Anda di halaman 1dari 31

Pengelolaan

Spesimen PD3I
Ouline
Pengelolaan spesimen AFP

Pengelolaan spesimen Campak

Pengelolaan spesimen Difteri


Ouline
Pengelolaan spesimen AFP

Pengelolaan spesimen Campak

Pengelolaan spesimen Difteri


AFP (Accute Flaccid Paralysis)
Spesimen yang dikumpulkan : Feses
Waktu untuk mengumpulkan spesimen : < 2 bulan setelah tanggal kelumpuhan (spesimen adekuat <14 days)
Jumlah spesimen : 2 spesimen dengan interval minimum 24 jam

Kriteria spesimen adekuat


Dua spesimen dikumpulkan < 14 hari setelah tanggal
kelumpuhan.
• Volume yang cukup
• 8 gr setiap spesimen atau 1 ruas ibu jari orang dewasa atau
- 1 sendok makan jika anak mengalami diare
• Diterima oleh laboratorium dalam kondisi baik (tidak bocor,
suhu cukup dingin dan tidak kering)
Peralatan tidak standar Spesimen yang bocor
Logistik untuk mengumpulkan spesimen AFP :

APD (Masker, sarung tangan, jas lab)


2 pot bertutup ulir yang bisa tertutup rapat, terbuat dari bahan transparan, tidak mudah pecah, tidak bocor, bersih
dan kering
- 2 buah kantong plastik transparan / ziplock bersih ukuran kecil untuk membungkus setiap pot tinja
- 1 buah kantong plastik transparan / ziplock yang lebih besar untuk membungkus 2 pot tinja yang telah dibungkus
dalam kantong plastik kecil
- 1 kantong plastik besar untuk membungkus FP1 dan formulir permintaan pemeriksaan spesimen untuk
disertakan dalam spesimen carrier
- Kertas label
- Spidol dengan tinta tahan air
- Form FP-1 dan FP-S1
- Specimen carrier dengan 5 cold pack and thermometer analog
- Lakban
- Parafilm/isolasi
- Formulir pemantauan suhu spesimen
-
Spidol permanen
Plastik ziplock kecil Plastik ziplock besar Kertas label
2 pot feses

Lakban Termometer analog


Parafilm/isolasi
Specimen carrier
dengan Jumlah coldpack
yang cukup
Masukkan ke dalam specimen carrier

Formulir permintaan pemeriksaan spesimen Formulir pemantauan suhu spesimen


(digunakan oleh PKM dan Dinas Kesehatan
Form FP-1 untuk memeriksa kondisi spesimen saat
dikirim maupun diterima)
Cara mengumpulkan spesimen tinja

Letakkan kertas / plastik di Mintalah anak untuk buang Kumpulkan tinja dengan Masukkan spesimen ke dalam wadah dan Masukkan setiap spesimen ke
kloset air besar diatas sendok wadah (8 gr atau 1 lengkapi identitas (no.epid, nama, tanggal dalam plastik ziplock kecil.
kertas/plastik tsb ruas ibu jari orang dewasa pengambilan dan jumlah spesimen 1 atau Setelah dua spesimen selesai,
atau 1 sendok makan jika 2), bungkus tutup wadah dengan parafilm kedua spesimen dimasukkan
anak mengalami diare) / isolasi untuk memastikan bahwa ke dalam satu plastik ziplock
spesimen tidak akan bocor yang lebih besar.

Masukkan FP1 and FP-S1


Rekatkan tutup specimen carrier kedalam kantong plastik
dengan lakban dan tempelkan alamat and tempelkan diluar Masukkan semua spesimen ke dalam specimen carrier
laboratorium pada specimen carrier spesimen carrier dengan minimal 5 cold pack untuk mempertahankan 2-8 0C
dan masukkan termometer analog di dalamnya.
Jika kasus dirawat di rumah sakit
Cara menulis no. epid
Minta bantuan staf rumah sakit untuk mengumpulkan No EPID terdiri dari 9 angka :
spesimen dari pasien Digit I – II : Kode provinsi
Serahkan semua peralatan untuk mengumpulkan Digit III – IV : Kode kabupaten/kota
spesimen kepada staf rumah sakit Digit V – IV : Tahun kelumpuhan
1. Jelaskan kepada staf rumah sakit tentang
Digit VII – VIII : Nomor kasus dimulai dari “001”
2. Cara mengumpulkan spesimen
- Volume spesimen
- Cara menyimpan dalam specimen carrier
4. Buat janji untuk menjemput specimen carrier
Ingat!!
Jika spesimen tidak dapat dikumpulkan selama Spesimen harus diterima oleh Laboratorium
kunjungan lapangan setidaknya 3 hari setelah pengemasan.

