Anda di halaman 1dari 9

Reclaming Third

World Feminism :
Or Why
Transnational
Feminism Needs
Third World
Feminism
Ranjoo Seodu Herr
Feminis dunia • Feminisme dunia ketiga dan feminis transnasional adalah

ketiga dan dua cabang feminisme yang berpengaruh dalam Third


World Women.

Feminis • Keduanya merupakan oposisi dari feminisme dunia kedua


yang menganut gagsaan bahwa semua wanita dimanapun
menghadapi penindasan yang persis sama hanya berbeda
Transnasional pada jenis kelamin/jender mereka

Contoso 2
S u i t e s
Perbedaan Feminis
dunia ketiga dan
Feminis • Feminisme dunia ketiga lebih berfokus pada
gerakan feminisme local/nasional sedangkan
Transnasional feminisme transnasional berfokus pada organisasi,
jaringan dan gerakan feminisme yang terjadi di luar
state dan lintas negara.
• Feminisme dunia ketiga memandang negara lebih
netral, kadang mendukung kadang menghambat
tujuan feminisme, sedangkan Feminisme
transnasional menganggap negara sebagai yang
menghambat tujuan feminis

Contoso 3
S u i t e s
Keunggulan Feminis
dunia ketiga
• Feminisme dunia ketiga menghasilkan analisis yang
lebih handal dan kompeten dalam mengatasi
masalah Third World Women melalui pendekatan
kondisi local dan historis (yang tidak dimiliki
feminisme transnasional - red)
• Feminisme dunia ketiga menghormati lembaga dan
suara Third World Women untuk terlibat dalam
berbagai bentuk aktivisme local

Contoso 4
S u i t e s
Feminis transnasional

• Muncul sebab adanya hambatan baru dari gerakan


feminisme yakni fundamentalisme agama dan
politik ekonomi capital
• Muncul sebagai antitesa dari feminisme global kulit
putih yang beranggapan bahwa semua wanita
dimanapun menghadapi penindasan yang persis
sama hanya berbeda pada jenis kelamin/jender
mereka
• Feminisme transional menentang bangsa-negara
sebab menurut mereka, bangsa-negara adalah muara
patriarkhi sekaligus entitas yang melanggengkan
budaya tersebut

Contoso 5
S u i t e s
• Jika feminisme transnasional harus terbebas dari
Kritik Ranjoo nasionalisme mengapa kemudian feminisme
transnasional menginginkan untuk terlibat dalam
terhadap Grewal dan “hegemoni yang tersebar” dengan cara mengatasi
kekhawatiran perempuan di dunia dalam hubungan

Kaplan “Feminis mereka dengan patriarkhi. Untuk dapat memahami


“hegemoni yang tersebar” tentunya harus
menyelami budaya patriarkhi yang ada di dalam
transnasional” negara-bangsa. Contohnya Third World Women yang
bekerja di zona ekspor yang secara teknis
melampaui batas negara
• Klaim bahwa kita perlu “membebaskan feminisme
dari wacana nasionalisme” berarti bahwa
perjuangan aktivis di ranah local tidak diakui,
sedangkan gerakan feminisme transnasional tidak
mungkin terjadi tanpa didahului gerakan feminisme
local
• negara-bangsa harus dipandang sebagai sesuatu
yang netral yang dapat berguna untuk mewujudkan
tujuan feminisme.

Contoso 6
S u i t e s
Large Image Slide • Feminis transnasional perlu untuk mengakui
bahwa local/nasional adalah arena penting yang
layak untuk dijadikan penyelidikan. Feminis
transnasional juga perlu melihat dari sudut

Reclaming Third pandang penduduk asli yang miskin dan Third


World Women dalam memberikan pandangan
yang paling inklusif tentang kekuasaan sistemik
World Feminism • Sebaliknya Feminisme dunia Ketiga,
bagaimanapun, tidak boleh fokus pada investigasi
local/nasional saja dengan mengorbankan
transnasional
• Penting bagi kedua aliran feminis ini untuk
berkolaborasi di berbagai titik investigasi mereka.
Hanya dengan demikian kedua cabang feminisme
dapat memenuhi mandat ganda mereka.

Contoso 7
S u i t e s
Thank You
+1 23 987 6554
april@contoso.com
www.contoso.com
• Liberal, kapitalis, sosialis
Aliran Feminis
• Feminis dunia pertama, feminis dunia ketiga
Grouping Feminis • Feminis dunia pertama ; issu legal, issu violence
again women
• Issu violence tidak dapat disamaratakan antara
bagian negara karna perbedaan kemiskinan, aliran
politik dll
• Membelah region, issu

Contoso 9
S u i t e s

Anda mungkin juga menyukai