Anda di halaman 1dari 14

I

SJT 4410
TH
PERIKATAN KOMPILASI
KELOMPOK 15:
Malvin Yubiantoro 125180231
Ajeng Ambarwati 125180317
Novia Nor Sohada 125180490
II
RUANG LINGKUP

• SJT 4410 berkaitan dengan tanggung jawab praktisi ketika


ditugaskan untuk membantu manajemen dalam penyusunan
dan penyajian informasi keuangan historis tanpa memperoleh
TH asurans atas informasi tersebut, dan untuk melaporkan
perikatan sesuai dengan SJT ini.
• SJT 4410 juga dapat diterapkan pada perikatan kompilasi
atas informasi keuangan selain informasi keuangan
historis, dan untuk perikatan kompilasi informasi non
keuangan dengan penyesuaian.
• SJT 4410 dibuat untuk membantu praktisi dalam memahami
hal‐hal yang harus dipenuhi dalam suatu perikatan kompilasi.
III

PERIKATAN KOMPILASI
• Manajemen mungkin meminta seorang praktisi untuk membantu manajemen
dalam penyusunan dan penyajian informasi keuangan dari suatu entitas. Nilai dari
perikatan kompilasi yang dilakukan sesuai dengan SJT bagi pengguna informasi
keuangan yang dihasilkan dari penerapan keahlian praktisi professional dalam TH
akuntansi dan pelaporan keuangan serta kepatuhan terhadap standar profesi,
termasuk ketentuan etika yang relevan, dan komunikasi yang jelas.
• Karena perikatan kompilasi bukan merupakan perikatan asurans, maka perikatan
kompilasi tidak meminta praktisi untuk memverifikasi keakuratan atau
kelengkapan informasi yang diberikan oleh manajemen atas kompilasi. Atau untuk
menyatakan opini audit atau kesimpulan reviu atas penyusunan informasi
keuangan.
• Manajemen entitas bertanggung jawab atas informasi keuangan dan basis
yang digunakan untuk penyusunan dan penyajikan informasi tersebut. 
I
V
TUJUAN PERIKATAN PROSEDUR YANG DISEPAKATI

• Tujuan suatu prosedur yang disepakati adalah agar praktisi melaksanakan prosedur yang bersifat
audit yang telah disepakati oleh praktisi dan entitas serta pihak ketiga yang tepat, dan agar praktisi
melaporkan temuan faktualnya.
• Oleh karena praktisi hanya memberikan suatu laporan tentang temuan faktual dari prosedur yang
disepakati, praktisi tidak menyatakan keyakinan.
• Sebagai penggantinya, pengguna laporan prosedur yang disepakati melakukan penilaian atas
prosedur dan temuan yang dilaporkan oleh praktisi dan mengambil kesimpulan dari pekerjaan
praktisi tersebut untuk kepentingannya.
• Laporan ditujukan hanya bagi pihak yang menyetujui dilaksanakannya prosedur yang disepakati
tersebut,
• karena pihak lain yang tidak mengetahui alasan yang mendasari dilaksanakannya prosedur yang
disepakati tersebut, mungkin akan salah menafsirkan hasil prosedur tersebut.
V

TUJUAN PERIKATAN PROSEDUR YANG


DISEPAKATI
• Suatu perikatan untuk melaksanakan prosedur yang disepakati mungkin
mengharuskan praktisi untuk melaksanakan prosedur tertentu tentang
• unsur individual dari suatu data keuangan (sebagai contoh, hutang usaha,
piutang usaha, pembelian dari pihak berelasi dan penjualan serta laba suatu
segmen entitas),
• suatu laporan keuangan (sebagai contoh, laporan posisi keuangan) atau
bahkan
• satu set lengkap laporan keuangan.
VI

KETENTUAN
• Praktisi harus memahami seluruh isi SJT agar dapat memahami
tujuan dan menerapkan ketentuan dengan tepat.
• Praktisi harus mematuhi seluruh isi SJT setiap ketentuan yang
terdapat di dalam SPJ ini kecuali jika terdapat suatu ketentuan
tertentu yang tidak relevan dengan perikatan kompilasi.
• Praktisi Praktisi dilarang menunjukan kepatuhan terhadap SJT
kecuali jika sudah mematuhi seluruh ketentuan SJT yang
relevan dengan perikatan kompilasi.
VII
KETENTUAN ETIKA
Praktisi harus mematuhi ketentuan etika yang berlaku.
Kode Etik menetapkan prinsip dasar dari etika profesi yang harus dipenuhi
oleh praktisi, yaitu:
TH
• Integritas.
• Objektivitas.
• Kompentensi dan kehati-hatian profesional.
• Kerahasiaan, dan
• Perilaku profesional.
Dalam mematuhi Kode Etik, ancaman bagi kepatuhan praktisi terhadap
ketentuan etika yang relevan perlu diidentifikasi dan diatasi dengan tepat.
VII
PERTIMBANGAN PROFESIONAL I

