JANUARI – SEPTEMBER
Puskesmas …
TAHUN 2022
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu adalah kondisi dinamis mengenai jasa yang menuntut untuk pemenuhan
standar, kebutuhan, harapan, dan keinginan pelanggan, yang cocok untuk digunakan dan
menjadikan Pelanggan puas.
Mutu adalah bentuk persepsi yang dipahami berbeda oleh orang yang berbeda,
namun berimplikasi pada prioritas tertentu. Peningkatan mutu adalah pendekatan
pendidikan, edukasi berkelanjutan dan perbaikan proses-proses pemberian pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan pasar dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.
Mutu pelayanan Puskesmas adalah derajat kesempurnaan pelayanan Puskesmas
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan pelayanan dengan menggunakan
potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas secara wajar, efisien dan efektif serta
diberikan secara aman dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum, sosial dan
budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan Puskesmas dan masyarakat
konsumen.
Peningkatan mutu dilayanan Puskesmas saat ini menjadi kegiatan yang harus
dimiliki oleh setiap Puskesmas. Mutu pelayanan dapat dilihat dari aspek Puskesmas dan
manajerial
Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas diadakan agar
peningkatan mutu dan keselamatan pasien terbentuk menjadi budaya organisasi dan
memberikan dampak pada setiap aspek kegiatan Puskesmas dan manajerial yang berjalan
diPuskesmas sehingga Puskesmas dalam menjalankan fungsi pelayanan memenuhi tata
kelola Puskesmas dan tata kelola organisasi yang baik
Dalam memberikan pelayanan yang bermutu ada 7 (tujuh) Dimensi Mutu yang
harus dilaksanakan yaitu adalah aman, adil, berorientasi pada pada pasien, tepat
waktu,efektif dan efesien. Aspek tersebut terdiri dari struktur, proses dan outcome.Struktur
adalah sumber daya manusia, sumber daya fisik, sumber daya keuangan dan sumber daya
lain-lain pada fasilitas pelayanan kesehatan. Baik tidaknya struktur dapat diukur dari
kewajaran, kuantitas, biaya dan mutu komponen- komponen struktur itu. Proses adalah apa
yang dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien: evaluasi, diagnosa,
perawatan, konseling, pengobatan, tindakan, penanganan jika terjadi penyulit, follow up.
Baik tidaknya proses dapat
2
diukur dari relevansinya bagi pasien, efektifitasnya, dan mutu proses itu sendiri.
Pendekatan proses adalah pendekatan paling langsung terhadap mutu asuhan. Outcome
adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien
dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasannya serta kepuasan provider.
Outcome yang baik sebagian besar tergantung kepada mutu struktur dan mutu proses yang
baik. Untuk menjamin keberlangsungan fungsi tersebut dengan baik maka
Puskesmas ...harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis
medis maupun administrasi. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu, Puskesmas ...harus
mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu di semua tingkatan.
Pengukuran mutu di Puskesmas ...sudah diawali dengan penilaian akreditasi
Puskesmas yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat struktur dan proses.
Pada kegiatan ini Puskesmas ...harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah
ditetapkan. Puskesmas ...dipacu untuk dapat menilai diri (self assesment) dan memberikan
pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk
mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain yaitu instrumen mutu pelayanan
yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (outcome). Tanpa mengukur hasil
kinerja Puskesmas ...tidak dapat mengetahui apakah struktur dan proses yang baik telah
menghasilkan outcome yang baik pula. Sesuai dengan standar akreditasi maka saat ini
Puskesmas ...juga melakukan benchmarking/ pembanding dengan Puskesmas sejenis saat
yang kami dapatkan untuk data pembanding sebagai benchmarking dan juga perbandingan
dengan sumber ilmiah profesional yang objektif
B. Tujuan :
1. Tujuan Umum:
3
b. Menjamin terlaksananya program keselamatan pasien serta monitoring kinerja
individu dan unit.
90,0%
80,0%
70,0%
60,0%
50,0%
40,0%
30,0%
20,0%
10,0%
0,0%
Analisa dan Evaluasi (5.1.1.b) : Berdasarkan hasil capaian dapat kita lihat bahwa
capaian kepatuhan dalam melaksanakan Hand Hygiene petugas Puskesmas belum
mencapai standar yang ditentukan yaitu 100%.
