, PLTGU, PLTP, PLTD)
• DISPATCHER P3B / JCC , SECARA “REMOTE CONTROL“ (MENGGUNAKAN
FASILITAS SCADA)
• DISPATCHER UPB / ACC (REGION), SECARA “REMOTE CONTROL“
(MENGGUNAKAN FASILITAS SCADA)
• DISPATCHER APD / UPD / DCC, SECARA “REMOTE CONTROL“
(MENGGUNAKAN FASILITAS SCADA(
• PETUGAS MANUVER DI PLN CABANG / UJ SECARA “LOKAL” (TANPA
SCADA)

www.pln.co.id |
MACAM-MACAM MANUVER

• MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN

• MANUVER PEMBERIAN TEGANGAN
• MANUVER PEMINDAHAN BEBAN
(PINDAH REL / PINDAH PENYULANG)

www.pln.co.id |
 SOP MANUVER PEMBEBASAN DAN PEMBERIAN
TEGANGAN
REL I
REL II

KETERANGAN :
b a
a = PMS / DS REL I
b = PMS / DS REL II
c c = PMT / CB
d = PMS / DS LYNE
d
e e = PMS / DS TANAH

1. BUKA PMT
2. BUKA PMS REL
PEMBEBASAN TEGANGAN
3. BUKA PMS LYNE
4. TUTUP PMS TANAH

KETERANGAN : PENUTUPAN PMS TANAH DILAKUKAN JIKA DI UJUNG LYNE SUDAH

TIDAK ADA TEGANGAN (GUNAKAN TESTER TEGANGAN TINGGI)

www.pln.co.id |
PEMBERIAN TEGANGAN

REL I
REL II

b a KETERANGAN :
a = PMS / DS REL I
c b = PMS / DS REL II
d c = PMT / CB
e
d = PMS / DS LYNE
e = PMS / DS TANAH

1. BUKA PMS TANAH

2. TUTUP PMS LYNE
3. TUTUP PMS REL
4. TUTUP PMT

www.pln.co.id |
MANUVER PEMINDAHAN OPERASI DARI REL I KE REL II
ATAU SEBALIKNYA
TANPA PEMADAMAN

REL I
REL II

a b c d
c
URUTAN MANUVER
PEMINDAHAN KE REL II :
KOPEL
1. TUTUP PMS REL I KOPEL
KETERANGAN : f 2. TUTUP PMS REL II KOPEL
a = PMS REL I KOPEL 3. TUTUP PMT KOPEL
b = PMS REL II KOPEL 4. TUTUP PMS REL II BEBAN
c = PMS REL I BEBAN
5. BUKA PMS REL I BEBAN
d = PMS REL II BEBAN
6. BUKA PMT KOPEL
e = PMT KOPEL BEBAN
f = PMT BEBAN 7. BUKA PMS REL I KOPEL
8. BUKA PMS REL II KOPEL

REL I
REL II DENGAN PEMADAMAN

a b
KETERANGAN :
URUTAN MANUVER
a = PMS REL I
PEMINDAHAN KE REL II :
b = PMS REL II
c = PMT 1. BUKA PMT
2. BUKA PMS REL I
c 3. TUTUP PMS REL II
4. TUTUP PMT

www.pln.co.id |
MANUVER PEMBEBASAN DAN PEMBERIAN TEGANGAN
PADA SISTEM 1 1/2 CB
CONTOH MANUVER PEMBEBASAN DAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA
SUTET CIBINONG 1 (DIAMETER 1) DI GITET SAGULING (SISTEM 1 1/2
CB), PERHATIKAN GAMBAR TERLAMPIR
MANUVER PEMBEBASAN TEGANGAN
1. BUKA PMT 7 B1
2. BUKA PMS 7 B1.2
3. BUKA PMS 7 B1.1
4. BUKA PMT 7 AB.1
5. BUKA PMS 7 AB1.2
6. BUKA PMS 7 AB1.1
7. BUKA PMS LEN 189 - 1 B1
8. TUTUP PMS TANAH LEN 189E - 1 B1
9. TUTUP PMS TANAH 189E - 12 L

www.pln.co.id |
 MANUVER PEMBERIAN TEGANGAN

1. BUKA PMS TANAH 189E - 12L

2. BUKA PMS TANAH LEN 189E - 1BL
3. TUTUP PMS LEN 189 - 1 BL
4. TUTUP PMS 7 AB1.1
5. TUTUP PMS 7 B1.1
6. TUTUP PMT 7 AB1
7. TUTUP PMS 7 B1.1
8. TUTUP PMS 7 B1.1
9. TUTUP PMT 7 B1

www.pln.co.id |
BATAS WEWENANG MANUVER


WEWENANG
DISPATCHER
P3B / JCC (UBOS)

