Anda di halaman 1dari 20

JEMBATAN RANGKA

BAJA
PENDAHULUAN
Jembatan ini menggunakan rangka baja sebagai gelagar induk.
Baja mempunyai kekuatan, daktilitas, dan kekerasan yang lebih
tinggi dibanding bahan lain seperti beton atau kayu, sehingga
menjadikannya bahan yang penting untuk struktur jembatan.

Jembatan baja sendiri berbentuk deck, girder, rangka batang,


pelengkung, penahan dan penggantung kabel

Menurut pemakaiannya, jembatan dibagi atas:


• Jembatan jalan orang
• Jembatan jalan raya
• Jembatan rel kereta api
• Jembatan saluran air
Menurut letak lantai kendaraan, jembatan dapat dibagi atas:

1. Jembatan dek yaitu jembatan dengan lantai kendaraan terletak di atas


segala bentangan gelagar utama.

Tipe gelagar yang sering digunakan untuk menahan deck lantai adalah
profil I

Karakteristik :
• Jembatan digunakan untuk bentang 60-100 m
• Konstruksi pemikul utama berupa rangka baja yang dipasang
dibawah pelat lantai Jembatan.
• Lantai kendaraan berada diatas.
• Memiliki gelagar memanjang dan melintang sebagai pembagi beban
• Ikatan angin ditempatkan dibawah lantai jembatan yang disatukan
dengan gelagar melintang jembatan
• Bangunan bawah terdiri dari kepala Jembatan (abutment) dan pilar
pier.
Through bridge, yaitu jembatan dengan lantai
kendaraan terletak pada bagian bawah dari bentangan-
bentangan atau gelagar-gelagar pemikul.

Jembatan jenis ini biasanya dibangun di sungai, di


daerah perkotaan, dan dijalur lintas kendaraan sedang
dan ringan.

Karena struktur rangka berada diatas lantai kendaraan


jenis ini sangat cocok digunakan untuk sungai yang
uka airnya rendah sehingga tidak mengganggu aliran
sungai.
Karakteristik :
• Dapat digunakan untuk bentang sampai 60-100m.
• Memiliki gelagar memanjang dan melintang sebagi pembagi beban
• Lantai kendaraan berupa pelat beton biasanya komposit dengan
gelagar melintang.
• Ikatan angin dapat ditempatkan dibawah latai kendaraan dan pada
rangka bagian atas
• Untuk bentang jembtan lebih dari 100m dapat menggunakan
penopang (pier) ditengah bentang.
JEMBATAN
GELAGAR/RANGKA BAJA
Keuntungan memakai material besi/ baja daripada beton
Besi baja mempunyai kuat tarik dan kuat tekan yang tinggi, sehingga
dengan materialyang sedikit bisa memenuhi kebutuhan struktur.
Keuntungan lain bisa menghemat tenaga kerja karena besi baja
diproduksi di pabrik dilapangan hanya ereksi pemasangannya saja
Setelah selesai masa layan, besi baja bisa dibongkar dengan mudah dan
dipindahkan ke tempat lain, setelah masa layan, jembatan baja bisa
dengan mudah diperbaiki dari karat. dll yang menyebabkan penurunan
kekuatan strukturnya.
Pemasangan jembatan baja di lapangan lebih cepat dibandingkan dengan
jembatan beton.dan memerlukan suatu ruang yang relatif kecil di lokasi
konstruksi.
Tapi baja juga memiliki kelemahan seperti
bisa berkarat
lebih berisik jika dilewati beban seperti kereta api.
LANTAI KENDARAAN
Sistem lantai kendaraan

Sistem lantai kendaraan adalah jalur lalu lintas dan bagian-bagian pemikul yang
meneruskan beban ke sistem konstruksi utama. Sistem lantai dari suatu jembatan
biasanya terdiri dari suatu lantai kendaraan/deck, balok lantai/gelagar melintang
dan stinger/gelagar memanjang. Deck secara langsung mendukung beban hidup

Pada tipe deck di atas, deck langsung ditumpu oleh gelagar utama, dan sering
tidak memakai sistem lantai karena gelagar utama searah paralel dan saling
berdekatan. Material lantai kendaraan yang digunakan dapat diklasifikasikan
menggunakan beton, baja ataupun kayu.

