sesuai dengan KepMenKes RI No. HK.01.07/MenKes/537/2020 Tentang Pedoman Pengelolaan Limbah Medis Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan limbah dari kegiatan isolasi atau karantina mandiri di masyarakat dalam penanganan Corona Virus Disease 19 ( Covid 19 ) Jumlah TT keseluruhan : 45 TT Covid Ruang Isolasi : 8 TT Non Covid : 37 Jumlah limbah infeksius + 25 kg / hari Rata2 jumlah limbah infeksius covid selama perawatan px kemaren sekitar +4 kg / hari (1TT) ( jika jumlah TT ruang isolasi 8 TT maka 4kg X 8 TT = +32 kg/hari ) Sehingga Total limbah infeksius yang di hasilkan + 57 kg / hari Pemusnahan limbah infeksius dan covid 19 di serahkan ke pihak ke III yang berizin ( Kerjasama dengan PT. Triata Mulia indonesia ) 1. Petugas memakai APD lengkap (coverall, google, sepatu boot, sarung tangan dan pelindung kepala ) sesuai aturan. 2. Limbah infeksius covid 19 di masukkan ke tempat sampah yang di lapisi plastik kuning infeksius. 3. Pengambilan limbah infeksius covid 19 setelah ¾ penuh kemudian di disinfeksi chlorin 0,5 % (rubysta) dan di tali / di ikat rapat, lakukan disinfeksi ulang chlorin 0,5 % (rubysta). 4. Pengambilan limbah dilaksanakan 2 kali sehari (pagi dan sore) dan apabila limbah menumpuk. 5. Limbah infeksius covid 19 diangkat ke tempat TPS B3 menggunakan tempat sampah tertutup dan beroda berwarna kuning bersimbol biohazard kemudian ditimbang, di catat dan di simpan di TPS B3 Infeksius dan tertutup. 6. Bersihkan trolly tertutup limbah infeksius covid 19 setelah selesai di pakai dan disinfeksi dengan chlorin 0,5 % ( rubysta) 7. limbah infeksius covid 19 di kirim ke pihak ke 3 oleh petugas Instalasi Sanitasi. 8. Lepas Alat Pelindung Diri masukkan ke troly tertutup khusus limbah infeksius covid 19. 9. Segera cuci tangan dan mandi dengan menggunakan sabun antiseptik dan air mengalir. 10. Melaksanakan disinfeksi chlorin 0, 5 % (rubysta ) limbah infeksius covid 19 di troly khusus tertutup sebelum dibuang ke pihak ke3. 11. Melaksanakan disinfeksi chlorin 0,5 % (rubysta) di area TPS B3 Infeksius setiap sehari sekali. Jenis – jenis limbah infeksius covid 19 di RS Griya Husada Madiun : • Masker bekas • Sarung tangan bekas • Perban bekas • Tissu Bekas • Plastik bekas minuman makanan • Kertas bekas makanan minuman • Alat suntik bekas • Set infus bekas • APD ( Hazmat ) • Sisa makanan basah/ kering • Kardus • Bekas minuman, botol kaca dan kaleng Dengan dibukanya perawatan pasien covid 19 pada saat ini maka timbunan limbah infeksius akan meningkat terutama dari sisa makanan dan botol – botol kemasan yang masuk limbah infeksius covid 19 dan berdampak pula peningkatan anggaran biaya yang dibayarkan kepada pihak ke3 yaitu PT. Triata Mulia Indonesia. Permasalahan dari meningkatnya limbah infeksius covid 19 : 1. Meningkatnya jumlah sampah infeksius yang akan berdampak pada pengeluaran biaya yang akan dibayarkan kepada pihak ke3 yang berizin dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta. 2. Limbah yang di hasilkan dari sisa –sisa makanan (basah / kering), kemasan bekas makan minum atau limbah domestik yang di kategorikan limbah infeksius covid 19,ini yang menjadi meningkatnya limbah rumah sakit sehingga beban anggaran rumah sakit juga semakin meningkat / membengkak.