500 KV
OLTC

150 KV WEWENANG
DISPATCHER
UPB/ACC (REGION)
OLTC
70 KV 70 KV

OLTC OLTC OLTC

20 KV
WEWENANG
DISPATCHER
APD/UPD/DCC www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA MANUVER

DISEBABKAN OLEH 2 HAL

1. UNSAFE ACTION
2. UNSAFE CONDITION

www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA KARENA UNSAFE ACT

• PERINTAH MANUVER KURANG JELAS / TIDAK

DIMENGERTI OLEH PELAKSANA MANUVER
(OPERATOR)
• SALAH MELAKSANAKAN PERINTAH
• MELAKSANAKAN MANUVER TIDAK SESUAI
PROSEDUR / SOP

www.pln.co.id |
 POTENSI BAHAYA KARENA UNSAFE CONDITION

• ADANYA TEGANGAN / ARUS LISTRIK YANG BERBAHAYA (TR, TM, TT, TET)
• KEMUNGKINAN TIMBULNYA LEDAKKAN / KEBAKARAN PADA PERALATAN
(PMT, PMS, CT, PT, LBS, PTS, DAN SEBAGAINYA)
• ADANYA SEMBURAN MINYAK PANAS DARI PMT YANG MENGGUNAKAN
MINYAK, JIKA PMT TERSEBUT MELEDAK
• ADANYA PERALATAN / INSTALASI YANG KONDISINYA KURANG BAIK
• SISTEM PENERANGAN YANG KURANG BAIK
• CUACA BURUK (HUJAN LEBAT, BANYAK PETIR, ANGIN KENCANG DAN
SEBAGAINYA)
• PERALATAN KOMUNIKASI YANG KURANG BAIK

www.pln.co.id |
 PENCEGAHAN KECELAKAAN DALAM MANUVER

POTENSI BAHAYA DALAM

MENGANTISIPASI
MANUVER

ANTISIPASI TERHADAP :
• SIKAP / PERILAKU PERSONIL
• KONDISI / KEADAAN INSTALASI /
PERALATAN

www.pln.co.id |
PEMBALUT
1. PENGERTIAN
PEMBALUT / VERBANDLE ADALAH BAHAN DARI KAIN KELIHATANNYA TIPIS,
SIFATNYA LEMAS DAN KEADAANNYA KUAT
2. TUJUAN MEMBALU
a. MENGURANGI RESIKO KERUSAKAN JARINGAN YANG TELAH ADA SEHINGGA
MENCEGAH MAUT
b. MENGURANGI RASA NYERI / SAKIT
c. MENCEGAH CACAT DAN INFEKSI

3. MACAM PEMBALUT
a. PEMBALUT SEGITIGA
- SEGITIGA SAMA KAKI
- CARA PLATENGA
- CARA FUNDA
b. PEMBALUT PLESTER
c. PEMBALUT PITA / GULUNG
d. PEMBALUT CEPAT

www.pln.co.id |
4. INDIKASI PEMBALUT
a. GUNA PEMBALUT :
• UNTUK MENUTUP LUKA SUPAYA JANGAN KENA CAHAYA DEBU / KOTORAN
• UNTUK MENEKAN, MENARIK, MENAHAN MENUNJANG, MENGUNCI DAN UNTUK
INUNOBILASI (AGAR ANGGOTA TUBUH TIDAK BERGERAK)
b. INDIKASI PEMBALUT
MENGHENTIKAN PERDARAHAN, MELINDUNGI BAKTERI/KUMAN PADA .
LUKA MENGURANGI RASA NYERI PADALUKA
c. ANGGOTA TUBUH YANG AKAN DIBALUT DAPAT :
• BERBENTUK BUNDAR YAITU KEPALA
• BERBENTUK BULAT PANJANG, HAMPIR SAMA BESAR UJUNG DAN PANGKALNYA
YAITU : LEHER, BADAN, LENGAN ATAS DAN JARI TANGAN
• BERBENTUK BULAT PANJANG TAPI LONJONG, ARTINYA KECIL KE UJUNG , BESAR
KE PANGKAL YAITU : LENGAN BAWAH DAN BETIS
• BENTUKNYA TIDAK KARUAN DAN TIDAK SAMA PULA BENTUKNYA SATU SAMA
LAINNYA :
UMPAMANYA : SENDI BAHU TIDAK SAMA BENTUKNYA DENGAN SENDI SIKU, DAN
SENDI PANGKAL TIDAK SAMA BENTUKNYA DENGAN SENDI LUTUT.

