Banu Muhammad H
Riau, 26- 27 Mei 2005
LATAR BELAKANG
Rasulullah SAW memberikan perhatian yang
besar kepada para pemuda
Pentingnya dukungan para pemuda sebagai
prasyarat tegaknya suatu pemikiran atau
pergerakan
Kekhasan mahasiswa Indonesia
Pelajaran dari sejarah
Masalah regenerasi, pewarisan nilai dan
pengalaman adalah bagian penting untuk
diperhatikan
Masa reformasi telah membawa kampus menjadi
medan kompetisi antar pergerakan yang lebih
terbuka
2
LANDASAN SYAR’I
AL QUR’AN
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu denga
hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik...” (QS An
Nahl:125)
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang
mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di
antara mereka beberapa orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang ad-
din ...” (QS At Taubah:122)
“... Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat...” (QS Al
Mujaadilah:11)
3
LANDASAN SYAR’I (cont’d)
AL QUR’AN
“...Dan tolong-menolonglah dalam kebajikan dan
taqwa ...” (QS Al Maaidah:2)
“...Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda
yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami
tambahkan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah
meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri
(dihadapan penguasa)... “(Al Kahfi:13-14)
“Dan Kami hendak memberikan karunia kepada
orang-orang yang tertindas di bumi, dan hendak
menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka
orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan
Kami perlihatkan kepada Fir’aun, Haman dan
balatentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan
dari mereka itu” (QS Al Qashash:6)
4
LANDASAN SYAR’I (cont’d)
AS SUNNAH
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap
muslim” (HR Ibnu Majah)
“Barangsiapa yang menempuh jalan untuk
mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga” (HR Muslim).
“Tidak ada usaha seseorang yang lebih utama
dibanding usaha mencari ilmu ... Din-nya
tidak akan tegak sampai akalnya tegak” (HR
Thabrani)
5
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Adanya suplai alumni yang berafiliasi kepada Islam
dan optimalisasi peran kampus dalam upaya
mentransformasi masyarakat menuju masyarakat
Islami
Sasaran
Terbentuknya bi’ah kondusif bagi kehidupan islami
di kampus
Terbentuknya opini ketinggian Islam di kalangan
kampus
Terbentuknya kesinambungan barisan pendukung
dakwah
Terbentuknya hubungan timbal balik yang sinergis
antara dakwah ammah dengan pengkaderan
6
STRATEGI
Membentuk dan menyinambungkan keberadaan ADK
Menyebarkan dan mengamalkan pemikiran, perilaku
dan adab Islam
Membangun kesadaran ttg pentingnya keunggulan
akhlak yang dibarengi dengan penguasaan ilmu
Membangun kesadaran sivitas akademika tentang
peran sejarah, sosial dan politiknya
Menyelaraskan kerja antar lembaga kemahasiswaan
Melibatkan seluruh sivitas akademika dalam kegiatan
Mengikis kegiatan dan kebiasaan yang tidak islami
Mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia pasca
kampus
Mengefektifkan peran kampus
7
MEDAN & PELAKU
MEDAN
Sivitas Akademika
Pejabat dan Pegawai
Alumni Perguruan Tinggi
Lembaga Kemahasiswaan
Institusi Perguruan Tinggi
Institusi Pemerintah terkait
Institusi Kerjasama antar Perguruan Tinggi
Peraturan Perundangan terkait
Kurikulum dan Sistem Administrasi Perguruan Tinggi
Sarana dan prasarana kampus
PELAKU
ADK Mahasiswa
ADK Permanen
ADK Lainnya 8
PERAN KAMPUS & FUNGSI
MAHASISWA
PERAN KAMPUS
Penyemai dan Penyebar ide, pendapat dan
pemikiran
Penyebar kemajuan ilmu dan peradaban
Penyemai potensi keilmuan dan kepemimpinan
Penjaga moral bangsa yang mandiri dan obyektif
Peng-islah penguasa dan pembela masyarakat
12
TAHAPAN
DA’WAH KAMPUS
TAHAPAN PERSIAPAN
Kampus Tahap Persiapan adalah kampus di
mana dakwah kampus mulai ada, dengan ciri:
1. Telah ada ADK, tetapi belum berpengaruh
signifikan atas lembaga kemahasiswaan
2. Rekruitmen kader dilakukan melalui dakwah
fardiyah
3. Simpatisan yang loyal kepada personil ADK
mulai ada
4. Fungsi mahasiswa yang menonjol adalah fungsi
da’i
5. Amal dakwah yang utama adalah amal khidamy
dan dakwiy
14
TAHAPAN I
Kampus Tahap Satu adalah kampus di mana dakwah
kampus mulai berkembang dan berpengaruh signifikan
atas sebuah lembaga kemahasiswaan yang umumnya
adalah lembaga dakwah kampus, dengan ciri:
1. Rekruitmen kader dilakukan melalui dakwah fardiyah dan
lembaga
2. Simpatisan yang loyal terhadap lembaga dan personil
ADK mulai banyak
3. Fungsi mahasiswa yang menonjol adalah fungsi da’i,
fungsi sebagai cadangan masa depan mendapat perhatian
4. Amal dakwah yang utama adalah amal khidamiy dan
dakwiy, sedangkan amal ilmiy, fanni, ‘ilamiy, dan
tandzimi mendapat perhatian semestinya
5. Ada upaya mengharmonisasi antar lembaga
kemahasiswaan
15
TAHAPAN II
Kampus Tahap Dua adalah kampus di mana dakwah kampus
telah berkembang secara baik dan telah berpengaruh signifikan
atas beberapa lembaga kemahasiswaan yang salah satunya
adalah lembaga dakwah kampus, dengan ciri:
1. Rekruitmen kader dilakukan melalui dakwah fardiyah dan
lembaga
2. Simpatisan yang loyal terhadap lembaga dan personil ADK
berjumlah dominan bila dibandingkan dengan kelompok lain
3. Semua fungsi mahasiswa mendapat perhatian seimbang
4. Semua amal dakwah mendapat perhatian seimbang
5. Upaya harmonisasi antar lembaga kemahasiswaan telah berjalan
baik
6. Melakukan upaya mendorong berjalannya peran kampus
7. Melakukan persiapan untuk memasuki dakwah pasca kampus
8. Memiliki ADK Permanen
9. Melakukan persiapan untuk masuk ke Kampus Tahap Tiga
16
TAHAPAN III
Kampus Tahap Tiga adalah kampus di mana
dakwah kampus telah mapan dan memiliki
pengaruh signifikan atas institusi perguruan
tinggi bersangkutan, dengan ciri:
1. ADK Permanen telah ada, terkoordinasi secara
baik dan dirasakan pengaruhnya
2. Dakwah yang terencana terhadap dosen, pejabat
dan pegawai kampus telah dilakukan
3. Memiliki pengaruh signifikan atas kebijakan
kampus
4. Melakukan upaya mendorong optimalisasi peran
kampus
17
HARMONISASI LEMBAGA
KEMAHASISWAAN
ADK dimungkinkan menggunakan berbagai
lembaga kemahasiswaan dalam
mengoperasionalkan dakwah kampus
Harmonisasi dilakukan sebagai upaya
mengoptimalkan potensi masing-masing lembaga
kemahasiswaan dan mengefektifkan sinergi antar
lembaga
Harmonisasi mencakup pembagian atau kerjasama
peran, bidang garap, isu, obyek dakwah dan hal-
hal lain, sehingga tercegah kondisi tumpang
tindih, kesenjangan atau saling memperlemah
18
JazakaLLOH khoiron