KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
PELAYANAN PENYAKIT
DEGENERATIF DAN
GERIPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TUJUAN
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Komplikasi
Komplikasi yang paling bermakna adalah nyeri dan
kelainan bentuk sendi.
Nyeri yang terjadi menyebabkan pasien tidak mampu
bergerak (imobilisasi), yang akan mengakibatkan
komplikasi lainnya dan berdampak sangat besar bagi
status kesehatan lanjut usia.
Nyeri pada lanjut usia juga dapat menyebabkan dampak
psikologis yang bermakna; menjadi depresi.
Kelainan bentuk sendi memudahkan seorang usia lanjut
jatuh dengan berbagai dampak lainnya
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Pengelolaan
Promotif
Melakukan penyuluhan terkait:
- Faktor-faktor risiko dan penyebab, komplikasi, dan
hendaya akibat komplikasi.
- Upaya-upaya pencegahan dan komplikasi akibat
osteoartritis.
- upaya pemulihan bila sudah terdapat hendaya akibat
osteoartritis.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Pengelolaan
Preventif
- Melakukan pencegahan atau memperlambat
terjadinya osteoartritis; dengan menghindari
trauma dan tekanan terus menerus pada sendi-
sendi tertentu, serta mengurangi berat badan.
- Beberapa cara untuk menghindari tekanan yang
terus menerus; berdiri terlalu lama, jongkok atau
duduk melipat lutut terlalu lama
- Mencegah jatuh.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Pengelolaan
Kuratif
- Mengurangi rasa nyeri; terlebih dahulu tanpa
menggunakan obat-obatan dan melakukan upaya
preventif.
- Selanjutnya menggunakan obat-obatan anti nyeri
yang paling ringan seperti parasetamol, untuk
menghindari efek samping nyeri lambung.
- Pada kasus-kasus yang berat, dilakukan upaya
rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder
atau tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOARTRITIS
Pengelolaan
Rehabilitatif
- Identifikasi disabilitas yang ada, seperti:
a)gangguan aktivitas sehari-hari dan depresi yang
timbul akibat nyeri
b)ketidakmampuan untuk bergerak yang
diakibatkan nyeri dan kelainan bentuk sendi
- Menentukan status fungsional yang masih dimiliki.
- Merancang program latihan yang sesuai serta
memotivasi agar pasien mau menjalaninya
- Menyediakan tempat latihan yang sesuai
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Osteoporosis adalah suatu keadaan berkurangnya jaringan
pembentuk tulang yang menyebabkan rapuh dan mudah
patah.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Komplikasi
• Komplikasi yang paling bermakna adalah
terjadinya patah tulang (fraktur) walaupun
tidak ada trauma yang berat.
• Sebelum terjadinya fraktur, osteoporosis tidak
memberikan gejala dan tanda yang jelas.
• Seorang usia lanjut yang mengalami fraktur,
akan mengalami imobilisasi. Selanjutnya akan
timbul berbagai komplikasi lainnya akibat
imobilisasi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Pengelolaan
Promotif
Melakukan penyuluhan mengenai:
a)Osteoporosis, faktor-faktor risiko dan penyebab,
komplikasi, dan hendaya akibat komplikasi.
b)Upaya-upaya pencegahan terjadinya osteoporosis dan
komplikasi akibat osteoporosis.
c)Pentingnya pencegahan terjadinya osteoporosis serta
upaya pemulihan bila sudah terdapat hendaya akibat
osteoporosis.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Pengelolaan
Preventif
- Anjuran mengkonsumsi bahan makanan tinggi kalsium,
latihan fisik dan kebiasaan memajankan diri terhadap sinar
matahari.
- Mencegah terjadinya patah tulang
- Jatuh pada lanjut usia dapat disebabkan; ketidakstabilan
akibat gaya/cara berjalan, perubahan tekanan darah pada
perubahan posisi, gangguan keseimbangan, gangguan
penglihatan dan kondisi lingkungan (seperti jalan yang
basah/licin, jalan yang miring atau berundak-undak, tidak
adanya tempat berpegang)
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Pengelolaan
Kuratif
- Bila terdapat jatuh dan timbul patah tulang,
maka harus dilakukan penanganan khusus;
penggunaan spalk atau gips untuk
imobilisasi sebelum dirujuk ke RS
kabupaten/provinsi untuk tindak lanjut
- Upaya kuratif osteoporosis pada usia lanjut,
memerlukan tatalaksana di pusat pelayanan
kesehatan tingkat sekunder atau tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
OSTEOPOROSIS
Pengelolaan
Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas/hendaya yang muncul
akibat osteoporosis.
