Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN UNTUK SARANA AIR MINUM


DAN SARANA SANITASI DASAR
PUSKESMAS RAWAT INAP UJAN MAS
TAHUN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum :
a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Hygiene Sanitasi
Depot Air Minum
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
d. Peraturan Menteri Keseharan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan di Rumah Sakit
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
f. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 12 Tahun 2020 tentang penyimpanan
limbah bahan berbahaya dan beracun
g. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405 Tahun 2002 Tentang Persyaratan
Lingkungan Kerja perkantoran dan Industri
h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Penyehatan Sarana dan Bangunan Umum
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.942 Tahun 2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan
j. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.715 Tahun 2003 Tentang Persyaratan Hygiene dan Sanitasi
Jasaboga
k. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.288 Tahun 2003 Tentang Persyaratan Hygiene dan Sanitasi
Rumah Makan dan Restoran
l. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.1204 Tahun 2004 tentang penanganan limbah medis dan zat
berbahaya

2. Gambaran Umum
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka
mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas
hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan
promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dijelaskan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi tingginya dapat terwujud. Dalam pelaksanaannya pembangunan kesehatan diselenggarakan
berdasarkan azas perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian serta adil dan merta dalam
mengutamakan aspek manfaat utamanya bagi kelompok rentan seperti ibu, bayi, anak, usia lanjut dan
keluarga tidak mampu
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya
kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk
agar memperoleh derajat keshatan yang optimal. Dengan demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluargadan masyarakat serta
pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan perseorangan tingkat
pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif
dan rehabilitatif untuk mencapai derajad kesehatan yang setinggi tingginyadi wilayah kerja Puskesmas.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan masyarakat yang bersifat
esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya kesehatan masyarakat esensial
tersebut harus diselenggarakan oleh puskesmas.
Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kesehatan. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan
dan Peraturan Pemerintah RI No 66 Tahun 2104 tentang Kesehatan Lingkungan , yang pengaturannya
ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas
lingkungan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena meningkatnya penyakit
dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan, Pemerintah telah
menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Air merupakan bahan yang penting bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan alam tidak
berlangsung baik manusia hewan maupun tumbuhan. Seiring dengan naiknya jumlah penduduk serta
laju pertumbuhan semakin naik pula laju pemanfataan sumber-sumber air. Meningkatnya kebutuhan air
ini bukan hanya disebabkan oleh jumlah penduduk yang makin bertambah juga sebagai akibat dan
peningkatan taraf hidupnya yang diikuti oleh peningkatan kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga,
industry, rekreasi dan pertanian.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum aman bagi kesehatan apabila
memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib
dan parameter tambahan. Salah satu sumber air di wilayah kerja puskesmas ujan mas adalah sumur
gali, baik untuk kebutuhan hygiene sanitasi, air minum, dan keperluan rumah tangga lainnya. Air sumur
gali banyak digunakan oleh masyarakat, terutama masyarakat pedesaan. Karena selain proses
pembuatannya mudah dan dapat dilakukan oleh masyarajat itu sendiri dengan peralatan sederhana dan
biaya yang murah, sehingga banyak masyarakat pedesaan menggunakan air sumur gali sebagai sumber
air bersih.Salah satu upaya dalam mengukur apakah air sumur gali masyarakat layak dan memenuhi
persyaratan kesehatan kualitas air atau tidak untuk digunakan adalah dengan melakukan uji petik sampel
air sumur gali, agar air minum yang dikonsumsi tidak menimbulkan gangguan kesehatan.

