Anda di halaman 1dari 30

PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DEMAM


BERDARAH DENGUE MELALUI PENDEKATAN
SPASIAL TEMPORAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN
FAKTOR IKLIM DI
KOTA PEKANBARU TAHUN 2015-2018

TIM PENGUSUL:
Ketua
RATNA JUWITA, M.Kes ( NIDN 1012057501)
Anggota
ROSALINA HELEN PURWITASARI, S.KM, M.Si (NIDN. 1006128804)

STIKES TENGKU MAHARATU


PEKANBARU
1 2019 08/26/2022
PENDAHULUAN

2 08/26/2022
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya
dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan
wabah.

Pada tahun 2013, di Indonesia jumlah penderita DBD yang


dilaporkan sebanyak 112.511 kasus dengan jumlah
Salah satu
kematian 871 orang (Incidence Rate / Angka kesakitan =
Kabupaten
45,85 per 100.000 penduduk dan CFR / angka kematian =
0,77%).
Kota yang
tinggi kasus
DBD di Riau
adalah Kota
Pekanbaru
sebanyak 502
kasus pada
tahun 2015,
dimana jumlah
kasus tersebut
meningkat dua
3 kali lipat dari 08/26/2022
tahun
Penyakit DBD perlu ditinjau berdasarkan
aspek temporal. Melalui aspek ini, akan
diperoleh informasi penyakit DBD antar
waktu dari data spasial, dimana suatu penyakit
dijelaskan dengan pembandingan penyakit
yang sama dalam waktu yang berbeda, dari
suatu waktu ke waktu yang lainnya

4 08/26/2022
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui hubungan faktor


iklim dengan kejadian penyakit demam
berdarah dengue berdasarkan
pendekatan spasial dan temporal di
Kota Pekanbaru tahun 2015-2018.

5 08/26/2022
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

6 08/26/2022
Penyakit Demam Berdarah Dengue
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Epidemiologi
5. Gambaran Temporal
6. Iklim
7. Hubungan Iklim dengan Penyakit DBD

7 08/26/2022
Metodologi penelitian

8 08/26/2022
Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan


studi ekologi dengan jenis Times Series
Study (Time Trend Study)

9 08/26/2022
Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota


Pekanbaru pada bulan Mei - Juli
tahun 2019

10 08/26/2022
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh penderita penyakit DBD yang
berada di Kota Pekanbaru dan tercatat
dalam register DBD Dinas Kesehatan
Kota Pekanbaru tahun 2015-2018.
Seluruh populasi dijadikan sampel dalam
penelitian ini.

11 08/26/2022
12 08/26/2022
Hasil Penelitian

13 08/26/2022
Tahun 2016 terjadi peningkatan Kasus DBD hampir di setiap
kecamatan, dibandingkan dengan tahun 2015 kecuali tenayan
raya
14 Tahun 2017 terjadi penurunan kasus di setiap kecamatan kecuali
08/26/2022
IR tertinggi terjadi di Kecamatan senapelan yaitu
1,01/1000 penduduk
CFR Tertinggi terjadi di Kecamatan Senapelan dan

15
kec. Lima Puluh yaitu sebesar 3 % 08/26/2022
16 Kasus DBD tidak mengikuti pola kepadatan penduduk
08/26/2022
Rata-rata Kasus DBD cendrung mengikuti jumlah penduduk
17 08/26/2022
Gambaran Temporal Kejadian DBD

18 08/26/2022
Kasus DBD tertinggi terjadi di bulan april tahun 2016
Kasus DBD terendah terjadi di bulan Oktober tahun 2015
Rata-rata kejadian DBD tertinggi pada bulan maret
sebesar 88 kasus yang terendah bulan oktober 18 kasus
19 08/26/2022
Rata-rata sulu tertinggi terjadi di bulan juni 27,8 derjat
terendah terjadi bulan januari dan februari 26,8 derjat
Peningkatan kasus terjadi mulai januari hingga mai