- Menentukan status fungsional yang masih dimiliki.
- Merancang program latihan yang sesuai serta
memotivasi agar pasien mau menjalaninya
- Menyediakan tempat latihan khusus bagi usia lanjut
yang telah mengalami berbagai hendaya akibat
osteoporosis, agar status fungsional yang ditargetkan
dapat dicapai dan dipertahankan
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Komplikasi
• Penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan
berbagai komplikasi akut dan kronik.
• Komplikasi kronik, antara lain: penyakit ginjal kronik
akibat nefropati diabetik, penyakit jantung koroner,
stroke, penyakit pembuluh darah tepi, kebutaan
akibat retinopati diabetik, luka yang sulit sembuh,
terutama di kaki
• Komplikasi akut terjadi karena gula darah yang
sangat tinggi atau gula darah yang sangat rendah.
Komplikasi akut bersifat mengancam jiwa, maka
harus cepat mendapatkan perawatan di pusat
pelayanan kesehatan sekunder atau tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Pengelolaan
Promotif
Melakukan penyuluhan mengenai:
a) Diabetes melitus; gejala-gejala khas diabetes, faktor-faktor
risiko, komplikasi, dan gejala-gejala akibat komplikasi.
b) Cara hidup sehat; diet sehat, aktivitas fisik teratur, kurangi
berat badan bagi yang gemuk, berhenti atau hindari
merokok.
c) Pentingnya penatalaksanaan diabetes melitus yang
menyeluruh dan terus menerus pada mereka yang sudah
mengalaminya.
d) Upaya menjaga status kesehatan dan kemandirian pada
mereka yang telah mengalami berbagai komplikasi kronik
akibat diabetes melitus.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Pengelolaan
Preventif
- Mengidentifikasi faktor-faktor risiko diabetes
melitus.
- Memodifikasi faktor risiko yang telah diketahui.
- Deteksi dini timbulnya diabetes melitus.
- Melakukan evaluasi secara berkala komplikasi-
komplikasi yang sudah ada.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Pengelolaan
Kuratif
- Melanjutkan upaya memodifikasi faktor risiko.
- Pengendalian gula darah senormal mungkin dengan
menggunakan obat antidiabetik yang tersedia di pusat
pelayanan kesehatan primer.
- Pengobatan awal terhadap komplikasi kronik yang
didapat.
- Melakukan rujukan pada kondisi-kondisi; gula darah
yang tidak/sulit terkendali, komplikasi akut dan kronik
yang memerlukan pelayanan kesehatan sekunder atau
tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
DIABETES MELITUS
Pengelolaan
Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yang muncul akibat
komplikasi kronik
- Menentukan status fungsional yang saat ini dialami
dan menentukan target status fungsional yang ingin
dicapai.
- Merancang program latihan yang sesuai.
- Menyediakan tempat latihan khusus
- Tetap melakukan upaya-upaya preventif, promotif,
dan kuratif sesuai dengan kondisi pengendalian gula
darah dan komplikasi yang sudah terjadi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Komplikasi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pengelolaan
Promotif
Melakukan penyuluhan mengenai:
a) Penyakit jantung koroner, faktor-faktor risiko dan pencegahan,
gejala-gejala yang mungkin dirasakan.
b) Cara hidup sehat: diet sehat, aktivitas fisik teratur, kurangi
berat badan bagi yang gemuk, berhenti atau hindari merokok.
c) Pentingnya pencegahan primer dan sekunder serta
penatalaksanaan yang menyeluruh dan terus menerus pada
mereka yang sudah mengalaminya.
d) Upaya menjaga status kesehatan dan kemandirian pada
mereka yang telah mengalami berbagai komplikasi akibat PJK
(nyeri dada dan gagal jantung).
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pengelolaan
Preventif
- Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya
PJK.
- Memodifikasi faktor risiko; seperti perencanaan,
menurunkan berat badan, aktivitas fisik teratur.
- Deteksi dini timbulnya PJK, dengan
menanyakan keluhan-keluhan (gejala) yang
khas.
- Melakukan evaluasi dari komplikasi akibat PJK
secara berkala.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pengelolaan
Kuratif
- Melanjutkan modifikasi faktor risiko.
- Pengobatan guna mencegah progresifitas
penyakit
- Pengobatan awal terhadap kondisi-kondisi akibat
komplikasi kronik.
- Melakukan rujukan pada kondisi-kondisi tertentu
yang memerlukan pelayanan kesehatan
sekunder atau tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pengelolaan
Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yang muncul akibat
komplikasi kronik diabetes.
