Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)

ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com


Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD) KLB DBD


DI KABUPATEN SRAGEN

Julia Pertiwi1*, Fiqi Nurbaya1, Agus Sudarmanto2 Sumiyati2


1
Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Veteran Bangun Nusantara
2
Bidang P2PM, Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen
*email : pertiwijulia26@gmail.com

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a viral disease that is transmitted by mosquitoes, so there
is the potential for outbreak. The aim of this study are to determine the implementation of DHF’s
outbreak response conducted by “Posko DBD Sragen”. The study design is case study using qualitative
studies. Variables that are data collection and processing; data presentation and analysis; and conclusions
and follow-up. The study was conducted in August - October 2019 with 6 respondents. “Posko DBD
Sragen” is 35 units and reporting dengue cases regularly on the same day, the collection is done by Whats
App group. Presentation of data using tabulations and combined with graphs to make it easy to do
descriptive analysis. Data analysis has been carried out since making weekly tabulations, so that any
abnormalities that occur in the work area can be immediately identified precautions. Presentation and
analysis of data is done by analyzing people, places and times.
Keyword: Outbreak response, DHF, surveillance

ABSTRAK

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengue hemorrhagic fever adalah penyakit virus yang
ditularkan oleh nyamuk sehingga berpotensi terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui pelaksanaan SKD KLB DBD yang dilakukan oleh Posko DBD DKK Sragen.
Penelitian dilakukan dengan case study menggunakan studi kualitatif. Variabel yang adalah
pengumpulan dan pengolahan data; penyajian dan analisis data; dan kesimpulan dan tindak lanjut.
Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – Oktober 2019 dengan responden penelitian sebanyak 6 orang.
Jejaring Posko DBD DKK Sragen ini berjumlah 35 unit. Pelaporan kasus DBD secara rutin pada hari
tersebut, pengumpulan juga dilakukan melalui group Whats App. Penyajian data dengan menggunakan
tabulasi dan dikombinasikan dengan grafik untuk memudahkan melakukan analisis deskriptif. Analisis
data dilakukan sejak membuat tabulasi mingguan, sehingga adanya kelainan yang terjadi pada wilayah
kerja dapat segera diketahui tindakan pencegahan. Penyajian dan analisis data dilakukan dengan analisis
orang, tempat dan waktu
Kata kunci: SKD, KLB DBD, Sragen, Surveilans

