Anda di halaman 1dari 59

Persamaan keadaan (EOS) adalah persamaan yang

menggambarkan keadaan dari suatu sistem pada


kondisi fisik tertentu. Biasanya keadaan ini
digambarkan melalui variable-variabel yang dapat
diukur secara langsung (P-V-T)
Ada beberapa macam EOS diantaranya:
1. EOS Gas Ideal (paling sederhana dan terkenal)
2. Persamaan Virial
3. EOS Kubik
a. EOS Van der Walls (VDW)
b. EOS Redlich-Kwong (RK)
c. EOS Soave-Redlich-Kwong (SRK)
d. EOS Peng-Robinson (PR)
4. dll

PV = RT

Asumsi:
Molekul/atom gas identik dan
tidak menempati ruang (asumsi
volume atom sgt kecil,shg dapat
diabaikan).
Tidak ada gaya antar molekul

Molekul/atom penyusunnya
menabrak dinding wadah
dengan tabrakan yang elastis
sempurna

R=gas constant:

R = 83,14 cm3 bar mol1 K1


-1

-1

Cukup akurat utk tekanan rendah


(P < 1,5 bar)

Hukum gas ideal jika gas sudah


mendekati keadaan cair

Kelakuan gas ideal pada T konstant (PV=RT=constant)


25,0

P (bar)

20,0

15,0

10,0

5,0

0,0
0

50

100

150

V (l/mol)

200

250

300

P
D
liquid
liquid + vapor
C

dew point
B
vapor

bubble point
A
V

Ada Perbedaan antara gas ideal dan gas real/nyata

Perlu faktor koreksi untuk membandingkan


Gas nyata dan gas ideal

Faktor koreksi = Z (Copressilbility factor)

Definisi compressibility factor

Persamaan keadaan gas nyata

Vreal
Z
Videal
PV ZRT

Z PV / RT
Persamaan keadaan gas ideal (z=1)

PV RT

PERSAMAAN VIRIAL (expansi Z)


Merupakan persamaan keadaan yang diperoleh
dengan expansi Z melalui pendekatan
polinomial
y = a + bx + c x^2 + d x^3 + ....
Bentuknya:

B C D
Z 1 2 3 ...
V V V
dgn B, C, D....disebut koefisien virial. Setiap
senyawa memiliki nilai koef virial sendiri-sendiri

Bagaimana terbentuknya persamaan virial ini?


Contoh kurva P vs V untuk Steam isotermal 200C
P (bar)

V (m3/kg)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

2.1724
1.0805
0.7164
0.5343
0.4250
0.3521
0.3000
0.2609
0.2304
0.2060
0.1860
0.1693
0.1552
0.1430
0.1325

terlihat: P >> V << dan sebaliknya

16
14

P (bar)

12
10
8

6
4
2
0
0,0

0,5

1,0

1,5

V (m3/kg)

2,0

2,5

Pendekatan polinomial
2,2

2,15

PV

2,1

2,05

PV = -0,0002P2 - 0,0108P + 2,1831


R = 1
1,95
0

10

12

14

16

Pada contoh di atas:


PV = 2.1831 -0.0108P 0.0002 P2
Secara umum membentuk pola:

PV = a + bP + cP2 +
Jika semua suku dibagi a maka:

PV/a = 1 + (b/a) P + (c/a) P2 + . . . )


Jika b/a=B
c/a= C, dst, maka
PV/a = 1 + BP + CP2 + . . .
atau PV = a (1 + BP + CP2 + . . . )
Utk kasus ini a = RT, maka: PV = RT (1 + BP + CP2 + . . . )
Maka:

PV
2
Z
1 B' P C ' P
RT

PV
2
Z
1 B' P C ' P
RT
Pada T konstant maka PV=c , shg P= c/V, maka:

B ' c C ' (c ^ 2 ) D ' (c ^3)


Z 1

...
2
3
V
V
V
B C
D
Z 1 2 3 ...
V V
V
Ini disebut persamaan virial, dgn B, C, D....disebut
koefisien virial. Setiap senyawa memiliki nilai koef
virial sendiri-sendiri yg diperoleh dari hasil

Persamaan virial 2 suku


B C
D
Z 1 2 3 ...
V V
V

2 suku:

B
Z 1
V

Disini B/V merupakan faktor koreksi thd gas ideal,


shg V disini adalah volume gas ideal sbg basis
hitung, dimana 1/V = P/RT, membentuk:

PV
B
BP
Z
1 1
RT
V
RT

CONTOH SOAL 3.7


Diketahui koefisien virial untuk uap isopropanol pada
200C:
B = 388 cm3 mol1
C = 26.000 cm6 mol2