- Menentukan status fungsional yang saat ini dialami
dan menentukan target status fungsional yang ingin
dicapai
- Merancang program latihan yang sesuai
- Menyediakan tempat latihan khusus bagi usia lanjut
yang telah mengalami berbagai hendaya.
- Tetap melakukan upaya preventif, promotif, dan
kuratif sesuai dengan kondisi pengendalian gula
darah dan komplikasi yang sudah terjadi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Promotif
Melakukan penyuluhan mengenai:
a) Penyakit hipertensi, faktor-faktor risiko, dan
komplikasinya.
b) Cara hidup sehat: diet yang sehat, aktivitas fisik teratur,
hindari atau stop merokok, istirahat cukup, hindari stres.
c) Pentingnya penatalaksanaan hipertensi yang
menyeluruh dan terus menerus pada mereka yang
sudah mengalaminya.
d) Upaya menjaga status kesehatan dan kemandirian pada
mereka yang telah mengalami berbagai komplikasi
kronik akibat penyakit hipertensi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Preventif
- Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya
hipertensi.
- Memodifikasi faktor risiko bila ditemukan
- Deteksi dini timbulnya hipertensi, dengan
pemeriksaan tekanan darah berkala setiap 6 bulan
pada mereka yang belum mengalami hipertensi dan
mempunyai faktor risiko
- Melakukan evaluasi secara berkala; komplikasi akibat
hipertensi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Kuratif
- Melanjutkan upaya modifikasi dari faktor risiko.
- Pengobatan yang bertujuan pengendalian tekanan
darah senormal mungkin secara terus-menerus;
menggunakan obat antihipertensi yang tersedia di
Puskesmas.
- Melakukan pengobatan awal terhadap kondisi yang
diduga merupakan komplikasi kronik hipertensi.
- Melakukan rujukan pada kondisi-kondisi tertentu;
hipertensi yang tidak/sulit terkendali, komplikasi
kronik hipertensi yang memerlukan pelayanan
kesehatan sekunder atau tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yang muncul akibat
komplikasi kronik hipertensI.
- Menentukan status fungsional saat ini dan target
status fungsional yang ingin dicapai.
- Merancang program latihan yang sesuai.
- Menyediakan tempat latihan khusus
- Tetap melakukan upaya preventif, promotif, dan
kuratif sesuai dengan beratnya hipertensi dan
komplikasi yang sudah terjadi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
GERIPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
MENOPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
MENOPAUSE
Tindakan Penanganan
• Pengobatan dengan suplementasi hormon, perlu
konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis.
• Masalah psikologis yang timbul biasanya tidak
memerlukan pengobatan karena gejala tersebut
sewaktu-waktu bisa hilang
• Bila gangguan sangat berat, pertimbangan untuk
pemberian obat anti depresi atau anti cemas
• Pengaturan diet
• Bila hubungan seksual tergangu karena keringnya
vagina dianjurkan penggunaan krim atau minyak
pelumas.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
ANDROPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
ANDROPAUSE
Sepuluh kriteria yang dipakai untuk menilai seseorang sudah
andropause atau belum (10 kriteria ADAM = Androgen
Decline in Aging Male), yaitu :
1.Penurunan keinginan seksual (libido)
2.Kekurangan energi atau tenaga
3.Penurunan kekuatan atau ketahanan otot
4.Penurunan tinggi badan
5.Berkurangnya kenyamanan dan kesenangan hidup
6.Sedih dan atau sering marah tanpa sebab yang jelas
7.Berkurangnya kemampuan ereksi
8.Kemunduran kemampuan olahraga
9.Tertidur setelah makan malam
10.Penurunan kemampuan bekerja
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
ANDROPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
LEMBAR KASUS PELAYANAN
PENYAKIT DEGENERATIF DAN
GERIPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Keluhan Utama
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak dan batuk memberat sejak 2 hari sebelum
berobat.
Batuk berdahak sulit dikeluarkan. Demam (+).
Sesak makin berat, pasien tidak bisa tidur dan gelisah.
Kadang terdengar bunyi mengi.
Pasien diketahui menderita PPOK sejak 2 tahun, obat
rutin yang dikonsumsi adalah inhalasi beta2 agonis dan
steroid. Sehari-hari sering menggunakan oksigen 3 liter
permenit.
PPOK kambuh terutama bila pasien kena flu atau
radang paru.
Dalam 1 tahun pasien bisa terkena flu atau radang
paru 4-5 kali sampai perlu dirawat.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Riwayat Penyakit Sekarang
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Riwayat Penyakit Sekarang
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Riwayat Sosial Kemasyarakatan
• Pasien kadang pergi ke mesjid (melakukan
kegiatan keagamaan), silatuhrami dengan
anak dan cucu pasien.
