Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN

Pengertian dan Persyaratan Hidup Mikroba Thermofil, Mesofil,


Psikrofil

Dosen Pembimbing : 1. Rahmani, STP, MP.


2. Siti Mas’odah, S.Pd, M.Gz

Disusun Oleh:

Anaa Surayya P07131118121


Gusti Silvia Fitriyani Sofyan P07131118129
Mardha Khairina P07131118137
Naima Aldilla Aufarizka P07131118144
Rena Helmina P07131118154

Kementrian KesehatanRepublik Indonesia


Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Banjarmasin
Program Diploma III JurusanGizi
2018/2019

0
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
pengertian dan persyaratan hidup mikroba termofil, mesofil, psikrofil. Makalah ini
sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya
kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini
bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Banjarbaru, 11 Maret 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ 1.

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2.

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 3.


Latar Belakang ................................................................................................. 3.
Rumusan Masalah ........................................................................................... 3.
Tujuan .............................................................................................................. 3.

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4.


a) Bakteri Thermofilik ................................................................................. 4.
b) Bakteri mesofilik .................................................................................... 7.
c) Bakteri psikrofilik.................................................................................... 8.

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11.


a. Kesimpulan ............................................................................................ 12.
b. Saran ..................................................................................................... 12.

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Habitat bakteri merupakan daerah tempat tinggal dan hidup bakteri.Bakteri


merupakan mikroorganisme ubikuotus, yang berarti melimpah dan banyak
ditemukan di hampir semua tempat. Habitatnya sangat beragam; lingkungan
perairan, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan di dalam
organisme hidup.Diperkirakan total jumlah sel mikroorganisme yang mendiami
muka bumi ini adalah 5x1030. Bakteri merupakan kelompok organisme yang
sangat beragam, baik dari segi metabolisme maupun morfologi tubuh.
Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak
memungkinkan organisme lain untuk hidup.Kondisi lingkungan yang ekstrim ini
menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang
unik.Selain bakteri, mikroorganisme yang termasuk dalam domain archaea juga
cenderung memiliki ketahanan sel terhadap lingkungan ekstrim. Kemampuan
mikroorganisme untuk hidup pada kondisi ekstrim dapat membawa nilai dan
aplikasi di berbagai bidang industri, seperti pangan, agrikultur, farmasi dan
pengobatan, serta bioteknologi.

Didalam pengawetan pangan bakteri berperan banyak. Olehkarena itu,


penyusunan makalah ini untuk (sebagai) refrensibagi pembaca khususnya
mahasiswa yang mempunyai keterkaitan dalam bidang pangan dan juga gizi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan bakteri thermofil? Dan bagaimana


spesies dan cara hidupnya?
2. Apakah yang dimaksud dengan bakteri mesofilik? Dan bagaimana
spesies dan cara hidupnya?
3. Apakah yang dimaksud dengan bakteri sikrofilik? Dan bagaimana spesies
dan cara hidupnya?
4. Apa keterkaitan/ hubungan bakteri thermofil, mesofil dan sikrofil dalam
pengawetan pangan ?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui / memberi gambaran tentang bakerithermofil, mesofil
dan sikrofil
 Untuk mengetahui hubungan antara bakerithermofil, mesofil dan sikrofil
dalam pengawetan pangan

3
BAB II
PEMBAHASAN

Bakteri merupakan organisme uniseluler bersel tunggal. Jumlah bakteri sangat


banyak dibanding jumlah makhluk hidup lain. Bakteri menghuni berbagai habitat di
permukaan bumi, mulai setetes air selokan, usus manusia, hingga tempat ekstrem
seperti kawah gunung berapi. Salah satu jenis bakteri yang menyukai kondisi
ekstrem adalah bakteri thermofilik.
Pertumbuhan bakteri juga sangat dipengaruhi oleh suhu, tiap jenis bakteri
memiliki suhu pertumbuhan yang berbeda. Berdasarkan pertumbuhannya, bakteri
dibagi 3, yaitu :
a) Bakteri Thermofilik
b) Bakteri mesofilik
c) Bakteri Psikrofilik