www.pln.co.id |
LUKA

a. LUKA MEMAR :
1. BERSIHKAN KULIT SEKITAR LUKA
2. KOMPRES ES
3. SETELAH 24 JAM BERI KOMPRES PANAS DAN DINGIN BERGANTIAN
b. LUKA IRIS :
1. BERSIHKAN LUKA DENGAN AIR BERSIH / OBAT ANTI SEPTIK
2. LEKATKAN LUKA DENGAN PLESTER YANG DIGUNTING BAGIAN TENGAHNYA (PLESTER KUPU-KUPU)
c. LUKA ROBEK :
1. PRINSIP PERTOLONGAN SAMA DENGAN LUKA LECET
d. LUKA TUSUK ;
1. BILA MASIH ADA BENDA YANG MENEMPEL PADA LUKA JANGAN DICABUT
2. LUKA DITUTUP DENGAN KASA ATAU KAIN STERIL
3. DIBAWA KE RUMAH SAKIT
e. LUKA TEMBAK ;
1. TUTUP LUKA DENGAN KASA STERIL
2. BALUT DAN BERI PLESTER
3. SEGERA BAWA KE RUMAH SAKIT

www.pln.co.id |
TINGKATAN LUKA BAKAR
1. LUKA BAKAR TINGKAT I
KEDALAM LUKA BAKAR :
- HANYA TERKENA LAPISAN KULIT ARI
TANDA DAN GEJALA ;
- KULIT KEMERAHAN, RASA NYERI, BENGKAK
2. LUKA BAKAR II :
KEDALAM LUKA BAKAR :
- LAPISAN KULITA ARI DAN JANGGAT
TANDA DAN GEJALA :
- KULIT SANGAT MERAH RASA NYERI DAN BENGKAK GELEMBUNG BERISI CAIRAN KUNING
3. LUKA BAKAR TINGKAT III :
KEDALAM LUKA BAKAR :
- SAMPAI LAPISAN BAWAH KULIT, BAHKAN DAPAT SAMPAI KE OTOT DAN TULANG
TANDA DAN GEJALA :
- KULIT WARNA HITAM KEPUTIH-PUTIHAN
- SYOK

www.pln.co.id |
 AKIBAT LUKA BAKAR

1. GUGAT / SHOCK (NYERI HEBAT/ DEHIDRASI)

2. INFEKSI
3. CACAT(KONTRAKTUR)
4. GANGGUAN ESTETIS

PRIORITAS PERTOLONGAN :
1. LUKA BAKAR AKIBAT KESUKARAN NAPAS
2. LUKA BAKAR DAERAH MUKA / LEHER
3. LUKA BAKAR DENGAN KORBAN TIDAK SADAR
4. LUKA BAKAR DENGAN SYOK (GUGAT)

PENGGOLONGAN PROSENTASE LUKA BAKAR :

1. LUKA < 15 %  KATAGORI RINGAN
(KORBAN TIDAK PERLU DIRAWAT DI RUMAH SAKIT)
2. LUAS 15 - 25%  KATAGORI DI RUMAH SAKIT
(KORBAN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT)
3. LUAS > 25%  KAAGORI BERAT
(HARUS DIRAWAT DI RUMAH SAKIT)

www.pln.co.id |
 LUAS PERMUKAAN LUKA BAKAR

“ RULE OF LINE “
1. LUAS PERMUKAAN SELURUH KEPALA
2. LUAS PERMUKAAN LENGAN - TELAPAK TANGAN (KANAN)
3. LUAS PERMUKAAN LENGAN - TELAPAK TANGAN (KIRI)
4. LUAS PERMUKAAN DADA
5. LUAS PERMUKAAN PERUT
6. LUAS PERMUKAAN PUNGGUNG
7. LUAS PERMUKAAN PINGGANG
8. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN DEPAN (KANAN)
9. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN DEPAN (KIRI)
10. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN BELAKANG (KANAN)
11. LUAS PERMUKAAN TUNGKAI BAGIAN BELAKANG (KIRI)
12. LUAS DAERAH KEMALUAN

www.pln.co.id |
DENYUT NADI
(DENYUT NADI PER MENIT, SAAT ISTIRAHAT)

60 - 80 60 - 80 NORMAL
DEWASA 100 + CEPAT
< 60 < 60 LAMBAT
60 - 80 120 - 150 NORMAL
BAYI > 150 CEPAT
< 60 <120 LAMBAT
60 - 80 80 - 150 NORMAL
ANAK (1-5 TH) >150 CEPAT
< 60 < 80 LAMBAT
60 - 80 60 - 120 NORMAL
ANAK (5-12 TH) >120 CEPAT
< 60 < 60 LAMBAT

www.pln.co.id |
TINGKAT PERNAPASAN
(PERNAPASAN PER MENIT, SAAT ISTIRAHAT)