Minta bantuan orang tua


1. Serahkan semua peralatan pengumpulkan spesimen Jika diperkirakan akan dikirim <3 hari setelah
kepada orang tua pengemasan, maka simpan di kulkas pada suhu 2-
2. Jelaskan kepada orang tua tentang 80C.
- Cara mengumpulkan spesimen • Jika diperkirakan akan dikirim > 3 hari setelah
Volume spesimen
pengemasan, maka simpan di freezer.
- Cara menyimpan dalam specimen carrier
4. Buat janji untuk menjemput specimen carrier

Catatan : Cold pack harus diganti setiap 2 hari sekali


Alur pengiriman spesimen
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Laboratorium Rujukan
Puskesmas Kab/Kota Provinsi

Mengumpulkan spesimen
• Mengelola spesimen Memeriksa kondisi spesimen Memeriksa kondisi spesimen • Memeriksa spesimen
• Memasukkan formulir FP-1 • Memeriksa kelengkapan form • Memeriksa kelengkapan form FP-1
pada specimen carrier FP-1 • Mengganti cold pack dengan yang baru
• Kirim spesimen ke Dinas • Mengganti cold pack dengan • Completing specimen examination
Kesehatan Kab/Kot yang baru request formMelengkapi formulir
• Melengkapi formulir permintaan pemeriksaan spesimen
permintaan pemeriksaan • Mengirim FP-1 to Kemenkes (Email :
spesimen epidataino@gmail.com dan
surveilansindonesia@gmail.com
Video “Cara mengumpulkan dan menangani spesimen AFP”

Klik disini
Video - Cara Pengambilan Spesimen PD3I - Google Drive
Spesimen polio lingkungan
Adalah pengumpulan spesimen dari limbah rumah tangga (tinja) yang dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya
sirkulasi virus polio di lingkungan

Spesimen yang diambil : Air


Volume : 1 liter
Lokasi pengambilan : Misal IPAL terpadu atau open drain/kanal
- Sumber air yang dekat dengan masyarakat yang mewakili 100.000-300.000 populasi dan digunakan untuk
minum, mandi, dan buang air kecil/besar.
- Titik pengambilan pada arus yang tidak begitu deras, terhindar dari sinar matahari langsung dan tidak bercampur
dengan unsur kimia lain seperti limbah rumah tangga
Waktu pengambilan : Pagi hari sekitar pukul 06:00- 08.00 pagi
Suhu penyimpanan : 2-80C
Alat yang dibutuhkan : Cara pengambilan:
• Botol pengambil sampel
(steril)dibenamkan ke dalam air dgn
kedalaman ± 30-50 cm dengan
mengulurkan tali yg sdh terikat pd botol
• Air dipindahkan ke botol penampung
• Tutup botol penampung direkatkan
Botol/wadah dengan pemberat Corong Parafilm
Dan tali
dengan parafilm untuk mencegah
kebocoran
• Beri label pada botol penampung
• Simpan dalam suhu 2-80C dalam
spesimen carrier
Formulir • Isi formular permintaan pemeriksaan
permintaan laboratorium
pemeriksaan
laboratorium

Botol penampung 1 L
Surveilans Polio lingkungan dilakukan
mingguan atau per 2 mingguan atau
minimal sebulan sekali
Spidol
Kertas label
Ouline
Pengelolaan spesimen AFP

Pengelolaan spesimen Campak

Pengelolaan spesimen Difteri


Campak
• Spesimen yang dikumpulkan : Serum (serologi)
• Waktu untuk mengumpulkan spesimen : Maksimal 28 hari setelah tanggal ruam
• Suhu penyimpanan : 2-80C

Spesimen lain yang dikumpulkan


- Urin dan swab tenggorokan (virologi) RT PCR dan isolasi virus
- Urin dikumpulkan pada kasus-kasus dengan gejala tambahan batuk, bersin dan konjungtivitis selama KLB atau
setahun sekali per kab/kota per tahun