1. BAKTERI THERMOFILIK
a. Definisi
Termofilik adalah organisme mikro yang memiliki pertumbuhan optimal pada
suhu di atas 45 °C hingga 90°, bahkan mencapai 122 °C.[1][2][3] Istilah termofil
diadobsi dari bahasa Yunani thermos berari panas

b. Habitat

Bakteri termofilik menyukai kondisi panas. Mereka hidup dan berkembang biak
dalam suhu ekstrem, yaitu antara 45°C hingga 80°C. Bahkan, ada bakteri termofilik
yang bereproduksi pada suhu 121°C. Bakteri ini diberi nama Strain 121. Suhu
121°C lebih panas daripada suhu air mendidih. Tidak banyak tempat di muka bumi
yang mampu menyediakan habitat ekstrem bagi bakteri termofilik.

Beberapa di antaranya adalah di sumber air panas, kawah gunung berapi, dan
di celah hidrotermal kedalaman laut. Celah tersebut adalah rekahan permukaan
bumi di bawah laut tempat magma merembes dan memanaskan air.

Bakteri thermofil juga dapat tumbuh pada peralatan yang kontak langsung
dengan makanan, sehingga makanan harus dipertahankan pada suhu 77oC atau
lebih tinggi lagi untuk mencegah pertumbuhan thermofil. Selain itu, produk harus
segera didinginkan sampai suhu di bawah 41oC setelah sterilisasi dan menyimpan

4
produk ini di bawah suhu 35oC. Bacillusstearothermophilus, B. thermoacidurans,
dan C. thermosaccarolyticum merupakan anggota kelompok bakteri termofilik (50-
55oC) yang lebih tahan panas dibanding C. botulinum. Dalam proses pengalengan,
bakteri ini tidak menjadi target proses, karena suhu penyimpanan makanan kaleng
umumnya di bawah suhu 30oC.

 Pertahanan Diri di Suhu Ekstrem

Dalam suhu yang sedemikian ekstrem, DNA bakteri lain tentu sudah meleleh.
Namun, pada bakteri Thermofilik, Enzim, protein, dan DNA, bakteri ini stabil
dan bekerja optimal pada suhu ekstrem. Bakteri termofilik memiliki beberapa
cara untuk menjaga DNA mereka utuh. Kimiawi sel mereka mampu
mencegah denaturasi protein.

Stabilitas mereka juga diperoleh karena formasi dan jumlah ikatan protein
yang lebih banyak. Kandungan garam, seperti potassium dan magnesium
yang tinggi, mencegah penurunan ikatan fosfodiester. Beberapa DNA bakteri
termofilik berupa lilitan. DNA untai ganda memiliki lilitan yang lebih banyak
sehingga lebih tahan panas.

c. Spesies Bakteri Thermofil


Contoh dari bakteri Thermofil :
1. Bacillus stearothermophilus

Stearothermophilus berasal dari kata benda stear yang berarti lemak,thermos


yang artinya panas, philus yang artinya mencintai. Sehingga apabila diringkas
maka kita akan mendapatkan arti menyukai lemak dan panas.

5
2. Archaebakteria
Archaebakteria ditemukan di lingkungan eksrtimsperti di sumber air panas, telaga
garam, bahkan di saluran pencernaan hewan (sapi, domba).

3. Clostridium thermosaccha-rolyctum
Clostridium thermosaccha-rolyticum menyebabkan penggembungan kaleng
karena memproduksi CO2 dan H2. Kebusukan sulfida disebabkan oleh Clostridium
nigridicans.

2. BAKTERI MESOFIL

a. Definisi

Bakteri mesofil merupakan salah satu dari jenis bakteri yang dapat hidup pada
suhu optimum 30-37°C. Suhu ini merupakan suhu normal gudang atau suhu
kamar.