44
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

PENDAHULUAN Kegiatan SKD KLB merupakan


Penyakit menular di Indonesia masih akselerasi dan intensifikasi aktivitas
menjadi masalah kesehatan yang penting, Surveilans penyakit potensial KLB yang
membutuhkan perhatian lebih dan sering telah dilaksanakan, yaitu dengan
mendatangkan kerugian ekonomi yang tidak meningkatkan kelengkapan dan ketepatan
sedikit. (PERTIWI et al., 2019) Salah satu pelaporan W2 serta adanya penyajian dan
penyakit menular yang kerap menjadi analisis data yang teratur secara periodik
masalah adalah Demam Berdarah Dengue dalam setiap indikator penyakit menular
(DBD). yang dilaksanakan SKD (Masrochah, 2006).
Salah satu upaya mengurangi Penyakit Demam Berdarah Dengue
kerugian akibat yang ditimbulkan oleh (DBD) dengue hemorrhagic fever adalah
letusan Kejadian Luar Biasa (KLB) suatu penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk
penyakit adalah dengan melakukan sehingga berpotensi terjadi Kejadian Luar
pengamatan yang intensif dikenal dengan Biasa (KLB). Kriteria KLB DBD meliputi:
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) terhadap (1) Jumlah kasus baru DBD dalam periode
penyakit potensial KLB (Dirjen P2PL, bulan tertentu menunjukkan kenaikan dua
2011). kali lipat atau lebih dibandingkan angka
Kegiatan dalam SKD diarahkan rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya;
terhadap pengendalian mata rantai faktor- (2) Timbulnya kasus DBD pada suatu
faktor memungkinkan timbulnya suatu daerah yang sebelumnya belum pernah
penyakit berkut cara intervensinya sehingga terjadi; (3) Angka kematian DBD dalam
dapat mengurangi kerugian. Pelaksanaan kurun waktu tertentu menunjukkan
SKD-KLB yang dilakukan pada tingkat kenaikan 50% atau lebih dibandingkan
DKK sampai dengan Puskesmas akan dengan periode sebelumnya dalam kurun
mempunyai manfaat yang besar dalam waktu yang sama. Penanggulangan KLB
pencegahan penyakit KLB. Dalam DBD sudah diatur dalam Pedoman
pelaksanaan SKD KLB secara legalitas Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian
ditunjang oleh Undang-Undang Nomor 4 Luar Biasa yang diterbitkan oleh
tahun 1984, PP Nomor 40 tahun 1991 serta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Permenkes Nomor 560 tahun 1989 dan (Kemenkes RI, 2007).
Permenkes Nomor 453 tahun 1983, Sebanyak 22 provinsi melaporkan
sehingga perumusan SKD KLB peningkatan kasus DBD sepanjang 2018
menggunakan prinsip legalitas, sampai awal 2019. Hingga awal 2019
epidemiologis dan kesisteman. dilaporkan telah terjadi peningkatan kasus
Sistem Kewaspadaan Dini KLB DBD di Kabupaten Kapuas (Kalimantan
adalah suatu tatanan pengamatan yang Tengah), dan Kabupaten Manggarai Barat
mendukung sikap tanggap terhadap adanya (NTT). Sedangkan Kota Manado dan
suatu perubahan dalam masyarakat atau Kabupaten Bitung (Sulawesi Utara), Aceh,
penyimpangan. Persyaratan yang berkaitan Jambi, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa
dengan kecenderungan terjadinya kesakitan/ Tengah dan Provinsi Jawa Barat (Kemenkes
kematian atau pencemaran makanan/ RI, 2019). Secara nasional, kasus DBD
lingkungan sehingga dapat segera mengalami penurunan. Tahun 2017
melakukan tindakan dengan cepat dan tepat dilaporkan 22.000 kasus, menurun pada
untuk mncegah/ mengurangi terjadinya tahun 2018 menjadi 11.000 kasus. Namun,
jatuh korban (Kemenkes, 2013). beberapa provinsi di Pulau Jawa cenderung
masih tinggi kasusnya (mencapai 300 kasus

