Anda di halaman 1dari 4

TEUKU RAFLY AZIS

NIM : 1624301070 / 3C TKI

HYSYS ?
Aspen HYSYS merupakan salah simulator yang dikeluarkan oleh AspenTech dan telah
digunakan di berbagai industri seperti petrokimia, minyak dan gas, serta kimia. Di Indonesia, Aspen
HYSYS merupakan simulator yang paling popular di kalangan universitas. Aspen HYSYS terdiri
dari dua bagian penting yakni Fluid Package dan Flowsheet. Fluid Package merupakan kombinasi
dari komponen (contoh: metana, etilen glikol, dan air) yang akan digunakan dalam simulasi dan
property package.

Property Package + Komponen = Fluid Package

Property package merupakan salah satu hal yang mendasar dalam sebuah simulasi. Property package
berperan untuk merepresentasikan perilaku komponen dan interaksi antara komponen. Pemilihan
property package yang sesuai merupakan hal krusial dalam sebuah simulasi. Ketidaksesuain
pemilihan property package dapat mengakibatkan hasil simulasi yang lemah akurasinya atau bahkan
membuat kita tidak bisa menjalankan simulasi. Property package adalah kumpulan metode khusus
untuk menghitung sifat-sifat komponen dan nilai-nilai parameter dalam simulasi.

Secara umum, ada beberapa tipe property package:

1. Equations of State (EOS)

Model EOS adalah model yang sangat cocok untuk memprediksi sifat-sifat dari kebanyakan
fluida hidrokarbon di berbagai kondisi operasi. Aplikasi dari model ini fokus pada komponen-
komponen non-polar atau sedikit polar. Contoh-contoh dari metode EOS adalah sebagai
berikut:

a. BWRS
Model ini biasanya digunakan untuk proses kompresi. Model khusus digunakan untuk
komponen fase gas yang memiliki kerumitan termodinamika yang terjadi selama kompresi.

b. GCEOS
Model ini memungkinkan untuk mendefinisikan dan menerapkan cubic equation umum
buatan kita sendiri termasuk aturan pencampuran (mixing rules) dan translasi volume (volume
translation).

c. Glycol PPkg
Glycol property package menggunakan TST (Twu-Sim-Tassone) EOS untuk menentukan
perilaku fasa (phase behavior) lebih akurat dan konsisten untuk campuran TEG dan air.

d. Peng-Robinson
Model ini sangat ideal untuk perhitungan VLE serta menghitung densitas liquid untuk sistem
hidrokarbon. Beberapa penambahan untuk model PR dibuat untuk memperluas jangkauan
penerapan dan untuk meningkatkan prediksi untuk beberapa sistem non-ideal. Namun, dalam
situasi di mana sistem yang sangat non-ideal yang ditemui, penggunaan Activity Models lebih
disarankan.

Pemilihan EOS
EOS atau biasa disebut persamaan keadaan adalah persamaan termodinamika yang
menerangkan bagaimana hubungan antara tekanan, temperatur dan volume dari suatu komponen
tunggal atau komponen jamak yang diformulasikan dalam bentuk matematis.

Bentuk persamaan keadaan ini bermacam-macam bentuk matematisnya. Persamaan keadaan


yang paling sederhana yang kita kenal semenjak jaman sekolah pake seragam itu PV = nRT yang
dicetuskan oleh Émile Clapeyron (1834) dengan menurunkan hukum Boyle dan hukum Charles.
Persamaan keadaan juga bisa diturunkan dari teori kinetika yang dicetuskan secara sendiri-sendiri
oleh August Krönig (1856) and Rudolf Clausius (1857).

Secara umum pemilihan EOS seperti yang diperikan dalam buku Coulson & Richardson’s
yang berjudul “Chemical Engineering Design Vol. 6” di halaman 352 terdapat suatu karta alir untuk
memilih EOS yang sesuai berdasarkan komponen yang akan kita simulasikan ini :

APLIKASI EOS DALAM BIDANG INDUSTRI

1. Aplikasi Minyak, Gas dan Petrokimia

Berdasarkan informasi dari pengembang Hysys, EOS Peng-Robinson adalah yang


direkomendasikan untuk dipakai dalam aplikasi minyak, gas dan petrokimia, .

2. Aplikasi Selain Minyak, Gas dan Petrokimiia.


Selain itu dari pengembang Hysys sendiri mempunyai tabel yang mentabulasikan kesesuaian
property method terhadap aplikasi selain migas dan petrokimia sbb.

Mengapa Peng-Robinson?

Persamaan keadaan PR ini telah dimutakhirkan sedemikian rupa sehingga kalkulasi


kesetimbangan fasa bisa mempunyai keberlakuan untuk sistem temperatur rendah kriogenik sampai
temperatur tinggi dan tekanan tinggi di sistem reservoir.Ini dia rentang kondisi keberlakuan dari EOS
PR dan SRK.

PERSAMAAN KEADAAN PENG-ROBINSON

Peng & Robinson (1976): mengusulkan persamaan yang lebih baik untuk memenuhi tujuan-
tujuan:

1. Parameter-parameter yang ada harus dapat dinyatakan dalam sifat kritis dan faktor asentrik.

2. Model harus bisa memprediksi berbagai macam property di sekitar titik kritis, terutama untuk
perhitungan faktor kompresibilitas dan density cairan.

3. Mixing rule harus menggunakan satu binary interaction parameter yang tidak tergantung
pada T, P, dan komposisi.

4. Persamaan harus berlaku untuk semua perhitungan semua property dalam proses natural gas.

Bentuk Persamaan Peng-Robinson :

RT a
P  2
V  b V  2bV  b 2
R 2 Tc2
a  0,45724
Pc

R Tc
b  0,07780
Pc

  1  0,37464  1,54226   0,2699  2 1  Tr0,5  


2

T
Tr 
Tc

Bentuk kubik (dalam Z) dari persamaan Peng-Robinson :

  
Z 3  1  B Z 2  A  2B  3B 2 Z  AB  B 2  B 3  0 
dengan :
 Pr
A  a
Tr2

Pr
B  b
Tr

Anda mungkin juga menyukai