Hitung Z dan V dari uap isopropanol pada 200C dan


10 bar dengan menggunakan persamaan sbb.:
a) Persamaan keadaan gas ideal
b) Persamaan keadaan virial dengan 2 suku
RT
B
c) Untuk virial 2 suku, buktikan bahwa V
P

dan gunakan pers tsb utk hitung V dan Z


d) Persamaan keadaan virial dengan 3 suku

PENYELESAIAN
T = 200C = 473,15K
R = 83,14 cm3 bar mol1 K1
a) Persamaan gas ideal
Z=1

RT 83,14 473,15
V

3.934 cm3 mol 1


P
10

b) Persamaan virial 2 suku

388 10
PV
BP
Z
1
1
0 ,9014
83,14 473,15
RT
RT
ZRT 0 ,9014 83,14 473,15
V

3.546 cm3 mol1


P
10

c) Buktikan bahwa: V RT B
P

jawab:
PV
B
BP
Z
1
1
RT
V
RT

PV
BP
1
RT
RT

Bila semua suku dikalikan dgn RT/P maka:

RT
B
P

terbukti
Shg dpt dihitung V dan Z melalui rumus ini:
83,14 473,15
RT
V
B
388 3.546 cm3 mol 1
P
10

10 3.546
PV
Z

0 ,9014
RT 83,14 473,15

d) Persamaan virial 3 suku

PV
B C
Z
1 2
RT
V V
RT
B C
V
1 2
P V V
Persamaan diselesaikan secara iteratif.

RT
B
C
1
Vi
2
P
Vi 1 Vi 1

Iterasi 1:

RT
B C
1 2
V1
P V0 V0

Sebagai tebakan awal digunakan V0 = Vgas ideal = RT/P = 3.934

388 26.000

V1 3.934 1

2 3.539
3.934 3.934
Iterasi 2:

RT
B C
1 2
V2
P V1 V1

388 26.000

V2 3.934 1

3.495
2
3.539 3.539

Iterasi diteruskan sampai selisih antara Vi Vi-1


sangat kecil, atau:
Vi Vi 1
10 4
Vi

Setelah iterasi ke 5 diperoleh hasil (PR):


V = 3.488 cm3 mol1

PV
Z
RT
Z = 0,8866

EOS Van der Waals (EOS VDW)


Terobosan baru
terhadap pers.
gas ideal

Van der Waals (1873):


pengusul pertama
persamaan keadaan kubik

Molekul dipandang sebagai partikel yang memiliki


volume. Sehingga V dikoreksi dgn volume total
molekul (b) V diganti dengan (V b)
Pada jarak tertentu molekul saling berinteraksi
adanya penambahan P, laluP diganti dengan (P + a/V2)

P a V b RT

2
V

Bila a dan b = 0
maka kembali mjd
pers. Gas ideal

Constants of Van der Waals Equation


Nilai a dan b ditentukan dgn merujuk pd titik kritis

Persamaan Van der Waals (VDW) pada keadaan kritis


:

p = pc , T =Tc , V=Vc
maka harga :

Pembuktiannya adalah sbb:

26

V b RT
P

2
V

a
RT
P 2
V b
V
RT
a
P
2
V b V
Pada kondisi kritikalitas berlaku
(lht diagram P-V kuliah minggu sebelumnya):
2

0
, Pc

P
0

V Tc ,Pc

2P
2
0
V Tc ,Pc

RT
a
P
2
V b V

Derivat parsial pertama dari P terhadap V

RT
2a
P
3


2
V T
V b V
Derivat parsial kedua dari P terhadap V

2P
2RT
6a

4
2
3
V
V T V b

Pada titik kritis, kedua derivat sama dengan nol:

RTc

Vc

6a
0
4
Vc

2RTc

Vc

2a
3 0
Vc

T = Tc
P = Pc
V = Vc
Z = Zc

2
P P
0

2
V V T ,P

Diselesaikan satu per satu,


maka diperoleh

9
a R Tc Vc
8

1
b Vc
3

Namun karena pengukuran Pc dan Tc


lebih akurat dari Vc, maka a dan b
Biasanya ditulis dalam term Pc dan Tc, maka:

9
a R Tc Vc
8
Disubtitusi ke
Diperoleh:

1
b Vc
3
a

P 2 V b RT
V

2
c

27 R T
a
64 Pc

1 R Tc
b
8 Pc

Nilai konstanta a dan b pada persaman


Van Der Walls utk beberapa senyawa

Mengapa disebut persamaan kubik?


