Anda di halaman 1dari 34

PENINGKATAN MUTU DAN

KESELAMATAN PASIEN
(PMKP)
OLEH
MASRITA, SSi.,Apt.
PMKP TERDIRI DARI 4 BAGIAN BESAR
1. TANGGUNG JAWAB TENAGA KLINIS
2. PEMAHAMAN MUTU LAYANAN KLINIS
3. PENGUKURAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
4. PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
TANGGUNG JAWAB TENAGA KLINIS (Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien menjadi tanggung jawab tenaga klinis)

1. Tenaga klinis berperan aktif dalam proses peningkatan mutu


layanan klinis dan upaya keselamatan pasien
2. Tenaga klinis berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam
pemberian pelayanan
3. Sumber daya untuk PMKP disediakan, dan upaya PMKP tersebut
dilaksanakan
PEMAHAMAN MUTU LAYANAN KLINIS (Mutu layanan klinis dan keselamatn
pasien dipahami dan didefinisikan dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan)

1. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama diidentifikasi dan


diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan klinis dan
menjamin keselamatan pasien
2. Ada pembakuan standar layanan klinis yang disusun berdasarkan
acuan yang jelas
PENGUKURAN MUTU LAYANAN
KLINIS DAN SASARAN KESELAMATAN
PASIEN
Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien diukur, diukur,
dikumpulkan dan dievaluasi dengan tepat
1. Pengukuran menggunakan instrument-instrument yang efektif
untuk mengukur mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan
pasien
2. Target mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
ditetapkan dengan tepat
3. Data mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
dikumpulkan dan dikelola secara efektif
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN

Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatn pasien diupayakan,


dievaluasi dan dikomunikasikan dengan baik.
1. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
didukung oleh tim yang berfungsi dengan baik
2. Rencana peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan disusun
dan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi
3. Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
dievaluasi dan didokumentasikan
4. Hasil evaluasi upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatn
pasien dikomunikasikan
Upaya keselamatan pasien dilakukan untuk
mencegah terjadinya kejadian :
 KTD (Kejadian tdk diharapkan) yaitu cedera atau hasil yg tdk sesuai dgn
harapan yang terjadi bukan karena kondisi pasien tetapi karena
penanganan klinis.
 Penanganan klinis yg tdk sesuai tapi tidak menimbulkan cedera (KTC =
Kejadian Tidak Cedera)
 KNC = Kejadian Nyaris cedera adalah terjadi jika hamper saja dilakukan
kesalahan dlm penanganan klinis tetapi kejadian tersebut tdk jadi dilakukan.
KPC = Kondisi Potensi Cedera adalah keadaan tertentu dalam pelayanan
klinis yg berpotensi menimbulkan cedera, contohnya tempat tidur tanpa
pengaman, lantai licin yg berisiko terjadi pasien jatuh.
INSTRUMEN
MANAJEMEN RISIKO

1. SEVERITY ASSESSMENT
2. ROOT CAUSE ANALYSIS
3. FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS
4. RISK REGISTER
8
Tools untuk risk analysis

1. Severity assessment
2. Root Cause Analysis
3. Failure mode and effect analysis 9
Severity assessment
Menentukan tingkat keparahan
risiko:
Variabel yang digunakan untuk menilai
severity:
Dampak risiko
dan
Probabilitas
10
Dampak Risiko (Severity)
TK
RIKS
Deskripsi Dampak
1 Minimal Tidak ada cedera
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi motorik/ sensorik/
psikologis atau intelektual (reversibel. Tdk
berhubungan dengan penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Mayor • Cedera luas/berat, mis: cacat, lumpuh


• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/ psikologis
atau intelektual (ireversibel), tidak berhubungan
dengan penyakit

5 Ekstrem Kematian yang tidak berhubungan dengan


perjalanan penyakit
11
Probabilitas
Frequent: Sangat sering terjadi (Tiap
minggu/bulan): 5
Probable: Sering terjadi (bbrp kali/tahun): 4
Possible: Mungkin terjadi (1 - < 2 tahun/
kali): 3
Unlikely: Jarang terjadi (> 2 - < 5 th/kali): 2
Rare: Sangat jarang terjadi ( > 5 thn/Kali): 1

12
MATRIKS GRADING RISIKO
Dampak Tak MINOR Moderat Mayor Katatros
Significant 2 3 4 pik
Probabilitas 1 5
Sangat sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(Tiap minggu/bulan)
5
Sering terjadi Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
(bbrp kali/tahun) 4

Mungkin terjadi Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 - < 2 tahun/kali)
3
Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
(> 2 - < 5 th/kali) 2

Sangat jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim


( > 5 thn/Kali) 1

13
14
Tindakan sesuai Tingkat & Band Risiko
LEVEL/ TINDAKAN
BANDS
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45 hari,
(SANGAT membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke
TINGGI) Direktur RS

HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari,


(TINGGI) kaji dengan detail & perlu tindakan segera, serta
membutuhkan tindakan top manajemen

MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana


(SEDANG) (PDCA) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan klinis
sebaiknnya menilai dampak terhadap bahaya & kelola
risiko

LOW Risiko rendah dilakukan investigasi sederhana


(RENDAH) (PDCA) paling lama15 1 minggu diselesaikan dengan
prosedur rutin
Root Cause Analysis
Kategori merah atau kuning