60 - 80 12 - 20 NORMAL
DEWASA >30 AMAT SERIUS
< 60 < 12 AMAT SERIUS

BAYI 30-70 PADA 30 - 70 NORMAL (> 60 CEPAT, < 35

KELAHIRAN 30 PADA 6 LAMBAT )
> 70
BULAN AMAT SERIUS AMAT
< 60 <30 SERIUS
60 - 80 25 - 28 NORMAL
ANAK (1-5 TH) >44 AMAT SERIUS
< 60 < 20 AMATSERIUS
60 - 80 20 - 24 NORMAL
ANAK (5-12 TH) >36 AMAT SERIUS
< 60 < 16 AMAT SERIUS

www.pln.co.id |
GANGGUAN YANG DIHADAPI

A. GANGGUAN UMUM :
GANGGUAN YANG MEPENGARUHI KEADAAN UMUM,
DAN DAPAT MENYEBABKAN MAUT.

B. MACAM GANGGUAN UMUM :

1. GANGGUAN KESADARAN
2. GANGGUAN PERNAPASAN
3. GANGGUAN PEREDARAN DARAH

www.pln.co.id |
RJP ( RESUSITASI JANTUNG PARU)

K BANTUAN PERNAPASAN DAN PENEKANAN JANTUNG DARI LUAR YANG DIBERIKAN

KEPADA KORBAN DIMANA GERAK PERNAPASAN DAN DENYUT NADI TELAH TERHENTI.
METODE RESUSITASI JANTUNG PARU :
FASE I BANTUAN HIDUP DASAR:
A. AIRWAY CONTROL : PENGUASAAN JALAN NAPAS
B.BREATHING SUPPORT : VENTILASI BUATAN DAN OKSIGENISASI PARU DARURAT.
C.CIRCULATION SUPPORT : PENGENALAN ADA TIDAKNYA DENYUT NADI.
FASE II BANTUAN HIDUP LANJUT ;
D. DRUGS AND FLUIDS : PEMBERIAN OBAT DAN CAIRAN
E. ELECTRO CARDIOGRAPHY : CONTROL FAAL JANTUNG HENTI JANTUNG :
F. FIBRILLATION TREATMENT : TERAPI FIBRILLASI (URAT)
K KAPAN SAJA
FASE III BANTUAN HIDUP JANGKA LAMA : K SIAPA SAJA
G. GAUGING : PENENTUAN TERAPI
K DIMANA SAJA
H. HUMAN MENTATION : RESUSITASI OTAK
I. INTENSIVE CARE : PENGELOLAAN INTENSIF. RESUSITASI JANTUNG PARU

www.pln.co.id |
PENATA LAKSANAAN

A. AIRWAY CONTROL : (PENGUASAAN JALAN NAFAS)

B. BREATHING SUPPORT : (BANTUAN PERNAPASAN)
C. CIRCULATION SUPPORT : (BANTUAN SIRKULASI)

K BANTUAN HIDUP DASAR

K OKSIGENASI DARURAT

www.pln.co.id |
BREATHING SUPPORT

NILAI  ADA NAFAS / TIDAK

K DADA / PERUT NAIK - TURUN
K SUARA ALIRAN UDARA
K HEMBUSAN UDARA

TIDAK ADA NAFAS ( APNEU)

PERNAPASAN BUATAN
- MULUT KE MULUT
- MULUT KE HIDUNG

PENGEMBANGAN DADA

www.pln.co.id |
CIRCULATION SUPPORT

HENTI JANTUNG :
30 DETIK  HILANG KESADARAN
60 DETIK  HENTI NAPAS (APNEU)

RESUSITASI JANTUNG PARU
- PERNAPASAN BUATAN
- BANTUAN SIRKULASI

1 PENOLONG
2 PENOLONG

MEMBANGKITKAN SIRKULASI

www.pln.co.id |
TANDA - TANDA KEBERHASILAN RJP

KULIT, BIRU  MERAH

- KULIT > HANGAT
- NAFAS SPONTAN + ADEKUAT
- DENYUT NADI (+)
- PUPIL MENGECIL, REFLEKS (+)

KOMPLIKASI ;
- PATAH TULANG IGA
- UDARA DALAM RONGGA DADA
- UDARA DALAM RONGGA PERUT
- KERUSAKAN PARU - PARU
- KERUSAKAN SYARAT TEPI, PUSAT

www.pln.co.id |
PENGHENTIAN RESUSITASI

PERTIMBANGAN :
- KEADAAN UMUM PENDERITA
- BENAR / TIDAK RESUSITASI

MENGETAHUI ARTI KEMATIAN

 MATI KLINIS
 MATI OTAK
- MATI BIOLOGIS
- MATI SOSIAL

www.pln.co.id |
TERIMA
KASIH