20
namun tidak di iringi dengan peningkatan suhu 08/26/2022
Rata-rata kecepan angin perbulan paling tinggi terjadi di
bulan juli, agus, sep &desember sebesar 1,4 knot
Paling rendah pada bulan februari, maret sebesar 1,0 knot

21 Peningkatan kasus tidak di iringi dengan kecepatan angin
08/26/2022
Rata-rata kelembaban udara perbulan tertinggi terjadi di
bulan november sebesar 84,8%, terendah terjadi di bulan
agustus sebesar 79,1%.
Secara umum kejadian peningkatan kasus tidak diiringi
dengan peningkatan kelembban udara
22 08/26/2022
Peningkatan kasus yang cukup tinggi terjadi di bulan januari sampai
april dan bulan agustus
Sehingga bulan januari dan juli merupakan bulan yang tepat untuk
meningkatkan kewaspadaan dengan gerakan PSN melalui 3M plus
abatisasi , Gotong royong dsb.

23 08/26/2022
Kesimpulan
Secara spasial, angka incidence DBD tertinggi di Kota
Pekanbaru tahun 2015 – 2018 terdapat di Kecamatan
Senapelan yaitu 101 per 100.000 penduduk dan yang
terendah terdapat di Kecamatan Tampan yaitu 28 per
100.000 penduduk. Secara umum, semua kecamatan di
Kota Pekanbaru tergolong daerah yang endemis DBD

24 08/26/2022
Secara temporal, kasus DBD tertinggi di Kota Pekanbaru
tahun 2015 – 2018 terjadi pada Bulan April tahun 2016
sebesar 178 kasus dan Bulan Maret tahun 2016 sebesar 177
kasus dan yang terendah terjadi pada Bulan Desember
tahun 2016 sebesar 4 kasus. Rata-rata kejadian kasus DBD
tertinggi terjadi pada Bulan Maret sebesar 88 kasus dan
yang terendah terjadi pada Bulan Oktober sebesar 18 kasus.
Suhu di Kota Pekanbaru tahun 2015 – 2018 berkisar antara
26,4 oC – 28,3 oC, kecepatan anginnya berkisar antara 0,5
Knot – 1,9 Knot, kelembaban udaranya berkisar antara 76,4
% – 85,6 %, dan curah hujannya berkisar antara 2,0 mm –
2087,6 mm.

25 08/26/2022
Hubungan suhu dengan jumlah kasus DBD di Kota
Pekanbaru tahun 2015 – 2018 menunjukkan hubungan
yang sedang (r = 0,269) dan berpola negatif, dan tidak
ada hubungan yang signifikan antara suhu dengan
kasus DBD (p = 0,397)
Hubungan kecepatan angin dengan jumlah kasus DBD
di Kota Pekanbaru tahun 2015 – 2018 menunjukkan
hubungan yang kuat (r = 0,678) dan berpola negatif,
dan ada hubungan yang signifikan antara kecepatan
angin dengan kasus DBD (p = 0,015).

26 08/26/2022
Hubungan kelembaban udara dengan jumlah kasus
DBD di Kota Pekanbaru tahun 2015 – 2018
menunjukkan tidak ada hubungan/lemah (r = 0,193)
dan berpola positif, dan tidak ada hubungan yang
signifikan antara kelembaban udara dengan kasus
DBD (p = 0,548).
Hubungan curah hujan dengan jumlah kasus DBD di
Kota Pekanbaru tahun 2015 – 2018 menunjukkan
hubungan yang sedang (r = 0,262) dan berpola negatif,
dan tidak ada hubungan yang signifikan antara curah
hujan dengan kasus DBD (p = 0,411).
27 08/26/2022
Capaian Luaran Penelitian
Luaran wajib pada jurnal Nasional tidak terakreditasi
Publish Jurnal Endurance (Accepted)
Publikasi Poster di Seminar Nasional

28 08/26/2022
Rencana Luaran Lain
Pembuatan HAKI (Dalam Proses)

29 08/26/2022
THE END OF T’SLIDE SHOW

30 08/26/2022

Anda mungkin juga menyukai