No. . Rincian/Menu Kegiatan Uraian


1 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Pemeriksaan dan Pengawasan Kualitas air
dan Sanitasi Dasar
1 Inspeksi kesehatan lingkungan untuk Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke sarana air minum, dan
sarana air minum dan sanitasi dasar sanitasi dasar dengan melakukan pengamatan,
penilaian, serta pembinaan agar tersedia dan
meningkatnya kualitas air yang baik dan sesuai
standar kesehatan lingkungan dalam rangka upaya
perbaikan gizi masyarakat.
2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke Depot air minum
Depot Air Minum dengan melakukan pengamatan, penilaian, serta
pembinaan agar tersedia dan meningkatnya kualitas
air yang baik dan sesuai standar kesehatan
lingkungan dalam rangka upaya perbaikan gizi
masyarakat.
3 Inspeksi Sanitasi Sarana Ibadah Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke sarana ibadah meliputi
ketersediaan air, sarana sanitasi dasar (jamban),
pencahayaan, bangunan fisik dll dengan melakukan
pengamatan, penilaian, serta pembinaan agar
tersedia sarana ibadah yang baik dan sesuai standar
kesehatan lingkungan dalam rangka upaya perbaikan
gizi masyarakat.
4 Inspeksi Sanitasi makanan jajanan Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke makanan jajanan
meliputi ketersediaan air, sarana sanitasi dasar,
penyiapan bahan, pengelolaan, serta penyajian
makanan oleh penjaja makanan dengan melakukan
pengamatan, penilaian, serta pembinaan agar
tersedia makanan jajanan yang baik dan sesuai
standar kesehatan lingkungan dalam rangka upaya
perbaikan gizi masyarakat.
5 Inspeksi Sanitasi Rumah Makan Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke rumah makan meliputi
ketersediaan air, sarana sanitasi dasar, penyiapan
bahan, pengelolaan, serta penyajian makanan oleh
penjaja makanan dengan melakukan pengamatan,
penilaian, serta pembinaan agar tersedia rumah
makan yang baik dan sesuai standar kesehatan
lingkungan dalam rangka upaya perbaikan gizi
masyarakat.
6 Inspeksi Sanitasi Lingkungan Sekolah Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke sarana ibadah meliputi
ketersediaan air, sarana sanitasi dasar (jamban),
pencahayaan, bangunan fisik dll dengan melakukan
pengamatan, penilaian, serta pembinaan agar
tersedia sarana lingkungan sekolah yang baik dan
sesuai standar kesehatan lingkungan dalam rangka
upaya perbaikan gizi masyarakat.
7 Inspeksi Sanitasi P-IRTP Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke rumah makan meliputi
ketersediaan air, sarana sanitasi dasar, penyiapan
bahan, pengelolaan, serta penyajian makanan oleh
penjaja makanan (Pengelola P IRTP) dengan
melakukan pengamatan, penilaian, serta pembinaan
agar tersedia P-IRTP yang baik dan sesuai standard
kesehatan lingkungan dalam rangka upaya perbaikan
gizi masyarakat.
8 Inspeksi sanitasi Sarana Perkantoran Kegiatan Inspeksi Sanitasi ke sarana perkantoran
meliputi ketersediaan air, sarana sanitasi dasar
(jamban), pencahayaan, bangunan fisik dll dengan
melakukan pengamatan, penilaian, serta pembinaan
agar tersedia sarana perkantoran yang baik dan
sesuai standar kesehatan lingkungan dalam rangka
upaya perbaikan gizi masyarakat.
9 Pendataan Alkes bermerkuri di Kegiatan pendataan alat kesehatan bermerkuri di
jejaring dan jaringan jejaring dan jaringan puskesmas yaitu poskesdes,
Praktek Mandiri Bidan, Klinik dan Praktek Mandiri
Dokter di wilayah kerja puskesmas.
10 Pengawasan Limbah medis jejaring Kegiatan pengawasan pengelolaan limbah medis (B3)
Puskesmas dengan melakukan pengamatan, penilain, serta
pembinaan di jejaring dan jaringan puskesmas yaitu
poskesdes, Praktek Mandiri Bidan, Klinik dan Praktek
Mandiri Dokter di wilayah kerja puskesmas.
B .PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat


