Anda di halaman 1dari 11

MIKROBIOLOGI PADA LINGKUNGAN

OLEH
TEUKU RAFLY A ZIS
NIM : 1624301070

P R O G R A M S T U D I T E K N O L O G I R E K AYA S A K I M I A I N D U S T R I
JURUSAN TEKNIK KIMIA
P O L I T E K N I K N E G E R I L H O K S E U M AW E
2019
Pengertian
Mikrobiologi Lingkungan Ekstrim

 Mikrobiologi lingkungan ekstrim merupakan interaksi antara


mikroorganisme, baik dari penyebarannya dan kemampuan
beradaptasinya dengan lingkungan yang ekstrim (Pelczar,
2005).

 Kemampuan mikroorganisme dalam beradaptasi dalam


lingkungan ekstrim tersebut sangat bervariasi dan faktor-
faktor yang mempengaruhi dari lingkungan tersebut adalah
temperatur kondisi, pH, konsentrasi garam, nilai ketersediaan
air, tekanan, konsentrasi nutrient, kadar senyawa toksik.
“Mikroorganisme Termofilik”

Kelompok mikroorganisme tersebut adalah ;

 Algae
 Fungi
 Protozoa
 Cyanobacteria
 Eubacteria
 Archaebacteria
Archaebacteria adalah kelompok bakteri yang dinding
selnya tidak mengandung peptidokglikan, namun membran
plasmanya mengandung lipid. Archaebacteria ini hidup di
lingkungan yang ekstrim. Berdasarkan lingkungan
ekstrimnya, archabacteria dibagi tiga kelompok yaitu:
a. Bakteri methanogen adalah bakteri
yang menghasilkan metana dari
gas hidrogen dan CO2 atau asam
asetat. Contoh: Methanobacterium sp.
digunakan dalam pembuatan biogas. Hidup di lumpur, rawa, dan tempat
yg kekurangan oksigen. Tumbuh baik pada suhu 98oC mati suhu dibawah
840C.
b. Bakteri halofil adalah bakteri yang
hidup di lingkungan daerah kadar
garam tinggi. Seperti danau air asin /
laut mati. Contoh: Halobacterium,
Halococcus.

c. Bakteri thermoasidofil adalah bakteri


yang hidup di lingkungan ekstrim yang
panas/bersuhu panas dan asam (suhu
45–110 oC dan pH 1-2). Bakteri ini
terdapat pada daerah yang mengandung
asam sulfat. Hidup dengan mengoksidasi sulfur. Hidup di lubang
vulkanis, kawah vulkanis dan mata air bersulfur. Contohnya
Sulfolobus, Thermoplasma.
 Pada mikroorganisme, ada beberapa jenis mikroba yang dapat
bertahan hidup pada situasi atau lingkungan yang ekstrim, yaitu
termofilik, barofilik, xerofilik, halofilik, psikrofilik, asidopilik.

a. Mikroorganisme Termofilik
Mikroorganisme termofilik adalah organisme, terutama
mikroorganisme yang mampu beradaptasi tumbuh optimal pada
suhu tinggi. Suhu optimum kebanyakan termofilik pada suhu 45-
60ºC. Mikroorganisme termofil telah berhasil diisolasi dari
habitat terestrial maupun perairan dengan suhu tinggi misalnya
daerah gunung berapi dan sumber air panas.
KEGUNANAN MIKROORGANISME
TERMOFILIK DALAM BIOTEKNOLOGI
 Produksi metan dari limbah oleh konsorsium metanogenik
 Produksi etanol oleh Clostridium thermocellum
 Sintesis asam amino oleh Bacillus coagulans
 Produksi antibiotik oleh Thermoactinomyces
 Produksi asam laktat oleh Clostridium, Thermoanaerobacter atau B.
coagulans
 Produksi asam asetat oleh Clostridium dan Acetogenum
 Sintesis carotenoids oleh Thermus aquaticus
 Produksi enzim xylose isomerase (termostabil) dari Bacillus coagulans
dalam pembuatan high fructose syrup pada 60oC (140 oF)
 Produksi DNA polymerase untuk PCR
Kerugian akibat Bakteri Termofilik salah satunya dilihat berdasarkan
hubungan mikroorganisme dengan pengawetan pangan

1. Spesies Bacillus stearothermophilus dapat me-


nyebabkan busuk asam (flat sour) pada makanan
kaleng berasam rendah, dan Bacillus coagulans pada
makanan kaleng asam.
2. Clostridium thermosaccha-rolyticum menye-babkan
penggembungan kaleng karena memproduksi CO2 dan
H2.
3. Kebusukan sulfida disebabkan oleh Clostridium
nigridicans.
b. Mikroorganisme Barofilik
Mikroorganisme barofilik merupakan mikroorganisme yang
hidup di ligkungan dengan tekanan yang tinggi.
Contohnya adalah bakteri Pseudomonas bathycetes yang mampu
mentoleransi tekanan hingga 1000 atm.

c. Mikroorgannisme Xerofilik
Mikroorgannisme xerofilik adalah kelompok
mikroorganisme yang menyukai lingkungan yang memiliki
kondisi yang kering. Jenis-jenis mikroba yang termasuk dalam
mikroorganisme xerofilik adalah bakteri, yeast, fungi, alga yang
selain mikroba halofilik ekstrim. Diantaranya pula adalah
beberapa spesies dari Aspergillus, Penicilium,
Wallemia dan Eurotium.
d. Mikroorganisme Halofilik
Mikroorganisme halofilik adalah mikro-organisme
yang hidup di lingkungan yang sangat asin. Semua
mikroorganisme halofilik, kebanyakan dari mereka adalah
bakteri. Lingkungan berkadar garam tinggi antara lain
danau air asin, kolam penguapan di ladang pemanenan
garam dari air laut, tanah atau gurun berkadar garam
tinggi, bahkan makanan yang diawetkan. Salah satu
contoh umum dari halofilik adalah Halobakterium
salinarum.\
e.Mikroorganisme Asidofilik
Mikroorganisme yang dapat hidup pada lingkungan
asam disebut acidofilik. Hidup di bawah pH 5.
Aktivitas metabolisme bakteri acidofilik berkontribusi
pada timbulnya keasaman pada lingkungan. Contoh
bakteri asidofilik seperti Thiobacillus ferrooxidans , dan
Leptospirillium ferrooxidans.

f.Mikroorganisme Psikrofilik
Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada
suhu 0 °C sampai 20 °C. Suhu optimumnya sekitar
15°C. Sebagai contoh spesies Polaromonas vacuolata.

Anda mungkin juga menyukai