Anda di halaman 1dari 17

Perhitungan Kinerja Pembangkit

Tenaga Listrik
Ardo Faiq Arkan (202111148)
Helmi Nur Eka Rahayu (202111093)
Muhammad Nabila Rosikh (2021111099)
Abdillah Amien (20211095)

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

http://www.itpln.ac.id Pemasaran
Institutdan AdmisiPLN
Teknologi IT-PLN
Pendahuluan

Indikator perhitungan pembangkit tenaga listrik ada 3, yaitu :


1. Equivalent Availability Factor (EAF)
2. Equivalent Force Outage Rate (EFOR)
3. Capacity Factor (CF)

http://www.itpln.ac.id
1. Equivalent Availability Factor (EAF)
EAF (Equivalent Availability Factor) adalah faktor kesiapan unit pembangkit. Nilai EAF berupa
perbandingan yang didapat dari kesiapan pembangkit untuk beroperasi (baik dalam kondisi stand by
ataupun operasi) dibagi terhadap waktu.
Lebih detailnya dapat dilihat rumus berikut ini.

EAF = (PH-PO-D/PH) x 100%

Keterangan:
PH : Plant Hour (jam)
PO : Plant Outage (jam)
D : Derating (jam)

http://www.itpln.ac.id
Faktor Yang Mempengaruhi EAF
1. Plant Hour
Plant Hour adalah jumlah jam yang seharusnya bisa digunakan pembangkit untuk beroperasi.Karena pembangkit listrik bekerja penuh 24
jam nonstop, maka Nilai Plant Hour dari semua pembangkit listrik adalah sama 24 x 365 (jumlahhari dalam satu tahun) = 8760. Jika
pembangkit tersebut mempunyai EAF 100 % artinya Pembangkit tersebut mampu bekerja penuh selama 8760 jam tanpa berhenti.

2. Outage
Outage adalah kondisi saat pembangkit tidak beroperasi. Outage disebabkan oleh :
• Plant Outage (PO) atau Outage yang memang diakibatkan adanya pekerjaan pemeliharaan periodik pembangkit seperti inspeksi,
overhaul atau pekerjaan lainnya yang sudah dijadwalkan sebelumnya dalam rencana tahunan pemeliharaan pembangkit atau sesuai
rekomendasi pabrikan.
• Maintenance Outage (MO), Outage jenis ini disebabkan karena pekerjaan maintenance yang urgent dan harus dilakukan saat unit stop.
Karena urgent itulah biasanya unit terpaksa di stop dulu beberapa jam untuk memberi kesempatan teknisi pemeliharaan melakukan
pekerjaannya.
• Forced Outage (FO), Outage jenis ini adalah Outage yang tidak diharapkan. Outage ini disebabkan adanya gangguan dari luar
sehingga menyebabkan unit stop.

http://www.itpln.ac.id
Faktor Yang Mempengaruhi EAF
3. Derating
Derating adalah penurunan kemampuan unit pembangkit karena gangguan. derating terjadi apabila daya keluaran (MW) unit kurang dari DMN-nya, derating
digolongkan menjadi beberapa kategori yang berbeda. Derating dimulai ketika unit tidak mampu untuk mencapai 98 % DMN dan lebih lama dari 30 menit.
Derating berakhir ketika peralatan yang menyebabkan derating tersebut kembali normal, terlepas dari apakah pada saat itu unit diperlukan sistim atau
tidak.Misalnya PLTU dengan kapasitas 35 MW hanya bisa memproduksi listrik maksimal 33 MW. Itu artinya Unit 1 tsb mengalami derating sebesar 2
MW.Beberapa kategori derating sebagai berikut  :
• Planned Derating (PD), Planned Derating merupakan derating yang dijadwalkan dan durasinya sudahditentukan sebelumnya dalam rencana tahunan
pemeliharaan pembangkit.Derating berkala untuk pengujian, seperti test klep turbin mingguan, bukan merupakan Plant Derating tetapi Maintenance
Derating.
• Maintenance Derating (MO), Maintenance Derating merupakan derating yang dapat ditunda melampaui akhirperiode operasi mingguan (Kamis, pukul
24:00 WIB) tetapi memerlukanpengurangan kapasitas sebelum Plant Outage berikutnya.
• Unplanned (Forced) Derating (UD), Unplanned Derating merupakan derating yang memerlukan penurunan kapasitassegera atau tidak memerlukan suatu
penurunan kapasitas segera tetapimemerlukan penurunan dalam waktu enam jam atau lebih.
• Derating Paksa ( Forced Derating, FD ), Derating Paksa adalah bagian dari Derating Tak Terencanakarena adanya gangguan peralatan Unit Pembangkit
sehingga perlu penurunanbeban sebelum Rencana Operasi Harian berakhir.
• Reserve Shutdown (Rs) & Non Curtailing (Nc), Reserve Shutdown adalah suatu kondisi apabila unit siap operasi namun tidak disinkronkan ke sistim
karena beban yang rendah. Kondisi ini dikenal jugasebagai economy outage atau economy shutdown. Jika suatu unit keluar karenaadanya permasalahan
peralatan, baik unit diperlukan atau tidak diperlukan olehsistim, maka kondisi ini dianggap sebagai FO, MO atau PO, bukan sebagaireserve shutdown
(RS).