• Pasien jarang pergi berekreasi dengan
keluarga
• Kegemaran pasien: memasak dan
menonton TV (saat ini jarang dilakukan).
• Saat ini kegiatan lebih banyak di rumah
saja.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Pemeriksaan Fisik
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Pemeriksaan Fisik
• Paru : vesikuler, rh +/+ wh+/+, ekspirasi
memanjang.
• Jantung : BJ I dan II normal, murmur-,
gallop –
• Abdomen: datar lemas, H/L ttb, BU+N
• Ekstremitas : akral hangat, cap refill < 2
detik.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Daftar Masalah
Pneumonia
PPOK eksaserbasi akut
Oral hygiene buruk
Risiko malnutrisi
Hipertensi terkontrol
Imobilisasi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TUGAS dan PERTANYAAN
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
PENGANTAR JAWABAN KASUS
PELAYANAN PENYAKIT
DEGENERATIF DAN GERIPAUSE
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Penyakit Degeneratif
1. Osteoarthrosis
2. Osteoporosis
3. Diabetes Melitus
4. Penyakit Jantung Koroner
5. Hipertensi
6. Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
1. Daftar Masalah
Pneumonia
PPOK eksaserbasi akut
Oral hygiene buruk Penyakit
Risiko malnutrisi Degeneratif
Hipertensi terkontrol
Imobilisasi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
2. TATALAKSANA HIPERTENSI
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Promotif
Melakukan penyuluhan mengenai:
a) Penyakit hipertensi, faktor-faktor risiko, dan
komplikasinya.
b) Cara hidup sehat: diet yang sehat, aktivitas fisik teratur,
hindari atau stop merokok, istirahat cukup, hindari stres.
c) Pentingnya penatalaksanaan hipertensi yang menyeluruh
dan terus menerus pada mereka yang sudah
mengalaminya.
d) Upaya menjaga status kesehatan dan kemandirian pada
mereka yang telah mengalami berbagai komplikasi kronik
akibat penyakit hipertensi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Preventif
- Mengidentifikasi faktor-faktor risiko timbulnya hipertensi.
- Memodifikasi faktor risiko bila ditemukan
- Deteksi dini timbulnya hipertensi, dengan pemeriksaan
tekanan darah berkala setiap 6 bulan pada mereka yang
belum mengalami hipertensi dan mempunyai faktor risiko
- Melakukan evaluasi secara berkala; komplikasi akibat
hipertensi.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Kuratif
- Melanjutkan upaya modifikasi dari faktor risiko.
- Pengobatan yang bertujuan pengendalian tekanan
darah senormal mungkin secara terus-menerus;
menggunakan obat antihipertensi yang tersedia di
Puskesmas.
- Melakukan pengobatan awal terhadap kondisi yang
diduga merupakan komplikasi kronik hipertensi.
- Melakukan rujukan pada kondisi-kondisi tertentu;
hipertensi yang tidak/sulit terkendali, komplikasi kronik
hipertensi yang memerlukan pelayanan kesehatan
sekunder atau tersier.
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
HIPERTENSI
Pengelolaan
Rehabilitatif
- Mengidentifikasi disabilitas yang muncul akibat
komplikasi kronik hipertensI.
- Menentukan status fungsional saat ini dan target
status fungsional yang ingin dicapai.
- Merancang program latihan yang sesuai.
- Menyediakan tempat latihan khusus
- Tetap melakukan upaya preventif, promotif, dan
kuratif sesuai dengan beratnya hipertensi dan
komplikasi yang sudah terjadi
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
TATALAKSANA PPOK
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Tata laksana PPOK pada Usia Lanjut
• Promotif:
– Edukasi mengenai penyakit, faktor risiko, dan
komplikasi
– Edukasi mengenai gaya hidup sehat
• Preventif:
– Pencegahan primer (bila belum terjadi PPOK):
mengentikan merokok dan mengatasi faktor risiko lain
– Pencegahan sekunder (bila PPOK sudah terjadi):
jangan terjadi eksaserbasi mencegah infeksi
saluran napas dan paru
– Pencegahan tersier: jangan sampai terjadi disabilitas
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Tata Laksana PPOK pada Usia Lanjut
• Kuratif:
– Aktivitas fisik
– Diet
– Obat-obatan untuk mengontrol penyakit dan
mengatasi eksaserbasi
• Rehabilitatif:
– Latihan pernapasan yg efektif
– Mengidentifikasi disabilitas yang terjadi dan
mempertahankan/memperbaiki status
fungsional dengan berbagai latihan
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri
Kemenkes RI – Pelatihan Bagi Pelatih Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia dan Geriatri