Anda di halaman 1dari 19

PERKESMAS TERINTEGRASI

DENGAN PANDEMI COVID 19

OLEH
Dr. EDY JERMANTO
KASIE YANKES PRIMER
KUNCI PAHAM PERKESMAS TH 2020 S/D 2021
• TAHU JUMLAH PENDUDUK DI DESA
• TAHU JUMLAH KK DI DESA
• TAHU JML KK RAWAN KES./ YG ADA KASUS:
1. KONTAK ERAT
2. SUSPECT
3. KONFIRM (+) OTG
4. KONFIRM (+) SAKIT
5. DISCARDED
6. SELESAI ISOLASI
7. PROBABLE
PERKESMAS/HOME CARE/KUNJUNGAN RUMAH
• Data KK bermasalah satu desa dari hasil PIS-PK
• Buat rencana kegiatan dan anggaran
• Peta KK rawan kesehatan
• Jadwal kunjungan rumah
• Melakukan kunjungan rumah dengan Askep
pengkajian keluarga
• Dituliskan pada khohort Perkesmas
• Rekap dalam pencatatan dan laporan

NON PANDEMI
KONTAK ERAT
Kontak Erat Orang yg memiliki riwayat kontak dg kasus
probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yg
dimaksud a.l :
a. Kontak tatap muka/berdekatan dg kasus probable atau
kasus konfirmasi dlm radius 1 m & > 15 mnt.
b. Sentuhan fisik langsung dg kasus probable atau
konfirmasi (ex: bersalaman, berpegangan tangan, dll).
c. Orang yg memberikan perawatan langsung thd kasus
probable/konfirmasi tanpa mgnk APD yg sesuai stndar.
d. Situasi yg mengindikasikan adanya kontak berdasarkan
penilaian risiko lokal yg ditetapkan oleh tim PE
setempat
PERIODE KONTAK
• Pada kasus probable atau konfirmasi yang
bergejala (simptomatik), Dihitung dari 2 hari
sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14
hari setelah kasus timbul gejala.
• Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala
(asimptomatik), untuk menemukan kontak
erat periode kontak dihitung dari 2 hari
sebelum dan 14 hari setelah tanggal
pengambilan spesimen kasus konfirmasi
DISCARDED
a. Seseorang dg status kasus suspek dg hasil
pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif selama 2
hr berturut-turut dg selang waktu >24 jam.
b. Seseorang dg status kontak erat yg telah
menyelesaikan masa karantina selama 14 hr.
SELESAI ISOLASI
a. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) yg tdk
dilakukan pmrk follow up RT-PCR dg ditambah 10 hr
isolasi mandiri sjk pengambilan spesimen Dx konfirm
b. Kasus probable/kasus konfirmasi dg Gx (simptomatik)
yg tdk dilakukan pemeriksaan follow up RT-PCR di
hitung 10 hr sjk tanggal onset dg ditambah minimal 3
hr stlh tdk lagi menunjukkan Gx demam & ggn nafas.
c. Kasus probable/kasus konfirmasi dg Gx (simptomatik)
yg mdpkan hsl pemeriksaan follow up RT-PCR 1x(-), dg
ditambah minimal 3 hr stlh tdk lagi menunjukkan Gx
demam & ggn nafas
CONTOH KASUS ( KELUARGA TUAN AMIR)
• Keluarga Tinggal serumah td : 4 orang, yaitu :Tn. Amir (55
th); Bu Amir (52 th); An. Andi (25 th); Mira (20 th)
• Tuan Amir Pulang dr Sby Tgl 3 Des.2020 tdk merasakan
skt apapun.
• Tgl 6 Des. Tuan Amir masuk kantor
• Ibu Amir tgl 7 Des.merasakan Panas,batuk & terasa
sesak
Hari itu Juga. Bu Amir diperiksakan ke RSUD dan hasil
Swab keluar tgl 9 Des. dinyatakan Terkonfirmasi (+)
• Tgl 8 Des :
- Ada 2 orang teman kantor tuan amir (Tn. Supaat dan Tn.
Andri) merasakan gejala Panas, batuk dan Demam
- 1 Orang teman kantor Tn Amir (Tn. Budi), merasa sesak
dan dilarikan ke RSUD, Tgl 9 Tn Budi meninggal Dunia
• Kedua anak anak Tuan amir, tdk ada keluhan apapun
• Tgl 10 Des., Petugas Perkesemas melakukan Kontak
Tracing dg Tn. Amir, Andi, Mira, Tn. Supaat, Tn. Andri
• Hasil Swab tgl 10 : Tn Amir Konfirmasi (+)
Tn. Andri Konfirmasi (- )
Tn, Supaat, Konfirmasi (+)
Andi, Konfirmasi ( - )
Mira, Konfirmasi ( - )
PERTANYAAN :
1.Sebutkan nama, Tgl Mulai Kontak dan masukkan
ke dlm Form Pemantauan :
a. Nama Pasien Konfirm (+)
b. Nama Pasien Kontak erat
c. Nama Pasien Probable
d. Nama Pasien OTG
e. Nama Pasien Suspect
f. Follow Up Masing2 Pasien
SURAT KETERANGAN SEHAT
ANAK SEKOLAH
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN, MENTERI AGAMA, MENTERI
KESEHATAN, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 03/KB/2020 NOMOR 612 TAHUN 2020
NOMOR HK.01.08/Menkes/502/2020
NOMOR 119/4536/SJ
TENTANG PANDUAN PENYELENGGARAAN
PEMBELAJARAN PADA TAHUN AJARAN 2020/2021 DAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021 DI MASA PANDEMI
CORONAVIRUS DISEASE 2019 (COVID-19) DENGAN
RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, MENTERI AGAMA,
MENTERI KESEHATAN, DAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA,
satuan pendidikan yang berada di daerah ZONA HIJAU dan
KUNING berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan
COVID-19 Nasional dapat melakukan pembelajaran tatap
muka di satuan pendidikan setelah mendapatkan izin dari
pemerintah daerah melalui dinas pendidikan provinsi atau
kabupaten/kota, kantor wilayah Kementerian Agama
provinsi, dan kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
sesuai kewenangannya berdasarkan persetujuan satuan
tugas percepatan penanganan COVID-19 setempat

satuan pendidikan yang berada di daerah ZONA ORANYE


dan MERAH berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan
Covid-19 Nasional, dilarang melakukan proses
pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan
tetap melanjutkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR).
IJIN KERAMAIAN
SURAT KETERANGAN KEMATIAN
VAKSINASI COVID 19
VAKSINASI COVID 19

Anda mungkin juga menyukai