16
Langkah RCA
1. Bentuk tim RCA untuk suatu
kejadian
2. Pelajari kejadian
3. Analisis sebab,
4. Menyusun rencana tindakan, dan
5. Melaporkan proses analisis dan
temuan.
17
2. Mempelajari kejadian
1. Menentukan masalah,
2. Mengumpulkan bukti-bukti yang nyata,
3. Melakukan wawancara,
4. Meneliti lingkungan kejadian,
5. Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
6. Mengenali faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap timbulnya kejadian,
7. Mengenali kejadian-kejadian yang
mengawali (trigger)
18
• Melakukan analisis dengan
menggunakan pohon
masalah/diagram tulang ikan
untuk mengetahui kegiatan atau
kondisi yang menyebabkan timbul
kejadian,
• Lanjutkan sehingga dapat dikenali
sistem yang melatar belakangi
timbulnya kejadian atau sampai tidak
beralasan lagi untuk melanjutkan
19
Susun rencana tindakan
1. Menetapkan strategi yang tepat untuk
mengatasi penyebab yang diidentifikasi,
dan dapat diterima oleh pihak yang terkait
dengan kejadian.
2. Rencana tindakan disusun untuk tiap akar
penyebab kejadian dan pengukuran untuk
menilai efektifitas tindakan terhadap akar
penyebab
3. Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan
dalam organisasi
20
Catat dan laporkan
1.Catat proses dan alat yang
digunakan
2.Biaya yang dibutuhkan
3.Ringkasan kejadian
4.Proses investigasi dan analisis
5.Temuan
21
Memahami penyebab kejadian
1. Kegagalan aktif: pelanggaran yang
sengaja dilakukan oleh seseorang
2. Kondisi laten: breakdown dari proses
atau sistem:
1. Kurangnya pendidikan
2. Gagal mengikuti prosedur
3. Alat yang rusak
4. Disain yang tidak tepat, dsb

22
• Mengidentifikasi akar-akar penyebab:
1.Faktor manusia: kelalaian, incompetence,
sistem pengelolaan sumber daya
manusia termasuk reward system
1. Sistem breakdown (mati), system
failure (gagal), system incapability
(tidak kapabel)
2. Sistem pengendalian
3. Sumber daya (fasilitas dan peralatan)
dan manajemen sumber daya
• Rumuskan pernyataan akar masalah
23
Jika tidak ada kejadian,
tetapi kita akan
memperbaiki suatu sistem
agar minimal risiko, maka
lakukan FMEA
24
Failure Mode and
Effect Analysis
25
Apakah FMEA
• Suatu alat
mutu untuk mengkaji suatu
prosedur secara rinci, dan mengenali model-model
adanya kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur,
melakukan penilaian terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari penyebab
terjadinya, mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan,
dan mencari solusi dengan melakukan perubahan
disain/prosedur

26
Langkah-langkah
1. Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat
dalam suatu proses
2. Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
3. Tetapkan peran dari tiap anggota tim
4. Gambarkan alur proses yang ada sekarang
5. Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
pada tiap tahap
6. Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk
tiap model kesalahan/ kegagalan
7. Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk
tiap model kesalahan/ kegagalan
27
Langkah-langkah….
• Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
1. Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
1. 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
2. Kegawatannya (severity): (SV)
1. 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
3. Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
• 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
• Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ x SV x
DT
• Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
• Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
• Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
• Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
• Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
28
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan
berbahaya sistem tanpa tanda-tanda yang mendahului
9 Sangat berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada
8 pelanggan atau gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan
pelayanan dengan adanya tanda yang mendahului

7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang


dengan tingkat ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau
menyebabkan ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat
atau kerja ulang yang signifikan

6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan
5 pelanggan dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem

4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi
3 sampai sedang dirasakan mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah
ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan

2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari
adanya masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak
berakibat pada sistem

1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
29
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan

9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat dihindarkan

8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi

6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan


5 terjadi tinggi
sedang

4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan


3 terjadi sedang
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
terjadi rendah
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan
terjadi amat terakhir terjadi
sangat rendah
30
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian

10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya


untuk diketahui kesalahan
9 Sangat sulit diketahui Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang
8 menyeluruh, tidak feasible dan tidak segera dapat
dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual
6 atau tidak ada proses yang baku untuk mengetahui,
sehingga ketahuan karena kebetulan
Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi
5 untuk diketahui tidak otomatis atau dilakukan secara sampling

4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak
3 untuk diketahui otomatis
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
tinggi untuk diketahui

1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses


untuk diketahui untuk mencegah kesalahan 31
Menetapkan “cut off point”dengan Pareto
• Urutkan failure mode dengan nilai RPN
dari yang tertinggi ke yang terendah
• Hitung persentase kumulatif
• Perhatikan nilai kumulatif sampai
dengan 80 %, maka pada nilai kumulatif
80 % tersebut kita tetapkan sebagai
“cut off point”
32
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/k Kumulatif
esalahan
Modus 1 320 320 26,4 %

Modus 4 270 590 48,7 %


Modus 3 240 830 68,6 %

Modus 2 160 990 81,8 % Cut off: 160


Modus 6 100 1090 90,1 %
Modus 5 80 1170 96,7 %
Modul 7 40 1210 100 %

Jadi yang harus ditindak lanjuti dengan solusi adalah: modus 1, 4, 3, 2


33
Menentukan area prioritas
Area/unit High High High Problem Total Urutan
kerja risk cost volume Prone Priorita
s
Gawat 10 7 4 4 25 III
darurat
Rawat 5 5 8 4 22 VI
jalan
Farmasi 9 8 8 5 30 I

Laboratori 9 8 8 4 29 II
um
Rawat 6 7 5 6 24 IV
inap
Pendaftara 6 4 8 5 23 V
n
34

Anda mungkin juga menyukai