Pemilihan sistem lantai kendaraan ini dipengaruhi oleh faktor: kualitas


permukaan jalan, drainage, berat lantai, lamanya pembuatan dan overall cost
termasuk pemeliharaannya.

Untuk through bridge, di samping lebar bersih dari lantai jembatan, tinggi ruang
bebas minimum (clearance) harus diperhatikan pula. Untuk jembatan jalan raya
4,50 m dan untuk jembatan jalan kereta api 5,50 m.
LANTAI KENDARAAN
Lantai Beton

Suatu deck dari beton bertulang sudah sangat umum


digunakan pada jembatan jalan raya. Tipe deck ini
sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan
oleh aliran lalu lintas, yang mana secara terus
menerus meningkat. Lalu lintas pada daerah
perkotaan terbuka terhadap beban lalu lintas yang
berat dan harus diperbaiki secara berkala. Pada lantai
komposit, plat baja bawah melayani kedua sebagai
bagian dari lantai dan formwork untuk pelimpahan
beton
LANTAI KENDARAAN
Lantai Baja
Untuk bentang yang panjang, lantai baja digunakan untuk
meminimumkan beratdari beban lantai. Lantai plat baja
dikakukan dengan rib/tulangan longitudinal dantransversal

Lantai plat baja juga bekerja di atas sayap dari gelagarnya.


Pavement pada lantai baja harus diselesaikan dengan sangat
hati hati untuk menahan air dari penetrasi yang melalui
pavement sehingga menyebabkanlantai baja berkarat
STINGER /GELAGAR
Stinger/gelagar memanjang mendukung deck secara
langsung dan menyalurkan beban ke balok
lantai/gelagar melintang

Stinger ini diletakkan pada arah longitudinal sama


seperti gelagar utama. Stinger harus memenuhi
kekakuan untuk lentur untuk menahan retak pada
deck atau pada permukaan pavement
Menurut peraturan muatan dari Binamarga, besarnya
beban hidup yang dipikul oleh gelagar memanjang
yang terletak dengan jarak S pada satu dengan yang
lainnya adalah:
STINGER /GELAGAR
q dan P adalah beban jalur sesuai dengan ketentuan

FD adalah faktor distribusi

S’ adalah lebar pengaruh pada gelagar pinggir


BALOK LANTAI
Balok lantai/gelagar melintang diletakkan pada arah
transversal dan dihubungkan dengan baut mutu tinggi
pada rangka atau parabola

Balok lantai mendukung stinger dan menyalurkan beban


ke gelagar utama, rangka atau parabola

Balok lantai juga menyediakan kekakuan transversal


pada jembatan sehingga meningkatkan tahanan torsi
secara keseluruhan.

Gelagar melintang biasanya terdiri dari suatu profil I atau


profil tersusun. Tapi untuk suatu jembatan yang lebar,
gelagar melintang itu dapat pula suatu rangka batang.
Dalam merencanakan gelagar melintang suatu jembatan
jalan raya, beban hidup pada jalur lalu lintas dianggap
seolah-olah bekerja langsung pada gelagar tersebut.
Besarnya beban hidup yang dipikul oleh sebuah gelagar
melintang yang terletak sejarak B satu sama lain adalah:

Sambungan antara gelagar melintang dengan gelagar


induk selalu dibuat sekaku mungkin, yaitu untuk
mendapatkan kekakuan jembatan dalam arah melintang.
Gelagar melintang itu dapat pula diletakkan di atas gelagar induk seperti
pada deck bridge. Konstruksi macam ini ada untung ruginya bila
dibandingkan dengan yang di atas, di mana gelagar melintang
disambungkan pada gelagar induk seperti pada throughbridge.

