DOSEN:
FILSAFAT HUKUM
01 ZAINAL FATHAH (1220170053)
03 PURWANTO AGUNG
(1220180034)
modern (kehidupan modernitas) dalam menciptakan situasi sosial yang lebih baik, kondusif
dan berkeadilan sosial.
Atau dengan kata lain timbulnya aliran Postmodernisme disebabkan adanya kritik atau ketidakpercayaan
terhadap aliran Modernisme yang dianggap telah gagal mewujudkan cita-cita yang mereka agung-
agungkan yaitu ingin mensejahterakan seluruh umat manusia, tetapi malah sebaliknya bahwa aliran
modernisme dianggap telah gagal dan merusak tatanan kehidupanmasyarakat yaitu kehidupan masyarakat
sudah terlalu individualisme, yang kaya semakin kaya,yang miskin semakin miskin, yang pintar
membodohi orang yang bodoh dan negara yang kuat menjajah negara yang lemah.
Perspektif kritis yang terdapat dalam Postmodernime, hakikatnya juga bermakna sebagai wacana perlawanan untuk
keluar dari belenggu hegemoni wacana tunggal dalam memandang dan memaknai semesta dunia dengan segala
varian dinamikanya. Secara sederhana Postmodernisme pada salah satu maknanya adalah melawan segala konsep,
mitos, logika, dan apa pun yang terkait dengan absurditas Modernisme.
Lanjutan Sejarah
Postmodernisme dalam filsafat berujung
pada sikap kritis untuk mengkaji ulang
setiap bentuk kebenaran yang selama ini
diterima secara apa adanya. 04
01
Postmodernisme yang awalnya hanya
berkembang dalam bidang arsitektur, mulai
merambah ke dalam seluruh bidang
kehidupan manusia, justru setelah Lyotard
mengintegrasikannya ke dalam filsafat sebagai
bentuk ketidakpercayaan pada metanarasi
5 Alasan Penting
Gugatan Postmodernisme Terhadap Modernisme
03
Keyakinan bahwa ilmu pengetahuan modern
mampu memecahkan segala persoalan yang
dihadapi manusia, namun keyakinan ini keliru
dengan semakin munculnya penyakit sosial
0
TOKOH POSTMODERN
Jean-Francois
Lyotard
Jean-Francois Lyotard, merupakan salah satu filsuf postmodernisme yang
paling terkenal sekaligus paling penting di antara filsuf-filsuf
postmodernisme yang lainnya.
Michel Foucault
Jacques Derrida
Jean Baudrillard
Fedrick Jameson
BERWATAK RELATIVISME
pemikir postmodernisme menganggap bahwa segala sesuatu itu relatif dan tidak
boleh absolut, karena harus mempertimbangkan situasi dan kondisi yang ada.
PLURALISME
Adanya pluralisme budaya, agama, keluarga, ras, ekonomi, sosial, suku
pendidikan, ilmu pengetahuan, politik merupakan sebuah realitas. Artinya
bahwa mentoleransi adanya keragaman pemikiran, peradaban, agama dan
budaya. Sehingga menciptakan suatu adanya heterogen, bermacam-macam
bukan homogen
Konseptual Ide Postmodern
Kesatu Kedua
Ketiga
Keempat
Ide besar untuk mengurangi kekaguman
terhadap ilmu pengetahuan, kapitaslisme, Ide pentingnya inklusivitas dalam
dan teknologi yang muncul dari menerima tantangan agama lain
perkembangan modernisme. atas agama dominant sehingga
terbuka munculnya ruang
dialogis
Konseptual Ide Postmodern
Keenam
secara kasuistik munculnya ide pergeseran
dominasi kulit putih di dunia barat. Keenam,
merupakan ide-ide cemerlang yang menjadi
daya dorong kebangkitan golongan tertindas,
seperti golongan ras, gender, kelas minoritas
secara sosial yang tersisihkan
Kelima
sikap yang cenderung permisive dan
menerima terhadap ideologi dan juga
agama lain dengan berbagai penafsiran
Ketujuh
Ketujuh ide tentang tumbuhnya kesadaran
akan pentingnya interdependensi secara
radikal dari semua pihak dengan cara yang
dapat dan memungkinkan terpikirkan oleh
manusia secara menyeluruh
• KESIMPULAN
Postmodern lahir sebagai reaksi dan kritik terhadap modernisme yang penuh
akan kesalahan dan kegagalan diberbagai bidang (walaupun beberapa tidak
sepenuhnya gagal). Postmodernisme mengatakan bahwa tidak ada
kebenaran universal yang valid untuk setiap orang. Individu terkunci dalam
pandangan terbatas oleh ras, gender dan grup etnis masing-masing. Berbeda
dengan filsafat sebelumnya zaman modern yang mendasari metodenya
dengan rasionalitasnya. Pada zaman ini seakan-akan tidak ada lagi standar
kebenaran. Kebenaran adalah relative, kenyataan adalah relative dan
keduanya menjadi konstruk yang tidak bersambungan satu sama lain. Dalam
postmodernisme, pikiran digantikan oleh keinginan, moralitas digantikan oleh
keinginan, penalaran digantikan oleh emosi dan moralitas digantikan oleh
relativisme, kenyataan tidak lebih dari konstruk sosial, kebenaran disamakan
dengan kekuatan atau kekuasaan.
SEKIAN PRESENTASI KELOMPOK 6
TERIMA KASIH