45
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

per minggu) karena kepadatan penduduk melibatkan prosedur pengumpulan data


yang tinggi. Kasus tertinggi di Provinsi Jawa kuantitatif untuk mengeksplorasi penyakit
Tengah terjadi pada tahun 2017 lalu yaitu DBD dan program penanggulangan DBD.
8.000 kasus (Kemenkes, 2019). Kemudian dilakukan pengumpulan data
Kasus DBD di Jawa Tengah sejak kualitatif untuk menjelaskan dan
awal tahun 2019 hingga akhir Januari 2019 menginterpretasikan lebih lanjut temuan
tercatat 1.204 kasus. Beberapa kabupaten di pada data kuantitatif.
wilayah Jawa Tengah yang telah mengalami Variabel yang adalah pengumpulan
peningkatan kasus DBD adalah Kabupaten dan pengolahan data; penyajian dan analisis
Sragen (200 kasus), Kabupaten Grobogan data; dan kesimpulan dan tindak lanjut.
(150 kasus), Kabupaten Pati (87 kasus), Penelitian dilakukan dengan melakukan
Kabupaten Jepara (78 kasus), dan studi pendahuluan dilanjutkan studi dengan
Kabupaten Blora (75 kasus). Data Dinas metode wawancara terhadap pihak-pihak
Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen yang terkait dengan program di Posko DBD
mencatat bahwa ratusan kasus DBD tersebut DKK Sragen.
ditemukan di 19 kecamatan dengan 3 Penelitian dilakukan pada bulan
kecamatan yang menyumbang angka Agustus – Oktober 2019. Responden
tertinggi adalah Gemolong 11 kasus, penelitian sebanyak 6 orang yang terdiri dari
Sumberlawang 15 kasus dan Mondokan 21 1 (satu) orang Kabid P3PL (Pencegahan,
kasus. Temuan kasus DBD tersebut pemberantasan, Penyakit dan Penyehatan
menunjukkan adanya peningkatan Lingkungan), 2 (dua) orang Seksi P2PM
dibanding tahun sebelumnya. Sepanjang (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
tahun 2018, ditemukan ada 345 kasus DBD Menular), 2 (orang) orang staf pelaksana
dan kematian sebanyak tiga kasus. Sejak 14 surveilans epidemiologi dan 1 (satu) orang
Januari 2019, DKK Sragen telah mendirikan pemegang program DBD Elektronik.
Posko Penanggulangan DBD. Melalui Keseluruhan responden tergabung dalam
posko ini, DKK Sragen melakukan Satuang Tugas (Satgas) Posko DBD yang
penggulangan DBD, mengidentifikasi ditetapkan oleh Bupati Sragen pada Januari
sumber penularan dan menggalakkan upaya 2019.
pencegahan (DKK, 2019).
Berdasarkan uraian tersebut, HASIL
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Jejaring SKD KLB DBD Sragen
pelaksanaan SKD KLB DBD yang Jejaring Posko DBD DKK Sragen ini
dilakukan oleh Posko DBD DKK Sragen. berjumlah 35 unit yang meliputi: 24
puskesmas, 2 rumah sakit pemerintah dan 9
METODE PENELITIAN rumah sakit swasta. Secara rinci jejaring
Penelitian ini merupakan penelitian SKD KLB DBD DKK Sragen tersaji dalam
case study, dengan menggunakan Tabel 1.
pendekatan kualitatif. Penelitian case study
merupakan suatu penelitian tindakan yang Pengumpulan dan Pengolahan Data
melibatkan partisipan dalam menganalisis Data SKD KLB diperoleh dari
sebuah masalah dan mengetahui kebutuhan, laporan W2 Puskesmas yang direkap pada
serta menentukan alternatif pemecahan setiap hari Rabu dan laporan W2 Rumah
masalah. Selanjutnya, analisis akan Sakit yang direkap pada setiap hari Kamis.
dilakukan dengan model sequencial Data laporan W2 ditabulasi. Untuk
explanatory. Desain sequencial explanatory mengetahui kejadian KLB, data yang telah

46
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

ditabulasi dibandingkan dengan kriteria


kerja KLB berdasarkan ketentuan Undang-
Undang Wabah, serta memperhatikan
indikator pra kasus yang ada pada setiap
wilayah. Selain pelaporan secara rutin pada
hari tersebut, pengumpulan juga dilakukan
via group Whats App (Gambar 2). Group ini
beranggotakan seluruh jejaring, sehingga
ketika terdapat 1 kasus positif langsung
dilaporkan ke group lalu akan langsung
dicatat oleh petugas Posko DBD.

Tabel 1. Jejaring SKD KLB DBD DKK


Sragen
Jejaring Instansi
Puskesmas Kalijambe, Plupuh 1, Plupuh
2, Masaran 1, Masaran 2,
Kedawung 1, Kedawung 2,
Sambirejo, Gondang, Gambar 1. Tampilan Group Whats App PE
Sambungmacan 1, dan SKD Posko DBD Sragen
Sambungmacan 2, Ngrampal,
Karangmalang, Sragen,
Sidoharjo, Tanon 1, Tanon 2, Penyajian dan Analisis Data
Gemolong, Miri, Penyajian data dengan menggunakan
Sumberlawang, Sukodono, tabulasi dan dikombinasikan dengan grafik
Gesi, Tangen, Jenar untuk memudahkan melakukan analisis
Rumah sakit RSUD Dr. Soehadi deskriptif. Analisis data dilakukan sejak
pemerintah Prijonegoro, RSUD Dr. membuat tabulasi mingguan, sehingga
Soeratno Gemolong adanya kelainan yang terjadi pada wilayah
Rumah sakit RSI Amal Sehat, RSU Mardi kerja dapat segera diketahui tindakan
swasta Lestari, RSU Sarila Husada, pencegahan. Penyajian dan analisis data
RSIA Restu Ibu, RSU PKU
dilakukan dengan analisis orang, tempat dan
Muhammadiyah, RSU
Assalam, RSU Yakssi, RSU waktu seperti pada Gambar 2, Gambar 3 dan
Rizky Amalia, RSU Ibu Sina Gambar 4).