http://www.itpln.ac.id
Faktor Yang Mempengaruhi EAF

4. Outside Management Control Outages


Ada sumber penyebab dari luar yang mengakibatkan unit
pembangkit Deratingatau Outage yang ada diluar kendali. Dari data
diata diatas pada umumnya derating terjadi, disebabkan oleh
beberapahal diantaranya:
• MVAR
• Naiknya arus generator
• Nilai CosQ (naik dan turun).
• Elevasi Air dan Penyumbatan air yang terjadi disaluran trash rack .
http://www.itpln.ac.id
2. Equivalent Force Outage Rate (EFOR)

Equivalent Force Outage Rate (EFOR) yaitu mengukur tingkat ketidaksiapan unit pembangkit
karena adanya keluar paksa yang disebabkan oleh gangguan peralatan (outage) dan derating.
Berikut rumusan mengenai EFOR:

EFOR = (FOH/FOH+SH) x 100%

Keterangan:
EFOR : Equivalent Force Outage Rate (tingkat gangguan / JAM),
FOH : Forced Outage Hours  (jam keluar paksa/JAM), 
SH   : Service Hours (jam operasi/JAM)

http://www.itpln.ac.id
Faktor Yang Mempengaruhi EFOR

1. Jam Operasi Atau Jam Pelayanan ( Service Hours, SH )


Jumlah jam Unit Pembangkit beroperasi dan parallel dengan sistem jaringan

2. Jam Keluar Paksa ( Forced Outage Hours, FOH )


Jumlah jam Unit Pembangkit keluar dari sistem dan tidak siap dioperasikan karena adanya
gangguan atau kerusakan peralatan yang tidak diprediksi terlebih dahulu.Periode Force Outage
dihitung dari saat Unit Pembangkit keluar dari jaringan sampai Unit Pembangkit siap operasi
atau masuk jaringan kembali. Jika Unit Pembangkit tidak siap operasi kembali sampai akhir
Rencana Mingguan dan telah dijadwalkan kembali untuk periode Rencana Mingguan minggu
berikutnya, maka selebihnya diperhitungkan sebagai jam keluar untuk pemeliharaan atau
perbaikan (Maintenance Outage Hours ).

http://www.itpln.ac.id
3. Capacity Factor (CF)

Capacity Factor (CF) merupakan perbandingan antara jumlah produksi listrik pada periode
operasi tertentu terhadap kemampuan produksi sesuai dayanya.
Lebih jelasnya seperti contoh ini. Suatu pembangkit memiliki kapasitas 100 MW, beroperasi
pada periode tertentu ( 1 tahun ) beroperasi 100 MW terus, maka CF tersebut adalah 100%. Jadi
CF adalah perbandingan realisasi produksi pada periode tertentu terhadap kemampuan produksi
maksimal suatu pembangkit pada periode tersebut.
Untuk mengetahuinya dapat menggunakan rumus berikut :

CF (%) = Produksi kWH Dalam Setahun/(Daya terpasang (MW) x 8760 jam)

http://www.itpln.ac.id
INDEKSI KINERJA PEMBANGKIT
LISTRIK
1. Availability Factor (AF)
2. Equivalent Availibility Factor (EAF)
3. Service Factor (SF)
4. Planned Outage Factor (POF)
5. Maintenance Outage Factor (MOF)
6. Scheduled Outage Factor (SOF)
7. Unit Derating Factor (UDF)

http://www.itpln.ac.id
INDEKSI KINERJA PEMBANGKIT
LISTRIK
- Reserve Shutdown Factor (RSF), adalah rasio dari jumlah jam unit pembangkit keluar reserve
shutdown (RSH) terhadap jumlah jam dalam satu periode. Besaran ini menunjukkan
prosentase unit pembangkit reserve shutdown, pada suatu periode tertentu.
- Forced Outage Factor (FOF), adalah rasio dari jumlah jam unit pembangkit keluar paksa
(FOH) terhadap jumlah jam dalam satu periode. Besaran ini menunjukkan prosentase kondisi
unit pembangkit akibat FO, apda suatu periode tertentu.

http://www.itpln.ac.id
INDEKSI KINERJA PEMBANGKIT
LISTRIK

http://www.itpln.ac.id
EQUIVALENT AVAIBILITY FACTOR (EAF)

- Dependeble Capacity = adalah kapasitas / daya maksimum yang tergantung pada Batasan terhadap
keadaan sekeliling selama satu periode tertentu (satu bulan atau satu musim) dengan perhitungan =
Daya terpasang – (derating permanen + derating tidak permanen).
- Jam tersedia = adalah jumlah jam bilamana unit dalam keadaan operasi dan atau siap operasi.

http://www.itpln.ac.id
EQUIVALENT AVAIBILITY FACTOR (EAF)

- i = hari ke k
- n = hari ke n
- k = mesin ke k
- m = mesin terakhir dalam perhitungan gabungan

http://www.itpln.ac.id
INDEKSI KINERJA PEMBANGKIT
LISTRIK

http://www.itpln.ac.id
STARTING FAILURE FACTOR (SFF)

- Yang dimaksud start disini adalah start unit dalam kondisi unit dinyatakan standby. Satuan
perhitungan kegagalan start adalah apabila unit telah dinyatakan gagal untuk parallel ke system.

http://www.itpln.ac.id
PLANNED OUTAGE FACTOR (POF)

- Jam keluar terencana adalah jumlah jam keluar untuk kebutuhan seluruh jenis pemeliharaan periodic
maupun kolektif

http://www.itpln.ac.id

Anda mungkin juga menyukai