Kriteria spesimen adekuat


• Serum (serologi)
- Dikumpulkan hingga 28 hari setelah tanggal ruam, volume > 0,5 ml, diterima oleh laboratorium dalam kondisi
baik dengan interval waktu 5 hari sejak pengambilan

• Urin dan swab tenggorokan (virologi)


- Dikumpulkan dalam rentang waktu 0-5 hari setelah tanggal ruam, diterima oleh laboratorium dalam kondisi
baik dengan interval waktu 5 hari sejak pengambilan.
Logistik untuk mengumpulkan spesimen campak :

Dokumen Peralatan
- Form MR 01 Spuit disposable 3 mL atau 5 mL atau sistem
- Form MR 04 vaccutainer set (tutup merah atau kuning)
- Wing needle (Jika diperlukan)
- Alkohol swab (70%)
Vaccutainer set
APD - Kapas kering
- - Wadah urin
Jas lab
- - Swab tenggorokan
Sarung tangan
- - Parafilm
Masker
- - VTM (Virus Transport Media)
Kantong
- Dacron swab
biohazard
- Label specimen
- Specimen carrier
- Icepack
- Gunting VTM
Wadah urin
- Tissue
- Label alamat
- Desinfectant (alcohol 70%)
Cara pengambilan spesimen serum
Kenakan APD standar
1. Beri label tabung serum (Nama, jenis kelamin, umur, tanggal
pengambilan)
2. Lakukan vena punksi untuk mengambil darah vena sebanyak 3–5
ml lalu dimasukkan dalam Vaccutainer (Pada bayi cukup 1 ml is
enough)
3. Tabung berisi darah didiamkan selama 10 - 15 menit pada suhu
kamar kemudian lakukan sentrifugasi 1500-2000 rpm atau 1000xg
selama 5-10 menit untuk memisahkan serumnya.
4. Pisahkan serum secara aseptik dengan menggunakan pipet, lalu Jika tidak ada sentrifuge :
dimasukkan ke dalam cryo vial yang sudah diberi identitas pasien • Darah dapat disimpan pada suhu 2-8°C
5. Hindari menggunakan tabung kaca untuk mengirim spesimen selama 24 jam sebelum dipisahkan
serum ke laboratorium rujukan serumnya
• Darah tidak boleh dibekukan di dalam
freezer
Jangan lakukan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! • Isi formulir MR-01 sesuai dengan data
• Mengirim spesimen menggunakan syringe pasien
• Mengirim spesimen dalam bentuk darah utuh
Video “Cara pengambilan serum”

Klik disini
Video - Cara Pengambilan Spesimen PD3I - Google Drive
Mengumpulkan spesimen urin
• Kenakan APD standar, beri label wadah urin
(Nama, jenis kelamin, umur dan tanggal
pengambilan)
• Menyiapkan alat dan bahan (wadah urin steril)
• Lebih baik mengumpulkan urin pagi (setelah
bangun tidur)
• Kumpulkan urin secara aseptis dengan volume
15-50 ml (isi hingga ¾ wadah)
• Simpan di kulkas pada suhu 2-80C sebelum
dikirim ke laboratorium
Pengambilan spesimen swab tenggorokan
• Kenakan APD standar, siapkan cryotube yang berisi 1,5 ml VTM
(Hank BBS atau sejenisnya), beri label cryotube dengan identitas
pasien
• Gunakan swab yang terbuat dari dacron / rayon steril dengan
tangkai plastik. Jangan gunakan kapas yang mengandung Kalsium
Alginat atau kapas dengan tangkai kayu, karena mungkin
mengandung zat yang dapat menghambat pertumbuhan virus dan
dapat menghambat tes PCR.
• Lakukan usap pada lokasi yang diduga terdapat koplik spot/bercak
koplik (biasanya belakang pharynx) dan hindarkan menyentuh
bagian lidah. Kemudian masukkan swab tenggorokan sesegera
mungkin ke dalam cryotube yang berisi VTM
• Putuskan tangkai plastik di area mulut cryotube sehingga cryotube
bisa tertutup rapat
• Cryotube kemudian dibungkus dengan parafilm. Simpan dalam
suhu 4-8°C. Jangan bekukan di dalam freezer.
Mengemas
Bungkus setiap sampel
dengan tisu bersih dan
masukkan ke dalam
spesimen
plastik klip