Gambar 2. Grafik Distribusi Penderita


DBD berdasarkan Jenis Kelamin
pada Januari – Juli 2019

47
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

2. Tempat
3. Waktu
Informasi : 1. Angka kesakitan
2. Angka kematian
3. Insiden rate
4. Attack rate
5. Prevalensi rate
6. Case fatality rate
Gambar 3. Grafik Distribusi Penderita 7. KLB atau tidak
DBD berdasarkan Umur pada 8. Trend penyakit
Januari – Juli 2019 9. Kelengkapan dan
ketepatan laporan
W1/W2

PEMBAHASAN
Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)
Sragen merupakan pelaksana otonomi
daerah Kabupaten Sragen di bidang
Kesehatan. Seiring dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen,
maka dilakukan berbagai program
Gambar 3. Peningkatan kasus kumulatif pembangunan kesehatan sehingga tercapai
DBD DKK Sragen visi dan misi DKK Sragen. Kegiatan yang
Kesimpulan dan Tindak Lanjut merupakan bagian yang cukup penting
Berdasarkan indikator SKD KLB dan dalam melaksanakan program kesehatan di
dibandingkan dengan data yang telah ada DKK Sragen adalah Pencegahan,
dan ditabulasikan serta divisualisasi dengan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
grafik, peta, segera dilakukan tindak lanjut Lingkungan (P3PL). Bidang P3PL dibantu
pemecahan di lapangan. Tindak lanjut yang oleh Seksi Pencegahan dan Pengendalian
baik adalah tindakan yang dilakukan Penyakit Menular yang secara khusus
sebelum terjadi kasus atau peningkatan menangani kasus DBD di lingkup DKK
kasus. Sragen.
Berdasarkan observasi sistem yang Kegiatan surveilans epidemiologi
dilaksanakan dalam SKD Posko DBD DKK untuk kewaspadaan dini Kejadian Luar
Sragen adalah: Biasa (KLB) dilakukan melalui pencatatan
Sistem : Sistem Informasi laporan W2 (mingguan) yang dikirim oleh
informasi Surveilans DBD dan Puskesmas dan Rumah Sakit di Wilayah
Aplikasi DBD Elektronik Kabupaten Sragen. Staf pelaksana
Sumber : Group Whats App Surveilans Epidemiologi secara rutin
data (SKD), laporan rekap memasukkan data laparan W2 dari
Puskesmas rutin pada hari Puskesmas pada hari Rabu dan Rumah Sakit
Rabu, rekap Rumah Sakit pada hari Kamis. Kegiatan pencatatan
rutin pada hari Kamis. laporan W2 meliputi data penderita
Data : Analisis data yang telah penyakit, Puskesmas yang mengirim
terkumpul berdasarkan: laporan serta Rumah Sakit yang mengirim
1. Orang laporan. Hasil pencatatan tersebut