Faktor yang mungkin menjadi penyebab diantaranya :
1. Terbatasnya sarana atas fasilitas kebersihan tangan - Cairan antiseptik handrub
belum tersedia ditiap bed tempat tidur, atau jangkauannya agak jauh, hanya baru
tersedia di meja nursestation dan troli tindakan - air kran di wastafel sering tidak
lancar - tissu paper towel masih dalam keadaan kosong
2. faktor dari prilaku kebiasaan atau mengabaikan dan juga kurangnya
kesadaran/kepatuhan petugas dalam melaksanakan HH
3. kurangnya poster poster pengingat kebersihan tangan
4. Kurangnya pengetahuan petugas terhadap pentingnya kepatuhan HH untuk
memutuskan mata rantai penularan kuman
4
5. Petugas masih menganut paham aman diri sehingga lebih mengedepankan safety
pribadi daripada memutus rantai penularan penyakit terhadap pasien dan
lingkungan pasien
5
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
10000%
9000%
8000%
7000%
6000%
5000%
4000%
3000%
2000%
1000%
0%
6
Tindak lanjut : Menekankan kembali pada petugas yang memberikan pelayanan
agar melakukan identifikasi secara benar walau capaian sudah sesuai standar
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Analisa dan Evaluasi : Berdasarkan capain dapat di lihat bahwa waktu tunggu
rawat jalan belum sesuai standar yang di tentukan, ini di karenakan oleh kurang
optimalnya jadwal dokter bertugas dan juga harus menunggu rekam medis pasien
di antar oleh petugas kartu yang tidak segera diantar setelah pasien
daftar. tapi untuk bulan ini hasilnya lebih meningkat dibandingkan dengan bulan
lalu
Tindak lanjut : agar dokter memberikan pelayanan sesuai dengan SPM yang
berlaku di Puskesmas yaitu dari jam 08.00 s/d 13.00 WIB dan dan petugas kartu
jangan tunggu banyak dulu baru diantar kepoliPuskesmas.
7
5. Kepatuhan waktu visite dokter (>=80%)
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Analisa dan Evaluasi : Sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu lebih dari
85%
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
8
Analisa dan Evaluasi : belum mencapai standar yang telah ditentukan.Standar :
harus diterima doleh dokter yang mengirim dalam waktu kurang dari 30 menit baik
secara lisan maupun tulisan.Yang dimaksud dengan kritis adalah hasil pemeriksaan
yang termasuk dalam kategori kritis yang ditetapkan dengan kebijakan Puskesmas.
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Analisa dan Evaluasi : Ada resep yang diluar fornas Puskesmas akan tetapi
obat diluar fornas yang diresepkan oleh dokter tersebut diizinkan karena itu
dibutuhkan oleh pasien dan ada SPO yang telah ditetapkan oleh rs dan
penyebab lainnya yaitu karena stok obat nasional berdasarkan e-katalog kosong
Tindak lanjut : diharapkan untuk pengadaan stok obat fornas ada sesuai dengan
fornas yang telah ditetapkan
9
8. Kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh (100%)
10
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Analisa dan Evaluasi : Belum mencapai standar yaitu 100% tapi dari bulan ke
bulan tingkat upaya kepatuhan resiko jatuh mengalami perubahan yang tinggi. Ada
beberapa hal indikator ini belum mencapai standar antara lain tempat tidur yang
pagar pembatasnya rusak,kurangnya stok stiker resiko jatuh diruangan dan
kepatuhan perawat untuk memasang stiker jatuh serta edukasi kepada pasien dan
keluarga bahwa pasien beresiko jatuh
Tindak lanjut : Agar pembatas tempat tidur diperbaiki segera, stok stiker
disesdiakan sesuai kebutuhan diruangan , kepada bidang pasien safety agar
mensosialisasikan kembali upaya- upaya resiko jatuh serta patuh terhadap upaya
11
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data bulan Januari s/d September tahun 2022 masih ada
indikator yang belum mencapai standar yang di tentukan adalah Kepatuhan
Kebersihan tangan,Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri,Waktu Tunggu
Rawat Jalan,Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium.
12
Untuk indikator yang sudah sesuai dengan standar agar tetap dipertahankan
supaya mutu pelayanan Puskesmas sesuai standar pelayanan
(TTD)
NAMA LENGKAP
13