• Masukkan spesimen ke
dalam specimen carrier yang
berisi ice pack.
• Pastikan kondisi suhu tetap
dingin saat diterima di
laboratorium.
• Tambahkan kertas atau gabus
untuk mengisi kotak dingin Tutup specimen carrier dengan
• Jangan lupa masukkan form lakban dan tulis alamat
MR-01 dan MR-04 laboratorium dan alamat
pengirim pada specimen carrier
Ouline
Pengelolaan spesimen AFP

Pengelolaan spesimen Campak

Pengelolaan spesimen Difteri


Difteri
• Spesimen yang dikumpulkan : Usap tenggorok
• Waktu untuk mengumpulkan spesimen : Hari 1 dan hari kedua untuk diagnostik
• Suhu penyimpanan : 2-80C

Spesimen lain yang dikumpulkan


- Usap hidung
- Usap luka atau swab mata Jika dicurigai sebagai sumber infeksi

Kriteria spesimen adekuat :


- Diambil sebelum antibiotik diberikan, dikirim ke laboratorium pada suhu 2-8 0C dan diterima oleh laboratorium
dalam waktu 48 jam dari pengumpulan spesimen.

Catatan: Jika kasus telah menerima antibiotik, pengumpulan spesimen tetap dilakukan
Logistik untuk mengumpulkan spesimen difteri :

Dokumen Staf dan Peralatan


- Form DIF- 01 Petugas terlatih
- Form DIF- 04 - Media transport Amies atau slicagel packed media
- Cotton swab
- Spatula
- Desinfectan (alcohol 70%-85%, hipoklorit 5%)
APD - Kantong Biohazard
- Jas lab
- Sarung tangan
- Masker
- Penutup kepala
-
Pengambilan usap tenggorokan
Kenakan APD standar
1. Siapkan media Amies and swab steril, tuliskan identitas kasus (nama,
umur, jenis kelamin, tanggal pengambilan)
2. Posisi petugas berada di sebelah kanan kasus
3. Minta kasus duduk dengan sandaran dan tengadahkan kepala kasus
(Jika kasus ini di tempat tidur, mintalah untuk berbaring)
4. Minta kasus membuka mulut dan mengatakan "AAA"
5. Buka swab dari pembungkus, lalu dengan spatula tekan pangkal lidah,
kemudian usapkan swab di daerah faring dan tonsil kanan dan kiri
6. Jika ada membran putih keabuan, usap disekitar area tsb dengan
menekan agak kuat (bisa sedikit berdarah)
7. Buka tutup media amies, masukkan swab segera (swab harus
terendam media) tutup rapat.
8. Masukkan media amies ke dalam specimen carrier dan segera
kirimkan ke laboratorium.
Video “Cara pengambilan spesimen difteri”

Klik disini
Video - Cara Pengambilan Spesimen PD3I - Google Drive
Pengambilan usap hidung Pengambilan usap luka
Kenakan APD standar Kenakan APD standar
1. Siapkan media Amies dan swab steril, tuliskan identitas 1. Siapkan media Amies dan swab steril,
(nama, umur, jenis kelamin, tanggal pengambilan) tuliskan identitas (nama, umur, jenis
2. Posisi petugas berada di sebelah kanan kasus kelamin, tanggal pengambilan)
3. Minta kasus duduk dengan sandaran dan tengadahkan 2. Lakukan swab luka di area yang
kepala kasus (Jika kasus ini di tempat tidur, mintalah dicurigai, putar swab searah jarum jam
untuk berbaring) hanya sekali, kemudian tarik kapas
swab dengan hati-hati, masukkan ke
4. Buka swab dari pembungkus, masukkan swab pada dalam media transport amies
lubang hidung sejajar palatum, biarkan beberapa detik
sambil diputar pelan dan ditekan (hidung kanan dan
kiri).
5. Buka tutup media amies, masukkan swab segera (swab
harus terendam media) tutup rapat
6. Masukkan media amies ke dalam specimen carrier dan
segera kirimkan ke laboratorium
Laboratoriun Rujukan Polio
Laboratorium pemeriksaan spesimen AFP Laboratorium spesimen Polio lingkungan
Laboratoriun Rujukan Campak
Laboratorium
Rujukan Difteri
Thank You

Anda mungkin juga menyukai