Keuntungan:
• Bentang gelagar melintang itu dapat diperkecil dengan mendekatkan
jarak gelagar induk, sehingga momen maksimumnya akan berkurang,
apalagi dengan timbulnya overstek kiri kanan.
• Konstruksi lebih sederhana.
o Kerugian:
• Jembatan kurang kaku dalam arah melintang, sehingga diperlukan
pengaku lateral (sway- bracings) yang lebih berat.
• Tinggi konstruksi bertambah, dan ini merupakan faktor pula apabila ia
terbatas.
Gelagar induk
Gelagar induk itu dapat berbentuk single-plane truss atau
double-plane truss.Umumnya ia berupa double-plane truss
kecuali untuk bentang-bentang yang relatif pendek. Apabila
plat pertemuan hanya terletak pada suatu bidang saja,
dinamai single - plane, tapi apabila ia rangkap dua dalam
dua bidang, dinamai double-plane.

Bentuk yang umum dari gelagar rangka adalah rangkaian


dari segitiga. Batangbatang horizontal berfungsi untuk
memikul momen; batang-batang diagonal untukmenahan
geser; sedangkan batang-batang vertikal adalah untuk
memikul gaya-gayavertikal langsung.
Perbandingan tinggi dan bentang dari suatu jembatan rangka yang ekonomis
adalah

h/L = 1/6 sampai 1/8

Hal ini tergantung dari susunan rangka, pembebanan dll. Sudut antara batang
diagonal dengan batang horizontal berkisar antara 45o – 60o
PERLETAKAN
Pada jembatan-jembatan yang relatif kecil, yaitu dengan bentang
yang kurang dari 15 m, gelagar induk dapat langsung diletakkan di
atas plat landasan (bearing plate). Cara perletakkan seperti ini sudah
dapat dianggap cukup untuk menyebarkan tekanan reaksi pada luas
tertentu dari fungsi fondasi (pier atau abutment). Tapi untuk jembatan
yang lebih panjang cara ini tidak dapat lagi dipakai karena:
• Lendutan pada jembatan dapat mengakibatkan bearing plate
sebelah luar terangkat ke atas, sehingga tidak terdapat lagi
tekanan yang terbagi rata.
• Meskipun lubang yang berbentuk elips (slotted hole) pada
perletakkan yang berfungsi sebagai rol dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan temperatur atau perpanjangan/perpendekkan
dari gelagar induk, tapi pergerakannya sedikit banyaknya
terhalang oleh adanya geseran
BRACINGS
Sebuah jembatan yang merupakan suatu struktur ruang
yang tidak hanya memikul beban-beban vertikal yang
kemudian diteruskan pada fondasi, tapi jugamenahan gaya-
gaya lateral dan longitudinal yang disebabkan oleh angin,
gaya rem,traksi, dll. Untuk mendapatkan kekakuan dalam
arah melintang dan untuk menjagakemungkinan timbulnya
torsi, maka diperlukan adanya ikatan-ikatan (bracings)

Meskipun jembatan dalam keseluruhannya merupakan


struktur ruang, tapi dalam perhitungan setiap komponennya
dihitung sendiri-sendiri sebagai suatu komponen yanglinier
dan sebidang.
BRACINGS
Top lateral bracings (ikatan angin atas) akan memberikan kekakuan
pada jembatan, stabilisasi terhadap batang tepi atas yang tertekan, dan
juga untukmeneruskan sebagian besar dari beban angin pada end post
(portal ujung) yangkemudian meneruskannya pada landasan.

Sway bracings diperlukan untuk mendapatkan kekakuan terhadap torsi,


dan ia biasanya dipasang pada bidang vertikal di sebelah atas jembatan.
Sway bracings ini bukanlah untuk menambah kekuatan suatu jembatan,
tetapi terutama adalah untukmenambah kekakuannya.

Anda mungkin juga menyukai