Jawab: Karena dapat membentuk pers V pangkat 3:
RT 2 a
ab

V b
0
V V
P
P

P
3

Bukti:

RT
a Samakan penyebut
P
2
V b V ruas kanan, mjd:

RTV a V b
P
V 2 V b
2

Lalu semua suku dikalikan dengan V2 (V b):


PV2 (V b) = RTV2 a (V b)

RT 2 a
ab

V b V V 0
P
P

P
Ini bentuk kubik dgn 3 akar V yg memenuhi
3

AKAR-AKAR V PERSAMAAN KUBIK


0.006

0.004

V1
0.002

f(V)

V3

V2

0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

-0.002

-0.004

-0.006

Vliq

Vvap
V (L/mol)

0.5

RT 2 a
ab

V b V V 0
P
P

P
3

Jika dikalikan dengan (P/RT)3 maka dapat dibuat dlm term


Kompresibiliti faktor (Z):
2
bP
aP
abP

3
2
Z 1
Z 2 2 Z
3 0
RT
RT

R T
Z 3 1 B Z 2 AZ AB 0
2 2

aP
R Tc P
Pr Utk EOS VDW:
dgn:
2 2 a 2
A 2 2 a
a 27 / 64
Pc R T
RT
Tr

b 1 / 8
bP
RTc P
Pr
b
B
b
RT
Pc RT
Tr
dgn Pr=P/Pc = tekanan tereduksi & Tr=T/Tc=suhu tereduksi

Pada Tr tertentu senyawa-senyawa membentuk kurva:


(Teori corresponding state/teori keadaan berhubungan)

Pada Pr 0, gas-gas menyerupai sifat gas ideal (z 1)

Redlich & Kwong (1949) mengusulkan pengembangan


lebih lanjut EOS VDW untuk prediksi sifat-sifat substansi
murni relatif thd kondisi kritisnya. EOS VDW:
RT

a
P
2
V b V

EOS-RK:

RT
a
P

V b V V b
R2 Tc2
a 0,42748
Pc

R Tc
b 0,08662
Pc

EOS-RK ini cukup akurat untuk prediksi sifat-sifat gas


pada kondisi:
or

1 2
Tr

1
Pr Tr
2

Nilai a dan b pada EOS RK utk beberapa senyawa:

Soave (1972)mengusulkan perbaikan pers. RK (nilai berbeda)

RT
a
P

V b V V b

R2 Tc2
a 0,42748
Pc

b 0,08662

1 0,48508 1,55171 0,15613

Khusus untuk H2 :

1
1,202 exp 0,30288Tr
2

Tr0 ,5

R Tc
Pc

=Faktor asentrik, merupakan ukuran non-sphericity


(acentricity) dari suatu molekul, dan didefinisikan sebagai:

1 log P

sat
r
Tr=0,7

Prsat

P sat

Pc

pada Tr = 0,7

P(sat)=Tekanan uap jenuh


(kualitas uap 100%)

Sama halnya dgn EOS SRK, EOS Peng-Robinson memiliki


akurasi tinggi untuk perhitungan kasus kesetimbangan
uap-cair.
Peng & Robinson (1976): mengusulkan persamaan yang
lebih baik untuk memenuhi tujuan-tujuan:
1. Parameter-parameter yang ada harus dapat dinyatakan
dalam sifat kritis dan faktor asentrik.
2. Model harus bisa memprediksi berbagai macam property
di sekitar titik kritis, terutama untuk perhitungan faktor
kompresibilitas dan density cairan.
3. Persamaan harus berlaku untuk perhitungan semua
property dalam natural gas.

EOS-SRK:

EOS - PR:

RT
a
P

V b V V b

RT
a
P
2
V b V 2bV b2
R 2 Tc2
a 0,45724
Pc

R Tc
b 0,07780
Pc

1 0,37464 1,54226 0,2699

(12)

1 T
0 ,5
r

VDW

RK

RT
a
P
2
V b V

RT
a
P

V b V V b

SRK

PR

RT
a
P

V b V V b

RT
a
P
2
V b V 2bV b2

RT
a
(13)
P

V b V 0 ,414b V 2,414b

RT
a
P

V b V b V b

R2 Tc2
a a
Pc
R Tc
b b
Pc

RINGKASAN PARAMETER UNTUK PERSAMAAN KUBIK

PERS.