Praktisi harus menggunakan pertimbangan profesional dalam


melaksanakan perikatan kompilasi.
Pertimbangan profesional penting untuk melaksanakan perikatan
kompilasi secara tepat. Pertimbangan profesional ini diperlukan TH
khususnya, ketika perikatan mencakup untuk membantu manajemen
entitas dalam mengambil keputusan tentang kerangka pelaporan
keuangan yang akan digunakan untuk menyusun dan menyajikan
informasi keuangan entitas. Yang mencakup:
• Pemilihan kebijakan akuntansi.
• Pengembangan estimasi akuntansi.
• Penyusunan dan penyajian informasi keuangan.
IX

PENGENDALIAN MUTU PADA TINGKAT


PERIKATAN
Rekan atau pengurus perikatan harus bertanggung jawab atas mutu secara keseluruhan
dengan menekankan pentingnya pencapaian mutu perikatan dari:

Pelaksanaan Kepatuhan dengan Penerbitan laporan


pekerjaan yang kebijakan dan praktisi untuk
memenuhi standar prosedur perikatan yang
profesi dan pengendalian mutu sesuai dengan SJT
ketentuan hukum KAP yang berlaku. ini.
dan perundang –
undangan.
PENERIMAAN DAN KEBERLANJUTAN PERIKAT
AN

• Pengguna yang dituju mengacu pada ketentuan hukum, peraturan


perundang - undangan yang berlaku pengaturan lain menyangkut ketentuan
mengenai informasi laporan keuangan entitas, dan informasi keuangan
yang dibutuhkan oleh pihak-pihak internal dan eksternal.
•Pengidentifikasikasian praktisi atas penggunaan yang dituju mencakup
pemahaman atas faktor-faktor seperti tujuan tertentu yang hendak dicapai
oleh manajemen atau pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
melalui perikatan komplikasi dan pihak menugaskan.
X
XI

PENERIMAAN DAN KEBERLANJUTAN PERIK
ATAN

Pada perikatan kompilasi yang berulang, praktisi harus


mengevaluasi dan dapat memutuskan untuk tidak mengirim
surat perikatan baru atau perjanjian tertulis lainnya pada
setiap periode. Namun terdapat beberapa factor yang
menunjukan bahwa ketentuan perikatan kompilasi perlu
direvisi dan perlunya meningkatkan manajemen atau pihak
yang menugaskan perikatan terkait ketentuan perikatan
yang sudah ada.
KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN DAN PIHA
K YANG 
BERTANGGUNGJAWAB ATAS TATA KELOLA
Praktisi harus berkomunikasi dengan manajemen atau pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola secara tepat waktu selama perikatan
kompilasi mengenai hal-hal yang terkait dengan perikatan kompilasi
yang menurut praktisi penting untuk mendapatkan perhatian manajemen
atau pihak lain yang bertanggung jawab atas tata Kelola.
Waktu yang tepat untuk berkomunikasi akan sangat berbeda tergantung
pada keadaan dari perikatan kompilasi.

XII
XII
I

PELAKSANAAN PERIKATAN
Sistem akuntansi dan Praktisi terkait bisnis dan
catatan akuntansi entitas, operasi entitas lebih sedikit
merupakan suatu proses dari yang dimiliki manajemen.
yang berkelanjutan yang Hal ini berada pada tingkat
terjadi sepanjang yang cukup bagi praktisi untuk
perikatan komplikasi. dapat menyusun informasi
keuangan sesuai ketentuan
perikatan.
XI
V

PELAKSANAAN PERIKATAN
Hal yang dapat dipertimbangkan praktisi dalam memperoleh
pemahaman atas bisnis dan operasi entitas dan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku mencakup :
• Besaran dan kompleksitas entitas dan operasinya. TH

• Kompleksitas kerangka pelaporan keuangan.


• Tingkat pengembangan struktur manajemen dan tata kelola
entitas.
• Tingkat pengembangan dan kompleksitas sistem akuntansi
keuangan dan pelaporan entitas dan pengendalian yang berkaitan.
• Sistem aset, liabilitas,pendapatan dan beban entitas.

Anda mungkin juga menyukai