Inspeksi kesehatan lingkungan untuk  Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
1 sarana air minum dan sanitasi dasar 36  Petugas Kesehatan Puskesmas
 Pengelola Depot Air Minum (DAM)
2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan 8  Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
Depot Air Minum  Petugas Kesehatan Puskesmas
 Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
3 Inspeksi Sanitasi Sarana Ibadah 36  Stakeholder terkait
 Petugas Kesehatan Puskesmas
 Pemilik dan pengelola TPM Makanan
Inspeksi Sanitasi makanan jajanan Jajanan
4 36
 Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
 Petugas Kesehatan
 Pemilik dan pengelola TPM Rumah Makan
5 Inspeksi Sanitasi Rumah Makan 4  Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
 Petugas Kesehatan
 Sekolah
6 Inspeksi Sanitasi Lingkungan 40  Masyarakat Wilayah kerja PKM Ujan Mas
Sekolah  Petugas kesehatan Puskesmas
 Pengelola P-IRTP
7 Inspeksi Sanitasi P-IRTP 12  Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
 Petugas Kesehatan
 Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
8 Inspeksi sanitasi Sarana Perkantoran 16  Stakeholder terkait
 Petugas Kesehatan Puskesmas
 Jejaring dan jaringan puskesmas
Pendataan Alkes bermerkuri di (Pustu,Poskesdes, BPM, DPM Dan Klinik
9 jejaring dan jaringan 18 swasta)
 Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
 Petugas Kesehatan
Pengawasan Limbah medis jejaring  Jejaring dan jaringan puskesmas
Puskesmas (Pustu,Poskesdes, BPM, DPM Dan Klinik
10 36 swasta)
 Masyarakat wilayah PKM Ujan Mas
 Petugas Kesehatan
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Output Metode Tahapan


No Rincian/Menu Kegiatan
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksanaan
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Inspeksi kesehatan Alat dan bahan, persiapan
lingkungan untuk sarana ceklist Inspeksi )
Dokumen
1 air minum dan sanitasi 36 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
dasar
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Inspeksi Kesehatan Alat dan bahan, persiapan
Lingkungan Depot Air ceklist Inspeksi )
Minum Dokumen
2 8 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
Inspeksi Sanitasi Sarana ceklist Inspeksi )
Ibadah Dokumen
3 36 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
Inspeksi Sanitasi ceklist Inspeksi )
makanan jajanan Dokumen
4 36 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
Inspeksi Sanitasi Rumah ceklist Inspeksi )
Makan Dokumen
5 4 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
Inspeksi Sanitasi ceklist Inspeksi )
Lingkungan Sekolah Dokumen
6 40 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
ceklist Inspeksi )
Inspeksi Sanitasi P-IRTP Dokumen
7 12 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
ceklist Inspeksi )
Inspeksi sanitasi Sarana Dokumen
8 16 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Perkantoran Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
Pendataan Alkes ceklist Inspeksi )
bermerkuri di jejaring Dokumen
9 18 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
dan jaringan Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
1. Persiapan Instrumen kegiatan
(Jadwal Kegiatan, Persiapan
Alat dan bahan, persiapan
Pengawasan Limbah ceklist Inspeksi )
medis jejaring Dokumen
10 36 Swakelola 2. Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas Laporan
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
(Jan-Des)
4. Pembuatan Laporan kegiatan
dan rencana tindak lanjut.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun Waktu Pencapaian selama 1 tahun yaitu Januari sampai dengan Desember tahun 2022.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Program Kesehatan
lingkungan Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas yaitu :

No Rincian/Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya

Inspeksi kesehatan lingkungan untuk sarana air 1.860.000


1
minum dan sanitasi dasar
2 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Depot Air Minum 400.000

3 Inspeksi Sanitasi Sarana Ibadah 1.800.000

4 Inspeksi Sanitasi makanan jajanan 1.800.000

5 Inspeksi Sanitasi Rumah Makan 200.000

6 Inspeksi Sanitasi Lingkungan Sekolah 2.000.000

7 Inspeksi Sanitasi P-IRTP 600.000

8 Inspeksi sanitasi Sarana Perkantoran 800.000

9 Pendataan Alkes bermerkuri di jejaring dan jaringan 900.000

10 Pengawasan Limbah medis jejaring Puskesmas 1.800.000

JUMLAH 12.160.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Koordinator Kesehatan Lingkungan


Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas

FITRI ANDRIYANI,AMd.Kep
NIP. 19860610 201001 2 025

Anda mungkin juga menyukai