VDW

27/64

1/8

RK

RK

0,42748

0,08664

SRK

SRK

0,42748

0,08664

PR

PR

1 + 2

1 - 2

0,45724

0,07779

RK Tr1 2

SRK 1 0,48508 1,55171 0,15613

2
0 ,5 2
PR 1 0,37464 1,54226 0,2699 1 Tr
2

1 log P

sat
r
Tr=0,7

0 ,5
1 Tr

MENENTUKAN VOLUME GAS DAN LIQUID


DENGAN PERSAMAAN KUBIK

AKAR-AKAR V PERSAMAAN KUBIK

RT 2 a
ab

V b
0
V V
P
P

P
3

0.006

0.004

V1

f(V)

0.002

V3

V2

0
0

0.1

0.2

0.3

0.4

-0.002

-0.004

-0.006

Vliq

Vvap
V (L/mol)

0.5

AKAR TERBESAR PERSAMAAN KUBIK (Vgas)


RT
a
P

V b V b V b
a V b
P V b RT
V b V b

V b
RT a
V b

P
P V b V b
V b
RT
a
V
b
P
P V b V b

(14)

Persamaan di atas diselesaikan secara numerik, dengan


tebakan awal V0 = RT/P
Iterasi 1:

V0 b
RT
a
V1 b
P
P V0 b V0 b

Iterasi 2:

V1 b
RT
a
V2 b
P
P V1 b V1 b

Iterasi i:

Vi1 b
RT
a
Vi b
P
P Vi1 b Vi1 b

Iterasi
dihentikan
jika:

Vi Vi1
e
VToleransi
Vi

AKAR TERKECIL PERSAMAAN KUBIK (Vliquid)

V b
RT
a
V b
P
P V b V b

V b
RT
a
V b
P
P V b V b

VP RT bP
a
V b

P
P V b V b

RT bP VP V b V b a V b
RT bP VP

V b V b V b
a

Catt: Pencarian akar persamaan dgn teknik iterasi numeris akan


menemukan akar yg berbeda bila persamaan awal
yg digunakan berbeda

Persamaan di atas diselesaikan secara iterasi numerik,


dengan tebakan awal V0 = b
Iterasi 1:

RT bP V0P

V1 b V0 b V0 b
a

Iterasi 2:

RT bP V1P

V2 b V1 b V1 b
a

Iterasi i:

RT bP Vi1 P

Vi b Vi1 b Vi1 b
a

Vi Vi1
VToleransi
Iterasi dihentikan jika: e
Vi

Tekanan uap n-butana pada 350 K adalah 9,4573 bar.


Hitung volume molar (Vol molar adalah vol dibagi
massa atau mol) untuk:
a. Uap jenuh
b. Cair jenuh
dengan menggunakan persamaan EOS - RK

Untuk n-butana:
Tc = 425,1 K

Tr = 0,8233

Pc = 37,96 bar

Pr = 0,2491

R = 0,083145 L bar mol-1 K-1

R2 Tc2
a 0,42748
Pc

b 0,08662

R Tc
Pc

0 ,5
Tr

0 ,42748 0 ,083145 2 425,12

37,96

14 ,068

0,08662 0,083145 425,1 0,0807

0,8233

37,96

0 ,5

1,1021

a. UAP JENUH

V0 b
RT
a
V1 b
P
P V0 b V0 b
RT
a V0 b
V1 b
P
P V0 V0 b

Tebakan awal:

RT 0 ,083145 350
V0

3,0771
P
9,4573
RT
a V0 b
V1 b
P
P V0 V0 b
Iterasi 1:

V1 3,0771 0 ,0807
14 ,068 1,1021 3,0771 0 ,0807

9,4573
3,0771 3,0771 0 ,0807
= 2,6522 L/mol
3,0771 2,6522
error
1,60 10 1
2,6522

Iterasi 2:

V2 3,0771 0 ,0807
14 ,068 1,1021 2,6522 0 ,0807

9,4573
2,6522 2,6522 0 ,0807
= 2,5762 L/mol

2,6522 2,5762
error
2,95 10 2
2,5762
Pada iterasi ke 6 : Vuap = 2,5556 L/mol
PR buktikan !

b. CAIR JENUH

RT bP V0P

V1 b V0 b V0 b
a

Tebakan awal: V0 = b = 0,0807 L mol-1

i
0
1
2
3

16
Vliq = 0,1333 L/mol
PR buktikan !

Vi
0,0807
0,1051
0,1171
0,1237

0,1333

error
2,33E-01
1,02E-01
5,31E-02

8,87E-05

PR. 1.
Buktikan bahwa EOS RK dapat dibentuk ke dalam
kompresibility faktor (Z):

Z 3 Z 2 A B B2 Z AB 0
dengan:

Pr
A a 2.5
Tr
Pr
B b
Tr

PR. 2.
Buktikan bentuk kubik (dalam Z) dari
persamaan SRK:

Z Z
3

A B B Z AB 0

dengan:

A a

Pr
2
Tr

Pr
B b
Tr

PR. 3.
Buktikan bentuk kubik (dalam Z) dari persamaan PR:

Z 3 1 B Z 2 A 2B 3B2 Z AB B2 B3 0
dengan:

A a

Pr
2
Tr

Pr
B b
Tr

Anda mungkin juga menyukai