6
b. Habitat

Biasanya Bakteri ini mampu hidup dan tumbuh pada suhu 30-37C. bakteri ini
dapat ditemukan di tempat-tempat bersuhu sedang, misalnya kterimesofil banyak
terdapat pada tanah, air, dan tubuh vertebrata.

Spesies contoh-contoh bakteri mesofil :

a. Thiobacillus C. pasteurianum

b. Staphylococcus aureus d. Bacillus subtilis

3. BAKTERI PSIKROFIL

a. Pengertian

Bakteri ini hidup pada suhu rendah, yaitu antara 0-30 C. Bakteri ini banyak
terdapat di dasar lautan, daerah kutub, juga bahan makanan yang didinginkan.
Pertumbuhan bakteri psikrofil pada bahan makanan menyebabkan kualitas bahan
makanan tersebut menurun/ menjadi busuk.

b. Habitat

 Laut Artik dan benua Antartika

7
 ½ luas permukaan bumi adalah laut yang suhu permukaannya 1°C - 4°C
 Laut dalam 1°C to 4°C

Kemampuan bakteri psikrofil untuk bertahan pada kondisi temperatur rendah


cukup bertolak belakang dengan kelompok bakteri termofilik. Enzim yang disintesis
memiliki struktur α-heliks yang lebih banyak bila dibandingkan dengan struktur β-
sheet. Struktur α-heliks yang lebih fleksibel menyebabkan enzim tetap dapat
bekerja walaupun pada suhu yang rendah.Di samping itu, enzim bakteri psikrofilik
harus lebih bersifat polar dan hanya mengandung sedikit asam amino yang bersifat
hidrofobic. Selain enzim dan protein yang teradaptasi, membran sitoplasma
kelompok bakteri ini juga telah mengalami penyesuaian dengan mengandung lebih
banyak asam amino tidak jenuh.

ADAPTASI TERHADAP SUHU RENDAH

Memproduksi molekul osmotik:

 Asam amino (c/ Prolin)


 Asam amino khusus (c/ Glisin-betain)
 Gulatertentu (c/ Trehalosa [Disakaridaglu-glu], Manitol)
 Gliserol

Perubahan pada urutan asam amino protein (enzim) memproduksi enzim


khusus, adaptasi terhadap sinar berlebuhan (pada tanaman) yang biasa
menyertai kerusakan akibat suhu rendah.
Adaptasi enzim terhadap suhu rendah:
Enzim dari organism psikrofil:
 Memiliki suhu optimum yang lebih rendah pada enzim organism
mesofil
 Lebih tidak tahan panas
 Lebih efisien dalam mengkatalisis bersifat lebih fleksibel

8
c. Spesies

Contoh bakteri psikrofil adalah bakteri yang hidup di laut (fototrof) dan bakteri
besi (Gallionella).

a. Bacilluscereus b. Staphylococcus aureu

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesimpulan dari penjelasan makalah ini adalah bahwa bakteri dapat hidup
dari berbagai macam suhu dan lingkungan . dimana bakteri thermofilik dapat
hidup pada suhu 45°C hingga 80°C, bakteri mesofilik yang dapat hidup pada
suhu 30-37 °C, dan bakteri psikrofilik yang dapat hidup di kisaran suhu 0-30 C.
sehingga, dapat dikatakan bakteri dapat merusak bahan pangan meskipun pada
suhu ekstrim sekalipun.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.

1
DAFTAR PUSTAKA

- http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/09/bakteri.html
- Shielderripungkyreidounna. Total MikrobaBerdasarkanPerbedaanSuhu
Optimum“Termofilik”. 2012Tinjauan
pustaka.TeknologiHasilPertanianTeknologiPertanianUniversitasAndalas ,Padang.

- Anonim A. SuhuPertumbuhanBakteri.

- N. Wulandari , F. Kusnandar, dan P. HariyadiAspek MikrobiologiMakanan Kaleng.


Pdf

Anda mungkin juga menyukai