48
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

selanjutnya dibuat rekapitulasi sesuai epidmiologi waktu (mingguan, bulanan dan


dengan format pelaporan yang telah tahunan). Informasi yang ditampilkan harus
ditentukan oleh Petunjuk Surveilans dapat menampilkan bentuk histogram
Epidemiologi. maupun peta distribusi penyakit serta
Laporan hasil surveilans secara rutin kriteria kerja Kejadian Luar Biasa secara
harus dilaporkan kepada Kepala Seksi rinci.
P2PM dan Kepala Bidang P3PL setiap
minggu maupun setiap bulan (Kemenkes, UCAPAN TERIMA KASIH
2015). Berdasarkan laporan analisis Dengan segenap hati, kami
Surveilans epidemiologi tersebut akan mengucapkan terima kasih kepada Kepala,
digunakan untuk melakukan pemantauan Kabid P3PL, Kasie P2PM dan staf serta
wilayah setempat serta menentukan admin DBD Elektronik di lingkup Dinas
kegiatan pencegahan dan pemberantasan Kesehatan Kabupaten Sukoharjo atas
penyakit. Sedangkan hasil rekapitulasi partisipasinya dalam penyelenggaraan
laporan secara tahunan akan digunakan penelitian ini.
untuk menentukan profil kesehatan di
wilayah Dinas Kesehatan Kota Sragen. DAFTAR PUSTAKA
Dengan demikian, keberadaan Sistem Dirjen P2PL, 2011. Buku Pedoman
informasi DBD Elektronik. Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa Penyakit
KESIMPULAN Menular dan Keracunan Pangan
Proses sistem informasi surveilans (Pedoman Epidemiologi Penyakit).
DBD sebagai pendukung kewaspadaan dini Jakarta: Kemenkes RI.
kejadian Luar biasa di DKK Semarang yang DKK Sragen, 2019. Laporan Harian Posko
sekarang ini berjalan dilakukan dengan Siaga DBD Kabupaten Sragen.
merekap laporan W2 Rumah sakit dan Infodatin, 2016. Situasi DBD. Pusat Data
Puskesmas secara rutin satu minggu sekali dan Informasi Kementerian
kemudian dilakukan pengolahan data Kesehatan Republik Indonesia.
dengan semi manual, yaitu dengan Kemenkes RI, 2007. Modul Pelatihan
menggunakan excel melalui format DBD Pencegahan dan Pemberantasan
Elektronik. Demam Berdarah Dengue di
Kegiatan surveilans DBD untuk Indonesia.
kewaspadaan dini KLB menjadi tugas Kemenkes RI, 2013. Pencegahan dan
pokok dan fungsi dari Bidang P3PL dan Penanggulangan Penyakit Demam
teknis pelaksanaannya ditanggungjawabi Dengue dan Demam Berdarah
oleh Kepala Seksi P2PM dibantu oleh staf Dengue. Departemen Kesehatan
pelaksana surveilans DBD dan Admin DBD Republik Indonesia.
Elektronik. Kemenkes RI, 2015. Pencegahan dan
Informasi yang dibutuhkan oleh Pemberantasan Demam Berdarah
Manajer dalam kegiatan surveilans DBD Dengue di Indonesia.
untuk SKD KLB di Posko DBD DKK Kemenkes RI, 2019. Laporan Situasi DBD.
Sragen adalah distribusi penyakit menurut Masrochah, Siti. 2006. Sistem Informasi
ukuran epidemiologi orang (jenis kelamin, Surveilans Epidemiologi sebagai
usia, pekerjaan), menurut ukuran Pendukung Kewaspadaan Dini
epidemiologi tempat (kelurahan, kecamatan Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit
dan Puskesmas), menurut ukuran di Dinas Kesehatan Kota Semarang:

49
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan (JMIAK)
ISSN: 2621-6612 | Email: jmiakmedrec@gmail.com
Volume 02 Nomor 02 November 2019 Halaman 44-50

Tesis. Program Pasca Sarjana.


Universitas Diponegoro
Nasir, S., 2005. The development change
and transformation of management
information system (MIS): A Content
analysis of articles published in
business and marketing journal.
International journal of information
management, 25, pp.442–457.
PERTIWI, J. et al. (2019) ‘Analisis Faktor
Risiko Tuberkukulosis Paru
Dewasa Di Kabupaten Sukoharjo’,
Prosiding Seminar Nasional Fkip
Utp Surakarta, 39(1), p. 11.
Available at:
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/
PROPKO/article/view/892/520520
769.
WHO, 2013. Global Incidence, Control
Programme, Prevention Strategy for
Dengue Hemoraghic Fever.
Yang, J., 2009. A Balanced Performance
Measurement Scorecard Approach
for Product Service Systems. In
International Conference on Business
Intelligence and Financial
Engineering. Beijing: IEEE

50

Anda mungkin juga menyukai